11 research outputs found

    Identifikasi Gerakan Tanah Di Wilayah Kampus Universitas Flores

    Get PDF
    Gerakan tanah adalah bencana alam yang sering terjadi di daerah perbukitan dan pegunungan seperti di Flores. Untuk mengidentifikasi gerakan tanah di suatu wilayah, salah stunya adalah dengan menggunakan sistem informasi geografis. Dengan menggunakan parameter sebaran gerakan tanah dan beberapa peta parameter seperti data sondir, kemiringan lereng, tekstur tanah, kedalaman tanah, permeabilitas tanah, tingkat pelapukan, penggunaan lahan, kerapatan vegetasi, kedalaman muka air tanah yang dibuat dalam suatu format.Peta tersebut digunakan untuk menghitung kepadatan  dari gerakan tanah masing-masing unit. Perhitungan berdasarkan luas gerakan tanah perunit dan nilai bobot masing-masing unit pada peta parameter.Selanjutnya merancang peta zona kerentanan gerakan tanah dari semua jumlah nilai bobotnya. Hasilnya dilakukan perbandingan dengan peta hasil pemetaan langsung di lapangan (data sekunder). Perbandingan dari kedua hasil tersebut dibuat kesimpulan akhir peta gerakan tanah final yang dikelompokan menjadi empat zona yaitu zona kerentanan gerakan tanah sangat rendah, zona kerentanan gerakan tanah rendah, zona kerentanan gerakan tanah menengah dan zona kerentanan gerakan tanah tinggi

    Analisis Kesiapan Kontraktor Kecil Dalam Menghadapi Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Pemerintah Di Kabupaten Ende

    Get PDF
    The government is trying to eliminate complaints from the tender system that has been implemented so far, of course, to bring equality and accelerate budget absorption so that development can run smoothly and the welfare of the community is realized. To implement the principles of Good Governance and Clean Government, the government must be ready to implement the principles of accountability, resources, finance, technology, and innovation, and complete qualifications, efficiently and implement good and impartial actions and regulations, as well as ensure interaction economic and social relations between the government. The research method consists of literature study, determination of research object, data collection by using questionnaires and interviews, and data analysis. The object of this research is a small-scale contractor in Ende Regency, under the auspices of APAKSINDO (Association of Indonesian Construction Entrepreneurs) Ende branch. The method of data collection was done by questionnaire to the contractor. Data from the questionnaire was then analyzed including validity test and linear regression analysis and T-test analysis. The results of this study indicate the level of readiness of contractors in the Ende Regency, some state that they are ready for all the regulations given by the Ende Regency Construction Services and some state that they are not ready. The more dominant readiness factors include the readiness of resources, finance, technology and innovation, and qualifications that affect the level of contractor readiness

    Analisis Penggunaan Pelat Beton Bondek Pada Struktur Lantai Gedung Puskesmas Kota Ende

    Get PDF
    Struktur lantai Gedung Puskesmas Kota Ende yang telah dikerjakan menggunakan pelat konvensional dengan ketebalan pelat 12 cm dan 10 cm. Salah satu metode pekerjaan pelat yang tengah berkembang saat ini adalah menggunakan bondek. Pelat bondek merupakan pelat kombinasi yang menggunakan bondek sebagai pengganti tulangan momen positif, sekaligus sudah berfungsi sebagai bekisting bawah pelat dan lantai kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengecek kekuatan pelat lantai jika menggunakan bondek dengan beban kerja yang sama. Data yang digunakan pada penelitian ini ialah data sekunder berupa gambar kerja, Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Rencana Kerja dan Syarat (RKS). Hasil penelitian menunjukan kapasitas momen ada pada pelat 12 cm dan 10 cm yang menggunakan bondek tipe W-1000 dengan ketebalan 0,65 mm, 0,70 mm dan 1,00 mm lebih besar dari kapasitas momen pelat beton bertulang konvensional yang terpasang. Sehingga kembali dilakukan analisis menggunakan ukuran pelat yang lebih kecil antara lain 11 cm, 10 cm dan 9 cm untuk pelat 12 cm, sedangkan 9 cm, 8 cm dan 7,5 cm untuk pelat 10 cm. Dari hasil analisis diperoleh dua puluh dua (22) pelat dalam kondisi aman karena kapasitas momen pelat menggunakan bondek lebih besar dari kapasitas momen pelat beton bertulang konvensional yang terpasang, serta memenuhi syarat batas lendutan yang diijinkan. Sedangkan dua (2) pelat dalam keadaan tidak aman karena tidak memenuhi syarat batas lendutan yang diijinkan

    Tinjauan Keamanan Lereng Di Desa Tomberabu 1 Kecamatan Ende Kabupaten Ende

    Get PDF
    Secara geografis, Desa Tomberabu 1 berjarak kurang lebih 15 km dari Kota Ende dengan ketinggian wilayah rata-rata 780 meter dari permukaan laut dan keadaan topografi terdiri dari bukit dengan kemiringan berkisar 30° - 60°. Mayoritas masyarakat Desa Tomberabu 1 berprofesi sebagai petani dan bermukim di sepanjang lereng yang juga merupakan lahan perkebunanan dan ladang penduduk.  Sehngga  perlu dipertimbangkan keamanannya dari bahaya longsor,  mengingat daerah ini merupakan wilayah dengan intensitas curah hujan cukup tinggi.Analisis ini dilakukan untuk memperoleh deskripsi sampel tanah dan data berupa angka yang akan digunakan untuk mencari nilai faktor keamanan lereng dengan kemiringan mendekati 90o setinggi 10 m. Nilai yang diperoleh adalah SF = 1,003 < 1,2 , nilai  ini menyatakan bahwa  lereng tersebut  dalam  kondisi tidak aman. Sehingga perlu dilakukan penanggulangan kelongsoran antara lain dengan mengubah tinggi lereng dengan membuat teras pada ketiggian 5 m, dan diperoleh angka keamanannya SF = 1,318. Walaupun demikian masih perlu juga untuk melakukan perencanaan saluran yang baik serta pembuatan dinding  penahan yang sesuai dengan kondisi tanahny

    Pengaruh Akar Tanaman Terhadap Parameter Geser Tanah Dan Stabilitas Lereng Pada Ruas Jalan Ende – Wolowaru

    Get PDF
    Keberadaan akar tanaman dapat meningkatkan kekuatan tanah khususnya tegangan geser (kohesi) dalam menjaga kestabilan lereng. Akar tanaman mempunyai kemampuan menyimpan air tanah yang baik dan menjaga kestabilan tanah terhadap perubahan kadar air akibat proses pembasahan dan pengeringan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa besar kekuatan geser tanah dari masing-masing vegetasi seperti tanah yang mengandung akar; bambu, akar kemiri, akar rumput gajah, akar alang – alang  dan akar cengkeh. Pengambilan sampel tanah dilakukan di sepanjang ruas jalan Ende- Wolowaru yaitu pada Km. 12 tanah yang mengandung akar bambu, Km. 19 tanah yang mengandung akar kemiri,  Km. 27 tanah yang mengandung akar rumput gajah, Km. 28 tanah yang mengandung akar alang-alang dan Km. 46 tanah yang mengandung akar cengkeh. Hasil uji geser langsung didapatkan hubungan antara kadar air, angka pori, derajat kejenuhan, kohesi dan sudut geser. Hasil penelitian dari masing-masing vegetasi: tanah yang tidak mengandung akar nilai kohesi 0.13 kg/cm2, tanah yang mengandung akar bambu nilai kohesi 0.2 kg/cm2, tanah yang mengandung akar kemiri nilai kohesi 0.5 kg/cm2, tanah yang mengandung akar rumput gajah nilai kohesi 0.5 kg/cm2, tanah yang mengandung akar alang-alang nilai kohesi 0.05 kg/cm2 dan tanah yang mengandung akar cengkeh nilai kohesi 0.4 kg/cm2

    Analisis Nilai Kepadatan Tanah Quarry Ia, Samba, Nanganesa Dan Wokonio

    Get PDF
    Tanah merupakan bagian yang utama dalam sistim konstruksi.dalam hal ini kaitannya dengan pemadatan, tidak semua jenis tanah dapat digunakan untuk bahan pemadatan. Bahan yang digunakan dalam pengujian ini adalah pasir Ia, Samba, Nanganesa dan Wokonio yang berada dalam kabupaten Ende, yang di uji di Laboratorium Mekanika tanah Fakultas Teknik Universitas Flores. Dalam penelitian ini di lakukan pencampuran secara random yakni  sebanyak 25%, 50%, dan 75% untuk mendapatkan nilai kepadatan maksimal. Pengujian sifat meaknis campuran tanha menggunakan metode standar proctor.Hasil pengujian ini menunjukan bahwa dari penggabungan tanah tersebut dapat memberi perubahan pada nilai kepadatan volume tanah kering (gdmax) dan kadar air (?copt) maksimal. Nilai kepadatan tanah dari masing-masing  quary antara lain: quary Ia gd sebesar 1,78 kg/cm3, quary Samba gd sebesar 1,74 kg/cm3, quary Nanganesa gd sebesar 1,67 kg/cm3 dan quary Wokonio gd sebesar 1,355 kg/cm3. Nilai kepadatan tanah untuk komposisi campuran tanah di peroleh gd sebesar  1,85 kg/cm3, dengan komposisi campuran dari quary  Ia 75 % dan Nanganesa 25 % serta quary Ia 75 % dan Samba 25 %. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, maka hasil pemadatan yang baik adalah dengan menggunakan campuran pasir Ia dan Samba atau pasir Ia dan Nanganesa

    PERKUATAN LERENG DENGAN RUMPUT VETIVER PADA DAERAH LERENG DI KELURAHAN REWARANGGA SELATAN KECAMATAN ENDE TIMUR KABUPATEN ENDE

    Get PDF
    Rewarangga Selatan Village is mostly located in hilly areas. The transfer of land use to settlements will of course disrupt the stability of the existing slopes. Therefore, education and assistance are needed in the form of training and technical guidance on proper slope management so that stability is maintained. The training in this service activity aims to: equip the community with knowledge about the potential for landslide-prone slopes, provide alternative efforts to mitigate community-based landslide disasters and make people aware of environmental sustainability in slope areas. The training was carried out using lecture, demonstration and direct mentoring methods. The lectures were used to convey the concepts of: (a) introduction to landslides, (b) geographic information on potential landslides in the South Rewarangga Village, and (c) community-based landslide disaster mitigation using vegetative methods. Furthermore, there was a demonstration by the service team as resource persons, namely by providing an example of planting vetiver grass for mitigation of landslides at the service location. The results of the implementation of service activities show that the success of the target number of training participants (100%), the achievement of the training objectives (80%), the achievement of the planned material targets (90%), and the ability of participants in mastering the material (75%)

    OPTIMALISASI MITIGASI BAHAYA GEMPA BUMI MELALUI PENYULUHAN RUMAH TAHAN GEMPA DI KELURAHAN REWARANGGA SELATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

    Get PDF
    Abstrak: Permasalahan utama mitra adalah adanya bangunan rumah tinggal yang rentan terhadap bahaya gempa bumi, dan belum adanya pengetahuan yang baik tentang tatacara membangun rumah tahan gempa sesuai standar yang berlaku. Tujuan kegiatan Pengabdian Masyarakat (PkM) ini untuk mencegah bencana akibat gempa melalui peningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat khususnya para tukang bangunan tentang rumah tahan gempa. Mitra kegiatan ini adalah Lurah Kelurahan Rewarangga Selatan dan kelompok sasarannya adalah masyarakat khususnya para tukang bangunan di RT 02 RW 01 Kelurahan Rewarangga Selatan. Peserta pelatihan dan bimbingan teknis berjumlah 30 orang, dan metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pelatihan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningatan sebesar 16% terhadap kemampuan dan keterampilan peserta yang diperoleh dengan membandingkan hasil test awal dan akhir, sedangkan evaluasi kepuasan mitra terhadap pelaksanaan PkM menunjukkan 80% menyatakan sangat puas, dengan demikian PkM yang dilaksanakan berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang mitigasi bencana gempa melalui bangunan rumah tinggal tahan gempa.Abstract: The partners' main problem is the existence of residential buildings that are vulnerable to earthquake hazards, and the lack of good knowledge about procedures for building earthquake-resistant houses according to applicable standards. The purpose of this Community Service (PkM) activity is to prevent earthquake-induced disasters by increasing the knowledge and skills of the community, especially the builders about earthquake-resistant houses. The partner of this activity is the Head of the South Rewarangga Sub-district and the target group is the community, especially the builders in RT 02 RW 01, South Rewarangga Sub-district. The participants of the training and technical guidance are 30 people, and the method used is counseling and training. The results of the evaluation showed an increase of 16% in the abilities and skills of the participants obtained by comparing the results of the initial and final tests, while the evaluation of partner satisfaction with the implementation of the PkM showed 80% stated that they were very satisfied, thus the PkM implemented succeeded in increasing the knowledge and skills of the community about mitigation. Earthquake disasters through earthquake-resistant residential buildings

    Analisis Kinerja Ruas Jalan Sam Ratulangi Depan Kampus Universitas Flores Akibat Parkir di Badan Jalan

    No full text
    On Street Parking is parking that is carried out on the body of the road by using part of the road. The function of the road to channel traffic flow will be reduced in capacity because part of the road is used for parking facilities. This condition can become a problem if the traffic growth continues, both by population growth and the number of vehicles. This study aims to determine the effect of On Street Parking activities on the performance of Jalan Sam Ratulangi in front of the Flores University Campus. The data collected includes data on traffic volume, road geometry, side barriers, speed, and On Street Parking data. The method used in the traffic volume survey is manual observation or traffic counting which is carried out for 12 hours. The data obtained were analyzed using the guidelines for the Indonesian Road Capacity Manual (MKJI 1997). The problem of On Street Parking is enough to affect the performance of roads in general. This is clearly seen at the observation location of the Sam Ratulangi road in front of the University of Flores campus where the volume at peak hours on Mondays at 11:00–12:00 is 275.00 pcu/hour. The capacity of the road segment is 823.61 pcu/hour with a free flow speed of 25.90 km/hour. The degree of saturation reached 0.204. Meanwhile, for the assumed condition without OSP, the volume at peak hour is 187.00 pcu/hour. The capacity of the road segment increased by 1157.67 pcu/hour to 1344.672 pcu/hour, the free flow speed increased to 28.19 km/hour. The degree of saturation becomes 0.204. The service level of the Sam Ratulangi road for conditions with OSP on or without OSP is at level B where the flow is stable and the speed is slightly controlled and limited by traffic. So it can be concluded that the presence of on street parking in front of the Flores University campus has not shown a significant effect
    corecore