10 research outputs found

    Desain Kapal Penumpang Katamaran untuk Rute Dermaga Boom Marina, Banyuwangi – Pelabuhan Benoa

    Full text link
    Akhir tahun 2015, PT. Pelindo III (Persero) membangun Dermaga Boom Marina di Banyuwangi dan membuka rute pelayaran kapal Boom Marina Banyuwangi – Pelabuhan Benoa Bali. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mendesain sebuah kapal katamaran yang digunakan sebagai sarana penyeberangan dari Dermaga Boom Marina, Banyuwangi menuju Pelabuhan Benoa, Bali. Katamaran memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan kapal monohull. Luas geladak dari katamaran lebih luas dibandingkan kapal monohull. Stabilitas kapal katamaran lebih baik dibandingkan kapal monohull. Sudut oleng pada kapal katamaran relative rendah sehingga meningkatkan rasa nyaman dan tidak mudah terkena mabuk laut. Dalam prosesnya desain kapal ini menggunakan parent design approach dengan mengacu pada suatu desain kapal pembanding yang sudah berlayar dengan baik. Proses desain ini mengacu pada kapal “Austal 48” sebagai kapal pembanding. Desain kapal ini juga turut diperhitungkan secara teknis maupun ekonomis. Ukuran utama kapal yang didapat adalah Lwl = 44 m, B = 11.8 m, T = 1.4 m, H = 3.8 m, B1 = 3 m, CB = 0.491, dan Vs = 28 knots. Dari ukuran utama tersebut kemudian dibuat gambar rencana garis dan gambar rencana umum dan safety plan. Biaya pembangunan kapal sebesar Rp 24.422.508.434,58

    Perancangan Self Propelled Container Barge (SPCB) Sebagai Alternatif Angkutan Container Pelayaran Pantura Untuk Daerah Jawa Timur

    Full text link
    Pengangkutan kontainer melalui media transportasi darat pada jalur utara pada dewasa ini sudah sangat padat. Dengan kondisi insfrastruktur transportasi darat yang ada, beban yang diberikan oleh moda transportasi kontainer melebihi kekuatan yang dimiliki oleh insfrastuktur. Hal ini menyebabkan kerusakan dari insfrastruktur transportasi darat tersebut. Dampak yang paling terlihat dari kerusakan insfrastruktur transportasi darat ini adalah terjadi banyak kemacetan yang merugikan semua pengguna dari transportasi darat, termasuk pengangkutan kontainer. Pemindahan moda transportasi container darat ke laut adalah salah satu alternatif yang sangat baik mengingat jalur laut sepanjang pantura masih sepi. Jalur laut sangat minim akan terjadi kerusakan sehingga kemungkinan terjadi kemacetan kecil. Dalam tugas akhir ini dilakukan perancangan moda transportasi container lewat laut yang efektif yaitu Self Container Barge atau disingkat SPCB untuk beberapa daerah tujuan yang sudah ditentukan berdasar permintaan transportasi container ini

    An Interesting Study of Capacity Improvement of a Shipyard in Myanmar

    Get PDF
    Abstract¾ Six shipyards are in operation under control of Engineering Department of Inland Water Transport. Among them, Dalla shipyard currently accounts for about 50 percent of repair work on ships owned by the Inland Water Transport (IWT). The efficiency of the shipyard, which is about 164 years old, is hampered by old equipment, including some from the WWII-era (Word War II). Now the shipyard needs to be upgraded to improve its current capacity in ship repair. In this study, we proposed two ways which are supporting facilities and re-layout shipyard to increase ship repair. This paper obtains two alternative layouts of shipyard. The first alternative layout does not change the existing layout of shipyard but steel plate warehouse are built. The second alternative changes the existing layout because machine shop and steel plate warehouse is too far from the slipways. The first and second alternatives renovate zone 5 shop, carpenter shop, pipe and boiler shop and repair slipways.  The two alternatives have steel plate warehouse as well as the addition of two material handling equipment mobile crane and forklift. The second alternative re-locates new machine shop near the slip ways for better material handling and time consuming. The second alternative is the best alternative in terms of economically feasible, good flow of material and perfect of technical term and the most number of ship repairs. Then it can be improved capacity amount 1.43 times and docking time can be reduced from average 33 days to 27 days

    Desain Kapal Penumpang Katamaran untuk Rute Dermaga Boom Marina, Banyuwangi – Pelabuhan Benoa

    Get PDF
    Akhir tahun 2015, PT. Pelindo III (Persero) membangun Dermaga Boom Marina di Banyuwangi dan membuka rute pelayaran kapal Boom Marina Banyuwangi – Pelabuhan Benoa Bali. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mendesain sebuah kapal katamaran yang digunakan sebagai sarana penyeberangan dari Dermaga Boom Marina, Banyuwangi menuju Pelabuhan Benoa, Bali. Katamaran memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan kapal monohull. Luas geladak dari katamaran lebih luas dibandingkan kapal monohull. Stabilitas kapal katamaran lebih baik dibandingkan kapal monohull. Sudut oleng pada kapal katamaran relative rendah sehingga meningkatkan rasa nyaman dan tidak mudah terkena mabuk laut. Dalam prosesnya desain kapal ini menggunakan parent design approach dengan mengacu pada suatu desain kapal pembanding yang sudah berlayar dengan baik. Proses desain ini mengacu pada kapal “Austal 48” sebagai kapal pembanding. Desain kapal ini juga turut diperhitungkan secara teknis maupun ekonomis. Ukuran utama kapal yang didapat adalah Lwl = 44 m, B = 11.8 m, T = 1.4 m, H = 3.8 m, B1 = 3 m, CB = 0.491, dan Vs = 28 knots. Dari ukuran utama tersebut kemudian dibuat gambar rencana garis dan gambar rencana umum dan safety plan. Biaya pembangunan kapal sebesar Rp 24.422.508.434,58

    Perancangan Self Propelled Container Barge (SPCB) Sebagai Alternatif Angkutan Container Pelayaran Pantura untuk Daerah Jawa Timur

    Get PDF
    Pengangkutan kontainer melalui media transportasi darat pada jalur utara pada dewasa ini sudah sangat padat. Dengan kondisi insfrastruktur transportasi darat yang ada, beban yang diberikan oleh moda transportasi kontainer  melebihi kekuatan yang dimiliki oleh insfrastuktur. Hal ini menyebabkan kerusakan dari insfrastruktur transportasi darat tersebut. Dampak yang paling terlihat dari kerusakan insfrastruktur transportasi darat ini adalah terjadi banyak kemacetan yang merugikan semua pengguna dari transportasi darat, termasuk pengangkutan kontainer. Pemindahan moda transportasi container darat ke laut adalah salah satu alternatif yang sangat baik mengingat jalur laut sepanjang pantura masih sepi. Jalur laut sangat minim akan terjadi kerusakan sehingga kemungkinan terjadi kemacetan kecil. Dalam tugas akhir ini dilakukan perancangan moda transportasi container lewat laut yang efektif yaitu Self Container Barge atau disingkat SPCB untuk beberapa daerah tujuan yang sudah ditentukan berdasar permintaan transportasi container ini

    Aplikasi Formal Safety Assessment untuk Penilaian Risiko Kecelekaan pada Helipad FSO: Studi Kasus FSO Kakap Natuna

    Get PDF
    Floating Storage and Offloading Unit (FSO) adalah sebuah kapal yang digunakan dalam industri minyak untuk menampung minyak pada lepas pantai. Tetapi pada FSO Kakap Natuna tidak hanya bertujuan sebagai penyimpanan minyak tetapi juga berfungsi sebagai tempat tinggal untuk menampung 300 orang yang bekerja di sekitar offshore platforms. Dibutuhkan suatu platform khusus sebagai tempat mendaratnya helikopter yang disebut helipad untuk mengakomodir kegiatan transportasi dari FSO-Offshore-Darat. Karena sifat helikopter yang bisa mendarat dan terbang secara vertical, helipad tidak membutuhkan tempat yang terlalu luas dan bisa berada di mana saja selama tersedia cukup ruang bagi rotor/baling-baling helikopter. Untuk memastikan bahwa Helipad dapat digunakan dengan aman dan berfungsi sebagaimana mestinya, maka perlu diadakan penelitian sebagai upaya dalam mengidentifikasi segala bahaya yang mungkin mengancam dengan menggunakan metode Formal Safety Assessment (FSA) sesuai standar IMO. Penelitian menggunakan teknik expert judgment dengan bantuan kuisioner dalam penentuan probabilitas. Analisa risiko menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Even Tree Analysis (ETA). Kegagalan struktur pada boatlanding dan lambung FSO digunakan sebagai top event. Perhitungan minimal cut set pada FTA dilakukan dengan menggunakan software RAM Commander 8.1 Demo Version. Pada penelitian ini teridentifikasi 16 macam pilihan kontrol risiko yang akan digunakan dalam upaya mengurangi risiko kegagalan pada helipad. Setelah itu biaya dari tiap Risk Control Option (RCO) dihitung untuk membandingkan keuntungan dalam pengurangan risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korosi menjadi risiko tertinggi penyebab kegagalan struktur pada helipad. RCO3 dan RCO2 menjadi solusi penangannya yaitu melakukan inspeksi rutin terhadap daerah yang rawan terjadi korosi atau pemilihan material yang sesuai

    IMPROVEMENT OF THE PROCESS OF NEW BUSINESS OF SHIP BUILDING INDUSTRY

    Get PDF
    Shipbuilding industry is an industry group which has high risk. For that reason, the managementshould include risk assessment. The production process of new buildings in theshipbuilding industry is grouped into three major parts, namely the work of design, materialprocurement and production processes. Each stage of the production process will bring therisk and will accumulate on the overall risk. If the risk is not anticipated, the possibility ofdelays in the production process will be even greater. Risk assessment performed on eachproduction process by using a probabilistic approach to the principle of multiplication in thetheory of opportunity. Risk analysis performed on the construction of fast patrol boats was inthe construction number 268, 269 and 270 on the PT. PAL Indonesia. From the analysis, itwas obtained the greatest probability of occurrence of sequential delay which is in the processof the material, the production, and design group. The potential for loss is due to the riskof unanticipated costs due to factors affected by delays in production processes. Performancefactors are still required for further study

    Case-based design : desain berbasis kasus

    No full text
    Buku ini menjelaskan pendekatan case based design yang diterapkan dalam bidang - bidang rekayasa seperti kapal, arsitektur, civil engineering, mechanical engineering, manufaktur, desain produk, layout pabrik, perencanaan wilayah kota ( urban planning), layout kumparan elektronik (printed circuit board), teknologi Informasi (TI), dan lain - lain. Proses kunci CBR, yaitu pencocokan pola ) pattern matching) yang sangat umum digunakan dalam bidang aplikasi pengenalan pola ( pattern recognition) dan dua contoh sistem CBD, satu untuk spesifikasi desain, yang lain untuk desain layout, juga diuraikan. Buku ini dapat digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa, masyarakat industri, dosen, arsitek, arsitek kapal, konsultan desainer, peneliti, perekayasa, computer programmer, dan lain - lain, dalam bidang - bidang tersebut di atas

    Case - Based Design ( desain berbasis kasus )

    No full text
    xxi, 281 hl
    corecore