10 research outputs found

    Settlement of Consumer Disputes by Conciliation at the Medan City Consumer Dispute Settlement Agency (Bpsk)

    No full text
    66 HalamanKonsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku usaha melalui jalur litigasi dan non-litigasi, Penyelesaian sengketa konsumen non-litigasi dapat dilakukan melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) sebagai badan yang dibentuk pemerintah untuk menyelesaiakan sengketa yang terjadi antara konsumen dan pelaku usaha, BPSK memiliki tugas dan wewenang untuk melaksanakan penanganan dan penyelesaian sengketa konsumen dengan cara melalui mediasi, arbitrase dan konsiliasi, dalam penelitan ini yang menjadi penelitian penyelesaian sengketa konsumen dengan cara konsiliasi.Konsiliasi adalah proses penyelesaian sengketa konsumen di luar pengadilan dengan perantara BPSK untuk mempertemukan para pihak yang bersengketa, dan penyelesaiannya diserahkan kepada para pihak. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana penyelesaian sengketa konsumen dengan cara konsiliasi dan Bagaimana hambatan- hambatan yang terjadi dalam penyelesaian sengketa konsumen dengan cara konsiliasi. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dan sifat penilitian ini adalah bersifat penelitian deskriptif analisis, sedangkan analisis data yang dipergunakan adalah analisis kualitatif. Penyelesaian sengketa konsumen dengan cara konsiliasi dimulai dari pengaduan yang dilakukan konsumen pada BPSK, setelah pengaduan diterima, Ketua BPSK memanggil konsumen dan pelaku usaha untuk memilih cara penyelesaian sengketa, setelah memilih penyelesaian dengan cara konsiliasi,Ketua BPSK membentuk majelis dan panitera untuk melaksanakan persidangan, pada persidangan majelis bertindak pasif di dalam persidangan dan menyerahkan segala keputusan kepada konsumen dan pelaku usaha. Hambatan-Hambatan yang terjadi dalam penyelesaian dengan cara konsiliasi ialah majelis bertindak pasif, para pihak tidak hadir, para pihak telah melakukan konsiliasi di luar BPSK, dan para pihak tidak melaporkan hasil kesepakatan konsiliasi. Consumers who suffer losses can sue business actors through litigation and non-litigation channels, Non-litigation consumer dispute resolution can be done through the Consumer Dispute Resolution Agency (BPSK) as an agency formed by the government to resolve disputes that occur between consumers and business actors, BPSK has a dutyand the authority to carry out the handling and settlement of consumer disputes by means of mediation, arbitration and conciliation, in this research which is the research for the settlement of consumer disputes by means of conciliation.Conciliation is the process of resolving consumer disputes out of court with the intermediary BPSK to bring together the parties to the dispute, and the settlement is submitted to the parties. Problem Formulation in this study is How to resolve consumer disputes by conciliation and How obstacles occur in the settlement of consumer disputes by conciliation. The type of research used in this study is normative juridical and the nature of this research is descriptive research analysis, while the data analysis used is qualitative analysis. Settlement of consumer disputes by conciliation begins from complaints made by consumers to BPSK, after the complaint is received, the bpsk secretariat calls consumers and businesses to choose how to resolve disputes, after choosing a settlement by conciliation, the tribunal acts passively in the trial and submits all decisions to consumers and businesses. The obstacles that occur in the settlement by conciliation are the assembly acting passively, the parties are not present, the parties have conciliated outside the BPSK, and the parties have not reported the results of the conciliation agreement

    Effect of Chemical Fertilizer Dosage Mixed with Mucuna bracteata Compost and Gamal Leaf POC on Growth and Production of Purple Eggplant (Solanum melongena L.)

    No full text
    92 HalamanPenggunaan pupuk anorganik secara terus menerus berdampak terhadap lingkungan yang akan mengakibatkan penurunan produksi tanaman. Penggunaan pupuk kimia dan bahan organik kedalam tanah akan mampu meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis pupuk kimia yang ditambahkan dengan kompos Mucuna bracteata sebagai pupuk dasar dan POC daun gamal dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman terong. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu dosis pupuk kimia dan POC daun gamal. Dosis pupuk kimia terdiri dari 5 taraf perlakuan yaitu : K0 = tanpa pupuk kimia, K1 = 25% dari rekomendasi, K2 = 50% dari rekomendasi, K3 = 75% dari rekomendasi, K4 = 100% dari rekomendasi. Sedangkan POC daun gamal terdiri dari 5 taraf perlakuan yaitu : P0 = tanpa POC daun gamal, P1 = konsentrasi 5%, P2 = konsentrasi 10%, P3 = konsentrasi 15%, P4 = konsentrasi 20%. Parameter pengamatan meliputi : tinggi tanaman, luas daun, jumlah buah per tanaman, produksi per tanaman, produksi per plot. Hasil penelitian menunjukkan pupuk kimia berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman terong, namun tidak berpengaruh nyata terhadap parameter lainnya. Sedangkan perlakuan POC daun gamal tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter pengamatan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dosis pupuk kimia 25% dari rekomendasi dan POC daun gamal konsentrasi 15% memiliki produksi per plot. Penambahan kompos Mucuna bracteata sebagai pupuk dasar dan POC daun gamal dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia pada tanaman terong. The continuous use of inorganic fertilizers has an impact on the environment which will result in a decrease in crop production. The use of chemical fertilizers and organic matter into the soil will increase crop production and maintain soil fertility. This study aims to determine the effect of various doses of chemical fertilizer plus compost Mucuna bracteata manure based and POC of gamal leaf in increasing eggplant growth and production. This research method used a factorial randomized block design consisting of 2 factors, namely the dose of chemical fertilizer and POC of gamal leaf. The chemical fertilizer dose consisted of 5 treatment levels, namely: K0 = no chemical fertilizer, K1 = 25% recommendation, K2 = 50% recommendation, K3 = 75% recommendation, K4 = 100% recommendation. While the POC of gamal leaf consisted of 5 treatment levels, namely: P0 = without POC of gamal leaf, P1 = concentration of 5%, P2 = concentration of 10%, P3 = concentration of 15%, P4 = concentration of 20%. Observation parameters include: plant height, leaf area, number of fruits per plant, production per plant, production per plot. The results showed that chemical fertilizers had a significant effect on plant height, but had no significant effect on other parameters. While the POC treatment of gamal leaf had no significant effect on all observation parameters. From the results of the study, it was found that the chemical fertilizer dose of 25% from the recommendation and the POC of gamal leaf with a concentration of 15% had production per plot. The addition of compost Mucuna bracteata manure based and POC of gamal leaf can reduce the use of chemical fertilizers

    Perjanjian Tuan M Ichsan Sakbani (Sewa Menyewa)

    No full text
    11 HalamanPada hari ini, hari jumaat, tanggal 12-06-2020 (tanggal dua belas bulan juni tahun dua ribu duapuluh). Jam 15.45 W.I.B (limabelas lewat empatpuluh lima menit Waktu Indonesia bagian Barat). Datang menghadap, dihadapan saya, Nyonya MARSELLA, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Kabupaten Serdang Bedagai, dengan Wilayah Jabatan Seluruh Sumatera Utara, berkedudukan di Perbaungan, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, tertanggal dua puluh delapan Desember dua ribu tujuh (28-12-2007), Nomor:C-521 HT.03.01.Th.2007, dengan hadirnya saksi-saksi yang saya, Notaris, kenal dan akan disebut pada akhir akta ini: I. Tuan M Ihcsan SakbanI, Lahir di Medan, tanggal 06-12-1998 (Enam bulan Desember tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh delapan), Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Mahasiswa, bertempat tinggal di Kota Medan, Jalan STM/ARIFIN No.23 ,Kelurahan SITIREJO II,Kecamatan Medan Amplas. Selanjutnya disebut juga PIHAK PERTAMA (YANG MENYEWAKAN)

    Field Work Practice Report at PT. Socfin Indonesia (Socfindo) Gambus Land Gardens, Lima Puluh District, Batubara Regency

    No full text
    57 HlmDari seluruh rangkaian praktek kerja lapangan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Praktek kerja lapangan merupakan pengaplikasian ilmu yang selama ini didapat dibangku kuliah. 2. Teori dengan praktek tidaklah selalu berdampingan maka dari itu setelah terjun kelapangan akan lebih tahu apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana proses terjadinya. 3. Bekerja dilapangan merupakan pekerjaan yang menguras banyak tenaga, maka itu dibutuhkan fisik dan mental yang kuat bagi yang ingin terjun kelapangan. 4. PT. Socfin Indonesia merupakan salah satu perusahaan swasta terbaik di indonesia yang beroperasi disektor industri kelapa sawit. Saran, diharapkan kepada mahasiswa untuk menggali informasi tentang budidaya tanaman kelapa sawit. Diharapkan kepada mahasiswa kedepannya lebih profesional, mau bekerjasama serta mengikuti semua aturan yang telah ditetapkan perusahaan. 3. Diharapkan kepada mahasiswa mampu bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh pihak fakultas maupun pihak perusahaan
    corecore