The Effectiveness of Internal Audit for Fraud Prevention

This study explores the measurement of the effectiveness of internal audits from the perception of internal auditors to prevent fraud. It examines the antecedents that affect the effectiveness of internal audits to prevent fraud. This study uses a mixed-method exploratory sequential design approach called instrument development design. This research\u27s unit of analysis is the local government\u27s internal auditor, namely the Financial and Development Supervisory Agency (BPKP), representing the Province of North Sulawesi, and the Inspectorate of the entire Province of North Sulawesi. The data collected were 165 questionnaires, and the analysis technique used PLS. The results of this study, audit effectiveness for fraud prevention is affected by audit quality. Then, the higher the independence of the internal auditor\u27s functions in audit assignment, the better the audit quality, which will increase the effectiveness of internal audit in preventing fraud

IMPLEMENTASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI PEMERINTAH KOTA BITUNG: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN DAMPAKNYA TERHADAP GOOD GOVERNANCE

The aim of this research is to identify factors that affect indonesia�s governmental internal control system called SPIP (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah). This research also investigated the impact of implementation on good governance. This research took place in Kota Bitung, North Sulawesi. This is a descriptive qualitative research, that aimed to explore factors affecting SPIP implementation in Kota Bitung government. Data was collected through observations, documentary study, and some interviews with leaders and staff in government agencies and supervisory officers and adviser SPIP implementation (Inpektorat Kota and BPKP). Data analysis consists of the following steps: data reduction, data categorization, data syntesization, and conclusion drawing. Findings of this research show that commitment to leadership, human factors: fault under consideration, ignorance duties and functions of employees, employee absenteeism, lack of motivation, lack of understanding of regulations relating to its assignment, collusion, lack of knowledge about SPIP, and competence of employees, organizational structure, information technology support and supervision and adviser implementation SPIP affect the implementation of SPIP Kota Bitung. The implementation also has some impacts on good governanc

Efektivitas Audit Internal Untuk Pencegahan Fraud Pada Pemerintah Daerah

Studi ini bertujuan untuk: Pertama, mengeksplorasi pengukuran efektivitas audit internal dari persepsi auditor internal untuk mencegah terjadinya fraud. Kedua, Menguji pengaruh positif kompetensi dan kecakapan profesional; independensi fungsi audit internal; objektivitas auditor internal; dan teknologi informasi terhadap efektivitas audit internal dalam mencegah fraud. Ketiga, Menguji pengaruh mediasi kualitas audit pada hubungan antara kompetensi dan kecakapan profesional; independensi fungsi audit internal; objektivitas auditor internal; dan teknologi informasi terhadap efektivitas audit internal dalam mencegah fraud. Keempat, menguji dukungan manajemen memperkuat pengaruh kompetensi dan kecakapan profesional; independensi fungsi audit internal; objektivitas auditor internal; dan teknologi informasi terhadap efektivitas audit internal dalam mencegah fraud. Studi ini menggunakan pendekatan mixed method desain sekuensial eksploratori atau disebut juga desain pengembangan instrumen. Fase pertama adalah kualitatif, dilanjutkan dengan fase kedua yaitu kuantitatif. Pengumpulan data melalui wawancara dan focus group discussion dilanjutkan dengan metode survei. Unit analisis penelitian ini adalah auditor internal pemerintah daerah yaitu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Provinsi Sulawesi Utara dan Inspektorat se-Provinsi Sulawesi Utara. Data yang terkumpul sebanyak 165 responden dan teknik analisisnya menggunakan PLS. Hasil penelitian pada fase pertama menghasilkan empat dimensi pengukuran efektifitas audit internal untuk pencegahan fraud, yaitu: Pertama, Audit Internal Berbasis Risiko (AIBR); Kedua, Fraud Control Plan (FCP); Ketiga, Probity audit; dan Kempat, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Hasil studi fase kedua memperoleh bukti empiris, yaitu: Pertama, efektivitas audit untuk pencegahan fraud dipengaruhi oleh kualitas audit dan teknologi informasi; Kedua, semakin tinggi independensi fungsi auditor internal dan penggunaan teknologi informasi dalam penugasan audit akan meningkatkan kualitas audit, serta berdampak pada peningkatkan efektivitas audit internal dalam mencegah terjadinya fraud; dan Ketiga, semakin besar dukungan manajemen akan meningkatkan pengaruh penggunaan teknologi informasi yang berdampak pada peningkatan efektivitas audit internal yang fokus pada pencegahan fraud