9 research outputs found
Golongan Senyawa Metabolit Sekunder dari Ramuan Tradisional NTT dalam Sopi Buah Pisang
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh berat buah pisang, volume starter dan waktu fermentasi pada pembuatan sopi buah pisang kepok (Mussa paradisiaca L), buah pisang rote dan buah pisang ambon ((Musa acuminata cavendish subgroup) asal Timor kemudian isolasi dan identifikasi golongan senyawa metabolit sekunder ramuan sopi asal kupang yang larut pada tahap fermentasi dan yang larut pada tahap maserasi dengan sopi hasil fermentasi pisang kepok (Musa paradisiaca l.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berat buah, volume starter dan waktu fermentasi terhadap kadar alkohol yang dihasilkan dari buah pisang kapok (Mussa paradisiaca L), buah pisang Rote dan buah pisang Ambon ((Musa acuminata cavendish subgroup) asal Timor kemudian untuk mengetahui golongan metabolit sekunder ramuan sopi asal desa air mata kupang yang larut pada tahap fermentasi dan yang larut pada tahap maserasi dengan sopi hasil fermentasi pisang kepok (Musa paradisiaca l.) serta pada sopi masyarakat desa mata air Kupang. Variabel volume starter yang digunakan adalah 0, 50, 75 dan 100 mL, sedangkan variabel waku fermentasi yang digunakan adalah 2 hari, 4 hari, 6 hari, dan 8 hari.Uji statisik dilakukan menggunakan ANOVA kemudian dilanjutkan dengan Uji Duncan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume starter berpengaruh terhadap kadar alkohol buah pisang kepok (14,74%), pisang rote (17%) dan pisang ambon (8%) dihasilkan oleh volume starter 100 mL. Sedangkan waktu fermentasi berpengaruh terhadap kadar alkohol buah pisang kepok (12,83%), pisang rote (17%) dan pisang ambon (12%) dihasilkan oleh waktu fermentasi 6 hari. Hasil uji secara fitokimia Pada perlakuan fermentasi buah pisang kapok dengan menambahkan ramuan sopi dan juga sopi masyarakat yang perlakuannya sama yaitu pada tahap fermentasi berbahan nira dan gula dengan menambahkan ramuan sopi sama sama tidak mengandung metabolit sekunder. Sedangkan pada ramuan sopi desa mata air yang fermentasi dimaserasi dalam sopi pisang kapok hasil fermentasi terisolasi dan teridentifikasi mengandung senyawa metabolit sekunder golongan flavonoid, tanin, saponin dan terpenoid kemudian dilanjutkan dengan identifikasi isolat menggunakan spektrofotometer UV-VIS diperoleh serapan pada panjang gelombang 380nm dengan absorbansi 0,847 dan 374nm dengan absorbansi 0,829 dengan demikian senyawa metabolit sekunder yang teridentifikasi yakni flavonoid golongan flavanol dan auron
Pengembangan Bahan Ajar Kimia Berbasis Lectora Inspire pada Materi Pokok Kimia Unsur Terintegrasi Etnosains untuk Siswa Kelas XII SMA/MA
Artikel ini membahas hasil pengembangan bahan ajar kimia berbasis Lectora Inspire (LI) pada materi pokok kimia unsur terintegrasi etnosains. Pengembangan bahan ajar kimia berbasis LI pada materi pokok kimia unsur terintegrasi etnosains digunakan langkah-langkah dengan model rancangan dari Borg and Gall dengan 4 tahapan yaitu studi pendahuluan, pengembangan, uji lapangan, dan diseminasi produk akhir. Uji ahli yang dinilai oleh tiga ahli yaitu ahli instrumen, ahli materi dan ahli media serta uji lapangan terhadap produk bahan ajar kimia yang terdiri dari uji kelompok kecil yang terdiri atas 9 mahasiswa dan kelompok besar 20 mahasiswa semester 3 pendidikan kimia Undana. Hasil penilaian ahli instrumen terhadap angket butir-butir indikator penilaian pada angket tersebut sangat baik dengan persentase keidealan 94,28% sedangkan penilaian ahli materi dengan persentase keidealan 86,09% dan ahli media 86,92% dengan kategori masing-masing sangat baik. Uji coba kelompok kecil 97,25% dan kelompok besar 98,75%. Hasil penilaian uji ahli dan uji lapangan terhadap bahan ajar kimia berbasis Lectora Inspire pada materi pokok kimia unsur terintegrasi etnosains ini sangat layak digunakan
Konsentrasi Optimum dan Model Isotherm Bovine Serum Albumin (BSA) dalam Matriks Silika Gel dengan Pemanfaatan Silika yang bersumber dari Pasir Alam
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi optimum dan model isotherm bovine serum albumin (BSA) dalam matriks silika gel dengan pemanfaatan silika yang bersumber dari pasir alam Takari. Penelitian ini dilakukan melalui tahapan preparasi sampel, ekstraksi silika (SiO2), penentuan konsentrasi optimum, dan model isotherm BSA pada matriks silika gel yang dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Penentuan konsentasi optimum BSA dalam matriks silika gel dibuat dengan variasi konsentrasi 10, 20, 30, 40, dan 50 mg/L pada pH dan waktu kontak optimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi optimum adsorpsi BSA pada konsentasi 40 mg/L dengan efisiensi adsorpsi sebesar 99,06%. Adsorpsi BSA mengikuti model isotherm Langmuir tipe 2 dengan nilai R2 = 0,9492 dan kapasitas adsorpsinya sebesar 9,5057 mg/g. Proses adsorpsi BSA oleh silika dalam matriks silika gel terjadi secara kimia dan monolayer
Studi Termodinamika Adsorpsi Pb(II) Menggunakan Adsorben Magnetik GO-Fe3O4 yang Disintesis dari Kayu Kusambi (Schleichera oleosa)
The study on the adsorption of Pb(II) using magnetic adsorbent GO-Fe3O4 that synthesized from kusambi wood (Schleichera oleosa) in the bacth system will be reported. Here, two adsorption parameters such as initial concentration and adsorption thermodynamics were thoroughly studied. The results showed that the initial concentration of the best adsorption of Pb(II) using magnetic adsorbent GO-Fe3O4 from kusambi wood (Schleichera oleosa) lasted a maximum between concentrations of 10 mg/L to 40 mg/L. In addition, based on thermodynamic studies, it is known that the adsorption of Pb(II) on the surface of GO-Fe3O4 from kusambi wood (Schleichera oleosa) has follows physisorption mechanism. Overall, this study indicates that GO-Fe3O4 magnetic material from kusambi wood (Schleichera oleosa) can be used to adsorb Pb(II) from the aquatic environment.Telah dilakukan studi mengenai adsorpsi Pb(II) menggunakan adsorben magnetik GO-Fe3O4 yang disintesis dari kayu kusambi (Schleichera oleosa) dalam system bacth. Dua parameter adsorpsi yaitu inisial konsentrasi dan termodinamika adsorpsi dipelajari secara menyeluruh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inisial konsentrasi terbaik pada adsorpsi Pb(II) menggunakan adsorben magnetik GO-Fe3O4 dari kayu kusambi (Schleichera oleosa) berlangsung maksimum antara konsentrasi 10 mg/L sampai dengan 40 mg/. Selain itu, Berdasarkan kajian termodinamika diketahui bahwa adsorpsi Pb(II) pada permukaan GO-Fe3O4 dari kayu kusambi (Schleichera oleosa) berlangsung secara fisisorpsi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa material magnetik GO-Fe3O4 dari kayu kusambi (Schleichera oleosa) dapat digunakan untuk mengasorpsi Pb(II) dari lingkungan perairan
Efektivitas Pembelajaran Kimia Melalui Pemanfaatan Teknologi Daring Selama Pandemi Covid-19¬ di Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Nusa Cendana
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran kimia melalui pemanfaatan teknologi daring serta mengetahui perbedaan hasil belajar mahasiswa selama pandemi covid-19 menggunakan teknologi daring dibandingkan hasil belajar mahasiswa secara tatap muka/langsung di program studi pendidikan kimia Universitas Nusa Cendana. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kombinasi penelitian kuantitatif dan kualitatif. Terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa sebelum pandemi covid-19 (pembelajaran luring) dan selama pandemi covid-19 (pembelajaran daring) pada mata kuliah Kimia Fisik 2, Statistika, Belajar dan Pembelajaran, Pengembangan Program Pembelajaran Kimia, dan Komputer untuk Pembelajaran Kimia, sementara untuk mata kuliah Kimia Dasar 2 tidak ada perbedaan hasil belajar mahasiswa sebelum pandemi covid-19 (pembelajaran luring) dan selama pandemi covid-19 (pembelajaran daring). Nilai rata-rata mahasiswa yang lebih tinggi pada saat pembelajaran daring dibandingkan pada saat pembelajaran luring yaitu mata kuliah Kimia Fisik 2, Statistika, dan Pengembangan Program Pembelajaran Kimia. Itu artinya bahwa pembelajaran daring pada mata kuliah tersebut tergolong efektif. Sementara nilai rata-rata mahasiswa yang lebih tinggi pada saat pembelajaran luring dibandingkan pada saat pembelajaran daring yaitu mata kuliah Belajar dan Pembelajaran dan Komputer untuk Pembelajaran Kimia. Itu artinya pembelajaran daring pada kedua mata kuliah itu masih kurang efektif sehingga perlu diperbaiki segala kekurangan yang ada. Mahasiswa dan dosen lebih cenderung menggunakan perpaduan aplikasi pembelajaran daring yang mudah digunakan guna mendukung kegiatan pembelajaran selama pandemi covid-19, seperti Zoom, Google Meet, Whatsapp, dan E-Learning. Ketertarikan mahasiswa dalam pembelajaran daring masih tergolong cukup. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah mahasiswa kadang-kadang mengalami kendala gangguan internet, sehingga pembelajaran daring menjadi tergangg
Synthesis of Zinc(II)-natural zeolite mordenite type as a drug carrier for ibuprofen: Drug release kinetic modeling and cytotoxicity study
Zn(II)-ZMT material development based on natural zeolite mordenite type (ZMT) as a drug carrier for ibuprofen has been explored and assessed. The ion exchange method was carried out to prepare Zn(II)-ZMT material. XRD, FTIR, and FESEM-EDS were used to characterize the physico-chemical characteristics of all materials. The performance of Zn(II)-ZMT as a drug delivery agent for ibuprofen was also evaluated using drug loading-release, zeta potential measurement, and cytotoxicity testing. Six kinetic models (including the zero-order, first-order, Peppas-Sahlin, Higuchi, Hixson-Crowell, and Korsmeyer-Peppas models) were utilized to simulate the drug release process. Meanwhile, a microtetrazolium (MTT) assay was used to analyze the material's cytotoxicity. The Zn(II)-ZMT material has a drug loading content (DLC) of 90.37 % and an efficiency entrapment content (EEC) of 54.22 %, according to drug loading. The drug releases kinetic modeling of Ibuprofen from Zn(II)-ZMT followed the Hixson-Crowell model. This material exhibits good biocompatibility based on a cytotoxicity test using the MTT assay. Ibu@Zn(II)-ZMT has a zeta potential of − 61.55 mV ± 0.1 mV. These findings suggest that the material in the dispersion system has a high degree of stability, indicating that it will not flocculate or coagulate in the body. Furthermore, Zn(II)-ZMT is an inorganic substance that has the potential to be employed as a medication delivery material in the future
pH dan Waktu Kontak Adsorpsi Ion Logam Cu(II) menggunakan Adsorben Silika yang Bersumber dari Pasir Alam Takari
Tulisan ini melaporkan pH dan waktu kontak optimum adsorpsi ion logam Cu(II) menggunakan adsorben silika yang diekstraksi dari pasir alam Takari. Penelitian ini dilakukan melalui preparasi sampel, proses ekstraksi silika menggunakan metode hidrotermal dan kopresipitasi, penentuan pH optimum dan waktu kontak adsorpsi ion logam Cu(II) menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan pereaksi EDTA sebagai pengompleks. Variasi pH yang digunakan adalah 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 sedangkan variasi waktu kontak yang digunakan adalah 20, 40, 60, 80, dan 100 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH optimum untuk adsorpsi ion logam Cu(II) adalah pada pH 6 dengan kapasitas adsorpsi 7,958 mg/g, sedangkan waktu kontak optimum adalah 60 menit dengan kapasitas adsorpsi 10,597 mg/g