9 research outputs found

    Pengaruh penambahan daun kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap penurunan berat telur dan sifat sensoris telur ayam ras asin

    Get PDF
    Daun kemangi (Ocimum basilicum L.) merupakan tanaman herbal yang mengandung minyak atsiri, flavonoid, tannin yang berfungsi sebagai antioksidan, antibakteri, serta sebagai pengawet alami dan memberikan cita rasa yang khas. Penambahan daun kemangi dalam pembuatan telur asin ayam ras diharapkan dapat memberikan inovasi pengolahan telur asin dan sebagai bahan informasi masyarakat dan industri pangan tentang pengaruh pemanfaatan daun kemangi dalam proses pengasinan telur serta menambah nilai ekonomis telur.  Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan 4 ulangan. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah berat telur, dan sifat sensoris (warna, aroma, rasa). Data dianalisis dengan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan daun kemangi (Ocimum basilicum L.) memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap warna dan cita rasa telur asin, berbeda nyata (P<0,05) dan tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap berat telur.  Berdasarkan hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa penambahan daun kemangi (Ocimum basillicum L.) sampai 40% memberikan hasil yang baik terhadap aroma, warna, rasa telur asin ayam ras dan penurunan berat telur sampai 80% dengan bertambahnya daun kemangi. Kata Kunci: Daun kemangi, telur ayam asin, sensori

    LAMA PENYIMPANAN PADA SUHU DINGIN DAGING BROILER YANG DIBERI AIR PERASAN JERUK KASTURI (Citrus madurensis Lour.)

    Get PDF
    ABSTRACT STORAGE TIME OF BROILER MEAT THAT WERE GIVEN KASTURI LIME JUICE (Citrus madurensis Lour.)The purpose of this research was to determine the effect of storage time in a temperature range of -2°C to 4°C towards the pH value, moisture content, water holding capacity, and cooking loss of broiler meat that were given Kasturi lime (Citrus madurensis Lour.) juice. This research used the completely randomized design with 5 treatments which were  (P1) = without storage; (P2) = 3 days of storage; (P3) = 6 days of storage, (P4) = 9 days of storage; (P5) = 12 days of storage and 4 repetitions. The variables observed were pH value, moisture content, water holding capacity, and cooking loss. The results showed that the storage time of broiler meat that were given Kasturi lime juice did not effect moisture content, water holding capacity, and cooking loss however it effect the pH value of the broiler meat. We concluded that storage of broiler meat in a temperature range of -2°C to 4°C retained the pH value, moisture content, water holding capacity, and cooking loss until 12 days.   Keywords       : Broiler meat, storage time, kasturi lim

    Pengaruh perendaman dengan larutan daun nangka (Artocarpus heterophyllus) terhadap kualitas telur ayam ras

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pengunaan larutan daun nangka (Artocarpus heterophyllus) terhadap kualitas telur ayam ras. Materi yang digunakan adalah telur ayam ras berumur 1 hari sebanyak 100 butir, daun nangka 4000 g, dan 4 Liter aquades. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan yang terdiri dari: P0 = tanpa perendaman, P1 = perendaman dengan larutan daun nangka 15%, P2 = perendaman dengan larutan daun nangka 30%, P3 = perendaman dengan larutan daun nangka 45%, P4 = perendaman dengan larutan daun nangka 60%. Kemudian telur direndam dalam larutan daun nangka selama 24 jam dan disimpan selama 30 hari. Variabel yang diamati yaitu penurunan berat telur, pH telur, indeks putih telur dan indeks kuning telur. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan analisis sidik ragam, dan untuk semua variabel yang berbeda dilanjutkan dengan uji BNJ. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang nyata (P<0,05) terhadap penurunan berat telur, pH telur dan indeks kuning telur, tetapi tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap indeks putih telur. Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa perendaman telur dengan larutan daun nangka 60% efektif menghambat penurunan berat telur, kenaikan pH telur dan menstabilkan indeks putih telur, sedangkan untuk indeks kuning telur hasil yang baik berada pada perendaman 15%.Kata Kunci: Telur ayam ras, larutan daun nangka, kualitas telu

    The physicochemical characteristics and protein profile of cottage cheese produced by using crude bromelain enzyme extracted from ananas comosus

    No full text
    Pemanfaatan enzim alternatif untuk substitusi rennet dalam produksi keju menawarkan potensi yang menjanjikan untuk diversifikasi produk. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi karakteristik fisikokimia dan profil protein keju cottage dengan menggunakan ekstrak kasar enzim bromelin dari Ananas comosus. Variabel yang diamati meliputi kadar protein, lemak, air, dan abu, serta rendemen keju cottage, tekstur, daya leleh dan profil protein. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap dengan 3 konsentrasi bromelin yang berbeda yaitu 1,5% (K1); 3% (K2); dan 4,5% (K3) dan masing-masing ulangan sebanyak 4 kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varians (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (LSD) untuk mengukur perbedaan nyata, sedangkan profil protein keju cottage diamati dengan SDS-PAGE dan dianalisis secara deskriptif. Perbedaan konsentrasi enzim menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi bromelin memiliki perbedaan nyata (P<0,01) terhadap sifat fisikokimia keju cottage secara keseluruhan, dengan kandungan protein 11,50 hingga 12,64%; kadar lemak 2,13 hingga 5,21%; kadar air 56,01 sampai dengan 57,65%; dan kadar abu 0,59-1,68%. Keju cottage yang dihasilkan memiliki rendemen sebesar 8,46-10,62%; tekstur pada 3,67 hingga 3,81 N; dan daya leleh sebesar 1,89 hingga 2,82%, sedangkan pengamatan profil protein menunjukkan pita yang berbeda pada 4,58 hingga 160,47 kDa. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa konsentrasi bromelain 3% menghasilkan keju cottage dengan sifat fisikokimia terbaik dalam penelitian ini, yaitu mengandung protein 12,64±0,43%, lemak 2,13±0,90%, air 56,06±0,22%, abu 0,59±0,38%, dengan tekstur keju 3,81±0,11 N dan daya leleh 282±0,13% dari total hasil 10,62±0,06%

    Uji Efektivitas Antilithiasis Ekstrak Etanol Alang-alang (Imperata Cylindrica (L.) Beauv) pada Tikus Putih (Rattus Novergicus)

    Full text link
    Background: Kidneys in the body function as filters to clean blood or other fluids. This function is intended so that the chemicals contained in the blood or other body fluids are not carried back by the blood and circulated throughout the body. Some of this filtered dirt will be excreted through the kidneys with urine and some may be left behind and settles into kidney stones Purpose: The aim of this study was to determine the antilithiation effectiveness of Imperata extracts) Methods: In white rats by looking at the histological picture of the rats' kidneys The study design, the treatment group was divided into 5 groups: Control group (P0), ethylene glycol group (P1), Hydrochlorothiazide treatment group (P2), Imperata extract group with a dose of 100 mg / kgBW ( P3), and the alang-lang extract group at a dose of 200 mg / kgBW (P4) Results: The results showed that Imperata extract had activity in repairing the kidneys of rats with urolithiasis. Conclusion: And the dose of Imperata extract 200 mg / kgBB has better effectivenes

    SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK BAKSO DAGING SAPI DENGAN MEMANFAATKAN TEPUNG UMBI TALAS BELITUNG (Xanthosoma sagitifolium) SEBAGAI BAHAN PENGISI BAKSO

    No full text
    Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui sifat fisik dan organoleptik dari bakso daging sapi dengan menggunakan tepung talas belitung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan pengukuran data organoleptik menggunakan uji hedonik yaitu dengan menggunakan skala hedonik. Sebagai perlakuan ialah level tepung talas belitung pada bakso, yaitu 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% dari berat daging. Analisa meliputi sifat Fisik bakso yaitu, Kadar air, daya mengikat air dan susut masak serta pengujian organoleptik meliputi warna, tekstur, kekenyalan dan citarasa bakso. Analisis ragam menunjukkan bahwa level tepung talas belitung hingga 25 % dari berat daging memberi pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap sifat fisik bakso yaitu kadar air dengan rataan berkisar antara 61,75%-66,83%, susut masak bakso daging sapi dengan rataan berkisar antara 9,74%-24,96% dan memberi pengaruh berbeda  nyata (P<0,05) terhadap daya mengikat air dengan rataan berkisar antara 18,51%-41,56%. Analisis ragam untuk uji organoleptik menunjukkan bahwa perlakuan memberi pengaruh berbeda nyata (P<0,05) terhadap warna bakso dengan rataan skor berkisar antara 4,55-5,32. Perlakuan memberi pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap tekstur dengan rataan skor berkisar antara 3,34-5,55, kekenyalan dengan rataan skor 3,95-5,66 dan citarasa bakso daging sapi dengan rataan skor 4,84-5,53. Dapat disimpulkan bahwa penambahan level tepung talas belitung hingga 20% dari berat daging sudah cukup untuk menghasilkan bakso daging sapi dengan sifat fisik yang baik dan secara organoleptik dapat diterima oleh konsumen
    corecore