2,415 research outputs found
“PUPUH” SEBUAH PROYEKSI PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA
Ketika kita mendengar kata “pupuh” tentu akan terbersit dalam pikiran kita tentang guru lagu, guru
wilangan, pada/bait, padalisan, sekar ageung, dan sekar alit. Pemikiran berikutnya pada karakter pupuh itu
sendiri. Dalam tulisan ini akan dikaji bagian watak atau tema pupuh bagi kepentingan pengajaran. Karakter
pupuh berbeda-beda salah satu contohnya karakter balakbak berisi banyolan tentang kehidupan sehari-hari,
rasa prihatin, atau piwuruk. Pupuh itu sendiri merupakan lagu yang terikat oleh banyaknya suku kata dalam
satu bait, jumlah larik, dan permainan lagu (bentuk lagu tradisional Sunda).
Tulisan ini memfokuskan pada watak dan bentuk ekspresi bahasa yang disampaikan melalui pupuh
dengan menelaah kandungan nilai-nilai moral atau kehidupan/nilai-nilaipendidikan dalam pengembangan
karakter siswa. Pesan-pesan moral apa saja yang bisa diambil oleh seorang guru dari sebuah karya pupuh
yang tidak semata-mata hanya rangkaian kata-kata indah melainkan ada sisi lain yang bisa masuk ke dalam
materi pelajaran pupuh seperti kemasan nilai-nilai dalam pupuh tersebut. Jenis pupuh ada 17 yakni
asmarandana, balakbak, dangdanggula, durma, gambuh, gurisa, jurudemung, kinanti, ladrang, lambang,
magatru, maskumambang, mijil, pangkur, pucung, sinom, wirangrong. Pupuh sekar ageung mencakup
pupuh kinanti, sinom asmarandana, dan dangdanggula selebihnya termasuk sekar alit. Pupuh sekar ageung
dapat dinyanyikan (ditembangkeun) dengan menggunakan lebih dari satu jenis lagu, sedangkan pupuh
sekar alit hanya bisa dinyanyikan dengan satu jenis lagu
Education Value and Folklore Culture Pau-pau Rikadong Princess Taddampalle
This article elaborates education value and cultural in folklore Pau-pau Rikadong, Princess We Taddampalie which is one of folklore in South Sulawesi. This research problem is education values and culture what is there is in folklore Pau-pau Rikadong?" This research aim to give analysis and understanding of education values and cultural in folklore Pau-pau Rikadong, Princess We Taddampalie with objective approach. Method applied in this research is descriptive qualitative. Book study data collecting method. Primary data source from free translation book. Secondary data in the form of information from book and informant. Education value and culture which there is in folklore Pau-pau Rikadong, Princess We Taddampalie, that is: deliberation of general consensus; majors throng than own self or family; compliance to old fellow; helpful; faithfulness; mutual assistance ; yields to God destiny; respects guest; and keeps a promise
Analisis Wacana Tuturan Bahasa Bugis Pendektan Etnografi Komunikasi
Abstrak: Penelitian ini berusaha menjelaskan tuturan lisan bahasa bugis dengan pendekatan etnografi komunikasi dalam wacana. Metode pengumpulan data adalah observasi partisipan denga teknik perekaman. Ada tiga jenis data tuturan lisan yang dianalisis dalam pendekatan ini, yaitu undangan, pelamaran dan penyampaian informasi.
Ada beberapa hasil temuan dalam penelitian ini yaitu: Tuturan undangan dimulai dengan ucapan-ucapan yang bersifat formal dan diakhiri dan diakhiri dengan dialog-dialog yang bersifat santai atau nonformal. Bentuk tuturan dalam undangan dan pelamaran berbentuk frosen dengan menggunakan pakaian adat. Pada pelamaran menggunakan 'elong' bahasa khusus yang digunakan pada saat pelamaran dan pada undangan pihak yang mengundang saja yang menggunakan bahasa genre undangan (frozen). Dialog yang berbentuk informasi bersifat nonformal, bentuk pakaian tidak menjadi persoalan. Dalam hal ini yang haus diperhatikan tatakrama pembicaraan dalam bahas Bugis, yaitu tidak boleh meninterupasi untuk menjaga kesopanan
Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Penanaman Keimanan Kepada Anak di SDN Anjir Pasar Kota II.1 Kabupaten Barito Kuala
Juanda. 2009. Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Penanaman Keimanan Kepada Anak di SDN Anjir Pasar Kota II.1 Kabupaten Barito Kuala. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah. Pembimbing (I) Drs. H. Mubin, M.Ag, (II) M. Noor Fuady, M.Ag.\ud
\ud
Orang tua adalah pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka. Sebagai pendidik yang utama dan pertama, orang tua juga berkewajiban menanamkan keimanan terhadap anak-anaknya. Sehingga anaknya menjadi orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.\ud
Di dalam skripsi ini permasalahan yang ingin dicari jawabannya adalah bagaimana peran orang tua dalam penanaman keimanan terhadap anaknya yang bersekolah di SDN Anjir Pasar Kota II.1 Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peranan orang tua dalam menanamkan keimanan di SDN Anjir Pasar Kota II.1 Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala.\ud
Sedangkan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peranan orang tua dalam penanaman keimanan terhadap anaknya yang bersekolah di SDN Anjir Pasar Kota II.1 Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penanaman keimanan oleh orang tua terhadap anaknya yang bersekolah di SDN Anjir Pasar Kota II.1 Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala.\ud
Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang anaknya sekolah di SDN Anjir Pasar Kota II.1 Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah orang tua dari siswa kelas IV, V dan VI. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, observasi, wawancara, dan dokumenter.\ud
Dalam proses pengumpulan data ini ada beberapa teknik yang dipergunakan, yaitu editing, koding, klasifikasi data, tabulasi, dan interpretasi data. Sedangkan untuk menganalisis data yang diperoleh menggunakan metode diskriptif kualitatif dan selanjutnya penarikan kesimpulan dengan metode induktif.\ud
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa orang tua cukup berperan dalam penanaman keimanan terhadap anaknya yang bersekolah di SDN Anjir Pasar Kota II.1 Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala. Dan faktor-faktor yang menyebabkan cukup berperannya orang tua dalam penanaman keimanan terhadap anaknya adalah: tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan dan waktu yang tersedia serta lingkungan masyarakat yang mendukung
THE CREATION OF LANGUAGE THROUGH MOTTO INSTITUTION
The spirit of entrepreneurship is not only seen explicitly in the advertisement of
product, but it is also seen implicitly or explicitly in form of services, one of them is
educational service. The factor supporting the spirit of entrepreneurship is language skill. The
skill mastering a language can encourage someone to be an entrepreneur, such as being
guide, being interpreter, doing commerce relationship and being a competent advertisement
maker.
Language used in a motto of academic institution contains a form promotion from the
organizer to select the institution they offer. Certainly, if it is related to the motto of an
academic institution directly or indirectly, it is a real form of one of entrepreneurship spirit
realization from the organizer having direct or indirect invitation to the process of life
independence.
This writing reviews the language in motto of academic institution as a form of
language creation in order to make the user candidates interested. The writer tries to study the
meaning contained in such motto so that it can give interpretation toward entrepreneurship
spirit from the writer’s point of view
TEKNIK INSEMINASI BUATAN PADA SAPI ACEH DI UPTD SAREE ACEH BESAR PROVINSI ACEH
Tujuan dari teknik inseminasi buatan pada sapi aceh yang ada di UPTD Saree untuk mengetahui tata cara pelaksanaan inseminasi buatan pada ternak sapi. UPTD Inkubator Saree mempunyai misi untuk mengajarkan inseminasi buatan yang bertujuan menghasilkan sapi aceh unggul dan meningkatkan produktivitas sapi. Untuk mengsukseskan pelaksanaan inseminasi buatan dengan penampungan, perlakuan dan pengelolaan semen secara sempurna.Untuk mendapatkan hasil maksimal dari insemiasi buatan hal yang harus diperhatikan ialah ketika pelaporan berahi yang tepat sehingga inseminasi buatan yang dilakukan pada waktu yang tepat pula. Demikian juga teknik inseminasi buatan yang dilakukan secara cermat oleh tenaga trampil, dan hewan betina sehat dalam kondisi reproduksi
BRIDGING SEBAGAI ALAT PAGAR KESANTUNAN BERBAHASA DALAM MEDIA SMS
Komunikasi dengan menggunakan SMS (Short Messages Service) menjadi salah satu
cara berkomunikasi yang banyak digunakan masyarakat dengan berbagai macam alasan.
Beberapa alasan penutur dan petutur yang lebih memilih menggunakan SMS tersebut
antara lain untuk menghemat biaya, waktu, dan tenaga. Ada juga faktor yang bersifat
lebih subjektif seperti menghindari pembicaraan langsung dengan lawan bicaranya
karena ada faktor yang melatarbelakanginya, seperti perasaan malu, takut, sehingga
lebih memilih menggunakan SMS daripada langsung berbicara dengan yang
bersangkutan. Penggunaan SMS sebagai alat komunikasi ini dapat dikaji dalam sebuah
kajian sosiolinguistik di mana dalam suatu komunikasi, terdapat elemen-elemen yang
mempengaruhi baik secara langsung ataupun tidak terhadap penutur dan petuturnya.
Elemen-elemen tersebut seperti setting and scene, participants,ends, act sequences, key
(tone or spirit of act), instrument, norms dan genre. Dari beberapa elemen tersebut
elemen participants, setting dan topic adalah elemen yang paling sering dibahas.
Participants yang dalam hal ini adalah penutur dan petutur memiliki banyak ragam latar
belakang sehingga banyak faktor yang mempengaruhi mereka dalam berkomunikasi
seperti faktor usia, latar belakang pendidikan, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
Bridging atau ungkapan awal sebagai penghubung komunikasi yang digunakan oleh
penutur dan petutur dibentuk sebagai alat pagar kesantunan. Penggunaan bridging ini
dapat memunculkan mutual understanding antara penutur dan petutur baik dari topik
yang dibicarakan dan ekpektasi dari hasil pembicaraan
BUKA PINTU: BUHUN YANG TIDAK SELALU TERISTIMEWAKAN
Salah satu upacara adat di pasundan adalah Upacara Buka Pintu yang merupakan bagian
dari rangkaian upacara perkawinan. Upacara buka pintu ini jarang dilakukan oleh
masyarakat Pasundan walaupun sebenarnya jika ditelaah lebih dalam banyak
keistimewaaan yang terkandung di dalamnya baik dalam seremoninya maupun dalam
syairnya. Oleh karena itu penulis akan mencoba mengangkat upacara buka pintu dari segi
diksi dan amanat yang dikandungnya. Dalam menganalisis upacara buka pintu akan
menggunakan metode strukturalisme genetik, yang akan digunakan untuk membahas
struktur syair dan juga nilai budaya yang dikandungnya. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif yang menggunakan library research dan wawancara
informal dalam pengumpulan datanya. Hasil analisis menunjukkan bahwa diksi yang
digunakan dalam syair buka pintu adalah bahasa sunda buhun. Pilihan diksi seperti
subasita, sadami, wande, dan nandran. Pilihan kata tersebut justru pada saat ini hampir
kurang dikenal oleh masyarakat pasundan terutama di kalangan anak muda.Selain itu syair
buka pintu juga menggunkan pupuh atau tembang rajah dalam syairnya. Nilai budaya yang
dikandungnya pun jika ditelaah lebih mendalam ternyata banyak sekali ajaran yang bisa
kita petik. Nilai-nilai budaya seperti antara suami istri harus ada kerja sama yang baik,
seperti ketika mengucapkan dua kalimah syahadat “asyhadu a lla ilaaha illallah”
diucapkan oleh pengantin laki-laki, kemudian”wa ashyhadu anna Muhammadan
Rasulullah” diucapkan oleh pengantin perempuan. Ajaran menjaga kehormatan bagi
seorang istri ketika ia kedatangan seorang laki-laki tidak sembarangan diterimanya
SISTEM INFORMASI DANA PENSIUN PEGAWAI NEGERI PADA PT. TASPEN (PERSERO) CABANG BANDA ACEH
BAB VPENUTUPBerdasarkan dari uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya pada laporan kerja praktek ini, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan dan saran.A. Kesimpulan1. Pelaksanaan sistem informasi akuntansi pada PT. TASPEN (Persero) cabang Banda Aceh dilaksanaan oleh pegawai yang ditetapkan pada bidang informasi.2. Pengantar Informasi yang digunakan yaitu formulir.3. Pelaksanaan dan penyampaian informasi berjalan sesuai dengan ketetapan yang berlaku.4. Data para peserta disimpan pada sebuah aplikasi komputer kantor cabang.B. SaranDari kesimpulan diatas dapat diberikan saran yang bermanfaat untuk PT. TASPEN (Persero) Cabang Banda Aceh adalah tetap mempertahankan pelayanan selama ini. Serta alangkah baiknya jika petugas informasi pada PT. TASPEN (Persero) Cabang Banda Aceh terdiri dari beberapa petugas, tidak hanya satu petugas saja yang bertugas menyampaikan informasi kepada calon peserta
STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MELABOH NOMOR : 02/PDT. G/2004/PN.MBO TENTANG KEKUATAN SERTIFIKAT SEBAGAI ALAT BUKTI
ABSTRAK RISQI JUANDA, 2017STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MEULABOH NOMOR : 02/PDT. G/2004 /PN.MBO TENTANG KEKUATAN SERTIFIKAT SEBAGAI ALAT BUKTIFakultas Hukum Universitas Syiah Kuala(iv,59) pp., bibl.,Muzakkir Abubakar, S.H., S.U. Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang ketentuan Pokok-pokok Agraria menentukan bahwa terjadinya hak milik menurut hukum adat diatur dengan peraturan pemerintah maupun menurut ketentuan undang-undang menurut cara dan syarat yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.Walaupun mengenai hak milik dan kepemilikan telah diatur dalam UUPA, namun dalam masyarakat tetap terjadi sengketa, khususnya yang menyangkut kepemilikian tanah milik. Hal ini sebagaimana yang terjadi sengketa hak milik atas tanah yang termuat dalam perkara Nomor : 02/Pdt. G/2004/Pn.Mbo tentang sengketa hak milik dan kekuatan sertifikat sebagai alat bukti. Tujuan penulisan studi kasus ini adalah untuk menjelaskan pertimbangan hakim Pengadilan Negeri Meulaboh dalam memutuskan perkara Nomor : 02/Pdt. G/2004/Pn.Mbo yang tidak menerima sertifikat sebagai alat bukti yang sah dan analisis putusan Hakim Pengadilan Negeri Meulaboh dalam kaitannya dengan tujuan hukum yaitu keadilan, kepastian dan kemanfaatan hukum.Untuk memperoleh data dalam penulisan ini dilakukan penelitian kepustakaan dan studi kasus terhadap putusan Pengadilan Negeri Meulaboh. Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis, sedangkan studi kasus dilakukan dengan menelaah Putusan Pengadilan Negeri Meulaboh Nomor : 02/Pdt. G/2004/Pn.Mbo. Data dikumpulkan melalui studi dokumen.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara Nomor : 02/Pdt. G/2004/Pn.Mbo adalah mengenai kekuatan sertifikat sebagai alat bukti yang sah, bahwasanya dengan bukti-bukti yang kuat diajukan oleh para penggugat dapat menyingkirkan sertifikat para tergugat di persidangan, karena alat bukti yang diajukan para terggugat tidak sekuat bukti para penggugat.Disarankan kepada tergugat agar lebih teliti dalam melaksanakan pembuatan suatu surat hak milik tanah yang berupa sertifikat, agar supaya tidak terjadi kekeliruan kepemilikan atas objek tanah dan bagi pejabat yang mengeluarkan surat atau sertifikat tanah harus lebih teliti supaya tidak terjadi kesalahan, kepastian dan kemanfaatan hukum bagi pihak tergugat telah menyelesaikan sengketa di persidangan hingga selesai berdasarkan aturan hukum yang sebenarnya, selanjutnya diharapkan kepada hakim dalam memberikan putusan dapat mewujudkan tujuan hukum dan mencerminkan nilai keadilan, kepastian dan kemanfaatan hukum
- …
