518 research outputs found

    Effect of MgCl Treatment and High pH on the Removal of Phosphate Content in Palm Oil Mill Effluent

    Get PDF
    The development trend of oil palm plantations and mills in Indonesia is very rapid. The processing of fresh fruit bunches (FFB) into crude palm oil (CPO) produces the by-product palm oil mill effluent (POME). This by-product contains very high levels of phosphate (P), BOD & COD. These elements will become contaminants and the environment. The research conducted aimed to test the best MgCl dose that can remove P in POME and determine the effect of the treatment given on BOD & COD values. The research was conducted using the struvite making method approach, the treatments tested were MgCl doses of 50 & 100 grams of MgCl per 500 ml of POME that had been maintained at pH 9 with 1N KOH solution. The results showed that the 50 gram MgCl treatment was better at removing P in the solution reaching 80% while the 100 gram MgCl treatment had a removal value of < 2%. BOD & COD values before and after treatment showed no difference, observation with SEM showed that the crystals were not formed completely which supported the very low P & N value of < 1%. The best P removal from POME was in the 50 g MgCl treatment, but the P & N content in the sediment in all treatments was still very low, and all treatments did not change the BOD & COD values, so for development, integrated waste management is needed to change the nature of the waste to meet environmental quality standards

    KESENIAN JANENG PADA ACARA KHITANAN DI WONOHARJO KABUPATEN PANGANDARAN

    Get PDF
    Tujuan penelitain skripsi ini untuk mendeskrifsikan tentang kesenian janeng, skripsi berjudul ā€œKESENIAN JANENG PADA ACARA KHITANAN DI WONOHARJO KABUPATEN PANGANDARANā€ permasalahan yang dikemukakan meliputi fungsi waditra, syair-syair dalam kesenian janeng dan komposisi musik yang terdapat dalam kesenian janeng. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode dengan mendeskripsikan data kesenian janeng dari aspek fungsi waditra, syair-syair dalam kesenian janeng dan komposisi musiknya.Temuan dalam penelitian ini adalah terdapat tiga jenis terbang yaitu terbang besar atau gong, terbang sedang atau kempul, terbang kecil atau kempreng yang berfungsi sebagai patokan tempo dalam kesenian janeng. Kendang yaitu meliputi dua jenis yaitu kendang besar dan kendang kecil atau tipung yang berfungsi untuk menentukan ritmik dalam kesenian janeng. Kecrek atau tamborin yang berfungsi sebagai penegas irama dalam kesenian janeng. Cekung berfungsi sebagai pengharmonisasi dalam kesenian janeng. Angklung berfungsi memperindah dan pengharnonisasi musik dalam kesenian janeng. Suling berfungsi untuk mengisi kekosongan musik dalam kesenian janeng. Saron berfungsi sebagai melodi dalam kesenian janeng. Komposisi dalam kesenian janeng meliputi ritmik, birama, artikulasi, tempo, warna suara, dinamika, dan harmonisasi

    PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGELOLA KONFLIK SOSIAL MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah-masalah sosial yang banyak terjadi dikalangan pelajar mulai dari tawuran antar pelajar, saling mengejek (bully), para siswa melakukan kekerasan kepada siswa lain yang disebabkan oleh hal sepele, maka dari itu perlunya antisipasi dan upaya agar masalah tersebut tidak terjadi lagi dikalangan pelajar. Para pelajar harus diajarkan dan dilibatkan langsung terhadap masalah-masalah sosial khususnya konflik sosial agar para pelajar bisa mempelajari, memahami dan dapat mengelola konflik sosial.Pembelajaran berbasis masalah dapat menjadi alternatif untuk melengkapi luasnya konsep pada pembelajaran IPS dengan menyajikan contoh-contoh nyata yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendesain perencanaan, melaksanakan, dan merefleksikan serta mendeskripsikan peningkatan keterampilan mengelola konflik sosiail peserta didik setelah melakukan pembelajaran IPS menggunakan pembelajaran berbasis masalah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research) menggunakan model Kemmis and Taggart. Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 6 Bandung, sedangkan subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII-B berjumlah 35 orang yang terdiri dari 20 Laki-laki dan 15 Perempuan serta dilaksanakan pada tahun ajaran 2014/2015 antara bulan Januari s/d Februari 2015. Teknik pengumpulan data antara lain dengan lembar observasi, wawancara dan lembar tes selama tindakan dan dokumentasi kegiatan pembelajaran. Penelitian dilakukan dalam tiga siklus, setiap satu siklus dilaksanakan sebanyak dua kali tindakan. Hasil penelitian ini yaitu; 1) Menrencanakan pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis masalah pada setiap siklusnya disesuaikan dengan kebutuhan dan hasil yang diperoleh peserta didik untuk meningkatkan keterampilan mengelola konflik sosial peserta didik, 2) Melaksanakan pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran kontekstual yang menghubungkan materi dengan permasalahan atau pengalaman nyata peserta didik serta memberikan variasi terhadap pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan keterampilan mengelola konflik sosial peserta didik, 3) Merefleksikan pembelajaran menggunakan pembelajaran berbaisi masalah sebagai upaya perbaikan terhadap kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran yakni pembelajaran berbasis masalah dengan menampilkan video tentang konflik sosial lebih baik divisualisasikan melalui proyektor jika menggunakan pembelajaran kelompok besar dan penugasan sebagai tes pemahaman peserta didik baik kelompok kecil maupun individu untuk meningkatkan keterampilan mengelola konflik sosial peserta didik, dan 4) Pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan keterampilan mengelola konflik sosial peserta didik, merujuk pada hasil siklus ketiga dimana keterampilan peserta didik tergolong dalam kategori B (Baik). Dengan demikian, hasil penelitian ini efektif digunakan dalam pembelajaran IPS

    Quality of residents' lives in autonomous regions of north sumatra

    Get PDF
    There are various factors that can improve the quality of life of the population such as physical quality factor, the quality of non-physical factors and attitudes about environmental management. These factors are not only important in promoting improved quality of life of the population in sustainable development, but also as the dominant factor affecting the implementation of the political life, social life, the use of functions in ecological dimension and the implementation of applicable legislation

    Maqasid al-shariah based measurement index For socio-economic development: a case study In north Sumatra Indonesia

    Get PDF
    This study develops an index towards the creation of a socio-economic development index based on Maqasid al-Shariah with a special case of North Sumatra Indonesia. The aim of this study is to find indicators and determinant factors of success and lack of success of the implementation of the Maqasid al-Shariah in socio-economic development in North Sumatra Indonesia; to measure the attitude of society in their participation of the socio-economic development based on Maqasid al-Syariah; and to design a suitable modelof a socio-economic development measurement index based on Maqasid al-Shariah.Using Structural Equation Modeling (SEM) and Path Analysis Statistical Method developed by Karl Joreskog and Dag Sorbom, involving 794 respondents from different sectors of society and related institutions such as conventional banks claiming to apply sharia principles, religious institutions in society, religious educational institutions at primary, and secondary and tertiary levels in eight regencies and cities in North Sumatra, the result of the study showed that, in order, the variable of societal religious education quality, health quality, inter-religious relationship quality, and educational level quality are determining indicators to ensure the success of socio-economic development based on maqashid al-sharia in North Sumatra, along with ā€žmaintaining lifeā€Ÿ

    Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat

    Full text link
    Penelitian ini mengkaji Pengaruh kemampuan dan motivasi terhada kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Hasil perhitungan statistik deskriptif menemukan bahwa para pegawai telah melaksanakan kinerja dengan baik, memiliki kemampuan yang baik dan motivasi kerja yang tinggi. Hampir semua indikator dari variabel-variabel yang diteliti telah memenuhi persyaratan keterhandalan dan valid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemampuan kerja dan motivasi pegawai secara bersama-sama memberikan kontribusi 73,4% terhadap Kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung jabung Barat. Secara parsial, dari 2 (dua) variable independent yang ada ternyata kedua variabel tersebut (kemampuan kerja dan motivasi ) berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja pegawai Dinas Pendidikan kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kemampuan pegawai yang perlu untuk ditingkatkan adalah kemampuan pegawai untuk mengerjakan pekerjaan yang sulit serta kemampuan berfikir untuk mengerjakan berbagai macam pekerjaan, melalui keikutsertaan pegawai dalam berbagai kegiatan diklat yang ada. Untuk motivasi pegawai yang perlu ditingkatkan pada masa yang akan datang adalah yang berkaitan dengan sportivitas dalam bekerja yaitu menerima segala keputusan kantor yang telah diberikan meskipun hal tersebut tidak sependapat. Caranya adalah dengan memberikan pencerahan pada para pegawainya untuk benar benar memahami tentang Tupoksi mereka serta memberitahukan semua aturan-aturan yang diberlakukan dikantor. Kemudian, pimpinan perlu juga menegaskan tentang apa saja sangsi yang akan diterima pegawai jika seandainya pegawai melanggarnya. Sehingga, ketika mereka melakukan pelanggaran maka sangsi diberkan kepada mereka dapat diterima dengan senang hati. Untuk kinerja pegawai yang perlu dibenahi adalah yang berkaitan dengan kemauan pegawai untuk bekerja melebihi target. Untuk mengatasi hal tersebut mungkin tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan motivasi kepada para pegawainya melalui pemberian kompensasi , baik kompensasi finansil seperti pemberian gaji, insentif dan bonus yang disesuaikan dengan beban kerja yang dilakukan pegawai maupun kompensasi non finansial seperti pemberian tanggung jawab , perhatian dari pimpinan, serta pemberian pengharagaan pada pegawai yang berprestasi

    Pado-pado Duo Dimensi: Ekspresi Musik Kekinian

    Full text link
    Komposisi musik ā€œPado-Pado dalam Dua Dimensiā€ merupakan penggabungan dua elemen musik yang berbeda yaitu musik tradisi Minangkabau (salah satunya Saluang Pauh) dengan musik elektronik yang berasal dari Barat (Eropa dan Amerika) dalam perspektif dimensi space and tool. Dimensi space/ruang menjadi sumber materi garapan pada komposisi ini, sedangkan tool atau instrumen mewujudkan komposisi dua budaya musik yang berbeda, yakni antara musik tradisi Saluang Pauh dengan musik elektronik

    Pemodelan Regresi Spasial Autologistik dalam Menentukan Faktor-faktor Kemiskinan di Provinsi Sulawesi Selatan

    Get PDF
    ABSTRAK Indonesia saat ini masih menghadapi suatu permasalahan serius yakni tingginya angka kemiskinan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2015 tercatat bahwa angka kemiskinan di Indonesia masih tergolong tinggi yakni 11% dari total penduduk Indonesia. Umumnya identifikasi (pemodelan) pengaruh kemiskinan masih menggunakan analisis regresi logistik untuk data yang bersifat biner (miskin dan tidak miskin). Kemiskinan sangat mungkin terpengaruh oleh ruang dan wilayah sekitarnya, sehingga kondisi ini menyebabkan sulit untuk memenuhi asumsi autokorelasi pada model regresi. Oleh karena itu analisis yang dapat mengakomodir masalah ini adalah analisis regresi spasial autologistik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor kemiskinan di Provinsi Sulawesi Selatan dengan menggunakan model regresi spasial autologistik untuk menghasilkan pendugaan yang lebih akurat. Data yang digunakan bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan dan di analisis menggunakan software R dan ArcGis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model autologistik memiliki pendugaan yang lebih baik karena memiliki nilai Pseudo R2 yang lebih tinggi yaitu 68% bila dibandingkan model logistik yang hanya memiliki nilai Pseudo R2 sebesar 62%.Berdasarkan model regresi spasial autologistik terdapat empat peubah yang berpengaruh secara signifikan dalam mengurangi kemiskinan yaitu persentase penduduk yang tidak mampu menulis dan membaca (X1), persentase keluarga tanpa fasilitas buang air besar (X2), persentase keluarga tanpa menggunakan listrik sebagai sumber penerangan (X3) dan adanya efek spasial atau pengaruh kedekatan suatu wilayah miskin dengan wilayah sekitarnya (lag Y)

    KESENIAN JARANAN SENTHEREWE DI KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 1958 ā€“ 1986

    Get PDF
    Kesenian jaranan sentherewe merupakan sebuah kesenian yang lahir di Kabupaten Tulungagung tepatnya di Desa Kedungwaru Kecamatan Kedungwaru. Kesenian jaranan Sentherewe tumbuh dan berkembang sebagai hiburan masyarakat kala itu karena pada waktu jarang terdapat hiburan masyarakat, karena pada saat itu belum adanya hiburan seperti televisi dan radio, sementara hiburan kesenian lain seperti wayang, ketoprak jarang pentas karena mahalnya biaya nanggap. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Bagaimana latar belakang sejarah kesenian Jaranan di Tulungagung ?, 2) Bagaimana perkembangan kesenian Jaranan Tulungagung ?, 3) Apakah peluang dan tantang yang dihadapi Kesenian Jaranan Sentherewe Tulungagung di era industri pariwisata? Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode heuristik, kritik dan intepretasi sumber, serta historiografi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan Kesenian Jaranan Sentherewe Tulungagung yang tumbuh dan berkembang pada tahun 1956 hingga 1986. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Setting penelitian dilakukan di Kabupaten Tulungagung. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa kesenian Jaranan Sentherewe ini diciptakan oleh orang-orang atau personal-personal yang merupakan seniman yang menekuni pada bidangnya masing-masing, dinamakan Sentherewe karena bentuk gerakan dari kesenian ini begitu dinamis dan agresif ibarat seseorang yang terkena Senthe (sebangsa talas) dan Rewe (Rawe). Seniman - seniman tersebut juga beberapa diantaranya tergabung dalam lembaga kesenian yang dinaungi oleh partai politik besar pada waktu itu, dalam perjalanannya pada tahun 1970-an kesenian jaranan sentherewe mengalami dinamika karena peristiwa G30S/PKI. Pada tahun 1975 merupakan masa bangkitnya kembali kesenian jaranan sentherewe di Kabupaten Tulungagung, kesenian jaranan sentherewe bangkit karena didukung oleh ABRI maupun dari pemerintah. Pada tahun 1975-an Jaranan Sentherewe digunakan sebagai alat propaganda oleh pemerintah orde baru dan Partai Politik besar yaitu Partai Golkar, periode tahun 1980 - 1986 merupakan masa dimana jaranan sentherewe mengalami masa kejayaan di era perindustrian pariwisata, presiden Indonesia Soeharto mencanangkan industri pariwisata sebagai tambahan pemasukan devisa negara. Kata Kunci: Kesenian, Jaranan Sentherewe, Tulungagung

    Penerapan statistik untuk pendidikan

    Get PDF
    • ā€¦
    corecore