9 research outputs found
Pengaruh Modal Intelektual Dan Modal Sosial Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Karakteristik Dewan Komisaris Sebagai Variabel Moderasi
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh modal intelektual dan modal sosial terhadap kinerja perusahaan dan menguji peran karakteristik dewan komisaris sebagai variabel moderasi. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tadi 2012-2016 dengan total 41 perusahaan. Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan, didapatkan pooling data dengan unit analisis 130. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi moderasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal intelektual dan modal sosial berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Berikutnya, variabel karakteristik dewan komisaris yang diukur dengan menggunakan indikator jumlah dewan komisaris, presentase dewan komisaris independen dan kualifikasi dewan komisaris terbukti bukan merupakan variabel moderasi. Kinerja perusahaan dapat meningkat apabila informasi mengenai modal intelektual dan modal sosial disajikan bagi pengguna laporan keuangan, sehingga informasi ini dapat meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan terhadap perusahaan dan menjadi bahan pertimbangan bagi pemegang saham dalam mengambil keputusan berinvestasi di dalam perusahaan, dan pada akhirnya kepercayaan dan dana investasi yang diberikan pada perusahaan dapat mendorong meningkatnya kegiatan operasional perusahaan yang mengarah pada peningkatan kinerja perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori pemangku kepentingan (stakeholder theory)
Kepercayaan, dan Keadilan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Perspektif dari Teori Slippery Slope
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kekuatan otoritas dan
kepercayaan terhadap kepatuhan wajib pajak yang terdiri dari kepatuhan
dipaksakan dan kepatuhan sukarela. Kekuatan otoritas yang diuji terdiri dari
skala kekuatan otoritas, probabilitas terdeteksi, dan denda pajak. Untuk
mengurangi bentuk-bentuk kekuatan otoritas pada kepatuhan ditempatkan
keadilan pajak yang terdiri dari keadilan sistim pajak dan keadilan prosedural.
Unit analisis pada penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang tinggal di
Jakarta dan sekitarnya. Data primer diperoleh melalui survey dan pengujian
hipotesis dilakukan dengan metode struktural. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa WP patuh karena efek jera dari bentuk-bentuk kekuatan otoritas. Namun,
interaksi keadilan pajak dapat mengurangi bentuk-bentuk kekuatan otoritas
tersebut dalam mendapatkan kepatuhan. Kekuatan otoritas pajak dapat
menumbuhkan kepercayaan, sedangkan interaksi keadilan pajak tidak mampu
mengurangi bentuk-bentuk kekuatan otoritas tersebut dalam mendapatkan
kepercayaan WP. Kepatuhan tumbuh karena adanya peran kepercayaan WP
pada otoritas. Namun, hubungan kausal antara kekuatan otoritas dan kepatuhan
tidak memerlukan adanya kepercayaan sebagai mediasi. Hasil penelitian ini
memberi implikasi akan pentingnya peran kekuatan otoritas, kepercayaan, dan
keadilan pajak dalam meningkatkan kepatuhan WP
Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Modal Intelektual Terhadap Kinerja Perbankan Indonesia Dengan Efisiensi Usaha Sebagai Variabel Mediasi
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan secara empiris
pengaruh tata kelola perusahaan dan modal intelektual terhadap kinerja
perusahaan yang dimediasi oleh efisien usaha. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan sampel perusahaan sektor perbankan yang dipilih
berdasarkan metode purposive sampling yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Jumlah observasi sebanyak 156 tahun perusahaan (2013 – 2016). Pengambilan
sampel menggunakan metode purposive sampling dan anĂ¡lisis data penelitian
menggunakan metode regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bawa tata kelola perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan baik
secara langsung maupun melalui efisiensi usaha. Hasil pengujian yang sama
juga di tunjukkan pada pengujian modal intelektual terhadap kinerja perusahaan
bahwa modal intelektual berpengaruh terhadap kinerja perusahaan baik secara
langsung maupun melalui efisiensi usaha
Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Efektivitas Pengelolaan Aset Tetap Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderasi
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh kompetensi
sumber daya manusia dan sistem pengendalian intern terhadap efektivitas
pengelolaan aset tetap dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderasi.
Penelitian ini dilakukan pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten
Kupang dengan jumlah sampel 116 pegawai yang terkait dengan pengelolaan aset
tetap. Metode analisis data menggunakan SEM dengan bantuan aplikasi WarpPLS 6.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh
terhadap efektivitas pengelolaan aset tetap, sedangkan kompetensi sumber daya
manusia tidak mempengaruhi efektivitas pengelolaan aset tetap. Komitmen organisasi
dapat memperkuat hubungan kompetensi sumber daya manusia terhadap efektivitas
pengelolaan aset tetap, namun tidak dapat memperkuat hubungan sistem
pengendalian intern terhadap efektivitas pengelolaan aset teta
Perilaku Disfungsional Auditor: Suatu Pengujian Empiris Evaluasi Kinerja, Kompleksitas Tugas Dan Karakteristik Personal
Perilaku disfungsional auditor adalah perilaku menyimpang yang semakin meningkat
dari tahun ketahun sehingga berdampak buruk bagi auditor individual, Kantor Akuntan
Publik (KAP), profesi audit dan komunitas bisnis yang lebih luas. Sehubungan dengan hal
tersebut, penelitian ini bertujuan: pertama, menguji pengaruh evaluasi kinerja (fokus
efesiensi, fokus klien, fokus kualitas) dan kompleksitas tugas terhadap perilaku
disfungsional auditor. Kedua, menguji pengaruh kompleksitas tugas terhadap perilaku
disfungsional auditor dimediasi keinginan berpindah (turnover intention) dan dimoderasi
komitmen profesional. Unit analisis penelitian ini adalah auditor KAP di Jakarta, Jawa timur,
Bali dan Sulawesi Selatan Tahun 2018. Data penelitian dikumpulkan melalui pengiriman
kuisioner secara langsung ke KAP, email dan WhatsApp dengan fasilitas google form.
Data yang terkumpul sebanyak 262 dan teknik analisisnya menggunakan SMART PLS 3.
Hasil pengujian membuktikan bahwa pertama, semakin tinggi evaluasi kinerja fokus
efesiensi dan kompleksitas tugas maka semakin tinggi perilaku disfungsional auditor
selanjutya, semakin rendah evaluasi kinerja fokus klien dan evaluasi kinerja fokus kualitas
maka semakin tinggi perilaku disfungsional auditor. Kedua, keinginan berpindah (turnover
intention) memediasi secara parsial dan komitmen profesional memperlemah pengaruh
kompleksitas tugas terhadap Perilaku disfungsional auditor
Institusionalisasi Transaksi Non Tunai pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Penelitian ini bertujuan mengungkap secara dinamis institusionalisasi dan implikasi kebijakan transaksi non tunai di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Masuknya nilai-nilai baru kedalam sebuah organisasi menuntun peneliti menggunakan New Institusional Sociology sebagai alat analisis dan interpretasi data dengan pendekatan studi kasus.
Hasil penelitian menunjukan, besarnya potensi kebocoran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah menjadi urgensi penerapan kebijakan transaksi non tunai. Konsekuensinya, seluruh pos penerimaan dan pengeluaran diganti dengan sistem perbankan. Selanjutnya, terdapat gejala institutional isomorphism dalam upaya melembagakan transaksi non tunai yang didominasi oleh normative isomorphism dan coercive isomorphism berupa komitmen pemimpin daerah (Gubernur) sebagai katalisator utama dan peran-peran profesional dari Badan Pengelolaan Keuangan Daerah serta Bank DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadi pelopor implementasi transakasi non tunai pada pemerintah daerah di Indonesia, karena penerapannya jauh sebelum adanya peraturan dari Pemerintah Pusat. Realitas ini menunjukkan tidak adanya gejala mimetic isomorphism. Selain itu, peraktik decoupling juga terjadi, namun tidak berlangsung lama seiring meningkatnya pemahaman semua pihak. Implikasi lainnya, transaksi non tunai dapat memangkas budaya penyebab fraud serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah
Determinan Minat Penggunaan Financial Management Information System (Fmis) Pada Pemerintah Daerah Wilayah Jawa Timur
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi minat
dalam penggunaan Financial Management Information Systems (FMIS) di pemerintah
daerah. Model penelitian menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) dengan
menambahkan variabel eksternal dari teori difusi inovasi Rogers, yaitu kesesuaian, dan
variabel eksternal dari model Igbaria seperti dukungan teknis eksternal dan dukungan
manajemen. Data penelitian diperoleh melalui kuesioner kepada 180 pejabat
pengelola keuangan dan pejabat pengelola program dan perencanaan di 9 Pemerintah
Daerah Wilayah Jawa Timur. Metode analisis data menggunakan SEM-PLS. Penelitian
telah menunjukkan bahwa kegunaan persepsian dan kemudahan penggunaan
persepsian dipengaruhi oleh kesesuaian, dukungan teknis eksternal, dan dukungan
manajemen. Selain itu, kesesuaian memengaruhi minat perilaku untuk menggunakan
FMIS, dan kemudahan penggunaan persepsian memengaruhi kegunaan persepsian.
Selain itu, minat untuk menggunakan FMIS dipengaruhi oleh kegunaan persepsian dan
kemudahan penggunaan persepsian. Terakhir, kegunaan persepsian dan kemudahan
penggunaan persepsian tidak memiliki efek mediasi antara variabel eksternal dan
minat perilaku untuk menggunakan FMIS
Determinan Kualitas Audit Intern Pemerintah (Studi Pada Auditor Inspektorat Se-Provinsi Sulawesi Utara)
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh pengetahuan, pengalaman, komitmen profesional, keterampilan komunikasi dan efikasi diri auditor terhadap kualitas audit intern pemerintah daerah serta pengaruh pengetahuan, pengalaman dan komitmen profesional terhadap kualitas audit intern pemerintah daerah yang dimediasi oleh efikasi diri auditor. Studi dilakukan terhadap 220 orang auditor Inspektorat pada 16 Inspektorat di Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan pendekatan survei dan menggunakan metode sampel jenuh atau sensus. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan secara langsung maupun melalui google form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi komitmen profesional, keterampilan komunikasi dan efikasi diri auditor intern, kualitas audit intern semakin baik. Pengetahuan dan komitmen profesional auditor intern akan meningkatkan efikasi diri auditor. Efikasi diri auditor memediasi pengaruh pengetahuan dan komitmen profesional auditor terhadap kualitas audit intern. Namun demikian, pengetahuan dan pengalaman auditor tidak memberikan pengaruh terhadap kualitas audit intern, pengalaman auditor tidak memberikan pengaruh terhadap efikasi diri auditor dan efikasi diri tidak dapat memediasi pengaruh pengalaman auditor terhadap kualitas audit intern. Studi ini juga menghasilkan model “Kualitas Audit Intern Faktor Input Level Individu
Pengaruh Karakteristik Auditor Terhadap Kualitas Audit Dengan Mediasi Motivasi Intrinsik Di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh pengetahuan, pengalaman, independensi dan motivasi intrinsik terhadap kualitas audit, serta pengaruh pengetahuan, pengalaman, independensi dan motivasi intrinsik terhadap kualitas audit yang dimediasi oleh motivasi intrinsik. Sampel penelitian ini adalah auditor yang bekerja di berbagai Kantor Akuntan Publik di Indonesia dengan jumlah sampel sebesar 110 auditor. Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan pendekatan survey dengan cara mengirimkan tautan google form dengan metode snowballing sampling melalui whatsapp group. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin meningkatnya pengetahuan, independensi dan motivasi intrinsik, kualitas audit akan semakin baik. Pengetahuan dan independensi akan meningkatkan motivasi intrinsik auditor. Motivasi intrinsik memediasi pengaruh pengetahuan dan independensi auditor terhadap kualitas audit. Namun demikian, pengalaman auditor tidak memberikan pengaruh terhadap kualitas audit dan motivasi intrinsik serta motivasi intrinsik tidak dapat memediasi pengaruh pengalaman auditor terhadap kualitas audit