A Marketing Booklet: a Way to Promote Swk 95 Hotel to Its Prospects and Customers

SWK 95 Hotel is a new budget hotel located near Petra Christian University. As a new hotel, SWK 95 is only known by a few people in certain areas. Moreover, there are two other hotels which are older and bigger than SWK 95 Hotel. Therefore, it is better for SWK 95 Hotel to start targeting companies and travel agencies. To accomplish this goal, a marketing booklet is the best solution to solve the problem of SWK 95 Hotel. There are five parts in this marketing booklet: table of contents, company overview (“About SWK 95”), products (“Room Types”), Facilities (“Facilities”), and contact information. By having these information, the marketing booklet will be able to help SWK 95 in introducing its hotel, reaching and getting more customers, increasing its income, developing its hotel, and becoming a big hote

The Perceptions of Petra Christian University Male and Female Students Toward the Language Used in a Hotel Website and the Hotel Itself

The purpose of this study is to analyze the perceptions of the male and female students of Petra Christian University toward the language used in a three-star hotel website in Surabaya and toward the hotel itself. I want to know if the perceptions toward the language will influence the perceptions toward the hotel which writes the website. The respondents of this study are 30 male and 30 female students of Petra Christian University. Here, there are some similarities and differences found between the male and female students' perceptions toward the language used in a three-star hotel website in Surabaya and toward the hotel itself. It seems that the female students usually see language as one important way to know the hotel. On the other hand, it seems that the male students do not really care about what kind of language that is used in a hotel websit

Evaluation of the Inter-repair Operation Period of Electric Submersible Pump Units

In recent years, in the oil and gas industry of Azerbaijan, the use of electric submersible pumps (SEP) as one of the effective way to increase the level of production of well products. Currently, electric centrifugal pumping units (ECPU) are widely used both on land and in offshore fields. Currently, a total of about 15 % of SOCAR\u27s oil wells are produced using electric submersible pumping units.ECPU effectiveness is largely determined by both the period of their operation and the frequency of repair and restoration work.It is established that the use of ECPUs contributes to an increase in the service life of equipment and the effectiveness of a mechanized method of oil production. To assess the benefits of the latter, the most important factor is the inter-repair period (Tir) of the equipment.Existing methods for determining the inter-repair period of oilfield equipment are accompanied by large errors, which significantly reduce their reliability.In this regard, the article is tasked with developing a more practical and reliable method for determining the inter-repair period, where the point of change in the nature of the failure rate is adopted as the determining paramete

Male and Female Buying Decision Making Processes Seen From BlackBerry Messenger Texts

This study observes the male and female buying decision making processes seen from BlackBerry Messenger texts. It focuses on the way of how male and female customers make a buying decision in the online shop via BlackBerry Messenger. The data are analyzed by using the theory of the consumer decision-making process by Lamb, Hair, McDaniel (2003) which includes five stages. I found that the female customers have almost two times total more than male customers in the four stages in consumer decision making process. It means, the male decision-making seems to be rational, fast, and attentive for product quality and its function. However, the female decision-making is more emotional, attentive for product surface or outside appearance, and careful for choosing a product she wants to buy. Overall, I know that gender is an important factor that makes the buying processes between both gender groups different

Kampanye Publik Tentang Antikorupsi

Setelah reformasi bergulir sejak Mei 1998, muncul harapan praktik penyelenggaraan pemerintahan yang lebih memberikan harapan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Namun, harapan itu belum sepenuhnya menjadi Kenyataan, karena masih berakar-kuatnya praktik KKN(korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintahan, parlemen, dan kehidupan publik. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah “kampanye publik antikorupsi” untuk melawan praktik KKN ini. Kampanye publik harus dilakukan secara terencana dan sistematis. Ia juga harus bersifat informatif, persuasif, dan edukatif, dengan memanfaatkan media komunikasi konvensional maupun inkonvensional secara optimal agar kampanye bisa mendorong publik berpartisipasi secara aktif dalam kampanye antikorupsi

Wanita Dan Abad Baru Sensualisme Media

Wacana tentang wanita di era cyberspace tidak terlepas dari bahasa media yang merepresentasikan realitas wanita dalam kerangka yang telah diagendakan. Wacana ini merentang mulai dari diskusi seputar perpindahan dari “kekerasan domestik” ke “kekerasan simbolik” yang lekat dengan kehidupan wanita, seksualitas di ruang maya (cyberspace dan cyberporn), serta migrasi simbolik para artis sebagai wujud perburuan popularitas dalam kebudayaan pop. Wacana kekerasan simbolik menghadirkan pemajangan atau display tubuh wanita sebagai objek tontonan untuk memenuhi hasrat laki-laki, dan sebagai objek imajinasi serta fantasi seksual laki-laki. Ini terkait dengan wacana seksualitas di ruang maya yang menawarkan kebebasan tanpa batas untuk berpartisipasi dalam segala bentuk, sehingga terjadi pergeseran ke arah hypersexuality yang sulit diterima akal sehat karena sudah terlalu melebihi kondisi normal. Pada perburuan popularitas dalam kebudayaan pop, terdapat kecenderungan di antara para artis wanita untuk mengadakan semacam ‘migrasi simbolik' — pergantian atau perpindahan simbol-simbol yang dikenakan seseorang untuk menjaga citra dirinya di mata orang lain. Dalam perspektif inilah Perubahan tatanan simbolik dan budaya citra dikritisi sebagai sebuah siasat atau trik yang beroperasi di Balik logika kapitalisme untuk bertahan dalam arus percepatan citra — dan bukannya suatu perwujudan dari pencerahan jiwa

Implementasi Manajemen Promosi Kesehatan dalam Menurunkan Angka Karies Gigi pada Anak Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi Kassi Kota Makassar Sulawesi Selatan Tahun 2017

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif bersifat fenomenologi bertujuan untuk mengeksplorasi lebih mendalam tentang manajemen promosi kesehatan dalam menurunkan angka karies gigi pada anak sekolah dasar di wilayah kerja puskesmas Kassi Kassi Kota Makassar dari aspek input, proses, output dan out came. Informan penelitian ini sebanyak 11 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dokumentasi dan Focal Discision Group (FGD) dengan teknik analisis data menggunakan petunjuk miles dan huberman.Penelitian ini menyimpulkan (1) Input dalam program UKGS terdiri dari tenaga pelaksana yaitu tenaga kesehatan dari puskesmas, guru pembina UKS/UKGS dan dokter kecil dari pihak sekolah, pendanaan berasal dari dana BOS, dana BOK dan swadaya masyarakat, sarana dan prasarana yang digunakan yaitu ruangan, buku pedoman, poster, phantom, sikat gigi dan pasta gigi serta alat-alat dan obat-obatan medis gigi serta metode yang digunakan yaitu metode UKGS paket III (ketiga). (2) Proses dalam program UKGS terdiri dari intervensi perilaku berupa pendidikan kesehtan gigi dan mulut, sikat gigi massal, pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut setiap hari sebelum masuk kelas dan intervensi medis berupa penjaringan kesehatan gigi 1 kali setahun pada anak kelas I SD, pemerikasaan secara berkala setiap 3 bulan sekali dengan tindangkan pencabutan gigi sulung yang erupsi, penambalan gigi dan pembersihan karang gigi serta melakukan rujukan ke puskesmas untuk tindakan lebih lanjut. (3) Output dalam program UKGS yaitu adanya penurunan angka karies gigi pada siswa setelah dilakukan peogram UKGS. (4) Out Came dalam program UKGS yaitu adanya Perubahan perilaku siswa dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut setelah dilakukan program UKGS.Penelitian ini menyarankan perlu adanya peningkatan pengetahuan guru pembina UKS/UKGS melalui pelatihan sebagai bekal untuk membina dan mengatur pelaksaanaan program UKGS di sekolah dan perlu adanya penambahan tenaga kesehatan gigi mengingat banyaknya sekolah binaan yang di bina oleh puskesmas Kassi Kass

Wanita Dan Abad Baru Sensualisme Media

Wacana tentang wanita di era cyberspace tidak terlepas dari bahasa media yang merepresentasikan realitas wanita dalam kerangka yang telah diagendakan. Wacana ini merentang mulai dari diskusi seputar perpindahan dari “kekerasan domestik” ke “kekerasan simbolik” yang lekat dengan kehidupan wanita, seksualitas di ruang maya (cyberspace dan cyberporn), serta migrasi simbolik para artis sebagai wujud perburuan popularitas dalam kebudayaan pop. Wacana kekerasan simbolik menghadirkan pemajangan atau display tubuh wanita sebagai objek tontonan untuk memenuhi hasrat laki-laki, dan sebagai objek imajinasi serta fantasi seksual laki-laki. Ini terkait dengan wacana seksualitas di ruang maya yang menawarkan kebebasan tanpa batas untuk berpartisipasi dalam segala bentuk, sehingga terjadi pergeseran ke arah hypersexuality yang sulit diterima akal sehat karena sudah terlalu melebihi kondisi normal. Pada perburuan popularitas dalam kebudayaan pop, terdapat kecenderungan di antara para artis wanita untuk mengadakan semacam ‘migrasi simbolik' — pergantian atau perpindahan simbol-simbol yang dikenakan seseorang untuk menjaga citra dirinya di mata orang lain. Dalam perspektif inilah Perubahan tatanan simbolik dan budaya citra dikritisi sebagai sebuah siasat atau trik yang beroperasi di Balik logika kapitalisme untuk bertahan dalam arus percepatan citra — dan bukannya suatu perwujudan dari pencerahan jiwa

Kampanye Publik Tentang Antikorupsi

Setelah reformasi bergulir sejak Mei 1998, muncul harapan praktik penyelenggaraan pemerintahan yang lebih memberikan harapan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Namun, harapan itu belum sepenuhnya menjadi Kenyataan, karena masih berakar-kuatnya praktik KKN(korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintahan, parlemen, dan kehidupan publik. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah “kampanye publik antikorupsi” untuk melawan praktik KKN ini. Kampanye publik harus dilakukan secara terencana dan sistematis. Ia juga harus bersifat informatif, persuasif, dan edukatif, dengan memanfaatkan media komunikasi konvensional maupun inkonvensional secara optimal agar kampanye bisa mendorong publik berpartisipasi secara aktif dalam kampanye antikorupsi