348 research outputs found

    REMITANSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI: Studi Empiris Di 5 Negara ASEAN

    Get PDF
    Kondisi makroekonomi suatu negara tidak dapat dipisahkan dari kebijakan moneter negara tersebut. Mekanisme transmisi kebijakan moneter memberikan penjelasan mengenai bagaimana perubahan instrumen kebijakan moneter dapat mempengaruhi variabel makro ekonomi lainnya hingga terwujud sasaran akhir kebijakan moneter yakni pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat pengaruh penerimaan remitansi, pembentukan modal tetap bruto, ekspor dan jumlah populasi dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk mengukur kondisi makroekonomi negara, indikator tersebut menunjukkan tingkat kesejahteraan dan merupakan fenomena penting bagi suatu negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Remitansi merupakan sumber pendanaan eksternal yang dinilai lebih stabil dibandingkan FDI atau ODA. Melalui transmisi kebijakan moneter jalur nilai tukar, remitansi diproyeksikan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, begitu juga dengan variabel makro lainnya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh remitansi, pembentukan modal tetap bruto (PMTB), ekspor dan populasi terhadap pertumbuhan ekonomi di 5 negara ASEAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan metode penelitian regresi panel yaitu kombinasi data cross-section dan runtut waktu dengan periode penelitian 2008 sampai 2020

    The physical and psychological problems experienced by the Intra Uterine Device (IUD) users among mothers residing in selected areas at Kannivadi Primary Health Centre in Dindigul District

    Get PDF
    A Study to assess the physical and psychological problems experienced by the Intra Uterine Device (IUD) users among mothers residing in selected areas at “Kannivadi Primary Health Center, in Dindigul District” was undertaken by Mrs.Nirmala. I in partial fulfillment of the requirements for the Degree of Master of Science in Nursing at Sakthi College of Nursing, the Tamilnadu Dr.M.G.R Medical University, Chennai in April 2015. The Objectives of this study were to

    EVALUASI KUALITAS HIDUP PENDERITA SIROSIS HATI DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penderita sirosis hati mengalami berbagai gangguan gejala penyakit yang berdampak negatif terhadap kualitas hidup mereka. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional (studi potong lintang). Pelaksanaan pengambilan data secara concurrent yaitu dilakukan dengan membagikan kuesioner Penyakit Hati Kronik (Chronic Liver Disease Questionnaire /CLDQ) kepada pasien sirosis hati di Instalasi Rawat Jalan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, yang memenuhi kriteria inklusi. Variabel bebas adalah umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, durasi penyakit, derajat keparahan, dan jenis terapi. Sedangkan variabel tergantung adalah kualitas hidup penderita sirosis hati. Dari 30 pasien yang masuk dalam criteria inklusi dan mengisi Kuesioner Penyakit Hati Kronik versi Bahasa Indonesia, terdapat perbedaan bermakna antara kelompok derajat keparahan penyakit sirosis menurut kriteria Child Pugh,dengan rerata skor kualitas hidup 0,029(p < 0,05). Faktor derajat keparahan penyakit sirosis berdasarkan kriteria Child Pugh berpengaruh terhadap kualitas hidup. Semakin parah penyakit semakin menurun skor kualitas hidupnya. Faktor-faktor lain seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, durasi penyakit, dan jenis terapi, temyata tidak mempengaruhi kualitas hidup penderita. Patients with liver cirrhosis has various disease symptom disturbances which have negative effects to their quality of life.This research is observational with cross sectional method. The data recording was done concurrentlyit was conducted by giving Chronic Liver Disease Questionnaire (CLDQ) to the out patients with liver cirrhosis at Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta, who fulfilled the inclusion criteria. Independent variables in this research are age, gender, education level, disease duration, degrees of severity, and types of therapy. From 30 patients, included in the inclusion criteria and had filled out the Chronic Liver Disease Questionnaire (CLDQ) in Bahasa Indonesia version, it was found out a significant difference on groups disease of severity of cirrhosis according to Child Pu8h criteria, with mean score quality of life 0,029 (p < 0.05). The degrees of severity of cirrhosis disease based on Child Pugh\u27s criteria influence the quality of life. The severer the disease the fewer the quality of life score is. Other factors such as age, gender, education level, disease duration, and types of therapy, did not influence the quality of life

    Perilaku Pencarian Pengobatan Selama Kehamilan pada Ibu Hamil dan Ibu Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Konda Kecamatan Konda Kabupaten

    Full text link
    Perawatan kehamilan merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selamamasa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pencarian pengobatan oleh masyarakatkhususnya pada ibu hamil dan ibu menyusui selama kehamilan di wilayah Kerja PuskesmasPuskesmas Konda, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2016 ditinjau dari aspekpencarian pengobatan, pengetahuan, dukungan keluarga, akses, dan keyakinan. Jenis penelitianyang digunakan adalah penelitian deskriptif, selanjutnya pengumpulan dan pengolahan datadilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamildan ibu menyusui pada Wilayah Puskesmas Konda Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2016sebanyak 293 orang. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 74, Sampel responden diambildengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yangmencari pengobatan ke sektor profesional 63 responden (85,1%) sedangkan yang mencaripengobatan ke sektor tradisional 11 responden (14,9%) dan mengobati sendiri sebanyak 0responden (0%), berdasarkan pengetahuan menunjukkan bahwa terdapat 64 responden (86,5%)berada pada kategori cukup dan 10 responden (13,5%) berada pada kategori kurang, berdasarkandukungan keluarga menunjukkan bahwa terdapat 63 responden (85,1%) yang mendapatdukungan keluarga dan 11 responden (14,9%) tidak memiliki dukungan keluarga, berdasarkanakses menunjukan bahwa terdapat 63 responden (85,1%) mudah mengakses pelayanankesehatan di puskesmas dan 11 responden (14,9%) sulit mengakses pelayanan kesehatan dipuskesmas dari tempat tinggalnya dan berdasarkan keyakinan menunjukkan bahwa terdapat 55responden (74,3%) yang menyatakan ada keyakinannya dan 19 responden 25,7 yang tidak adakeyakinannya

    Mediasi Penal sebagai Alternatif Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Lingkungan Hidup pada Lahan Basah di Provinsi Kalimantan Selatan

    Get PDF
    Pemikiran mengenai penyelesaian di luar proses pengadilan dalam perkara TPLH melalui proses mediasi penal, merupakan hal yang relatif baru. Hal ini tidak terlepas dari pemahaman bahwa, karena peraturan Perundang-undangan tidak mengatur adanya penyelesaian di luar proses pengadilan terhadap TPLH, maka terbentuklah pemahaman umum bahwa tidak ada pilihan lain, TPLH hanya dapat diselesaikan melalui pengadilan. Tujuan dari penelitian ini adalah bahwa adanya model mediasi penal ini yaitu merupakan alternatif penyelesaian perkara tindak pidana lingkungan hidup pada lahan basah di provinsi Kalimantan Selatan, yang secara substantial sejalan dengan hakikat perlindungan lingkungan hidup. Kebijakan mediasi penal sebagai salah satu alternatif penyelesaian perkara di bidang hukum pidana secara teoritis lebih efisien (dari segi biaya, tenaga dan waktu) serta memiliki potensi untuk bisa melahirkan kesepakatan yang win-win solution. Metode yang dilakukan untuk menyusun penelitian ini adalah penelitian hukum doktrinal. Penelitian hukum disini tidak semata-mata menelaah hukum sebagai kaidah Perundang-undangan, tetapi juga menelaah bagaimana agar hukum berpengaruh positif dalam kehidupan masyarakat

    Characteristic and Genesis of Black and Red Soil Vertisol in Jeneponto Regency

    Full text link
    One of factors that is interasting from Vertisol to be investigated beside the management of the soil fertility was color variations which can vary from gray to brown and brownish red. Exclusive characteristics of Vertisol are shrink swell capacity with clay dominant clay that make agricultural activities in the Jeneponto area less productive. The purpose of this study was to assess the differences of physical and chemical characteristics of black and red Vertisol in Jeneponto R.egency. The research location was based on the difference and overlaying of soil color. Black soils were taken from the village Bontomarannu and Tonrokassi Timur while red soil and overlaying colors of red and black soil were taken from the village Sarroanging. Results showed that one of the chemical characteristic which was very differences between black and red soils were calcium carbonate and base saturation. Generally CaCO3 on black soil was higher (ranged of 13.20-36.73%) than&nbsp; red soil (ranged of 2.21-13.86%). As for overlaying colors of red and black soil were ranged of 2.62-3.88%. The highest base saturation was found in the black soil that was&gt; 100%, red soil between 40-89% and overlaying colors red and black soil between 80-83%.&nbsp; While Fe, Mn and Al concentrations were highest with citrate dithionite bicarbonate extracts followed by oxalate and pyrophosphate extracts. Clay montmorillonite minerals were present in all profiles observed

    Vol. 2/no.6/ Mei 2017; Issn2502-731x , Identifikasi Kepadatan Lalat dan Sanitasi Lingkungansebagai Vektor Penyakit Kecacingan di Pemukiman Sekitar Rumah Pemotongan Hewan (Rph) Kota Kendari Tahun 2017

    Full text link
    Kecacingan (Helminthiasis) merupakan infestasi satu atau lebih parasit usus golongan nematoda. Jeniscacing yang banyak menyerang adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (AncylostomaDuodenale dan Necator Americanus ), dan cacing cambuk (Trichuris trichiura). Penelitian ini bertujuan untukmendapatkan gambaran kepadatan lalat, sanitasi lingkungan, jarak pemukiman dari RPH dan identifikasi telurcacing pada lalat. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif observasional. Responden dalampenelitian ini berjumlah 44 rumah.Metode pengambilan data dilakukan dengan observasi dan penangkapanlalat berdasarkan radius.Hasil penelitian menjelaskan bahwa untuk kategori tinggi, sedang dan rendahberturut-turut 30 (68.19%), 11 (25.00%), dan 3 (5.82%) pada rumah responden.Sanitasi Perumahan 44responden (100%) tidak memenuhi syarat.Tingkat kepadatan lalat kategori tinggi dengan jarak Perumahandekat (0 - ≤500 m) sebanyak 26 responden, sedangkan jarak Perumahan jauh (>500 m - ≤1000 m) sebanyak 4responden. Telur cacing yang di temukan adalah telur cacing jenis Ascaris lumbricoides pada RPH sebanyak 1butir,pada radius 600 m sebanyak 1 butir, dan pada radius 800 m sebanyak 5 butir. Berdasarkan hasil tersebut,kesimpulan yang didapat yaitu kepadatan lalat sebagian besar kategori tinggi, sanitasi Perumahan tidakmemenuhi syarat, kepadatan lalat tinggi pada jarak Perumahan dekat dan di temukan 7 butir telur cacing jenisAscaris lumbricoides
    • …
    corecore