3 research outputs found

    STUDI RETROFIT PRODUKSI KAPUR TOHOR SKALA MENENGAH UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DAN MENGURANGI PENCEMARAN UDARA (STUDI KASUS: INDUSTRI KAPUR TOHOR PADALARANG)

    Get PDF
    Abstrak: Proses produksi pada pabrik-pabrik industri kapur tohor di Padalarang mayoritas masih menggunakan teknologi tradisional. Teknologi tradisional ini menggunakan metode pembakaran open burning tanpa dilengkapi dengan alat pengendali pencemaran udara yang memadai. Pabrik X merupakan salah satu industri kapur tohor di Padalarang. Proses produksi kapur tohor di Pabrik X menggunakan teknologi tradisional berupa tungku tegak dengan metode pembakaran open burning serta bahan bakar berupa limbah industri tekstil dan sepatu"”RDF. Studi menunjukkan bahwa pembakaran seperti ini menyebabkan tingginya angka kebutuhan bahan bakar, lamanya proses produksi dan menghasilkan emisi gas buang yang sangat besar jumlahnya dalam satu siklus proses produksi. Guna mengatasi dampak negatif tersebut diperlukan upaya untuk membuat proses pembakaran yang terjadi merupakan pembakaran sempurna. Upaya tersebut dapat berupa modifikasi proses produksi. Opsi modifikasi proses produksi agar tidak terjadi pembakaran tidak sempurna ada dua. Pertama, penambahan fan dan recuperator. Kedua, penggunaan boiler dalam sistem proses produksi. Dengan penerapan salah satu dari kedua modifikasi proses ini energi yang digunakan menjadi lebih efisien, bahan bakar yang dibutuhkan lebih sedikit serta penurunan kualitas dan kuantitas emisi gas buang yang dihasilkan dari proses produksi.Kekurangan dari opsi 1 adalah sulitnya mengontrol proses pembakaran dan peningkatan biaya operasional produksi"”penggunaan listrik. Sedangkan kekurangan dari opsi 2 adalah kebutuhan sumber daya manusia yang terampil dan disiplin dalam operasional produksi, tingginya biaya investasi konstruksi serta adanya biaya operasional tambahan"”berupa penggunaan listrik, pembelian air boiler setiap jangka waktu tertentu, dan pembelian bahan bakar tambahan berupa gas atau cair.Kata kunci: Kapur tohor, Padalarang, polusi udara, Refuse Derived Fuel (RDF), tungku tegak. Abstract : Mostly, quicklime production process in industrial plants at Padalarang still use traditional technology. They use open burning method without adequate air pollution control device installation. Plant X is one of them. It uses a vertical kiln with open burning fire method and fuel from the waste of textile and shoes industry"”RDF. This study show that this method cause high rates of fuel needs, long duration of process, and huge exhaust emission. So, it is necessary to change the combustion process happened to be the complete combustion process. The way to change it can be a modification of production process. There are two ways of modification process proposed. First is the addition of fan and recuperator. Second is the use of steam in the production process systems. Application of one of these ways will make the complete combustion in procees production so that the process production will more efficient in the usage of energy, fewer in the need of fuel and lower in the exhaust emission. Otherwise, there are two disadvantages of the first way. They are the difficulty of controlling the combustion process happened in kiln and the increasing of operational cost"”the use of electricity. While in the second way, it will need for skilled and disciplined human resources for operational, the high cost investation for construction. Key words: air pollution, Padalarang, quicklime, Refuse Derived Fuel (RDF), vertical kiln

    PENGARUH BEROLAHRAGA DENGAN KONDISI PM2,5 TINGGI TERHADAP NILAI VO2MAX

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak berolahraga dengan kondisi PM2,5 tinggi terhadap nilai VO2Max. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Saraga ITB yang berolahraga pada malam hari. Dimana 30 sampel diambil dengan teknik simple random sampling. Kemudian dibagi menjadi dua kelompok yakni kelompok kontrol dan eksperimen. Desain penelitian menggunakan pretest-posttest design. Satu kelompok menggunakan eksperimen berolahraga 3 kali dalam satu minggu selama 6 minggu pada malam hari dan satu kelompok lain dijadikan kontrol. Data yang diolah pada penelitian ini adalah pre-test dan post-test untuk mengetahui seberapa besar peningkatan dari program penelitian yang telah dilaksanakan. Pengolahan data menggunakan perhitungan uji homogenitas,uji normalitas, uji kesamanaan dua rata-rata dan uji beda. Menghasilkan kesimpulan bahwa terjadi peningkatan signifikan terhadap VO2Max setelah berolahraga dengan kondisi PM2,5 yang tinggi pada kelompok eksperimen dan tidak terjadi perbedaan pada kelompok kontrol. Penulis menyarankan ketika berada di sarana olahraga umum lebih baik melakukan aktif bergerak melakukan kegiatan olahraga dibandingkan hanya pasi
    corecore