FEMALE LEADERS CREATING STEPPING LADDERS: Exercising Strategic Agency in Religiously Affiliated Universities of Indonesia and the USA

This paper aims to draw on the lessons and experiences of female leaders for what approaches should be nurtured and adopted in terms of breaking the glass ceiling for their careers. This research examines the pathways to female leaders' success stories to increase women's confidence and the public acceptance of their roles. The article intends to use their struggles to formulate strategies for the next generation of emerging female leaders. Drawing on narratives of five (5) female leaders in five (5) religiously affiliated universities in Indonesia and three (3) in the USA, this article argues that these female leaders are exercising their agency strategically in facing the challenges as well as taking opportunities to achieve senior positions as university leaders. Institutional forces and the collective solidarity of their female and male counterparts have supported them significantly. They have provided what we term 'stepping ladders' after breaking "glass ceilings" to advance their career. However, this has not yet created an "escalator" to render the ascent smoother and easier for other women in academia. The stepping ladders illustrate their further achievement, creating a tool that can assist in this process. However, the tool cannot be a powerful carrier to enable other women to reach the same position. Indeed, exercising their full authority under the shadow of patriarchal domination remains a challenge. The findings of this research enrich the discussions and responses on female leadership issues among academia to expand the contemporary discourse on authority and agency.[Absrak: Artikel ini bertujuan untuk menarik pelajaran dan pengalaman para pemimpin perempuan tentang pendekatan apa yang harus dipupuk dan diadopsi dalam hal mendobrak “langit-langit kaca” untuk karier mereka. Penelitian ini mengkaji jalan menuju kisah sukses para pemimpin perempuan untuk meningkatkan kepercayaan diri perempuan dan penerimaan publik terhadap peran mereka. Artikel ini bermaksud untuk menggunakan perjuangan mereka untuk merumuskan strategi bagi generasi pemimpin perempuan yang baru muncul. Berdasarkan narasi dari lima (5) pemimpin perempuan di lima (5) universitas yang berafiliasi dengan agama di Indonesia dan tiga (3) di Amerika Serikat, artikel ini berargumen bahwa para pemimpin perempuan ini menggunakan agensi mereka secara strategis dalam menghadapi tantangan dan juga mengambil peluang untuk mencapai posisi senior sebagai pemimpin universitas. Kekuatan kelembagaan dan solidaritas kolektif dari rekan-rekan perempuan dan laki-laki telah mendukung mereka secara signifikan. Mereka telah menyediakan apa yang kami sebut sebagai 'tangga loncatan' setelah mendobrak “langit-langit kaca” untuk memajukan karier mereka. Namun, hal ini belum menciptakan "eskalator" untuk membuat pendakian menjadi lebih mulus dan mudah bagi perempuan lain di bidang akademis. Tangga loncatan menggambarkan pencapaian mereka lebih lanjut, menciptakan sebuah alat yang dapat membantu proses ini. Namun, alat ini tidak dapat menjadi sarana yang kuat untuk memungkinkan perempuan lain mencapai posisi yang sama. Temuan penelitian ini memperkaya diskusi dan tanggapan terhadap isu kepemimpinan perempuan di kalangan akademisi untuk memperluas wacana kontemporer tentang otoritas dan agensi.

Law of Desire Temporary Marriage in Shi'i Iran, Revised Edition

Description based on publisher supplied metadata and other sources.Electronic reproduction. Ann Arbor, Michigan : ProQuest Ebook Central, YYYY. Available via World Wide Web. Access may be limited to ProQuest Ebook Central affiliated libraries