86 research outputs found

    PENGEMBANGAN KOMUNITAS PESISIR DI KECAMATAN LEITIMUR SELATAN DENGAN MEMANFAATKAN KEARIFAN LOKAL

    Get PDF
    Abstrak Kecamatan Leitisel merupakan wilayah yang potensi sumber daya pesisir yang belum dioptimalkan dengan baik. Masyarakat didaerah ini sebagaian besar merupakan masyarakat yang homogen (masyarakat asli) dengan ciri yang multikultur, dengan keanekaragaman social budaya yang tinggi. Analisis data yang digunakan dalam analisis kualitatif adalah pengujian statistic dengan : Uji Chi-Square, Uji korelasi Rank Spearman, Analisis Varian dan analisis Jalur. Setelah persyaratan normalitas data maka dilakukan analisis linear berganda (Path analysis). Guna menganalisis model pengembangan masyarakat pesisir maka dilakukan analisa SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara keragaan individu dengan perilaku dalam mengelola SDP. Implementasi pengembangan masyarakat pesisir Leitisel menuju masyarakat yang sejahtera melalui pengelolaan SDP secara optimal dapat akselerasi dengan dibangunnya visi, dilaksanakannya misi, ditetapkannya tujuan yang jelas serta strategi penyuluhan yang tepat tentang pengelolaan SDP. Perilaku masyarakat pesisir Leitisel dalam mengelola SDP secara optimal dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan. Visi, misi, tujuan dan target penyuluhan dalam kaitannya dengan pengelolaan SDP sangat penting dipahami, dijadikan motivator dalam bertindak, dan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab oleh segenap pemanfaat SDP, yaitu nelyan, atau komunitas pesisir lain, pemerintah, dan swasta. Komunitas local menjalankankegiatan perikanan yang tidak merusak lingkungan, secara ekonomi menguntungkan dan secara social mampu meningkatkan kualitas kehidupan berkeluarga, berkelompok dan bermasyarakat. Nelayan hendaknya mampu melakukan perencanaan usaha, memperkirakan hasil, menjamin terserapnya produk dipasar, dan mengawasi jalannya usaha

    RENCANA PENGEMBANGAN USAHA GETAH DAMAR DENGAN METODE SWOT DAN QSPM (QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIKS)

    Get PDF
    Masyarakat Kabupaten Seram Bagian Barat, khususnya masyarakat desa Rambatu dikenal menjual getah damar (kopal) sebagai salah satu pendapatan utama untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Hasil hutan bukan kayu dapat memberikan atau meningkatkan usaha dan pendapatan masyarakat sekitar hutan salah satunya adalah damar. Luas lahan dan jumlah produksi  getah damar (kopal) yang ada  di  daerah  tersebut  sangat  besar  dengan  rencana pengembangan usaha yang dilakukan masih sangat sederhana. Dengan masih menggunakan proses yang sangat sederhana dengan metode penjualan dan proses promosi yang masih sangat simpel sehingga membuat para petani damar kesulitan dalam memproduksi dan meningkatkan harga damar. Maka untuk membantu meningkatkan unit usaha getah damar (kopal) kering kita memerlukan suatu strategi yang dimana dapat meningkatkan penjualan dan pendapatan, untuk meningkatkan pendapatan kita memerlukan suatu strategi yang baik, sehingga memberikan dampak sangat urgen bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.. Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis pengembangan usaha getah damar (kopal) adalah menggunakan metode SWOT dan QSPM untuk merumuskan strategi dan memprioritaskan strategi yang akan digunakan untuk mengembangkan usaha getah damar (kopal). Hasil penelitian menunjukan bahwa usaha getah damar (kopal) ada dalam kondisi pertahankan sementara matriks SWOT mendapatkan 4 strategi besar yakni SO, ST, WO dan WT dengan beberapa sub strategi yang ada sementara hasil analisis QSPM menempatkan yang menjadi prioritas untuk dijalankan adalah strategi WT dengan nalai TAS sebesar 5,015

    PERENCANAAN PENURUNAN TUNGGAKAN PEMBAYARAN REKENING LISTRIK DI PT. PLN (PERSERO) KANTOR PELAYANAN (KP) ONDOR

    Get PDF
    PLN (Persero) Kantor Pelayanan Ondor merupakan salah satu usaha atau bisnis dalam bidang kelistrikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk bagaiamana merumuskan perencanaan yang efektif diaplikasikan untuk menurunkan tunggakan listrik di PT. PLN (Persero) Kantor Pelayanan Ondor. Metedologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Untuk penilaian respondon menggunakan skala likert dan pengolahan data penulis menggunakan analisis SWOT dengan menggunakan Perhitungan Matriks Internal Analysis Summary (IFAS) jumlah skor untuk faktor kekuatan (S) sebesar 2,16 sedangkan jumlah skor kelemahan (W) sebesar 0,59. Sedangkan  pada perhitungan Matriks  External  Analysis  Summary (EFAS) jumlah skor untuk faktor peluang (O) sebesar 1,76 dan ancaman (T) sebesar 0,67. Hasil  diagram  SWOT menunjukkan  bahwa posisi PT.PLN (Persero) KP. Ondor ada pada  kuadran I dengan strategi pertumbuhan agresif. Dengan menggunakan Grand Stategi  diperoleh 4 strategi yakni, stretgi SO, ST, WO dan WT dengan 15 alternatif strategi adalah membuat pengembangan aplikasi monitoring penagihan tunggakan yang berbasis perangkat mobile, menjalankan kerjasama dengan perbankan untuk mempermudah pembayaran melalui internet banking / mobile banking, melakukan sosialisasi kepada pelanggan dengan memanfaatkan media teknologi informasi dan lainnya

    Analisis Pelaksanaan Program Kemitraan Bidan Dan Dukun Ditinjau Dari Aspek Input, Proses Dan Output Di Wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat

    Full text link
    Jumlah tenaga bidan di kabupaten Fakfak tahun 2012 adalah 108 orang, jumlah dukun bersalin 191 orang, yang terlatih 79(41%) dan tidak terlatih 112 (59%). Jumlah dukun lebih banyak dari bidan menyebabkan masih tingginya peran dukun dalam pertolongan persalinan. Cakupan persalinan nakes belum mencapai target. Penilitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan program kemitraan bidan dan dukun ditinjau dari aspek input, process dan output diwilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak. Jenis penelitian adalah kualitatif yang disajikan secara deskriptif eksploratif melalui wawancara mendalam. Subjek penelitian adalah bidan dan dukun yang bermitra. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis isi. Hasil penelitian ditinjau dari aspek Input : 1) Tenaga pelaksana, pengetahuan yang dimiliki oleh bidan dan dukun baru sebatas pada kerjasama dalam menolong persalinan.; 2) Alokasi dana khusus program belum disediakan, saat ini menggunakan dana BOK namun belum mencukupi; 3) Sarana khusus program belum ada, saat ini menggunakan sarana prasarana puskesmas dan polindes namun mengalami keterbatasan. Ditinjau dari aspek Process 1) Perencanaan program, bidan dan dukun melakukan pendataan bumil, bulin, bufas dan jumlah dukun; 2) Pelaksanaan belum berjalan baik karna bidan yg selalu tidak berada ditempat bila dihubungi oleh dukun dan akses yang sulit. Sosialisasi lintas sektor (Toma dan Toga) dan magang dukun belum dilakukan karena keterbatasan dana; 3) Tidak dilakukan pencatatan dan pelaporan khusus kegiatan kemitraan, selama ini menggunakan format yang ada di laporan KIA. Aspek Output masih terdapat 195 (89%) dukun belum bermitra dari 219 dukun yang ada, cakupan K1, K4 dan persalinan oleh tenaga kesehatan dari tahun 2011 ke 2012 cenderung menurun. Saran bagi DKK dan Puskesmas untuk mengupayakan tetap berlangsungnya kemitraan dengan dukungan seluruh aspek diantaranya rekruitment tenaga bidan, ketersediaan sarana prasarana, dana serta sosialisasi kepada tokoh masyarakat, dan membiayai anak atau cucu dari dukun untuk mengikuti pendidikan bidan. Number of midwives in Fakfak District in 2012 was 108 persons. Number of Traditional Birth Attendants (TBAs) was 191 persons consisted of 79 (41%) trained TBAs and 112 (59%) untrained TBAs. The TBAs had an important role in delivery process because number of them was higher than number of midwives. Therefore, coverage of delivery process helped by health workers had not achieved the target. This research aimed to analyze the implementation of the partnership program between midwives and TBAs viewed from the aspects of input, process, and output at Fakfak District Health Office. This was qualitative research with descriptive-explorative approach by conducting indepth interview. Subjects were midwives and TBAs who had been partnering. Data were analysed using a content analysis. The input aspect showed that: 1) Implementers, midwives and TBAs only knew partnership in helping delivery; 2) Specific allocation funds for the program was not available. The funds was from Operational Support for Health but it was still not sufficient; 3) Specific means for the program was not available. The current means is from health center and village polyclinic but it is still limited. Furthermore, the process aspect revealed that: 1) Program planning, midwives and TBAs collected data of pregnant women, maternal, postpartum women, and number of TBAs; 2) The implementation was not good because midwives were not available when needed by TBAs and there was difficult to access. Socialization for cross-program (community leaders and religious leaders) and internship for TBAs had not been done yet due to insufficient fund; 3) Recording and reporting especially about partnership activities had not been done yet and only used a form on a Maternal and Child Health report. Regarding the output aspect, as many as 195 (89%) from 219 TBAs had not been partnered. Coverage of K1, K4, and delivery process helped by health workers from 2011 to 2012 decreased gradually. As a suggestion, District Health Office and Health Center need to maintain partnership by recruiting midwives, providing means, allocating fund, socializing to community leaders, and funding TBAs' daughter or grandchild to study midwifery

    PENINGKATAN KUALITAS PRODUK MINYAK NILAM DENGAN PENDEKATAN SIX-SIGMA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas hasil produksi penyulingan minyak nilam mulai dari mengidentifikasi faktor-faktor penyebab rendahnya kualitas minyak nilam yang dihasilkan akibat proses penyulingan yang tidak optimal dan memberikan rekomendasi solusi untuk meningkatkan kualitas minyak nilam dengan menggunakan pendekatan six-sigma diharapkan hasil produksi minyak nilam dapat memenuhi standar kualitas yang tinggi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tahap difine terdapat patchouli alcohol yang masih berada dibawah 30%, pada tahap measure Xbar chart mengalami penurunan dan melewati batas bawah control. Nilai kapabilitas proses yang didapat dari patchouli alcohol dengan nilai Cp 0,70 dan Cpk 0,56 Cpk nilai tersebut masih sangat rendah, DPMO yang diperoleh adalah 1,37 dan nilai sigma adalah 2,59, artinya perlu dilakukan tahap Analyze yaitu mencari sebab akibatnya. Penyebab rendahnya kualitas Patchouli alcohol adalah metode, lingkungan, material, faktor manusia, dan peralatan. Sehingga diperlukan tahap Improve yaitu memberikan solusi, dan tahap control untuk merekomendasikan usulan perbaikan. Dengan menggunakan metode six-sigma dapat mengetahui faktor penyebab rendahnya patchouli alcohol dan dapat merekomendasikan perbaikan usulan untuk membantu usaha Bunga Tani dalam meningkatkan kualitas minyak nilam mereka dan memenuhi spesifikasi yang ditetapka

    ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SAGU TUMANG DI NEGERI IHAMAHU MENGGUNAKAN METODE SWOT DAN TOPSIS

    Get PDF
    Luas area hutan sagu di Negeri Ihamahu mencapai 120 Ha yang dimanfaatkan oleh lebih dari 100 kepala keluarga untuk membuka usaha produksi pati sagu basah. Terdapat 34 rumah goti beroperasi secara aktif dengan rata-rata tiap usaha telah berjalan lebih dari 40 tahun. Namun usaha yang dimiliki sulit untuk mengalami perkembangan dalam kurun waktu tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan usaha sagu tumang di Negeri Ihamahu melalu identifikasi faktor internal dan eksternal . Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuisioner, dan studi pustaka. Analisis matriks IFAS dan EFAS menghasilkan 27 faktor dengan posisi usaha sagu tumang berada pada kuadran I dengan strategi agresif danmemanfaatkan strategi S-O. Dari hasil analisis matriks SWOT, digunakan 3 alternatif pada strategi S-O sesuai posisi usaha. Pengolahan data dengan metode TOPSIS diperoleh prioritas strategi secara berturut adalah alternatif strategi 1 yaitu meningkatkan kualitas dan kealamian produk sagu dengan harga yang tetap terjangkau untuk menarik minat konsumen, alternatif 2 yaitu menjaga dan melestarikan tanaman sagu pada lahan yang dimiliki agar mudah didapat dan ketersediaan tetap terjamin dan alternatif 3 yaitu meningkatkan kualitas pelayanan untuk mempertahankan loyalitas konsumen

    STRATEGI PENINGKATAN PENJUALAN ENERGI LISTRIK (STUDI KASUS: PT PLN (PERSERO) AREA AMBON)

    Get PDF
    Berdasarkan data penjualan tenaga listrik pada laporan TUL III-09 tahun 2018, realisasi pendapatan PT PLN (Persero) secara nasional menurun sejak bulan Agustus 2017 sampai dengan saat ini. Kondisi tersebut terjadi juga pada PT PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara Area Ambon menunjukkan penurunan yang signifikan sejalan dengan adanya kebijakan pemerintah mencabut subsidi Listrik dari penggunaan daya 900 VA yang mengakibatkan turunnya nilai jual energi listrik. Penambahan jumlah pelanggan dan peningkatan penjualan tenaga listrik yang masih besar untuk saat ini dan di masa yang akan datang.PT PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara Area Ambon harus mampu memperbaiki proses bisnis dalam rangka memenuhi tuntutan kualitas dan pelayanan kepada pelanggan. Bila kualitas dan pelayanan kepada pelanggan sudah bagus, maka upaya untuk mendorong pelanggan melakukan Perubahan Daya (PD) ke daya minimal 1.300 VA akan lebih mudah dilakukan. Karena harga yang lebih mahal harus dibarengi dengan peningkatan kualitas pelayanan yang lebih baik, termasuk dalam hal kualitas keandalan tenaga listrik.  PT PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara Area Ambon juga harus mampu mengikuti perubahan perkembangan teknologi dan mengupayakan program efisiensi penggunaan BBM

    ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI DAN TEKNIK SISIP TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PADA GARDU KTB-09 PT PLN (PERSERO) UP3 MASOHI

    Get PDF
    Gardu KTB-09 yang terletak pada Penyulang Kota-B dalam data pembebanannya mencapai 112% (± 56.188 kVA) dari kapasitasnya yaitu 50 kVA dengan tegangan ujung sebesar 205V dan mengalami penurunan (drop tegangan) sebesar 12%. Pembebanan tersebut melampaui dari kapasitas maksimum transformator standar 80%, yang berpotensi pada kerugian secara materiel dan finansial bagi PT PLN (Persero) UP3 Masohi. Jatuh tegangan yang diakibatkan dari hal tersebut sudah melebihi dari SPLNT6.001-2013 sebesar -±10% untuk tegangan rendah. Mempertimbangkan matriks pada Health Index assessment tier-1 Trafo Distribusi, presentase pembebanan trafo berada pada kategori buruk karena dibebani ≥100%. Untuk mengatasi hal tersebut diterapkan pemasangan transformator sisipan. Dengan pembebanan yang semula dari 112% menjadi 66.60% dari kapasitas 50 kVA, tegangan ujung dengan adanya sisip transformator semula sebesar 205 V dengan jatuh tegangan sebesar 12,7% naik menjadi 212 V dengan prosentase jatuh tegangan yang menurun menjadi 8,2%. Pelaksanaan sisip trafo efektif untuk mengatasi kelebihan beban (over load) dan perbaikan tegangan ujung untuk. Penerapan metode rantai nilai terhadap transformator sisip mampu menghasilkan efisiensi, peningkatan pendapatan dan perbaikan kualitas pelayanan serta mengetahui ada atau tidaknya nilai tambah yang dihasilkan. Dengan efisiensi dari potensi kerusakan transformator sebesar Rp. 62.999.166., peningkatan pendapatan dari losses transformator sebesar Rp. 23.023.087.-/tahun dengan nilai investasi sebesar Rp. 104.921.753

    PENERAPAN ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PT PLN (PERSERO) UNIT LAYANAN PELANGGAN AMBON KOTA BIDANG TRANSAKSI ENERGI

    Get PDF
    PLN ULP Ambon Kota bidang TE adalah salah satu unit ketenagalistrikan yang memiliki peran untuk mengelola transaksi energi pelanggan, juga berperan untuk menekan susut yang diakibatkan oleh kelainan kerja peralatan serta penyalahgunaan yang mengakibatkan penjualan tenaga listrik tidak maksimal. Dalam menjalankan tugasnya seringkali dihadapkan dengan tidak tercapainya target kinerja yang akan berimbas kepada penilaian serta tingkat kepuasan kerja Unit. Hal ini mendorong Unit untuk mencari cara guna mengatasi hal tersebut. Melalui Analisis SWOT diharapkan dapat memaparkan kekuatan yang dimiliki untuk dikembangkan, kelemahan yang ditanggung untuk ditopang, peluang kerja untuk dimanfaatkan serta ancaman untuk kemudian diredam, hal ini dilakukan untuk merumuskan langkah strategis untuk kemudian dilaksanakan oleh setiap karyawan dalam tindak pekerjaan sehari-hari guna peningkatan kinerja Unit. Dalam Analisa SWOT yang dilakukan didapati Nilai IFE 1,26 dan EFE 0,74 dengan range -4 sampai 4, hal ini berarti Unit berada pada Kuadran I (Kuadran Sel Keunggulan Komparatif), kuadran ini merupakan pertemuan elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu perusahaan untuk terus berkembang lebih cepat

    PENGARUH KEMIRINGAN POROS BALING-BALING TERHADAP KECEPATAN PERAHU KETINTING

    Get PDF
    Ketinting boat in operation using propeller with engine located on deck. This position resulted in the propeller dipping by making a certain angle, in addition the depth of the propeller also overlapped the speed of the ship.This phenomenon is something very important to be examined with the aim of obtaining maximum speed in relation to the angle of tilt of the propeller and the amount of maximum thrust required.The method used is an experimental method in which the model of the ship and propeller are made according to the desired scale, and so conduct testing on the towing tank.The test result obtained is a slope that creates the optimal speed of the ketinting boat is at a slope of 18° with a speed of V = 5.05 knots and a maximum thrust of PT = 13.15 kW
    • …
    corecore