14 research outputs found

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Melalui Teori Pembelajaran Sibernetik Berbantuan Software Derive Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas XI IPA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini diantaranya: (1) menemukan karakteristik perangkat pembelajaran yang dikembangkan, (2) mendeskripsikan kevalidan perangkat pembelajaran, (3) menganalisis keefektifan pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dan (4) menganalisis peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa melalui pengunaan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Research  And Development menggunakan model Plomp. Hasil penelitian ini diantaranya: (1) karakteristik perangkat pembelajaran yaitu mengandung komponen kemampuan berpikir kritis dan memanfaatkan TIK, (2) perangkat pembelajaran berkategori sangat valid, (3) efektif diterapkan dalam kegiatan pembelajaran matematika, (4) perangkat pembelajaran melalui teori pembelajaran sibernetik berbantuan software derive dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa

    Pengembangan Bahan Ajar Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematis Siswa Dengan Pendekatan Metacognitive Guidance

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini: mengidentifikasi kebutuhan pengembangan, mengkaji karakteristik dan mendeskripsikan kevalidan bahan ajar serta peningkatan kemampuan literasi matematis. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development mengacu pada Borg dan Gall yang dimodifikasi menjadi 3 tahapan, yaitu: studi pendahuluan; pengembangan; dan evaluasi. Hasil penelitian ini diantaranya: ditemukannya bahan ajar sesuai kebutuhan, memiliki karakteristik tertentu, bahan ajar yang valid, dan terdapat peningkatan signifikan terhadap kemampuan literasi matematis siswa level 3 dan 4. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kemampuan literasi matematis siswa level 3 dan 4 dapat ditingkatkan melalui pengembangan bahan ajar matematika dengan pendekatan metacognitive guidance pada siswa kelas VIII SMP

    Kemampuan Penalaran Matematis Siswa ditinjau dari Gender

    No full text
    Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis profil kemampuan penalaran matematis pada siswa kelas VIII SMPN 10 Kendari berdasarkan perbedaan gender. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan dilengkapi dengan pendekatan kualitatif. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah hasil wawancara terhadap siswa. Sedangkan data kuantitatifnya diperoleh dari hasil pemberian tes kemampuan penalaran matematis. Data-data ini direduksi dan dianalisis untuk menjawab fokus penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) secara umum kemampuan penalaran matematis pada siswa kelas VIII SMPN 10 Kendari dengan kategori sangat rendah, (2) berdasarkan jenis kelamin, kemampuan penalaran matematis siswa perempuan lebih baik dibandingkan siswa laki-laki, dimana persentase kemampuan penalaran matematis siswa yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 47,62% dan persentase kemampuan penalaran matematis pada siswa perempuan sebesar 52,38%

    Persepsi Penggunaan Bahan Ajar Matematika Berpendekatan Metacognitive Guidance pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Kendari

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi penggunaan bahan ajar matematika berpendekatan metacognitive guidance pada siswa kelas VIII7 SMP Negeri 12 Kendari. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang mempersentasekan data hasil penelitian dengan jumlah responden sebanyak 25 orang siswa kelas VIII7 SMP Negeri 12 Kendari. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2017/2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi penggunaan bahan ajar matematika berpendekatan metacognitive guidance pada siswa kelas VIII7 SMP Negeri 12 secara keseluruhan menunjukkan bahwa siswa memiliki respon sangat baik jika menggunakan bahan ajar matematika berpendekatan metacognitive guidance. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata pesentase yang dicapai siswa secara keseluruhan sebesar 80,61%

    Mixed Dimensional 2D/3D Hybrid Perovskite Absorbers: The Future of Perovskite Solar Cells?

    No full text
    The cost-effective processability and high efficiency of the organic-inorganic metal halide perovskite solar cells (PSCs) have shown tremendous potential to intervene positively in the generation of clean energy. However, prior to an industrial scale-up process, there are certain critical issues such as the lack of stability against over moisture, light, and heat, which have to be resolved. One of the several proposed strategies to improve the stability that has lately emerged is the development of lower-dimensional (2D) perovskite structures derived from the Ruddlesden-Popper (RP) phases. The excellent stability under ambient conditions shown by 2D RP phase perovskites has made the scalability expectations burgeon since it is one of the most credible paths toward stable PSCs. In this review, the 2D/3D mixed system for photovoltaics (PVs) is elaborately discussed with the focus on the crystal structure, optoelectronic properties, charge carrier dynamics, and their impact on the photovoltaic performances. Finally, some of the further challenges are highlighted while outlining the perspectives of 2D/3D perovskites for high-efficiency stable solar cells

    ViSHWaS: Violence Study of Healthcare Workers and Systems—a global survey

    No full text
    Objective To provide insights into the nature, risk factors, impact and existing measures for reporting and preventing violence in the healthcare system. The under-reporting of violence against healthcare workers (HCWs) globally highlights the need for increased public awareness and education.Methods The Violence Study of Healthcare Workers and Systems study used a survey questionnaire created using Research Electronic Data Capture (REDCap) forms and distributed from 6 June to 9 August 2022. Logistic regression analysis evaluated violence predictors, including gender, age, years of experience, institution type, respondent profession and night shift frequency. A χ2 test was performed to determine the association between gender and different violence forms.Results A total of 5405 responses from 79 countries were analysed. India, the USA and Venezuela were the top three contributors. Female respondents comprised 53%. The majority (45%) fell within the 26–35 age group. Medical students (21%), consultants (20%), residents/fellows (15%) and nurses (10%) constituted highest responders. Nearly 55% HCWs reported firsthand violence experience, and 16% reported violence against their colleagues. Perpetrators were identified as patients or family members in over 50% of cases, while supervisor-incited violence accounted for 16%. Around 80% stated that violence incidence either remained constant or increased during the COVID-19 pandemic. Among HCWs who experienced violence, 55% felt less motivated or more dissatisfied with their jobs afterward, and 25% expressed willingness to quit. Univariate analysis revealed that HCWs aged 26–65 years, nurses, physicians, ancillary staff, those working in public settings, with >1 year of experience, and frequent night shift workers were at significantly higher risk of experiencing violence. These results remained significant in multivariate analysis, except for the 55–65 age group, which lost statistical significance.Conclusion This global cross-sectional study highlights that a majority of HCWs have experienced violence, and the incidence either increased or remained the same during the COVID-19 pandemic. This has resulted in decreased job satisfaction
    corecore