174 research outputs found
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Dengan Tehnik Berpikir Berpasangan Berempat Siswa Kelas IV SDN Klumpit Pati
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV SDN
Klumpit. Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SDN Klumpit yang
berjumlah 20 siswa. Sumber data dalam penelitian ini adala siswa dan guru.
Bentuk peneitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Tehnik pengumpulan
data yang digunakan melalui observasi dan tes, tehnik validasi data menggunakan
bentuk trianggulasi sumber. Tehnik analisis data menggunakan deskripsi komparatif,
deskriptif, model interaktif dan data hasil evaluasi. Prosedur penelitian meliputi
tahap identifikasi masalah, persiapan, penyusunan rencana, tindakan, implementasi
tindakan, pengamatan dan analisis data. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam 2
siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan dalam hasil belajar matematika
kelas IV SDN Klumpit. Adapun hasil belajar dapat dilihat dari perolehan nilai siswa
yang meningkat dari siklus I dann siklus II. Pada siklus I pertemuan I jumlah siswa
yang tuntas 11 siswa dari 20 siswa dengan presentase 55%. Pada siklus I pertemuan
II jumlah siswa yang tuntas adalah 14 siswa dari 20 siswa dengan presentase 70%.
Dan siklus II jumah siswa yang tuntas adalah 17 siswa dari 20 siswa dengan
presentase 85%.
Hal ini menunjukan bahwa dengan menggunakan tahnik berpikir berpasangan
berempat dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN Klumpit
Peningkatan Kemampuan Menghitung Volume Bangun Ruang Menggunakan Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Garangan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menghitung volume
bangun ruang melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas V SD Garangan
Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Sebelum
diberikan tindakan, kemampuan menghitung volume bangun ruang peserta didik kurang
dan guru sudah mengupayakan alternatif pemecahannya dengan menggunakan
beberapa metode. Penerapan metode tersebut ternyata belum mampu meningkatkan
kemampuan menghitung volume bangun ruang pada anak. Solusi yang ditawarkan
dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kontekstual. Subyek pelaksanaan
tindakan adalah siswa kelas V SD Negeri Garangan yang berjumlah 25 anak. Teknik
pengumpulan data menggunakan metode observsi sistematis dan wawancara. Penelitian
tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus. Prosedur dalam penelitian ini terdapat
empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Indikator kinerja
dalam penelitian tindakan kelas ini adalah diharapkan dengan pendekatan kontekstual
kemampuan menghitung volume bangun ruang pada siswa kelas V SD Negeri
Garangan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2012/2013
dapat meningkat minimal 80% dari 25 anak.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan menghitung volume bangun
ruang siswa sebelum diadakan tindakan menggunakan pembelajaran kontekstual
sebanyak 9 anak (36%). Setelah dilakukan tindakan yang telah disepakati yaitu
menerapkan pembelajaran kontekstual pada siklus I kemampuan menghitung volume
bangun ruang siswa meningkat menjadi 17 anak (68%) dan pada siklus II meningkat
menjadi 22 anak (88%). Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian tindakan ini,
hipotesis yang menyatakan “Diduga melalui pembelajaran kontekstual dapat
meningkatkan kemampuan menghitung volume bangun ruang pada siswa kelas V SD
Negeri Garangan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali tahun pelajaran
2012/2013” terbukti dan dapat diterima kebenarannya
PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALISME GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN SEMARANG
Latar belakang masalah penelitian ini adalah 1) pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah dan pengawas belum optimal, 2) implementasi budaya sekolah belum optimal, dan 3) rendahnya profesionalisme guru dengan melihat hasil UN peserta didik yang rata-ratanya masih rendahTujuan penelitian ini adalah untuk: 1) untuk mengetahui pengaruh supervisi akademik terhadap profesionalisme guru, 2) untuk mengetahui pengaruh budaya sekolah terhadap profesionalisme guru, 3). untuk mengetahui pengaruh supervisi akademik dan budaya sekolah secara bersama-sama terhadap profesionalisme guruSMP Negeri di Kabupaten Semarang.Populasi penelitian ini adalah seluruh guru dari 17 SMP Negeri di Kabupaten Semarang yang berjumlah 543 orang, sampel sebanyak 169 guru dari 5 SMP Negeri yang ditetapkan dengan teknik kuota. Analisa data yang digunakan adalah analisa deskriptif, uji persyaratan, analisa regresi tunggal dan analisis regresi ganda yang dihitung menggunakan program SPSS for Windows versi 21.Temuan hasil penelitian di atas meliputi: 1) terdapat pengaruh positif supervisi akademik terhadap profesionalisme guru yang dinyatakan dengan persamaan Ŷ = 10,875 + 0,978 X1, kekuatan korelasi sebesar 0,952 dengan pengaruh sebesar 0,906 atau 90,6%, 2) terdapat pengaruh positif budaya sekolah terhadap profesionalisme guru yang dinyatakan dengan persamaan Ŷ = 13,278 + 0,948 X2, kekuatan korelasi sebesar 0,970 dengan pengaruh sebesar 0,941 atau 94,1%, serta 3) terdapat pengaruh positif supervisi akademik dan budaya sekolah secara bersama-sama terhadap profesionalisme guru yang dinyatakan dengan persamaan Ŷ = 35,716 + 0,267 X1 + 0,291 X2, kekuatan korelasi X1 terhadap Y sebesar 0,952 dan X2 terhadap Y sebesar 0,970, dengan pengaruh sebesar 0,958 atau 95,8%
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS XII MIA-3 SMA NEGERI 1 NGIMBANG
Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari; sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses mengkonstruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat. Disamping itu juga, seorang siswa adalah manusia yang memiliki karakteristik atau potensi yang berbeda baik secara jasmani maupun rohani meskipun sebenarnya Tuhan memberikan karakteristik tersebut sama diantara manusia hanya saja banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan dari karakteristik itu sendiri sehingga manusia atau siswa khususnya akan terlihat berbeda satu sama lain. Oleh sebab itu, diperlukan adanya kerja sama atau sikap kooperatif diantara siswa atau manusia pada umumnya demi mencapai suatu tujuan bersama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan Jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), bertujuan mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran sains kontekstual dengan strategi kooperatif (STAD). Subyek penelitian ini adalah siswa Kelas XII MIA-3 semester genap tahun ajaran 2017/2018 yang diteliti berjumlah 30 siswa. Penelitian ini terbatas pada materi inti atom dan radioaktivitas. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Perangkat pembelajaran yang digunakan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kegiatan Siswa. Sedangkan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar tes, Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa, dan Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran sains berbasis kondisi wilayah industri dengan strategi kooperatif (Model STAD) dalam siklus belajar mampu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XII MIA-3 semester genap SMA Negeri 1 Ngimbang. Peningkatan prestasi belajar siswa terbukti dengan berkurangnya jumlah siswa yang belum memenuhi standar ketuntasan belajar minimal 75%. Pada siklus I jumlah siswa yang belum memenuhi standar ketuntasan belajar minimal 75% adalah 9 siswa dan mereka diharuskan untuk mengikuti remidi yang dilaksanakan di luar jam pelajaran sedangkan pada siklus II tidak ada siswa yang belum memenuhi standar ketuntasan belajar minimal 75% artinya tidak ada siswa yang harus mengikuti remidi.
Kata kunci: STAD (Student Team Achievement Divisions
HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMAN 57 JAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara
Disiplin Belajar Dengan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di
SMA Negeri 57 Jakarta. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan terhitung sejak
Bulan Oktober sampai dengan Desember 2010.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei melalui pendekatan
korelasional. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 57 Jakarta
Barat. Teknik pengambilan sampel adalah teknik acak sederhana (simple random
sampling) sebanyak 89 sampel. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh
data variabel X (Disiplin Belajar) diukur menggunakan skala Likert. Dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach diperoleh hasil reliabilitas variabel X
sebesar 0,889. Hal ini membuktikan bahwa instrumen tersebut valid dan reliabel.
Untuk variabel Y (Motivasi Belajar) diukur menggunakan skala Likert. Dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach diperoleh hasil reliabilitas variabel Y
sebesar 0,756. Hal ini membuktikan bahwa instrumen tersebut valid dan reliabel.
Teknik analisis data dimulai dengan mencari persamaan regresi sederhana dan
diperoleh persamaan regresi Ŷ = 38,70 + 0,74X, sedangkan uji persyaratan
analisis yaitu uji normalitas galat taksiran regresi Y atas X dengan uji liliefors
diperoleh Lhitung (0,0629) < Ltabel (0,0939), hal ini berarti sampel berasal dari
populasi berdistribusi normal.
Uji keberartian dan kelinearan regresi dengan menggunakan tabel Analisis
Varians (ANAVA) diperoleh persamaan regresi Fhitung (154,68) > Ftabel (3,96) yang
menyatakan regresi sangat berarti serta uji linearitas regresi yang menghasilkan
Fhitung (0,87) < Ftabel (1,69) yang menunjukkan bahwa model regresi yang
digunakan adalah linear.
Uji hipotesis koefisien korelasi hubungan dilakukan dengan rumus Product
Moment menghasilkan rxy sebesar 0,800, ini berarti hubungan antara kedua
variabel tersebut kuat. Uji signifikasi dengan t hitung sebesar 12,437 dan t tabel
sebesar 1,67. Karena thitung > ttabel, dari penelitian diatas maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Disiplin Belajar
Dengan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 57
Jakarta Barat.
Uji koefisien determinasi menghasilkan KD sebesar 0,6400. Hal ini berarti variasi
variabel Y dipengaruhi oleh variabel X sebesar 64%. Maka dapat diambil
kesimpulan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Disiplin Belajar
Dengan Motivasi Belajar
PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA SALON MUSLIMAH BEAUTY CARE DI KOTA PADANG
Produk jasa berkualitas mempunyai peranan penting untuk membentuk kepuasan
pelanggan. Semakin berkualitas produk dan jasa yang diberikan, maka kepuasan yang dirasakan
oleh pelanggan semakin tinggi. Bila kepuasan semakin tinggi akan terus melakukan pembelian
pada badan usaha tersebut. Dengan kata lain penerapan kualitas jasa yang baik atan dapat
memuaskan pelanggan dan pada akhirnya akan membuat pelanggan loyal.Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik, keandalan,
ketanggapan, jaminan dan empati terhadap loyalitas pelanggan dan mengetahui variabel kualitas
pelayanan yang paling dominan mempengaruhi loyalitas pelanggan. Menggunakan regresi
berganda, hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan kualitas
pelayanan yang terdiri dari 5 dimensi yaitu bukti fisik, keandalan, jaminan, ketanggapan dan
empati terhadap loyalitas pelanggan baik secara individu maupun secara bersama-sama. Variabel
yang paling dominan adalah bukti fisik dilihat dari besarnya koefisien regresi 0,279.
Keyword : Kualitas Pelayanan, Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan
Dietary supplementation of probiotics in poultry exposed to heat stress – a review
Heat-related stress has become a serious problem in poultry industry along with the global temperatures
rise. Heat stress causes detrimental effects on physiology, immunology and microbiology
resulting in abnormalities and impaired performances of birds. Several nutritional strategies have
been conducted to counteract the detrimental effects of heat stress in poultry, including dietary
supplementation of probiotics. This strategy has been proposed to ameliorate the intestinal ecosystem,
physiological conditions and immune system, leading to the improved performance and
health of birds subjected to heat stress. This review presents the potential benefits of probiotics
against heat stress in poultry from the viewpoint of intestinal microbial ecology, morphology and
structure, physiological conditions, immune system and production performances. The possible
mechanisms through which probiotics may give beneficial impacts on heat-stressed birds are also
discussed along with the data reporting the possible drawbacks of using probiotics in heat-stressed
poultry
Exclusionary Time Out To Improve Parents Of Children With Autism' Knowledge To Manage Tantrums
Tantrums can be frustrating for any parent, especially parents of children with autism because it is more frequent and difficult to manage. Previous studies have shown that one strategy to manage tantrums in children with autism is exclusionary time out technique. The problem is, parents are often wrong in how to handle it, this is caused by a lack of understanding of the right strategy. The objective of this study was to determine whether exclusionary time out technique can improve parents' knowledge to manage tantrums. This study was conducted based on a quasi-experiment research method with a one-group pretest-posttest design which involved five parents aged 29–36 of children with autism. Data were collected using a questionnaire with 20 questions to measure the parents' knowledge about exclusionary time out technique. The collected data were analyzed using Wilcoxon test to test the hypothesis. Result of this study showed a value of Z = -2.060 and p = 0.039 < 0.05 so H0 was rejected. Thus, there was a statistically significant different between pre-test and post-test. This study found that exclusionary time out technique effectively improve parents of children with autism' knowledge to manage tantrums.
Keywords: Exclusionary time out technique; Tantrums; Parent
- …