252 research outputs found

    PERANAN FILM BERTEMAKAN BUDAYA MINANGKABAU DALAM MEWUJUDKAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL

    Get PDF
    Many local wisdom was adopted from folklore into an audio-visual work in the form of films, both local films and national films. This research was conducted with the aim of finding out how big the role of films with the theme of Minangkabau culture in realizing the values of local wisdom in them as seen from the films adapted from Buya Hamka's novel, namely the film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck and the film Under Protection of the Ka'bah.In this study, the method was carried out qualitatively. With data collection techniques carried out by means of observation. The subject of the research is how the reality that exists in Minangkabau if it is appointed as an audio-visual work of art without eliminating the role of Minangkabau cultural wisdom values in the film. To see the role of Minangkabau cultural local wisdom values in the film, the method that will be used is the first to describe the film, the two languages used in the film, the third the Minangkabau cultural wisdom values in it.The results of this study found that the two films based on Buya Hamka's work have a role in realizing the values of local wisdom of Minangkabau culture. In every film there is local wisdom about, firstly, Rumah Gadang which has always been an icon of Minangkabau, in which there are many philosophies related to women and Minangkabau customs. Second, surau culture related to education and religion. The three kinship systems in Minangkabau are outlined from maternal or matrilineal descent.Keywords: Films, Minangkabau Culture, Local wisdom ABSTRAKKearifan lokal banyak diadopsinya dari cerita rakyat menjadi sebuah karya audio visual yang berbentuk film, baik film lokal maupun film nasional. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar peranan film yang bertemakan budaya Minangkabau dalam mewujudkan nilai-nilai kearifan lokal di dalamnya yang dilihat dari film yang diangkat dari novelnya Buya Hamka, yaitu film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan film Dibawah Lindungan Ka’bah.Pada penelitian ini metode dilakukan secara kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi. Subjek penelitian adalah bagaimana realitas yang ada di Minangkabau jika diangkat menjadi sebuah karya seni audio visual dengan tidak menghilangkan peranan dari nilai-nilai keraifan budaya Minangkabau pada film. Untuk melihat peranan nilai-nilai kearifan lokal budaya Minangkabau pada film, maka metode yang akan digunakan adalah yang pertama mendeskripsikan tentang film, kedua bahasa yang digunakan dalam film, ketiga nilai-nilai kerifan budaya Minangkabau di dalamnya.Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kedua film yang diangkat dari karya Buya Hamka memiliki peranan dalam mewujudkan nilai-nilai kearifan lokal budaya Minangkabau. Disetiap filmnya ada kearifan lokal tentang, pertama Rumah Gadang yang selalu menjadi ikon Minangkabau, yang di dalamnya terdapat banyak filosofi yang berkaitan dengan perempuan dan adat istiadat Minangkabau. Kedua, budaya surau yang berkaitan dengan pendidikan dan agama. Ketiga sistem kekerabatan di Minangkabau yang digariskan dari keturunan Ibu atau matrilineal.Kata kunci: Film, Budaya Minangkabau, Kearifan Loka

    PERANAN FILM BERTEMAKAN BUDAYA MINANGKABAU DALAM MEWUJUDKAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL

    Get PDF
    Many local wisdom was adopted from folklore into an audio-visual work in the form of films, both local films and national films. This research was conducted with the aim of finding out how big the role of films with the theme of Minangkabau culture in realizing the values of local wisdom in them as seen from the films adapted from Buya Hamka's novel, namely the film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck and the film Under Protection of the Ka'bah.In this study, the method was carried out qualitatively. With data collection techniques carried out by means of observation. The subject of the research is how the reality that exists in Minangkabau if it is appointed as an audio-visual work of art without eliminating the role of Minangkabau cultural wisdom values in the film. To see the role of Minangkabau cultural local wisdom values in the film, the method that will be used is the first to describe the film, the two languages used in the film, the third the Minangkabau cultural wisdom values in it.The results of this study found that the two films based on Buya Hamka's work have a role in realizing the values of local wisdom of Minangkabau culture. In every film there is local wisdom about, firstly, Rumah Gadang which has always been an icon of Minangkabau, in which there are many philosophies related to women and Minangkabau customs. Second, surau culture related to education and religion. The three kinship systems in Minangkabau are outlined from maternal or matrilineal descent.Keywords: Films, Minangkabau Culture, Local wisdom ABSTRAKKearifan lokal banyak diadopsinya dari cerita rakyat menjadi sebuah karya audio visual yang berbentuk film, baik film lokal maupun film nasional. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar peranan film yang bertemakan budaya Minangkabau dalam mewujudkan nilai-nilai kearifan lokal di dalamnya yang dilihat dari film yang diangkat dari novelnya Buya Hamka, yaitu film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan film Dibawah Lindungan Ka’bah.Pada penelitian ini metode dilakukan secara kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi. Subjek penelitian adalah bagaimana realitas yang ada di Minangkabau jika diangkat menjadi sebuah karya seni audio visual dengan tidak menghilangkan peranan dari nilai-nilai keraifan budaya Minangkabau pada film. Untuk melihat peranan nilai-nilai kearifan lokal budaya Minangkabau pada film, maka metode yang akan digunakan adalah yang pertama mendeskripsikan tentang film, kedua bahasa yang digunakan dalam film, ketiga nilai-nilai kerifan budaya Minangkabau di dalamnya.Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kedua film yang diangkat dari karya Buya Hamka memiliki peranan dalam mewujudkan nilai-nilai kearifan lokal budaya Minangkabau. Disetiap filmnya ada kearifan lokal tentang, pertama Rumah Gadang yang selalu menjadi ikon Minangkabau, yang di dalamnya terdapat banyak filosofi yang berkaitan dengan perempuan dan adat istiadat Minangkabau. Kedua, budaya surau yang berkaitan dengan pendidikan dan agama. Ketiga sistem kekerabatan di Minangkabau yang digariskan dari keturunan Ibu atau matrilineal.Kata kunci: Film, Budaya Minangkabau, Kearifan Loka

    PERANAN FILM BERTEMAKAN BUDAYA MINANGKABAU DALAM MEWUJUDKAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL

    Get PDF
    Many local wisdom was adopted from folklore into an audio-visual work in the form of films, both local films and national films. This research was conducted with the aim of finding out how big the role of films with the theme of Minangkabau culture in realizing the values of local wisdom in them as seen from the films adapted from Buya Hamka's novel, namely the film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck and the film Under Protection of the Ka'bah.In this study, the method was carried out qualitatively. With data collection techniques carried out by means of observation. The subject of the research is how the reality that exists in Minangkabau if it is appointed as an audio-visual work of art without eliminating the role of Minangkabau cultural wisdom values in the film. To see the role of Minangkabau cultural local wisdom values in the film, the method that will be used is the first to describe the film, the two languages used in the film, the third the Minangkabau cultural wisdom values in it.The results of this study found that the two films based on Buya Hamka's work have a role in realizing the values of local wisdom of Minangkabau culture. In every film there is local wisdom about, firstly, Rumah Gadang which has always been an icon of Minangkabau, in which there are many philosophies related to women and Minangkabau customs. Second, surau culture related to education and religion. The three kinship systems in Minangkabau are outlined from maternal or matrilineal descent.Keywords: Films, Minangkabau Culture, Local wisdom ABSTRAKKearifan lokal banyak diadopsinya dari cerita rakyat menjadi sebuah karya audio visual yang berbentuk film, baik film lokal maupun film nasional. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar peranan film yang bertemakan budaya Minangkabau dalam mewujudkan nilai-nilai kearifan lokal di dalamnya yang dilihat dari film yang diangkat dari novelnya Buya Hamka, yaitu film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan film Dibawah Lindungan Ka’bah.Pada penelitian ini metode dilakukan secara kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi. Subjek penelitian adalah bagaimana realitas yang ada di Minangkabau jika diangkat menjadi sebuah karya seni audio visual dengan tidak menghilangkan peranan dari nilai-nilai keraifan budaya Minangkabau pada film. Untuk melihat peranan nilai-nilai kearifan lokal budaya Minangkabau pada film, maka metode yang akan digunakan adalah yang pertama mendeskripsikan tentang film, kedua bahasa yang digunakan dalam film, ketiga nilai-nilai kerifan budaya Minangkabau di dalamnya.Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kedua film yang diangkat dari karya Buya Hamka memiliki peranan dalam mewujudkan nilai-nilai kearifan lokal budaya Minangkabau. Disetiap filmnya ada kearifan lokal tentang, pertama Rumah Gadang yang selalu menjadi ikon Minangkabau, yang di dalamnya terdapat banyak filosofi yang berkaitan dengan perempuan dan adat istiadat Minangkabau. Kedua, budaya surau yang berkaitan dengan pendidikan dan agama. Ketiga sistem kekerabatan di Minangkabau yang digariskan dari keturunan Ibu atau matrilineal.Kata kunci: Film, Budaya Minangkabau, Kearifan Loka

    Illinois\u27 Medical Malpractice Review Panel Provision: A Constitutional Analysis

    Get PDF

    PERANAN FILM BERTEMAKAN BUDAYA MINANGKABAU DALAM MEWUJUDKAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL

    Get PDF
    Many local wisdom was adopted from folklore into an audio-visual work in the form of films, both local films and national films. This research was conducted with the aim of finding out how big the role of films with the theme of Minangkabau culture in realizing the values of local wisdom in them as seen from the films adapted from Buya Hamka's novel, namely the film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck and the film Under Protection of the Ka'bah.In this study, the method was carried out qualitatively. With data collection techniques carried out by means of observation. The subject of the research is how the reality that exists in Minangkabau if it is appointed as an audio-visual work of art without eliminating the role of Minangkabau cultural wisdom values in the film. To see the role of Minangkabau cultural local wisdom values in the film, the method that will be used is the first to describe the film, the two languages used in the film, the third the Minangkabau cultural wisdom values in it.The results of this study found that the two films based on Buya Hamka's work have a role in realizing the values of local wisdom of Minangkabau culture. In every film there is local wisdom about, firstly, Rumah Gadang which has always been an icon of Minangkabau, in which there are many philosophies related to women and Minangkabau customs. Second, surau culture related to education and religion. The three kinship systems in Minangkabau are outlined from maternal or matrilineal descent.Keywords: Films, Minangkabau Culture, Local wisdom ABSTRAKKearifan lokal banyak diadopsinya dari cerita rakyat menjadi sebuah karya audio visual yang berbentuk film, baik film lokal maupun film nasional. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar peranan film yang bertemakan budaya Minangkabau dalam mewujudkan nilai-nilai kearifan lokal di dalamnya yang dilihat dari film yang diangkat dari novelnya Buya Hamka, yaitu film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan film Dibawah Lindungan Ka’bah.Pada penelitian ini metode dilakukan secara kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi. Subjek penelitian adalah bagaimana realitas yang ada di Minangkabau jika diangkat menjadi sebuah karya seni audio visual dengan tidak menghilangkan peranan dari nilai-nilai keraifan budaya Minangkabau pada film. Untuk melihat peranan nilai-nilai kearifan lokal budaya Minangkabau pada film, maka metode yang akan digunakan adalah yang pertama mendeskripsikan tentang film, kedua bahasa yang digunakan dalam film, ketiga nilai-nilai kerifan budaya Minangkabau di dalamnya.Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kedua film yang diangkat dari karya Buya Hamka memiliki peranan dalam mewujudkan nilai-nilai kearifan lokal budaya Minangkabau. Disetiap filmnya ada kearifan lokal tentang, pertama Rumah Gadang yang selalu menjadi ikon Minangkabau, yang di dalamnya terdapat banyak filosofi yang berkaitan dengan perempuan dan adat istiadat Minangkabau. Kedua, budaya surau yang berkaitan dengan pendidikan dan agama. Ketiga sistem kekerabatan di Minangkabau yang digariskan dari keturunan Ibu atau matrilineal.Kata kunci: Film, Budaya Minangkabau, Kearifan Loka

    PERANAN FILM BERTEMAKAN BUDAYA MINANGKABAU DALAM MEWUJUDKAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL

    Get PDF
    Many local wisdom was adopted from folklore into an audio-visual work in the form of films, both local films and national films. This research was conducted with the aim of finding out how big the role of films with the theme of Minangkabau culture in realizing the values of local wisdom in them as seen from the films adapted from Buya Hamka's novel, namely the film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck and the film Under Protection of the Ka'bah.In this study, the method was carried out qualitatively. With data collection techniques carried out by means of observation. The subject of the research is how the reality that exists in Minangkabau if it is appointed as an audio-visual work of art without eliminating the role of Minangkabau cultural wisdom values in the film. To see the role of Minangkabau cultural local wisdom values in the film, the method that will be used is the first to describe the film, the two languages used in the film, the third the Minangkabau cultural wisdom values in it.The results of this study found that the two films based on Buya Hamka's work have a role in realizing the values of local wisdom of Minangkabau culture. In every film there is local wisdom about, firstly, Rumah Gadang which has always been an icon of Minangkabau, in which there are many philosophies related to women and Minangkabau customs. Second, surau culture related to education and religion. The three kinship systems in Minangkabau are outlined from maternal or matrilineal descent.Keywords: Films, Minangkabau Culture, Local wisdom ABSTRAKKearifan lokal banyak diadopsinya dari cerita rakyat menjadi sebuah karya audio visual yang berbentuk film, baik film lokal maupun film nasional. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar peranan film yang bertemakan budaya Minangkabau dalam mewujudkan nilai-nilai kearifan lokal di dalamnya yang dilihat dari film yang diangkat dari novelnya Buya Hamka, yaitu film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan film Dibawah Lindungan Ka’bah.Pada penelitian ini metode dilakukan secara kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi. Subjek penelitian adalah bagaimana realitas yang ada di Minangkabau jika diangkat menjadi sebuah karya seni audio visual dengan tidak menghilangkan peranan dari nilai-nilai keraifan budaya Minangkabau pada film. Untuk melihat peranan nilai-nilai kearifan lokal budaya Minangkabau pada film, maka metode yang akan digunakan adalah yang pertama mendeskripsikan tentang film, kedua bahasa yang digunakan dalam film, ketiga nilai-nilai kerifan budaya Minangkabau di dalamnya.Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kedua film yang diangkat dari karya Buya Hamka memiliki peranan dalam mewujudkan nilai-nilai kearifan lokal budaya Minangkabau. Disetiap filmnya ada kearifan lokal tentang, pertama Rumah Gadang yang selalu menjadi ikon Minangkabau, yang di dalamnya terdapat banyak filosofi yang berkaitan dengan perempuan dan adat istiadat Minangkabau. Kedua, budaya surau yang berkaitan dengan pendidikan dan agama. Ketiga sistem kekerabatan di Minangkabau yang digariskan dari keturunan Ibu atau matrilineal.Kata kunci: Film, Budaya Minangkabau, Kearifan Loka

    PERANAN FILM BERTEMAKAN BUDAYA MINANGKABAU DALAM MEWUJUDKAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL

    Get PDF
    Many local wisdom was adopted from folklore into an audio-visual work in the form of films, both local films and national films. This research was conducted with the aim of finding out how big the role of films with the theme of Minangkabau culture in realizing the values of local wisdom in them as seen from the films adapted from Buya Hamka's novel, namely the film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck and the film Under Protection of the Ka'bah.In this study, the method was carried out qualitatively. With data collection techniques carried out by means of observation. The subject of the research is how the reality that exists in Minangkabau if it is appointed as an audio-visual work of art without eliminating the role of Minangkabau cultural wisdom values in the film. To see the role of Minangkabau cultural local wisdom values in the film, the method that will be used is the first to describe the film, the two languages used in the film, the third the Minangkabau cultural wisdom values in it.The results of this study found that the two films based on Buya Hamka's work have a role in realizing the values of local wisdom of Minangkabau culture. In every film there is local wisdom about, firstly, Rumah Gadang which has always been an icon of Minangkabau, in which there are many philosophies related to women and Minangkabau customs. Second, surau culture related to education and religion. The three kinship systems in Minangkabau are outlined from maternal or matrilineal descent.Keywords: Films, Minangkabau Culture, Local wisdom ABSTRAKKearifan lokal banyak diadopsinya dari cerita rakyat menjadi sebuah karya audio visual yang berbentuk film, baik film lokal maupun film nasional. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar peranan film yang bertemakan budaya Minangkabau dalam mewujudkan nilai-nilai kearifan lokal di dalamnya yang dilihat dari film yang diangkat dari novelnya Buya Hamka, yaitu film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan film Dibawah Lindungan Ka’bah.Pada penelitian ini metode dilakukan secara kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi. Subjek penelitian adalah bagaimana realitas yang ada di Minangkabau jika diangkat menjadi sebuah karya seni audio visual dengan tidak menghilangkan peranan dari nilai-nilai keraifan budaya Minangkabau pada film. Untuk melihat peranan nilai-nilai kearifan lokal budaya Minangkabau pada film, maka metode yang akan digunakan adalah yang pertama mendeskripsikan tentang film, kedua bahasa yang digunakan dalam film, ketiga nilai-nilai kerifan budaya Minangkabau di dalamnya.Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kedua film yang diangkat dari karya Buya Hamka memiliki peranan dalam mewujudkan nilai-nilai kearifan lokal budaya Minangkabau. Disetiap filmnya ada kearifan lokal tentang, pertama Rumah Gadang yang selalu menjadi ikon Minangkabau, yang di dalamnya terdapat banyak filosofi yang berkaitan dengan perempuan dan adat istiadat Minangkabau. Kedua, budaya surau yang berkaitan dengan pendidikan dan agama. Ketiga sistem kekerabatan di Minangkabau yang digariskan dari keturunan Ibu atau matrilineal.Kata kunci: Film, Budaya Minangkabau, Kearifan Loka

    Minimizing the Cost of Team Exploration

    Full text link
    A group of mobile agents is given a task to explore an edge-weighted graph GG, i.e., every vertex of GG has to be visited by at least one agent. There is no centralized unit to coordinate their actions, but they can freely communicate with each other. The goal is to construct a deterministic strategy which allows agents to complete their task optimally. In this paper we are interested in a cost-optimal strategy, where the cost is understood as the total distance traversed by agents coupled with the cost of invoking them. Two graph classes are analyzed, rings and trees, in the off-line and on-line setting, i.e., when a structure of a graph is known and not known to agents in advance. We present algorithms that compute the optimal solutions for a given ring and tree of order nn, in O(n)O(n) time units. For rings in the on-line setting, we give the 22-competitive algorithm and prove the lower bound of 3/23/2 for the competitive ratio for any on-line strategy. For every strategy for trees in the on-line setting, we prove the competitive ratio to be no less than 22, which can be achieved by the DFSDFS algorithm.Comment: 25 pages, 4 figures, 5 pseudo-code

    Effects of liming, green manuring, and phosphate addition on electrochemical attributes of an oxisol from Central Brazil.

    Get PDF
    Highly weathered tropical soils are characterized by having a predominantly variable charge. Many management practices commonly used in the exploitation of these soils (e.g.,liming, phosphate application, and manuring) are known to modify their electrical charge and the sorption/desorption behavior of cations and anions. This process is, at least, partially governed by the charges existing in the soil system. Available information on this subject comes mainly from short-term laboratory and greenhouse experiments. There is a lack of data regarding the cumulative and long-term effects of those practices used at farm-scale levels and on the dynamics and availability of nutrients to the plants under field conditions. In the present work, changes in some electrochemical attributes of a variable charge soil (Oxisol) were studied, as influenced by treatments with phosphate + green manure (Cajanus cajan), phosphate + lime, and phosphate + lime + green manure, applied during a six-year period. In this period, rice, bean, wheat, or corn, were grown in seventeen successive crops. Phosphate (total 334 ppm P) and phosphate + lime (total 5.5 t ha -1 ) were shown to increase net electric change and soil cation exchange capacity (CEC) at the field pH, and not to affect zero point of charge (ZPC), CEC at pH 7.0, or anion exchange capacity (AEC) of the soil at the field pH. The effects of phosphate + lime were more pronounced than those of phosphate alone. Green manure (total 16 t ha -1 dry matter), associated to crop residues and phosphate or phosphate + lime, did not influence electrochemical properties.bitstream/item/207077/1/Dynia-Effects.pd

    Implicações do uso de lodo de esgoto como fertilizante em culturas anuais: nitrato de solo.

    Get PDF
    Um aspecto importante do uso agrícola do lodo de esgoto, ainda pouco investigado em solos tropicais, refere-se à possibilidade de contaminação do lençol freático e cursos de água com nitrato resultante da mineralização do N orgânico do lodo. Os trabalhos de pesquisa existentes sobre o assunto, a maior parte dos quais realizados em casade- vegetação ou em laboratório, indicam que quantidades expressivas de nitrato podem se deslocar para camadas subjacentes à zona de exploração das raízes de culturas anuais, configurando um quadro de risco de contaminação ambiental com esse ânion.bitstream/CNPMA/5830/1/ct_implic_lodo.pd
    • …
    corecore