17 research outputs found

    Proses Berpikir Siswa Tunanetra dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari Teori Pemrosesan Informasi

    Get PDF
    This study is a qualitative and placed in UPT SMPLBN Kota Pasuruan. Subjects in this study is a blind student of class IX of the school year 2015/2016. The results showed that the thinking of blind students starts from the stimulus, stimulus in the form of problem enter into the sensory registers of blind students through the sense of tactile and auditory, and into short-term memory after previously through a phase of selective attention and perception, in the short-term memory old information in the form of concepts that are needed in solving the problem called from long-term memory (retrieval), when information leaves short-term memory, there are two possibilities occur that information will lead to long-term memory (encoding) and or will be forwarded towards the environment in the form of responses/answers to students.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan bertempat di UPT SMPLBN Kota Pasuruan. Subjek dalam penelitian ini merupakan seorang siswa tunanetra dari kelas IX tahun ajaran 2015/2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses berpikir siswa tunanetra dimulai dari adanya stimulus, stimulus berupa soal masuk ke dalam sensory register siswa tunanetra melalui indra perabaan dan indra pendengaran, kemudian memasuki short-term memory setelah sebelumnya melalui tahap selective attention dan perception, dalam short-term memory informasi lama berupa konsep-konsep yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah dipanggil dari long-term memory (retrieval), ketika informasi meninggalkan short-term memory, ada dua kemungkinan yang terjadi yaitu informasi akan menuju ke long-term memory (encoding) dan atau akan diteruskan menuju lingkungan berupa respon/jawaban siswa

    Proses Berpikir Siswa Berdasarkan Kerangka Kerja Mason

    Get PDF
    The determine of this study is explain the thinking process of high and low performing students in solving mathematical problems, so classified in qualitative research. The data collection is done by the provision of initial tests, giving the final test, and interviews with the study subjects after solving mathematical problems. The results showed that high-ability student fulfills the know, want, and introduce at the stage of entry. In the attack phase fulfills the try, maybe, and why. At this stage of the reviews meet the check and reflect aspects. Low-ability students meet aspects know and want the entry stage. In the attack phase fulfills the try and do a review on the stage of mathematical problem solving.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses berpikir siswa berkemampuan tinggi dan rendah dalam menyelesaikan masalah matematika, sehingga tergolong dalam penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes awal, pemberian tes akhir, dan wawancara terhadap subjek penelitian setelah menyelesaikan masalah matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berkemampuan tinggi memenuhi aspek know, want, dan introduce pada tahap entry. Pada tahap attack memenuhi aspek try, maybe, dan why. Pada tahap review memenuhi aspek check dan reflect. Siswa berkemampuan rendah memenuhi aspek know dan want pada tahap entry. Pada tahap attack memenuhi aspek try dan tidak melakukan tahapan review pada penyelesaian masalah matematika

    Proses Penalaran Analogi Siswa Impulsif dalam Memecahkan Masalah Bangun Ruang Sisi Lengkung

    Full text link
    Tujuan penelitian adalah menggambarkan proses penalaran analogi siswa impulsif dalam memecahkan masalah bangun ruang sisi lengkung. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan tahapan penalaran analogi menurut Sternberg. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga siswa kelas X. Instrumen yang digunakan adalah tes MFFT, tes kemampuan matematika, tes penalaran analogi bangun ruang sisi lengkung (TPABRSL) dan pedoman wawancara. Hasil dari TPABRSL menunjukkan bahwa siswa impulsif berkemampuan tinggi dan sedang mampu melewati tahap encoding dan inferring. Akan tetapi, siswa berkemampuan sedang tidak melakukan tahap mapping dan tahap applying dengan benar, sedangkan siswa impulsif berkemampuan rendah tidak mampu melewati seluruh tahapan

    Buku Ajar Siswa Berbasis Pemecahan Masalah pada Materi Luas Permukaan dan Volume Tabung

    Full text link
    Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pengembangan buku siswa berbasis pemecahan masalah. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Plomp dan subjek penelitian adalah siswa kelas IXA MTs Attaraqqie Kota Malang. Hasil uji kevalidan menunjukkan bahwa buku siswa memenuhi kriteria valid yaitu skor yang diperoleh 3,37. Hasil uji kepraktisan dari guru model dan dua observer memenuhi kriteria praktis yaitu skor yang diperoleh berturut-turut 3,84 dan 3,32

    Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Pemahaman Konseptual Siswa pada Materi Trigonometri Kelas X SMA

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran inkuiri terbimbing yang dapat meningkatkan pemahaman konseptual dan kelancaran prosedural siswa materi trigonometri kelas X SMA. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian yaitu 34 siswa kelas X MIPA 1 SMAN 7 Malang. Hasil penelitian pembelajaran inkuiri terbimbing melalui langkah-langkah pemberian rangsangan, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan. Penelitian dapat meningkatkan pemahaman konseptual dan kelancaran prosedural ditunjukkan dengan siswa mendapatkan skor lebih dari atau sama dengan yaitu sebesar 76% dan peningkatan persentase rata-rata skor tes akhir siklus berdasarkan indikator pemahaman konseptual dan kelancaran prosedural

    Kemampuan Komunikasi Matematis Tulis Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah

    Full text link
    Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan komunikasi matematis tulis siswa berkemampuan tinggi (ST), sedang (SS), rendah (SR) dalam menyelesaikan masalah. Data penelitian diperoleh dari analisis lembar jawaban tiga subjek dianalisis berdasarkan indikator komunikasi matematis tulis. Hasil penelitian adalah, (1) ST dapat menuliskan apa yang diketahui dan ditanya, membuat diagram Venn dan melakukan perhitungan dengan tepat, (2) SS dapat menuliskan apa yang diketahui dan ditanya, membuat diagram Venn dan melakukan perhitungan pada masalah 2 dengan tepat, namun pada masalah 3 SS masih melakukan kesalahan dalam membuat diagram Venn dan perhitungan, (3) SR dapat menuliskan apa yang diketahui dan ditanya, tetapi SR belum membuat diagram Venn dan melakukan perhitungan dengan tepat

    A Comparative Study on the Principles of Online Buying and Selling From the Perspectives of Islamic Law and Indonesian Positive Law

    Full text link
    The study aims to analyze the comparative perspectives between Islamic Law and Indonesian Positive Law in the practices of online buying and selling (trading). This study uses a juridical and normative approach with a specification of descriptive-analytical research. The data comes from primary law, secondary law, and tertiary law, and the researcher used a qualitative method to analyse the data. The shift and development of offline-based buying and selling (trading) practices to online practices today has required special regulation in the Indonesian Positive Law. The absence of specific rules regarding the practice of online buying and selling indicates that these activities should be subjected to the existing positive Indonesian laws. The principle of freedom of making contracts in the Civil Code (KUH Perdata) provides freedom to make any trade agreements. For the sake of legal certainty in the execution of online buying and selling, the parties must refer to the provisions of the Civil Code, the Information and Electronic Transaction Law (ITE Law), and the Consumer Protection Law (UUPK Law) that are relevant to the trading practice. In addition to these provisions, Islamic Law within the scope of mu'amalah also provides guidelines for the practice of direct buying and selling, but not online buying and selling; however, Islamic law also provides freedom in mu'amalah. The existence of these provisions makes it interesting to conduct a comparative study on the principles of online trading practices from the perspectives of Islamic law and Indonesian positive law. Islamic Law considers it legal to conduct online buying and selling if the terms and conditions of buying and selling are fulfilled, if it provides benefits and negates harm, and if it does not conflict with Al-Qur'an and Al-Hadith, and if it can be designated as al-‘adatu muhakkamah (a custom which is defined as law). According to the Indonesian positive law, in principle, online trading is legal as long as it fulfills the provisions of trading, that is the fulfillment of the terms, elements, principles, rights, and obligations of the parties regulated in the provisions of the Civil Code, Information and Electronic Transaction's Law, and Consumer Protection Law, along with providing legal assurance and protection for the parties. Keywords: comparative study, online buying and selling, Islamic law, Indonesian positive la
    corecore