21 research outputs found
Uji Efek Antilelah Minuman Kelor (Moringa Oleifera L.) Dengan Kombinasi Madu dan Soya
Rasa lelah tidak semata berhubungan dengan kekuatan fisik tetapi juga otak. Perasaan lelah yang ekstrim dapat menimbulkan banyak efek buruk terhadap kualitas hidup dan efisiensi kerja seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk megetahuiefek anti lelah minuman herbal kelor, kelor kombinasi madu dan soya pada mencit putih jantan dengan metode WFST (Weight Loaded Forced Swimming Test). Dalam uji ini mencit diberikan beban 10% dari berat badan pada pangkal ekor. Kelelahan ditentukan dengan mengamati waktu berenang ketika mencit gagal naik ke permukaan air untuk bernapas dalam waktu 2 detik. Hewandibagi menjadi 4 kelompok, yaitu aquades (KN), minuman kelor (MK), minuman kelor madu (MKM) dan minuman kelor soya (MKS). Pemberian sediaan uji berlangsung selama 7 hari. Kelompok uji MK dan MKS mengalami penurunan berat badan meskipun tidak signifikan, berbeda dengan kelompok MKM yang secara signifikan menunjukan peningkatan bobot badan. Hasil uji WFST menunjukan peningkatan lama waktu berenang pada kelompok perlakuan MK, MKM dan MKS yang signifikan (p<0,05) berbeda antara sebelum dan sesudah perlakuan. Peningkatan waktu berenang yang signifikan pada kelompok uji menunjukkan adanya efek anti lelah. Penambahan madu dan soya dalam minuman kelor tidak memberikan efek sebagai agen anti lelah
Acute Toxicity And Antipyretic Test Of Faloak (Sterculia quadrifida, R.Br) Leaves As Traditional Medicine
Objective: The aim of the study was to provide information about the efficacy and safety of Faloak leaves in the development of new traditional medicines.
Methods: Identification and characterization of the extract was carried out at the beginning. In the acute toxicity test, a single oral dose of 2000 mg/KgBw of extract was given to five mice at 24 h intervals. Animals were observed individually for any clinical signs of toxicity or mortality for 14 days. DPT-Hb was used as a fever inducer in the antipyretic test of infusion and ethanol extract of faloak leaves.
Results: For acute treatment, the extract did not reveal any signs of toxicity or mortality in any animal, during the 14 days observation period. The LD50 of extract was estimated to be greater than 2000 mg/KgBw. A dose of 2000 mg/KgBw in mice for 14 days showed significant side effects on the liver and spleen which were marked by organ weights that were significantly different from the control group. Paracetamol as positive control, IDF 100% and EEDF 400 mg/KgBw showed a significant difference (p<0.05) with the negative control group.
Conclusion: The results showed that faloak leaf has potential as an antipyretic, but liver function must be monitored, even though the LD50 value is above 2000 mg/KgBw.
Keywords: Faloak, Extract, Acut toxicity, Antipyreti
Ageing research in the media
How the demands of newspaper and magazine publishing influence what people read about agein