6 research outputs found

    LAPORAN AKHIR PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SD NEGERI TLOGOADI Oleh Anantama Dewantoro NIM. 12108241188 PUSAT PENGEMBANGAN

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang bertujuan memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran di sekolah dalam rangka mengembangkan kompetensi kependidikan. Pelaksanaan PPL memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh selama studi kedalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. PPL di SD Negeri Tlogoadi dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus hingga 12 September 2015. Adapun program-program yang dilaksanakan berorientasi pada bidang akademik, baik yang sudah direncanakan maupun program yang tidak direncanakan sejak awal atau program insidental. PPL terfokus pada peningkatan kualitas pendidikan, khususnya pembelajaran. Kegiatan yang dilaksanakan selama PPL meliputi aktivitas mengajar dan non mengajar. Bentuk kegiatan mengajar terdiri dari dua jenis, yaitu praktik mengajar terbimbing dan ujian praktik mengajar. Praktik mengajar terbimbing dilaksanakan empat kali dan ujian praktik mengajar dilaksanakan dua kali. Sebelum mengajar, mahasiswa harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran lengkap dengan lampiran dan media pembelajaran. Setiap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran harus dikonsultasikan dengan Guru Pembimbing Lapangan. Kegiatan non mengajar meliputi ekstrakurikuler pramuka, pendampingan membaca menulis berhitung, pelatihan menari, pelatihan tata upacara bendera, serta mengerjakan administrasi sekolah dan perpustakaan. Kegiatan PPL berjalan dengan baik, mahasiswa belajar memahami karakteristik siswa yang berbeda-beda, memecahkan masalah yang ditemukan dikelas, serta menerapkan metode pembelajaran yang aktif inovatif efektif dan menyenangkan bagi siswa

    Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Melalui Model Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) Pada Mahasiswa PGSD

    Get PDF
    This research aims to improve the attitude of love for the homeland of PGSD UMG students using the Value Clarification Technique learning model for 4th semester students. This type of research is classroom action research. The design of this study used the Kemmis & Mc Taggart model. The research subjects included 4th semester students of class A morning PGSD UMG with a total of 40 students. The object of this study is the attitude of love for the homeland of pgsd students. Data analysis techniques are descriptively quantitative. The results of this study show that there is an increase in the attitude of love for the homeland of students. This can be inferred from several cycles that have been carried out. Cycle I to II values on indicator 1 from 76.76% to 78.48%, indicator 2 from 75.33% to 77.58%, and indicator 3 from 63.57% to 74.39%. In subsequent studies, from cycle II to III, results were obtained on indicator 1 from 76.48% to 78.67%, indicator 2 from 76.58% to 78.62%, and indicator 3 from 64.39% to 67.14%. Meanwhile, from cycle II to IV, results were obtained, namely indicator 1 from 74.67% to 83.33%, indicator 2 from 75.62% to 82.91%, and indicator 3 from 74.14% to 78.59%.Penelitian ini betujuan untuk meningkatkan sikap cinta tanah air mahasiswa PGSD UMG menggunakan model pembelajaran Value Clarification Technique pada mahasiswa semester 4. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Desain penelitian ini menggunakan model Kemmis & Mc Taggart. Sedengkan subjek penelitian meliputi mahasiswa semester 4 kelas A pagi PGSD UMG dengan jumlah 40 mahasiswa. Objek penelitian ini adalah sikap cinta tanah air mahasiswa pgsd. Teknik analisis data secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan ada peningkatan sikap cinta tanah air mahasiswa. Hal tersebut dapat disimpulkan dari beberapa siklus yang sudah dilakukan. Siklus I ke II nilai pada indikator 1 dari 76,76% menjadi 78,48%, indikator 2 dari 75,33% menjadi 77,58%, dan indikator 3 dari 63,57% menjadi 74,39%. Pada penelitian selanjutnya, dari siklus II ke III diperoleh hasil pada indikator 1 dari 76,48% menjadi 78,67%, indikator 2 dari 76,58% menjadi 78,62%, dan indikator 3 dari 64,39% menjadi 67,14%. Sementara itu, dari siklus II ke IV diperoleh hasil yaitu indikator 1 dari 74,67% menjadi 83,33%, indikator 2 dari 75,62% menjadi 82,91%, serta indikator 3 dari 74,14% menjadi 78,59%

    PENDAMPINGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAGI SEKOLAH PENGGERAK DI SD MUHAMMADIYAH 1 MENGANTI

    Get PDF
    Since the launch of the Independent Learning Campus Merdeka Program, the Ministry of Education and Culture has made a number of breakthroughs in socialization, training, education and training, technical guidance and coaching. However, at the implementation level, not all projects went according to plan due to various problems identified. Among them are technical issues such as the development of the operational curriculum of the education unit, the development of learning modules, the differentiation of learning and study programs. The team's solution to this problem was to help educators and principals. The implementation steps are to provide assistance and workshops. As a result of this activity, educators have gained new insights in developing assessment tools for driving schools. After this activity, it is recommended that a follow-up plan related to the guidelines in the lesson plan need to be developedABSTRAK Sejak diluncurkannya Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Kemendikbud telah melakukan sejumlah terobosan dalam sosialisasi, pelatihan, diklat, bimbingan teknis dan pembinaan. Namun pada tingkat pelaksanaan, tidak semua proyek berjalan sesuai rencana dikarenakan berbagai masalah teridentifikasi. Diantaranya masalah teknis seperti pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan, pengembangan modul pembelajaran, pembedaan pembelajaran dan program studi. Solusi tim untuk masalah ini adalah membantu pendidik dan kepala sekolah. Langkah-langkah implementasinya adalah dengan memberikan bantuan dan lokakarya. Hasil dari kegiatan ini, pendidik telah memperoleh wawasan baru dalam mengembangkan alat penilaian untuk sekolah penggerak. Setelah kegiatan ini, sebaiknya agar rencana tindak lanjut terkait dengan pedoman dalam rencana pembelajaran perlu dikembangkan

    Pengaruh Model Pembalajaran Value Clarification Technique (VCT) dan Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap Pemahaman Konsep dan Sikap Cinta Tanah Air Siswa SD Di Kecamatan Karangmoncol.

    Get PDF
    Penelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu untuk mengetahui: 1) pengaruh model VCT terhadap pemahaman konsep dan sikap cinta tanah air siswa kelas IV SD; 2) pengaruh model TSTS terhadap pemahaman konsep dan sikap cinta tanah air siswa kelas IV SD; 3) pengaruh model VCT dan TSTS terhadap pemahaman konsep dan sikap cinta tanah air siswa kelas IV SD. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan pola nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah SDN di gugu Nusantara kecamatan Karangmoncol. Penentuan sampel penelitian menggunakan Teknik random sampling. Terpilih 3 SD di gugus Nusantara sebagai sampel penelitian. Pertimbanganya dikarenakan karakteristik siswa dan kualifikasi guru yang homogen, serta lokasi yang berdekatan. SDN 1 Karangsari menggunakan model VCT, SDN 1 Pepedan menggunakan model TSTS, sedangkan SDN 2 Baleraksa menggunakan metode ceramah. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi tes pemahaman konsep yang berupa soal uraian dan angket sikap cinta tanah air. Uji hipotesis menggunakan uji univariat dan uji multivariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) terdapat pengaruh model VCT terhadap pemahaman konsep dan sikap cinta tanah air siswa kelas IV SD dengan taraf signifikansinya secara berurutan yaitu 0,002 dan 0,000; 2) terdapat pengaruh model TSTS terhadap pemahaman konsep dan sikap cinta tanah air siswa kelas IV SD dengan taraf signifikansinya secara berurutan 0,004 dan 0,002; 3) terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran VCT dan TSTS, model pembelajaran VCT lebih signifikan terhadap sikap cinta tanah air, model pembelajaran TSTS lebih signifikan terhadap pemahaman konsep

    Вплив учбової моделі техніки виявлення цінності (ТВЦ) на ставлення до батьківщини у початковій школі

    No full text
    This research aims to know the influence of the learning model Value Clarification Technique against the attitude of the love on homeland at grade IV elementary school or Sekolah Dasar (SD) in Indonesian. Research carried out in SD Negeri 1 Karangmoncol sub-district of Purbalingga Karangsari, using the quasi experimental research with patterns of non-equivalent control group design. This study uses two groups, the experimental group by using the learning Value Clarification Technique and control model with are not given preferential treatment. Research results show that; 1) attitude of love of the fatherland grade IV treatment given the learning Value Clarification Technique model, 2) there is the interaction model of learning against the attitude of the love of the fatherland, 3) attitude to love fatherland students given the treatment learning model The Value Clarification Technique is higher than the students who were given the treatment model of cooperative learning. This research shows that the attitude of the motherland love between the Value Clarification Technique and control group is a difference of significanceЭто исследование имеет целью выяснить влияние учебной модели Техники Выявления Ценности на чувство любви к Родине в начальной школе четвёртой степени или SekolahDasar (SD) в Индонезии. Исследование выполнено в микрорайоне SD Negeri 1 Karangmoncol PurbalinggaKarangsari, с использованием квази-экспериментального исследования на примерах неэквивалентного дизайна контрольных групп. Данное исследование расматривает две группы: экспериментальную группу, с использованием учебной техники выявления ценностей и контрольную модель без преференциального обучения. Результаты исследования свидетельствуют о том что: 1) чувство любви к родине студентов четвёртой степени обучения демонстрируется учебной моделью техники выявления ценности; 2) имеет место модель взаимодействия обучения и чувства любви к родине; 3) чувство любви к родине студентов четвёртой степени обучения под воздействием учебной модели техники выявления ценности выше, нежели у студентов кооперативной модели обучения. Данное исследование показывает, что чувства любви к родине в группе Техники Выявления Ценности и контрольной группе существенно разнятсяЦе дослідження має за мету вивчити вплив учбової моделі Техніки Виявлення Цінності на відчуття любові до Батьківщини на четвертому ступені початкової школи або SekolahDasar (SD) в Індонезії. Дослідження було здійснено в мікрорайоні SD Negeri 1 Karangmoncol PurbalinggaKarangsari, використовуючи квазі-експериментальне дослідження на прикладах нееквівалентного дизайну контрольної групи. Це дослідження використовує дві групи: експериментальну – із застосуванням учбової моделі Техніки виявлення цінності та контрольну модель – без преференціального навчання. Результати дослідження свідчать про те, що: 1) почуття любові до Батьківщини студентів четвертого ступеня демонструються учбовою моделлю Техніки Виявлення Цінності, 2) в наявності модель взаємодії навчання та почуття любові до Батьківщини, 3) почуття любові до Батьківщини при застосуванні учбової моделі Техніки Виявлення Цінності вище, ніж у студентів кооперативної моделі навчання. Дане дослідження демонструє, що почуття любові до Батьківщини у групі Техніки Виявлення Цінності та контрольній суттєво різнятьс

    The Influence of Value Clarification Technique (VCT) Learning Model on Homeland Attitude at Elementary School

    Full text link
    This research aims to know the influence of the learning model Value Clarification Technique against the attitude of the love on homeland at grade IV elementary school or Sekolah Dasar (SD) in Indonesian. Research carried out in SD Negeri 1 Karangmoncol sub-district of Purbalingga Karangsari, using the quasi experimental research with patterns of non-equivalent control group design. This study uses two groups, the experimental group by using the learning Value Clarification Technique and control model with are not given preferential treatment. Research results show that; 1) attitude of love of the fatherland grade IV treatment given the learning Value Clarification Technique model, 2) there is the interaction model of learning against the attitude of the love of the fatherland, 3) attitude to love fatherland students given the treatment learning model The Value Clarification Technique is higher than the students who were given the treatment model of cooperative learning. This research shows that the attitude of the motherland love between the Value Clarification Technique and control group is a difference of significanc
    corecore