294 research outputs found
PURWARUPA BLOWER OTOMATIS UNTUK MENGELUARKAN GAS AMONIA BERBAHAYA PADA KANDANG AYAM BROILER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16
ABSTRAKKualitas udara pada kandang ayam broiler dipengaruhi oleh kadar gas yang ada pada kandang. Gas amonia adalah gas yang ada pada kandang dan berbahaya bagi ayam broiler.Maka dari itu, dirancang suatu peralatan instrumentasi berupa purwarupa alat yang bisa membaca kadar gas amonia pada kandang ayam broiler dengan sensor serta menampilkannya dalam LCD dan mengeluarkan gas amonia tersebut menggunakan blower secara otomatis sesuai dengan kadar gas berbasis Mikrokontroler ATMega 16. Purwarupa ini dapat membaca kadar gas amonia, menampilkan data kadar gas pada LCD dengan satuan ppm (part per million) dan menggerakkan blower secara otomatis sesuai kadar gas.Kata Kunci: Kandang, Ayam Broiler, Gas amonia, Sensor, LCD, Blower, Mikrokontroler ATMega 16ABSTRACTAir quality in broiler chicken coop is affected by the concentration of the gas inside the coop. Ammonia gas is a gas in the cage and dangerous for broilers.Therefore, a prototype of instrumentation tools is designed that can read the ammoniagas levels in broiler chicken coop using the sensor, show it into LCD, remove automatically ammonia gas using a blower according to the gas concentration based MicrocontrollerATMEGA 16. This prototype can read the content of ammonia gas, gas concentration, show data on the LCD with units of ppm (parts per million) and drive the blower automatically according to the gas concentration.Keywords : Cage, Broiler, Gas ammonia, sensor, LCD, Blower, Microcontroller ATMEGA 1
Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA melalui Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tematik Integratif pada Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Belik Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan motivasi belajar peserta didik, dan (2) meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Belik Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul melalui metode inkuiri dalam pembelajaran tematik integratif.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan materi pembelajaran memahami sifat-sifat cahaya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: angket motivasi belajar IPA, lembar observasi penilaian prestasi belajar aspek sikap spiritual, sikap sosial dan keterampilan, soal tes prestasi belajar aspek pengetahuan, serta lembar observasi pelaksanaan pembelajaran metode inkuiri dan pembelajaran tematik integratif. Data angket dan hasil observasi dianalisis dengan deskriptif kuantitatif. Tes aspek pengetahuan dianalisis dengan menghitung skor rata-rata hasil tes setiap siklus. Setiap siklus terdiri atas 3 tahap, yaitu rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, dan refleksi. Jenis tindakan dalam penelitian ini adalah penerapan metode inkuiri pada pembelajaran muatan IPA yang tersaji secara tematik integratif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran tematik integratif dapat meningkatkan motivasi belajar IPA peserta didik dengan perolehan skor rata-rata pada siklus I dan siklus II berturut-turut adalah 79,83 dan 86,78; (2) penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran tematik integratif dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada aspek sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang ditunjukkan dengan perolehan skor rata-rata sikap spiritual pada siklus I dan II berturut-turut adalah 14,67 dan 15,78, pada aspek sikap sosial ditunjukkan dengan perolehan skor rata-rata pada siklus I dan siklus II berturut-turut adalah 16,75 dan 18,11, pada aspek pengetahuan ditunjukkan dengan perolehan skor rata-rata pada siklus I dan siklus II berturut-turut adalah sebesar 53,33 dan 64,33, pada aspek keterampilan ditunjukkan dengan perolehan skor rata-rata pada siklus I dan siklus II berturut-turut adalah sebesar 27,44 dan 29,00. Dengan demikian, penerapan metode inkuiri pada pembelajaran tematik integratif dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA peserta didik Kelas IV SD Negeri Belik Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul
PERTOBATAN : JALAN MANUSIA MENEMUKAN KEINDAHAN YANG SEJATI
A man is created as image of God (Imago Dei) so he has beauty as attribute of God. For his sin and weakness, beauty is polluted, he is fell into vulnerable and superficial. He is far from his dignity especially from image of God. The way to make his beauty come back is a repentance. A man keeps repenting in process in order to be united with God, the source of beauty. Repentance is not easy because a man sometime is trapped into artificial beauty and satisfied in appearance. The way to come back on an eternal beauty is difficult. A man just does not give a beauty of God but he needs to find a way to be united with God so he goes forward to An eternal beauty
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BEPRESTASI PADA MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui adanya perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung dan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI), (2) mengetahui adanya perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan rendah, dan (3) mengetahui adanya interaksi antara model pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design dengan rancangan desain faktorial 2x2. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X ITL-1 sebagai kelas eksperimen dan X ITL-2 sebagai kelas kontrol SMKN 7 Surabaya. Kemudian untuk menganalisis digunakan teknik analisis data anava, dan dilanjutkan dengan uji post hoc. Uji persyaratan telah dilakukan berupa normalitas dan homogenitas, yang diperoleh hasil bahwa data normal dan homogen. Hipotesis dianalisis dengan bantuan SPSS 16.0 for windows pada taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar siswa (kognitif dan psikomotor) yang menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization lebih baik secara signifikan dibandingkan model pembelajaran langsung, dan nilai P-value uji anava utuk hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor berturut-turut sebesar 0,002 dan 0,000; (2) hasil belajar siswa yang memliki motivasi berprestasi tinggi lebih baik dibandingkan model pembelajaran langsung, namun yang berbeda signifikan hanya hasil belajar kognitif saja, sedangkan untuk psikomotor tidak berbeda secara signifikan. Nilai P-value uji anava utuk hasil belajar kognitif dan psikomotor berturut-turut sebesar 0,000 dan 0,252; (3) terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dan motivasi berprestasi siswa terhadap hasil belajar siswa (kognitif, afektif, dan psikomotor). Nilai P-value uji anava utuk hasil belajar kognitif dan psikomotor berturut-turut sebesar 0,024, dan 0,004. Kata Kunci: model pembelajaran langsung, model pembelajaran kooperatif, team assisted individualization, motivasi berprestasi, hasil belajar Abstract This research aims: (1) to determine the difference of student learning result which learned by direct instruction model and Team Assisted Individualization (TAI) of cooperative learning model; (2) to determine the difference of student learning result who have high and low achievement motivation; (3) to determine the interaction between the learning and achievement motivation on student learning results. The research method used Quasi Experimental Design with design factorial design 2x2. The subjects in this research is students in class X TIPITL-1 as an experimental class and TIPITL-2 as a control class in SMKN 7 Surabaya. Then to analyze the use of data analysis techniques anova, followed by post hoc test. The requirements test have been tried which are normality and homogeneity test, the result are the normal data and homogeneous. Hypotheses were analyzed with SPSS 16.0 for Windows at significant level of 0,05. The results showed that: (1) student learning result (cognitive and psychomotor) that used Team Assisted Individualization of cooperative learning model significantly better than direct instructional model, and the P-value test anava weeks to learn the results of the cognitive and psychomotor respectively of 0,002, and 0,000; (2) students learning result who have high achievement motivation are better than direct instructional model, but which differ significantly only cognitive learning result, whereas for psychomotor learning result did not differ significantly. Value of P-value on anava test weeks to learn the results of the cognitive, and psychomotor respectively of 0,000 and 0,252; (3) there is a significant interaction between learning model and studen achievement motivation on student learning outcomes (cognitive and psychomotor). Value of P-value on anava test weeks to learn the results of the cognitive, affective, and psychomotor, respectively for 0,024, and 0,004. Keywords: direct instruction model, cooperative learning model, team assisted individualization, achievement motivation, and learning resul
The Abundance of Pioneer Vegetation and Their Interaction with Endomycorrhiza at Different Land Qualities after Merapi Eruption
Eruption of Merapi volcano caused accumulation of lahar materials that led to extensive land degradation. This research was to study the population of pioneer plants and their correlation with endomycorrhiza population at different land qualities after Merapi eruption. Samples of soil, pioneer plants, and endomycorrhiza were collected from Merapi volcano, 1 year after eruption, using stratified sampling method based on plant densities, with the following categories: dense vegetation, moderately dense vegetation, sparse vegetation, and control (bare land), with 3 replications for each category. Pioneer plants and endomycorrhiza were identified. Plant biomass, soil pH, total-C,-N, and exchangeable-K, -Ca, -Mg, -Fe were analyzed. The abundance of pioneer plants and their interaction with mycorrhiza was strongly correlated with depth of eruption material, quantity of sandy texture, soil pH, total-C and total-N, exchangeable-K, exchangeable-Ca, exchangeable-Mg, and exchangeable-Fe. Among the 12 identified pioneer plants, only Acacia villosa, Fiurena ciliaris, and Bidens pilosa were recommended as plant-remediator to improve soil chemical, physical and biological properties. Among the 3 genera of endomycorrhiza (Acaulospora, Gigaspora, Glomus), only Acaulospora was recommended to be a biological agent to rehabilitate sandy soil area. This research indicated that adaptive pioneer plants and endomycorrhiza were likely to be suitable for biological agents to stimulate recovery of degraded land through improvement of physical, chemical, and biological properties, that will stimulate plant growth and biodiversity
Hubungan antara Persepsi dan Sikap Siswa terhadap Bimbingan dan Konseling dengan Minat Siswa untuk Memanfaatkan Layanan Bimbingan dan Konseling
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi dan sikap siswa terhadap bimbingan dan konseling dengan minat siswa memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling. Penelitan ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional dan metode analisis statistik yang digunakan adalah korelasi ganda. Penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 277 siswa. Dari hasil penelitian menerangkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap bimbingan dan konseling dengan minat siswa memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling karena r tabel (5%=0,138) ≤ (r empirik 0,791) ≥ r tabel (1%=0,181) dan ada hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap bimbingan dan konseling dengan minat siswa memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling karena r tabel (5%=0,138) ≤ (r empirik 0,773) ≥ r tabel (1%=0,181) dan ada hubungan yang signifikan antara persepsi dan sikap siswa terhadap bimbingan dan konseling dengan minat siswa memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling karena harga F empirik terbukti lebih besar daripada F teoritik baik pada taraf 5% yaitu 253,8 ≥ 3.03 maupun pada taraf 1% yaitu 253,8 ≥ 4,68. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi dan sikap siswa terhadap bimbingan dan konseling dengan minat siswa memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling
Kata Kunci : Persepsi siswa terhadap bimbingan dan konseling, sikap siswa terhadap bimbingan dan konseling, minat siswa memanfaatkan layanan bimbingan dan konselin
Duktus Arteriosus pada Bayi Prematur
Duktus arteriosus (DA) merupakan pembuluh darah yang menghubungkan aorta desendens proksimal dan arteri
pulmonalis. Struktur yang penting pada janin tersebut secara normal menutup setelah lahir. Duktus yang masih terbuka tersebut
mengakibatkan peningkatan aliran darah paru dan penurunan aliran darah ke organ usus, kulit, otot, dan ginjal sehingga
menyebabkan komplikasi seperti gagal jantung, asidosis metabolik, necrotizing enterocolitis (NEC), serta edema paru/perdarahan.
Prevalensi DA yang masih terbuka adalah 0,2 per 1000 kelahiran hidup. Proporsi bayi yang bergejala dengan DA yang masih
terbuka kurang lebih 25% bayi dengan berat badan lahir di bawah 1500g. Pilihan terapi penutupan DA adalah cara bedah dan
medis. Cara medis memiliki beberapa pilihan yaitu indometasin, ibuprofen, dan parasetamol. Ketiga modalitas terapi tersebut
bekerja melalui penghambatan enzim siklooksigenase sehingga sintesis prostaglandin terhambat. Beberapa hal perlu diperhatikan
dalam membuat pilihan terapi sehingga komplikasi yang berhubungan dengan efek samping obat dapat dihindari
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MENGGUNAKAN MEDIA BELAJAR ULAR TANGGA DI TAMAN KANAK – KANAK DHARMA WANITA 2 JRAGAN TEMBARAK TEMANGGUNG
Pembelajaran anak TK menggunakan benda konkrit dan menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan salah satunya dengan menggunakan media. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berhitung menggunakan media ular tangga di TK Dharma Wanita 2 Jragan Kabupaten Temanggung.
Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B TK Dharma Wanita 2 Jragan Kabupaten Temanggung. Objek penelitian ini berupa kemampuan berhitung anak meliputi mengurutkan angka, mencocokan, penjumlahan, dan pengurangan. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reserch). Instrument penelitian yang digunakan adalah melalui pedoman dengan instrument test. Analisis data hasil penelitian menggunakan analisis statistik deskriptif. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B TK Dharma Wanita 2 Jragan Kabupaten Temanggung yang berjumlah 25 anak.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada peningkatan kemampuan berhitung dari pretest, siklus I, dan siklus II. Hasil penilaian pretest jumlah nilai 144 dengan presentase 57,6% meningkat menjadi 173 dengan presentase 69,2% pada siklus I, kemudian pada siklus II lebih meningkat dengan jumlah 220 dengan presentase 88,4%. Berdasarkan hasil tersebut, maka penelitian telah berhasil mencapai indikator yang ditentukan yaitu ≥80%, sehingga dapat dikatakan kemampuan berhitung anak kelompok B TK Dharma Wanita 2 Jragan Kabupaten Temanggung dapat ditingkatkan menggunakan media belajar ular tangga
Pengetahuan dan Sikap Pengasuh mengenai Pencegahan Diare pada Balita di Puskesmas Karanggede
Diarrhea is one of the health problems that often occurs in children. Globally, diarrhea is estimated to reach 1.7 million cases causing the death of around 525,000 children under five and in 2016 diarrhea became the 5th leading cause of death for children under five in the world. Boyolali Regency is one of the contributors to diarrhea cases which is quite high in 2018 in Indonesia, which is as many as 21,957 cases from Central Java Province. Not all cases are handled in health facilities. The low coverage of handling cases of diarrhea is caused because not all diarrhea sufferers are reported, both hospitals and practicing doctors and posyandu cadres. On the one hand, diarrhea is a disease that can be prevented through improving environmental sanitation, body hygiene and consuming clean water. It is surprising because such simple prevention efforts have not been able to be carried out properly by parents. The purpose of this study was to see the extent to which mother's knowledge and attitude as the main caregiver for toddlers was related to the prevention of diarrheal disease. Method The design used in this study is a descriptive quantitative approach design. The sampling technique used in this study was to target 30 mothers as participants. From the results of 30 respondents, almost all respondents had a low level of knowledge, namely 27 about diarrhea and the remaining 3 respondents with a high level of knowledge. The mother's attitude is based on the results, namely the majority of respondents are bad as many as 20 respondents and 10 respondents have good attitudes. Based on the results of the study, it was concluded that mothers of toddlers still had low knowledge and had bad attitudes in handling diarrheal diseases.Penyakit diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak. Secara global diare diperkirakan mencapai 1,7 juta kasus yang menyebabkan kematian sekitar 525.000 balita dan pada tahun 2016 diare menjadi penyebab tertinggi ke-5 penyebab kematian balita di dunia. Kabupaten Boyolali merupakan salah satu penyumbang kasus diare yang cukup tinggi pada tahun 2018 di Indonesia, yaitu sebanyak 21.957 kasus dari Provinsi Jawa Tengah. Tidak semua kasus yang ada ditangani di sarana kesehatan. Rendahnya cakupan penanganan kasus diare disebabkan karena tidak semua penderita diare dilaporkan, baik rumah sakit maupun dokter praktek dan kader posyandu. Di satu sisi, diare adalah penyakit yang dapat dicegah melalui peningkatan sanitasi lingkungan, kebersihan tubuh dan mengonsumsi air bersih. Mengherankan karena upaya pencegahan yang begitu sederhana dilakukan belum mampu dilaksanakan dengan baik oleh orang tua. Tujuan penelitian ini ingin melihat sejauh mana pengetahuan dan sikap ibu sebagai pengasuh utama balita terkait dengan pencegahan penyakit diare. Metode desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pendekatan kuantitatif deskriptif. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan target partisipan 30 orang ibu. dari hasil 30 responden diperoleh hampir semua responden memiliki tingkat pengetahuan rendah yaitu sebanyak 27 tentang diare dan sisanya 3 responden dengan tingkat pengetahuan tinggi. Sikap ibu berdasarkan hasil yaitu mayoritas bersikap buruk sebanyak 20 responden dan 10 responden memiliki sikap baik. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan yaitu bahwa ibu balita masih memiliki pengetahuan yang rendah dan memiliki sikap yang masih buruk dalam penanganan penyakit diare
- …