9 research outputs found

    COMMUNITY GUIDANCE ASSIGNMENT PANDEMIC OVID-19 AND NEW NORMAL PREPARATION IN CLASS I CORRECTIONAL HALL OF BANDUNG

    Get PDF
    The spread of corona virus in Indonesia is known to occur in March 2020 with positive corona cases found in Depok, West Java. Within 3 months, most cities in Indonesia contained corona patients. In July 2020, the Indonesian people will start a new life. This new life order will be applied to all walks of life. Changes will occur for civil servants or private employees in carrying out daily tasks. One of the experienced changes is Community Guidance. Community Guidance is a civil servant within the Directorate General of Corrections of the Ministry of Justice and Human Rights. These Community Guides have direct contact with their clients. Therefore, we need innovations to do the work. The research question is How does the Community Guidance do their work during the co-19 pandemic and new normal preparations at Class I Correctional Hall of Bandung? What impact will it have on Community Guidance at Class I Correctional Hall of  Bandung? The purpose of this research is to analyze how the Community Guidance in carrying out tasks in the co-19 pandemic and the preparation of new normal and their impact on them. This study uses a qualitative method. The approach used is a descriptive approach. The research location is Class I Correctional Hall of Bandung. The results showed that the community guidance in carrying out their tasks during the co-19 pandemic used a lot of information technology. Therefore, community guidances are required to be able to operate the applications use

    PEMBINAAN TERORIS ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KLAS I TANGERANG

    Get PDF
    Anak merupakan generasi penerus bangsa. Gambaran anak saat ini merupakan gambaran orang dewasa di masa depan oleh karena itu anak perlu dilindungi termasuk juga Anak Teroris. Dalam UU Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dijelaskan hak-hak anak pelaku secara umum selain itu juga terdapat dalam UU Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak menyebutkan tentang anak korban jaringan teroris. Sekalipun anak berada dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), anak tetap harus menerima hak-haknya seperti pendidikan, sama seperti anak yang bebas yang berada di luar LPKA. Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Tangerang saat ini berisi 122 orang anak dengan rincian jumlah tahanan 18 orang dan anak didik pemasyarakatan 104 orang. Jumlah ini akan terus bertambah karena LPKA Kelas I Tangerang akan terus menerima pindahan anak-anak dari LPKA Jakarta yang karena keterbatasan sarana dan prasarana. Pembinaan yang diberikan di LPKA Kelas I Tangerang meliputi pendidikan, latihan keterampilan, olah raga, kesenian, komputer dan lain-lain. SMK Montir sepeda motor yang bekerja sama dengan Honda sudah memberikan prestasi yang cukup membanggakan yang merupakan salah satu contoh kegiatan pembinaan yang dapat dinilai berhasil. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran umum tentang anak teroris di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Tangerang melalui pendekatan deskriptif kualitatif dengan wawancara pada pegawai dan anak teroris sebagai informan. Program Pembinaan yang diberikan kepada Anak teroris dalam rangka pemulihan anak dan pemenuhan hak anak. Keyword : Anak, pemenuhan hak anak, pembinaanÂ

    Dampak Pengejawantahan Permenkumham Nomor; 10 Tahun 2020 di BAPAS Klas I Bandung

    Get PDF
    Efforts to anticipate the spread of Covid-19 in prisons are to provide social integration rights to prisoners and children according to applicable regulations. This was realized by the passing of a ministerial regulation related to Covid-19. This policy taken by the government caused anxiety in the community. This is because many prisoners who have been released have committed crimes again. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. The research question is how the impact of the implementation of Permenkumham No. 10 of 2020 in Bandung Prison, and what are the factors that cause PK to not be optimal in carrying out their duties? The results showed that the absence of community research (LITMAS) resulted in Community Guidance (PK) not being able to carry out their duties optimally.Keywords: BAPAS; Covid-19; Social Integration AbstrakUpaya antisipasi meluasnya Covid-19 di lapas adalah memberikan hak integrasi sosial kepada narapidana dan anak sesuai peraturan yang berlaku. Ini diwujudkan dengan disahkannya peraturan menteri terkait Covid-19. Kebijakan yang diambil oleh pemerintah ini menimbulkan kecemasan di masyarakat. Hal ini disebabkan banyak napi yang sudah bebas kembali melakukan tindak pidana. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pertanyaan penelitiannya bagaimana dampak pelaksanaan Permenkumham No. 10 Tahun 2020 di Lapas Bandung, serta faktor-faktor apa saja yang menyebabkan PK tidak maksimal dalam menjalankan tugasnya?  Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya penelitian kemasyarakatan (LITMAS) mengakibatkan Pembimbingan Kemasyarakatan (PK) tidak dapat melaksanakan tugas secara maksimal.Kata Kunci : BAPAS; Covid-19; Integrasi Sosia

    Kegiatan Musik Dol Sebagai Proses Pembelajaran Dan Rekreasi Bagi Anak Pidana Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bengkulu

    Get PDF
    Dalam melaksanakan pembinaan di LPKA, anak masih kurang disiplin karena menganggap bahwa pembinaan merupakan rutinitas atau bahkan paksaan dan membosankan yang harus diikuti, mereka menjalankan dan mengikuti pembinaan tidak dengan apa yang mereka senangi atau tidak sesuai dengan yang mereka sukai Akibatnya masih terdapat Anak yang mengalami pengulangan tindak pidana/residivis karena tidak mendapatkan bekal apapun selama masa pidananya di LPKA. Musik dol memiliki peran penting sebagai proses pembelajaran dan rekreasi bagi Anak Binaan di Lembaga Pembinaan Anak Khusus Kelas II Bengkulu. Dalam pelaksanaannya diharapkan melalui program Musik Dol ini pembinaan di LPKA Kelas II Bengkulu benar-benar dapat diterima semaksimal mungkin oleh anak, serta sebagai sarana rekreasi yang berdampak pada daya dorong dalam pembentukan motivasi anak kriminal dalam melaksanakan kegiatan pembinaan. Desain penelitian pada penelitian ini ialah penelitian deskriptif. Data yang bersumber dari hasil wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan atau memo penelitian maupun dokumen resmi yang sesuai Serta bertujuan mengumpulkan informasi aktual secara lengkap yang menggabarkan kondisi yang ada. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa narasumber bahwa nilai-nilai karakater seperti disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, bersahabat/komunikatif, cinta damai, peduli sosial, peduli lingkungan, dan tanggung jawab sudah tercermin atau terlihat saat Anak binaan mengikuti kegiatan Musik Dol di LPKA Kelas II Bengkulu. Dari yang peneliti amati selama latihan, Anak Binaan sangat bersemangat saat mengikuti kegiatan. Mereka memperhatikan setiap arahan dan materi yang diajarkan oleh pelatih. Saat latihan berlangsung tidak ada Anak binaan yang sibuk bermain sendiri. Mereka semua fokus dengan alat musik yang mereka pegang dan memperhatikan betul setiap yang dipelajari

    Evaluasi Pemenuhan Hak Kesehatan bagi Narapidana Lansia di Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Tangerang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemenuhan hak kesehatan narapidana lansa dan untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan evaluative. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa pemenuhan hak kesehatan narapidana lansia belum berjalan maksimal dan mempunyai hambatan dalam pelaksanannya

    PENINGKATAN PELAKSANAAN LITMAS PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI POS BAPAS PADA LAPAS KELAS IIA PEMATANG SIANTAR

    Get PDF
    Pembebasan Bersyarat (PB) adalah suatu upaya reintegrasi sosial. Salah satu syarat narapidana untuk memperoleh PB adanya penelitian kemasyarakatan (litmas) yang dilakukan oleh Pembimbing Kemasyarakatan. Litmas merupakan bagian penting untuk melaksanakan program integrasi bagi narapidana. Bapas merupakan lembaga yang melaksanakan pelayanan kemasyarakatan berupa pembuatan litmas, Namun karena keterbatasannya bapas tidak berada di setiap kabupaten atau kota. Untuk melaksanakan pelayanan kemasyarakatan didirikan pos bapas di setiap lapas dan rutan disetiap kabupaten atau kota. pelaksanaan litmas di pos bapas berjalan kurang optimal oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan pelaksanaan litmas di pos bapas pada lapas kelas IIA Pematangsiantar. metode penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif. teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. dari Hasil penelitian ditemukan permasalahan penjamin yang sulit dihubingi saat pelaksanaan litmas serta penjamin yang sudah lansia sehingga diragukan untuk melaksanakan pengawasan bagi klien yang akan diberikan pembebasan bersyarat. pengiriman hasil litmas ke bapas induk menggunakan jasa ekspedisi pos sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dan biaya. kurangnya SDM pos bapas dalam menangani wilayah kerja yang luas serta medan yang sulit diakses. pemilihan wbp yang diusulkan litmas kurang selektif. hasil temuan dilapangan ada beberapa wbp yang kurang optimal mengikuti pembinaan di lapas

    Analisis Kebutuhan Program Pembinaan Bagi Anak Tindak Pidana “Klitih” di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Yogyakarta

    Get PDF
    Kata klitih dalam bahasa Jawa berarti aktivitas malam hari seseorang di luar rumah tanpa tujuan yang jelas yang kemudian berubah makna yang identik dengan kekerasan yang dilakukan oleh remaja, baik itu pelajar SMP maupun SMA  (Nurisman, 2022). Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana penyebab anak melakukan tindak pidana klitih sehingga setelah diketahui penyebabnya dapat menyumbangkan pemikiran untuk program pembinaan sehingga anak kelak dapat kembali ke masyarakat serta mengembalikan hubungannya dengan tuhan, masyarakat dan perekonomiannya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. . Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah anak melakukan tindak pidana klitih karena kemampuan kognitif anak cenderung rendah, sehingga anak kurang mampu mengantisipasi konsekuensi perbuatannya dan anak yang melakukan tindak pidana klitih memiliki kontrol diri (self control) yang rendah sehingga lebih mudah terpengaruh dengan kondisi lingkungan yang negatif untuk melakukan penyimpangan seperti tindak pidana klitih. Kebutuhan program pembinaan terhadap anak dengan tindak pidana klitih yang dapat dilakukan oleh Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Yogyakarta adalah Pembinaan kepribadian berupa konseling keluarga, pembinaan pendidikan karakter berupa focus group discussion (FGD), pembinaan ketrampilan berupa pelatihan membuat karangan bunga

    FAKTOR PENGHAMBAT LAYANAN LITMAS BERBASIS ONLINE DENGAN APLIKASI SILIMBAT DI BAPAS JAKARTA TIMUR-UTARA

    Get PDF
    Pelaksanaan terhadap pelayanan publik yang saat ini sudah berkembang menjadi salah satu alasan butuhnya perkembangan terhadap pelayanan yang lebih terpadu dan dapat digunakan untuk publik secara baik, tidak hanya melihat dari tampilan yang menarik tetapi fungsi dan kegunaan yang sesuai serta akses yang mudah. Suatu hal penting dalam kemasyarakatan untuk berinovasi terhadap pelayanan publik yang dimilikinya, untuk itu pihak Bapas Timur-Utara mengembangkan aplikasi SILIMBAT sebagai alat bantu pelayanan litmas berbasis online untuk seluruh masyarakat pengguna. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang dilakukan memakai pendekatan deskriptif-analisis yaitu menganalisis langsung melalui observasi dan wawancara di lapangan. Jenis data yang dipergunakan meliputi data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan yaitu studi kepustakaan dan penelitian lapangan berupa wawancara. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa SILIMBAT yang saat ini digunakan telah beroperasi maksimal dengan penggunaan yang tidak hanya terbatas untuk PK di Bapas tetapi fitur lainnya digunakan oleh beberapa petugas dari Bapas lain. Pengoperasian aplikasi yang berjalan dengan baik tidak menutup kemungkinan adanya kendala dimana beberapa diantaranya adalah resisten yang diterima saat pengembangan aplikasi berlangsung, adanya keterbatasan internal kapasitas ruang dan akses SILIMBAT dan juga sumber daya manusia pengembang yang terbatas membuat aplikasi ini perlu dikembangkan lebih baik lagi kedepannya

    Partisipasi Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan dalam Mendukung Program Kemandirian bagi Klien Anak di Bapas Kelas II Jambi

    Get PDF
    Penulisan artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca maupun pribadi penulis tentang partisipasi kelompok masyarakat peduli pemasyarakatan pada program bimbingan kemandirian klien anak yang ada di Balai Pemasyarakatan Kelas II Jambi. Dalam mendapatkan data penulis menggunakan teknik observasi lapangan dan wawancara kepada pegawai bapas jambi serta mitra pokmas lipas bapas jambi dan klien anak bapas jambi. Untuk melengkapi data, penulis juga menggunakan teknik studi pustaka dengan mengambil informasi dari peraturan perundang-undangan dan bahan bacaan seperti: buku, jurnal ilmiah, dan artikel. Kesimpulannya meskipun ada beberapa kendala dan hambatan dari partisipasi pokmas lipas, namun ada mitra pokmas lipas yang mau dengan besar hati membantu bapas dalam memberikan bimbingan kemandirian bagi klien anak untuk melatih skill dan mendapatkan pengetahuan, keterampilan baru untuk bekal klien anak kembali kemasyarakat luas dan menjadi manusia yang lebih baik maupun berguna bagi masyarakat nantinya. Hal ini terbukti dari dari jumlah klien anak yg mengikuti pelatihan di mitra bakso dan mie ayam ceker dengan jumlah 3 orang
    corecore