2,200 research outputs found

    BOOK REVIEW OF FAMILY LIFE WRITTEN BY AKHIL SHARMA

    Get PDF
    Family Life is the 2ndsemi-autobiographical novel by Akhil Sharma, an award-winning Indian-American author. This novel was published in 2014 and had gone into New York Times best books list. Family Life tells about an Indian family that came to America in the late 1970s as part of the first large wave of Indian immigration to the U.S. and, two years later, suffered a terrible tragedy. The family has two children; two boys, ten and fourteen. The older boy dives into a pool and strikes his head on the bottom of the floor. After the accident, he has sufferred severe brain damage: he can no longer walk or talk; he can't move in his sleep; he has to be fed through a tube. After the brain-damagedboy spends a year in a hospital and a year in nursing home, the family decides to take him home and take care of him themselves. This causes the family to breakdown

    ANALISIS ARUS KAS (CASH FLOW) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KAS PADA PT. RAKYAT SULAWESI SELATAN INTERMEDIA.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana laporan arus kas (cash flow) digunakan sebagai alat perencanaan dan pengendalian kas pada  PT. Rakyat Sulawesi Selatan Intermedia pada periode 2016-2017. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kuantitatif, karena data yang diperoleh nantinya berupa angka. Dari angka yang diperoleh akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis data.  Data arus kas (cash flow) yang disusun dan selanjutnya dibandingkan dengan teori yang relevan sehingga dapat diambil suatu kesimpulan. Hasil penelitian penulis dibatasi pada masalah dalam proses penyusunan arus kas (cash flow) yang berhubungan dengan arus kas (cash flow) sebagai perencanaan dan pengendalian. Dari hasil pembahasan yang dilakukan dapat diketahui dari acuan periode tahun yang lalu maka manajemen membuat suatu kebijakan perencenaan yang maksimal untuk menghasilkan surplus kas yaitu dengan meningkatkan pendapatan dengan cara memperbanyak jaringan baik dalam kota maupun diluar kota. Apabila pengendalian tidak dijalankan dengan ketat sering  kali jumlah pengeluaran diperbesar dan selisihnya digelapkan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian terhadap kegiatan tersebut agar kesinambungan usaha dapat tercapai dengan baik dan perusahaan dapat menghasilkan laba yang maksimal

    On the correspondence between Koopman mode decomposition, resolvent mode decomposition, and invariant solutions of the Navier-Stokes equations

    Get PDF
    The relationship between Koopman mode decomposition, resolvent mode decomposition and exact invariant solutions of the Navier-Stokes equations is clarified. The correspondence rests upon the invariance of the system operators under symmetry operations such as spatial translation. The usual interpretation of the Koopman operator is generalised to permit combinations of such operations, in addition to translation in time. This invariance is related to the spectrum of a spatio-temporal Koopman operator, which has a travelling wave interpretation. The relationship leads to a generalisation of dynamic mode decomposition, in which symmetry operations are applied to restrict the dynamic modes to span a subspace subject to those symmetries. The resolvent is interpreted as the mapping between the Koopman modes of the Reynolds stress divergence and the velocity field. It is shown that the singular vectors of the resolvent (the resolvent modes) are the optimal basis in which to express the velocity field Koopman modes where the latter are not a priori known

    AN ANALYSIS OF SUNDANESE SENTENCE STRUCTURE INTERFERENCE IN ENGLISH WRITING. Ati Sumiati 127010003

    Get PDF
    Writing is positioned as part of courses in English Department of Pasundan University. In learning process English language, Indonesian as the official language is often used compared to local language such as Sundanese. In fact, Sundanese has important in cognitive and social aspects of life. In fact, Sundanese has important in cognitive and social aspects of life. It constructs our thinking and the language conveys the expressions, words, phrases and sentence. Therefore, student face difficulties in writing, and their composition indicate Sundanese sentence structure interference in English writing. The aim of this study is to find out how does the Sundanese sentence structure interfere in written personal recount in English by the students of English Department of Pasundan University. And to find out what is the Sundanese sentence structure interference in writing English personal recount by the students of English Department of Pasundan University.This research adopts qualitative research. This study explores Sundanese sentence structure interference in English writing. In addition, it analyzes on written personal recount by the students of English Department of Pasundan University. The writer uses qualitative approach case study. It will describe the interference on written personal recount by the students of English Department of Pasundan University. Furthermore, the researcher explores written text, discourse analysis, and interview. The participant of the subject is students of 2012 year English Department of Pasundan University. The study involves several individuals and they can purposefully inform an understanding of the research problem in the study. The aim of this study was to analyze Sundanese sentence structure interference in English writing. According to the result of interview and analyze data. The research findings indicate the participants are unaware writing English in Sundanese sentence structure. Hence, in learning process English language their teacher uses Indonesia as language of instruction in class. As a result, they usually translate Indonesia into English when composing text. In spite their mind construct in Sundanese. Since, Sundanese has important in cognitive and social aspects of life. Key word : Sundanese Sentence Structure, Interference, English Writing, Personal Recount, English Department Pasundan Universit

    USAHA GURU DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN PERILAKU HIPERAKTIF DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SDN 02 SEGOROGUNUNG KECAMATAN NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

    Get PDF
    Secara langsung pendidikan etis dicapai dengan pelajaran yang membentuk tanggapan dan fikiran yang memberi motivasi bagi kemajuan etis. Pendidikan dan pembentukan moral anak dewasa ini sangat diperlukan, di mana anak dapat mengaplikasi sikap, tingkah laku, norma dan moral yang telah didapat melalui pendidikan keluarga sebelum anak mengenal dan berkembang dalam pergaulan sosial melalui contoh-contoh yang baik dan konsisten dari lingkungannya. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui upaya guru dalam mengatasi penyimpangan perilaku hiperaktif anak sekolah pada siswa kelas V SD Negeri 02 segorogunung Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar yang duduk di kelas V tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Analisis data yang digunakan ialah model analisis langsung dan mempunyai hubungan yang saling berkaitan antara tema pembahasan satu dengan tema pembahasan lain. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi, yaitu sebuah pendekatan yang mengarahkan penulis untuk menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan merupakan hasil dari pengamatan terhadap tulisan ataupun fenomena dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan : 1) Dalam usaha guru mengatasi penyimpangan perilaku hiperaktif siswa dilaksanakan dengan menggunakan sistem individual (lovaas one on one) dan dengan metode yang memberikan gambaran konkrit tentang “sesuatu”, sehingga anak dapat menangkap pesan, informasi dan pengertian tentang “sesuatu” tersebut. Salah satunya adalah dengan penggunaan media visual (gambar). Pembelajaran dengan menggunakan media visual mencakup Identifikasi benda, mencocokkan (matching), identifikasi warna, identifikasi bentuk, identifikasi huruf, identifikasi angka, dan identifikasi kata kerja. Dimana dalam membelajarkannya dengan menunjukkan gambar satu persatu di depan anak dengan disertai prompt bantuan/arahan) dan pemberian hadiah/pujian untuk respons yang benar, kemudian bantuan dan pemberian hadiah itu dikurangi sedikit demi sedikit sampai tidak menggunakan sama sekali dan anak benar-benar menguasai materi pelajaran; 2) Dari hasil usaha guru mengatasi penyimpangan perilaku hiperaktif siswa dengan menggunakan media visual (gambar) pada anak hiperaktif, dapat disimpulkan bahwa media visual (gambar) memudahkan anak dalam memahami konsep dan membantu dalam generalisasi. Disamping itu dapat meningkatkan kemampuan bahasa, kognitif, afektif dan psikomotorik pada anak. Hal ini terbukti bahwa anak hiperaktif berhasil menguasai materi pelajaran yang diberikan oleh guru pembimbing/terapis melalui media visual

    POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN ASPEK MORAL SPIRITUAL PADA ANAK USIA DINI

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan tentang pola asuh orang tua di lingkungan RT 01 RW 02 Kelurahan Pamoyanan Kecamatan Cianjur yang bervariasi, sehingga berdampak terhadap aspek moral spiritual pada anak usia dini. Tujuan penelitian ini yaitu 1) megungkapkan data tentang pemahaman orang tua mengenai pola asuh ,2) mengungkapkan data tentang pengasuhan orangtua dalam mengembangkan moral spiritual anak usia dini, 3) memperoleh data tentang factor yang mempengaruhi orangtua dalam mengembangkan aspek moral spiritual pada anak Landasan teori dalam penelitian ini mengacu pada konsep pendidikan anak usia dini, pendidikan keluarga, dan aspek moral spiritual. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif, dan alat pengumpul datanya berupa pedoman wawancara, observasi, studi kepustakaan, dan adapun subjek penelitian pada tiga keluarga di RT 01 RW 02 Kelurahan Pamoyanan Kabupaten Cianjur. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan, pertama, pemahaman orangtua mengenai pola asuh pada dasarnya cukup paham dari ketiga keluarga, satu menggunakan pola asuh yang demokratis yang dilakukan oleh keluarga B kepada anaknya meskipun peran ibu digantikan sepenuhnya oleh neneknya, sedangkan keluarga A dan C peran orangtua untuk sementara pengasuhannya digantikan oleh orang lain, nenek, atau saudaranya, pola asuh keluarga A dan C dengan cara otoriter yang selalu mengharapkan anak untuk selalu mengikuti kehendak orang tuanya dan apabila melanggar tidak segan-segan untuk menghukum anak. Kedua, pola pengasuhan dalam mengembangkan moral spiritual anak usia dini ketiga keluarga selalu memberikan pemahaman kepada anak tentang perbuatan yang baik dan perbuatan yang tidak baik, meskipun hanya keluarga B saja yang tidak bosan untuk selalu mengingatkan kepada anak apabila berbuat salah untuk selalu meminta maaf tidak dengan dimarahi ataupun hukuman. Ketiga, faktor yang mempengaruhi orang tua dalam mengembangkan aspek moral spiritual pada anak yaitu lingkungan sosial internal dan eksternal hubungan antara objek dengan anggota keluarga lain, atau dengan tetangga, dan lingkungan pendidikan yang berlangsung di sekolah dan di masyarakat. Diajukan rekomendasi bagi orangtua diharapkan dari hasil penelitian ini orangtua dapat memahami pentingnya pola asuh keluarga dalam mengembangkan aspek moral spiritual bagi anak usia dini. Hendaknya keluarga selalu berusaha supaya semua pengaruh yang diberikannya kepada anak mempunyai pengaruh yang positif. Sedangkan bagi peneliti selanjutnya agar meneliti komunkasi keluarga sebagai upaya membentuk pribadi anak disamping pola asuh yang menjadi fokus penelitian ini This study was motivated by concerns about parents’ parenting in RT 01 RW 02 Village Pamoyanan Cianjur District which discuss the impact on the spiritual and moral aspects in early childhood. The purpose of this study: 1) disclose data about understanding parents about parenting 2) reveal data about parenting in developing early childhood spiritual moral, 3) obtain data on the factors that influence parents in developing the spiritual and moral aspects of the child. The basic theory in this study refers to the concept of early childhood education, family education, spiritual and moral aspects. The method used in this research is a case study with a qualitative approach, and data collection which consists of interview, observation, literature study, and while the subject of research in the three families in RT 01 RW 02 Pamoyanan Village Cianjur Regency. Based on the results which was obtained findings, first, understanding parents of the three family about parenting basically they are quite aware, one uses a democratic parenting performed by B to his family despite the mother's role is replaced entirely by his grandmother, while in the family A and C the role of parents in interim nurturing was replaced by others, grandmother, or his brother. Family’s upbringing which was applied by A and C families is an authoritarian who always expect the child to always follow the will of the parents and if the children violated they will not be hesitate to punish the children. Second, the pattern of care in developing spiritual morals in early childhood the families always gave understanding to the children about good deeds and bad deeds, though only family B who was not bored to always remind the child if she/he did wrong and forgive without scolding or punishing. Third, the factors that influence parents in developing the spiritual and moral aspects of the child are the social environment of internal and external relationships between participants with other family members, or with neighbors, and educational environment that took place in the school and in the community. Proposing recommendation for parents which is expected from the results of this study parents can understand the importance of family upbringing in developing the spiritual and moral aspects in early childhood. Family should always try to keep all the effect which affects positive influence to children. As for further research in order to examine the family personal communication as well as efforts it would be better to establish private child care pattern as the focus of this study

    PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (FILM) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 7 KUNINGAN KABUPATEN KUNINGAN

    Get PDF
    ATI DARYATI : PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (FILM) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 7 KUNINGAN KABUPATEN KUNINGAN Keterampilan dalam proses belajar mengajar yang mengarah pada kemampuan mental fifsik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri setiap individu siswa. Proses belajar mengajar yang didapat siswa agar bermanfaat dan membangun akhlak yang mulia dan nilai yang lebih baik dengan mencontoh suri tauladan kita yaitu kanjeng Nabi Muhammad SAW. Dalam keterampilan proses belajar mengajar ini peneliti menggunakan media audio visual (film) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) terhadap hasil belajar dalam pembelajaran Sejarah Nabi Muhammad Saw pada kelas VII di SMP Negeri 7 Kuningan kabupaten Kuningan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media audio visual (film) sangat dinilai penting bagi peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan media audio visual (film) terhadap hasil belajar siswa. Dalam kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah bahwa penggunaan media audio visual ini dalam proses pembelajaran PAI sangat dinilai penting bagi peningkatan hasil belajar siswa di SMP Negeri 7 Kuningan kabupaten Kuningan. Metode yang menggunakan media audio visual dapat meningkatkan proses dalam pembelajaran siswa. Maka, dampak akan terlihat dengan bagaimana tercapainya hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Variabel dalam penelitian ini tergambarkan pada penggunaan media audio visual (film) sebagai variabel bebas (X) dan hasil belajar siswa sebagai variabel (Y). Pengumpulan data ini menggunakan teknik; observasi, wawancara, angket, kajian pustaka, dan tes. Kemudian data dianalisis dengan rumusan regresi sederhana, product momen, dan koefisien determinasi. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah skor rata-rata jawaban angket tentang penggunaan media audio visual (film) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam diperoleh angka sebesar (78%) sedangkan hasil belajar dalam pembelajaran Sejarah Nabi Muhammad Saw diperoleh nilai rata-rata (79%) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual (film) terhadap hasil belajar dalam pembelajaran Sejarah Nabi Muhammad Saw terdapat korelasi yang cukup signifikan dengan kategori sedang yaitu (0,59)

    PEMAHAMAN KONSEP PENILAIAN AUTENTIK DAN PELAKSANAANNYA OLEH GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI PULAU BUTON

    Get PDF
    Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kemampuan menilai hasil belajar siswa. Standar penilaian dalam Kurikulum 2013 menekankan pada penilaian autentik. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman konsep penilaian autentik dan pelaksanaannya oleh guru geografi di SMA Negeri Pulau Buton. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan melibatkan 52 guru geografi sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan pemahaman guru geografi terhadap konsep penilaian autentik sangatlah baik. Sebagian besar guru geografi sudah melaksanakan penilaian autentik, namun pada proses pelaksanaannya masih ada guru geografi yang belum melaksanakan secara sempurna. Pemahaman guru geografi yang baik terhadap konsep penilaian autentik tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap tingkat pelaksanaan penilaian autentik dalam proses pembelajaran. Pemahaman guru terhadap konsep penilaian autentik yang baik ternyata tidak linear dengan pelaksanaan. Penelitian ini merekomendasikan kepada semua pihak terkait agar pelatihan tidak hanya mengedepankan pengetahuan, akan tetapi lebih menekankan kepada pembiasaan dan simulasi pelaksanaan penilaian autentik agar guru tidak hanya paham konsep penilaian tetapi juga dapat mempraktekkannya. A teacher must have the ability to assess student learning outcomes. Assessment standards in Curriculum 2013 focus on authentic assessment. Main objective of this study to determine the geography teachers comprehension on the concept and implementation of authentic assessments in Buton Island's senior state high school. The research used survey method which involved 52 geography teachers as respondents. The results showed that overall the geography teachers comprehension on the concept of authentic assessment were very good. All teachers have carried out the authentic assessments, but in the implementation there are teachers who have not carried out of the authentic assessments completely. A good geography teachers comprehension on the concept of authentic assessment does not significant influence the implementation of authentic assessments in the learning process. Teachers comprehension on the concept of authentic assessment was not linear with the implementation. We recommend to stakeholders that the Curriculum 2013's training not only prioritize on knowledge, but emphasize on habituation and simulation of the authentic assessment implementation, thus teachers not only understand the concept of assessment but can practice it
    corecore