26 research outputs found
DARI JALAN PAJAJARAN HINGGA ISTANA MERDEKA: PERJUANGAN GERAKAN SERIKAT PEKERJA PT DIRGANTARA INDONESIA TAHUN 2003-2007
Skripsi ini berjudul “Dari Jalan Pajajaran Hingga Istana Merdeka: Perjuangan Gerakan Serikat Pekerja PT Dirgantara Indonesia Tahun 2003-2007”. Adapun masalah utama yang dibahas dalam skripsi ini adalah “Bagaimana Jejak Langkah gerakan Serikat Pekerja PT Dirgantara Indonesia pada tahun 2003-2007”? Masalah utama tersebut kemudian dibagi menjadi empat pertanyaan penelitian, yaitu:(1)Bagaimana latar belakang munculnya Gerakan Serikat Pekerja PT Dirgantara Indonesia pada tahun 2003-2007 ?(2)Bagaimana upaya dan dinamika Gerakan Serikat Pekerja PT Dirgantara Indonesia dalam memperjuangkan hak-hak para pekerja tahun 2003-2007? (3) Bagaimana pengaruh Gerakan Serikat Pekerja PT Dirgantara Indonesia terhadap kondisi dan status para pekerja pada tahun 2007 ? (4) Apa saja Faktor-faktor pendorong dan penghambat Gerakan Serikat Pekerja PT Dirgantara Indonesia pada tahun 2003-2007. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Memilih topik; (2) Mengusut bukti-bukti; (3) Membuat catatan penting; (4) Mengevaluasi secara kritis, baik kritik internal maupun kritik eksternal; (5) Menyusun hasil-hasil penelitian; (6) Menyajikan dalam suatu cara yang dapat menarik perhatian dan mengkomunikasikannya kepada para pembaca sehingga dapat dimengerti sejelas mungkin. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa simpulan. Pertama, berdasarkan penelitian diketahui bahwa, gerakan serikat pekerja PT DI merupakan gerakan yang timbul sebagai dampak atas kebijakan pemutusan hubungan kerja seluruh pekerja yang dilakukan oleh perusahaan. Kedua gerakan serikat pekerja PT DI dalam perjuangannya telah melakukan berbagai upaya baik secara formal maupun non formal yang dilakukan baik itu di lingkungan perusahaan maupun di luar perusahaan, upaya formal sendiri dilakukan dengan upaya mediasi,serta upaya hukum dalam bentuk gugatan ke beberapa tingkat peradilan. Upaya non formal dilakukan dengan bentuk aksi unjuk rasa sampai sweeping dan pemblokiran jalan masuk ke perusahaan. Ketiga, status dan kondisi dari para pekerja PT DI telah menemui kejelasan setelah adanya upaya yang dilakukan oleh serikat pekerja PT DI. Status yang telah berkekuatan hukum tetap, berupa bukan lagi pekerja PT DI serta pemenuhan hak para pekerja yang belum terpenuhi akan segera dibayarkan setelah proses pemailitan perusahaan. Keempat, adanya beberapa faktor yang mempengaruhi gerakan pekerja itu sendiri berupa faktor pendorong dan faktor penghambat, faktor pendorong sendiri yakni berupa adanya tujuan bersama, adanya keputusan sepihak yakni berupa kebijakan PHK yang dilakukan oleh perusahaan tanpa melibatkan perwakilan pekerja berupa serikat pekerja itu sendiri, dan faktor ekonomi. Sementara faktor penghambat berupa adanya perbedaan pendapat baik di lingkungan antar serikat pekerja yang ada di perusahaan maupun di intern serikat pekerja itu sendiri. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi terhadap pembelajaran sejarah di sekolah dan bisa dijadikan sebagai kerangka berpikir untuk penelitian selanjutnya.----------This thesis titled “Dari Jalan Pajajaran Hingga Istana Merdeka: Perjuangan Gerakan Serikat Pekerja PT Dirgantara Indonesia Tahun 2003-2007”. The main issues discussed in this thesis is “Bagaimana Jejak Langkah gerakan Serikat Pekerja PT Dirgantara Indonesia pada tahun 2003-2007”? The main problem is then divided into four research questions, namely (1) What is the background of the United Workers Movement PT Dirgantara Indonesia in 2003-2007? (2) How is the effort and the dynamics of the United Workers Movement PT Dirgantara Indonesia in fighting for the rights of workers in 2003-2007? (3) How does the United Workers Movement PT Dirgantara Indonesia on the condition and status of workers in 2007? (4) What factors driving and inhibiting Union Movement PT Dirgantara Indonesia in 2003-2007. The method used in this study is the historical method, with the following steps: (1) Selecting a topic; (2) Investigate the evidence; (3) Make important notes; (4) Evaluate critically, both internal and external criticism of criticism; (5) Develop research results; (6) Present in a way that can attract attention and communicate it to the readers so that they can be understood as clearly as possible.
The data collection techniques used in this research is the study of literature and interviews. Based on the results obtained some conclusions. First, based on the research note that, the trade union movement PT DI is a movement arising from the impact of policy termination of employment of all workers conducted by the company. Both the trade union movement in its struggle PT DI has made various efforts, both formal and non-formal conducted either within the company or outside the company, its own formal effort done with mediation efforts, as well as the remedies in the form of a claim to some degree of justice. Non-formal effort done with the form of rallies until sweeping and blocking the entrance to the company. Third, the status and conditions of the workers of PT DI has met clarity after the efforts made by the union PT DI. Status which has legally binding, such is no longer the workers of PT DI as well as the fulfillment of the rights of workers who have not been met will be paid immediately after the bankruptcy of the company. Fourth, there are several factors that influence the labor movement itself be a motivating factor and factor inhibitors, factor driving itself that form the common goal, any unilateral decision in the form of redundancy policy undertaken by companies without involving the workers' representatives in the form of the union itself, and factor economy. While inhibiting factors such as differences of opinion both within the inter-union workers in the company or in internal union itself. Results from this study are expected to provide recommendations on the teaching of history in schools and can be used as a framework for further research
Improve Interval Optimization of FLR using Auto-speed Acceleration Algorithm
Inflation is a benchmark of a country's economic development. Inflation is very influential on various things, so forecasting inflation to know on upcoming inflation will impact positively. There are various methods used to perform forecasting, one of which is the fuzzy time series forecasting with maximum results. Fuzzy logical relationships (FLR) model is a very good in doing forecasting. However, there are some parameters that the value needs to be optimised. Interval is a parameter which is highly influence toward forecasting result. The utilizing optimization with hybrid automatic clustering and particle swarm optimization (ACPSO). Automatic clustering can do interval formation with just the right amount. While the PSO can optimise the value of each interval and it is providing maximum results. This study proposes the improvement in find the solution using auto-speed acceleration algorithm. Auto-speed acceleration algorithm can find a global solution which is hard to reach by the PSO and time of computation is faster. The results of the acquired solutions can provide the right interval so that the value of the FLR can perform forecasting with maximum results
Analisis Warpage Berdasarkan Aliran Material Dan Sistem Pendingin Pada Cetakan Injeksi Plastik Dan Optimasi Pada Produk Kipas Jari
Produk kipas jari lingkaran merupakan varian produk baru, karena pada umumnya produk kipas jari berbentuk seperti kerang. Permukaan dinding kipas jari akan ditempel stiker (label) dari pemesan produk. Namun ketika produk ini diproduksi, bentukan permukaan dinding melenting (warpage), menyebabkan stiker sulit menempel pada dinding kipas jari tersebut. Penelitian dilakukan untuk mengetahui warpage pada produk dengan menganalisis aliran material plastik dalam rongga cetak (fill analysis) dan sistem pendingin pada cetakan (cool analysis), karena dianggap sebagai faktor utama produk melenting. Metoda penelitian yang dilakukan yaitu; mensimulasikan dan mempelajari aliran plastik pada cetakan, mensimulasikan dan mempelajari sistem pendingin pada cetakan, melakukan trial pada cetakan sebelum diperbaiki dan setelah diperbaiki, melakukan pengukuran pada produk sebelum diperbaiki dan setelah diperbaiki, membandingkan hasil trial, dan menganalisis data yang didapatkan. Dari hasil analisis diketahui bahwa penyebab warpage diakibatkan oleh ketidakseragaman aliran material plastik pada rongga cetak dan ketidakseragaman pendinginan pada cetakan. Perbaikan desain produk dan saluran pendingin merupakan solusi dari permasalahan yang ada. Desain produk dan sistem pendingin yang baru pun dianalisis oleh software CAE dan divalidasi dengan melakukan trial produksi. Hasil analisis produk perbaikan serta trial produksi menunjukan bahwa lentingan lebih kecil pada dinding kipas
Economic Efficiency Analysis of Small and Medium Enterprises in Batik (Case Study of Sokaraja Subdistrict, Banyumas Regency)
This research is about the economic efficiency of batik SMEs in Sokaraja District. This study takes the title: Economic Efficiency Analysis of Small and Medium Enterprises in Batik (Case Study of Sokaraja Subdistrict, Banyumas Regency).The purpose of this study was to analyze the variables of labor, capital and raw materials into economic efficiency of batik SMEs in Sokaraja District, Banyumas Regency. This study uses quantitative research methods with a descriptive approach. The object in this study is the economic efficiency of batik SMEs in labor, capital and batik raw materials, Sokaraja District, Banyumas Regency. The results of the study based on linear data regression analysis showed that: (a) The average revenue earned by Batik SMEs is Rp21,441,842 in one month and the profit of Batik SMEs is Rp6,246,107 in one month (b) The level of economic efficiency of Batik SMEs in Sokaraja Sub-District Banyumas Regency is 1.41, so that it can be said that the business run by batik enterpreneurs has been efficient. The R/C value is 1.41, meaning that every Batik SMEs cost of Rp1 produces a revenue of Rp1.41 and income of Rp0.41 The implications of the above conclusions are, for Banyumas Batik enterpreneurs, they should maintain their level of efficiency by utilizing the inputs so that batik craftsmen, especially Banyumas Batik craftsmen can increase their income, for the government, batik business is a potential business to be developed, despite the various obstacles faced by batik craftsmen or enterpreneurs. Therefore, the government should provide supports, both in terms of capital or assistance to provide additional knowledge about business management, especially on financial statements to support the development of Banyumas Batik business, to support business marketing, the government should facilitate batik enterpreneurs to participate in various small enterprise exhibition activities or other batik business-related exhibitions. In addition, the government should require the employees of Banyumas Regency government to wear batik as their uniform which is the product of Banyumas Batik enterpreneurs for any government activities and official travel, so that it will introduce Banyumas Batik to wider community as the icon of Banyumas local cultural heritage
Modelling Multi Regression with Particle Swarm Optimization Method to Food Production Forecasting
Tempe was one of the perishable foods with a durability of 2 to 3 days. Tempe home-based industry must take into account its production in order to avoid losses. Suitable planning and forecasting can determine the ways for the production process is implemented. Previously, regression analysis was used as the method to improve the process. This research proposed the particle swarm optimisation (PSO) and multiple regression for production forecasting. PSO is used for optimisation value of regression variable of the tempe productions while multiple regression is used to determine the best coefficients for forecasting. The result of the research showed that the combination of multiple regression and particle swarm optimisation method performed quite well, indicated by the RMSE value of 2.081641
Analisis Learning Curve dalam Penetapan Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung yang Lebih Akurat pada PT. X di Surabaya
Sebagian besar badan usaha di Indonesia mengabaikan adanya
kemampuan pekerjanya untuk melakukan learning. Padahal dengan kemampuan learning yang dimilikinya seorang pekerja mampu menyelesaikan pekerjaan yang sama dalam waktu yang singkat. Hal itu tercermin dalam penetapan anggaran biaya tenaga kerja langsung yang masih menggunakan metode rata-rata. Dengan metode rata-rata maka anggaran biaya tenaga kerja langsung yang ditetapkan badan usaha tidak mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya sehingga tidak lagi relevan untuk dijadikan informasi guna pengambilan keputusan oleh manajemen badan usaha. Untuk itu perlu
diterapkan suatu metode bam dalam penetapan anggaran biaya tenaga kerja langsung yang memperhitungkan adanya peningkatan kemampuan pekerja dalam melakukan pekerjaan yang sama, metode itu adalah analisis learning curve yang akan dibahas dalam penelitian ini. PT. "X" adalah badan usaha yang bergerak dalam industri sepatu yang memiliki jumlah tenaga kerja yang besar atau disebut dengan badan usaha yang labor intensive. Dalam penetapan anggaran biaya tenaga kerja langsungnya, PT. "X" menggunakan metode rata-rata, untuk itu dalam penelitian ini obyek yang digunakan adalah PT. "X". Untuk pembahasan analisis learning curve ini hanya dibatasi pada divisi stitching dan injection pada PT. "X" sebab kedua divisi ini menyerap tenaga kerja yang paling besar dalam proses produksi PT. "X". Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi analisis learning curve dalam penetapan anggaran biaya tenaga kerja langsung pada PT. "X", yang merupakan obyek dalam pembahasan yang ada dalam bab IV. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan berdasarkan data yang ada pada PT. "X" maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa penetapan anggaran dengan analisis learning curve akan
menghasilkan anggaran yang lebih akurat dan relevan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. Terdapat perbedaan hasil yang cukup material dalam penetapan anggaran dengan metode rata-rata dan analisis learning curve. Perbedaan itu muncul akibat pengaruh kemampuan learning pekerja yang diabaikan dalam metode rata-rata. Diharapkan dengan diterapkannya analisis learning curve dalam penetapan anggaran biaya tenaga kerja langsung maka anggaran yang
ditetapkan oleh badan usaha tersebut akan menghasilkan informasi yang relevan untuk dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen baik untuk menentukan rencana laba perusahaan maupun untuk keputusan manajerial lainnya
Hybrid Genetic Algorithms and Simulated Annealing for Multi-trip Vehicle Routing Problem with Time Windows
Vehicle routing problem with time windows (VRPTW) is one of NP-hard problem. Multi-trip is approach to solve the VRPTW that looking trip scheduling for gets best result. Even though there are various algorithms for the problem, there is opportunity to improve the existing algorithms in order gaining a better result. In this research, genetic algoritm is hybridized with simulated annealing algoritm to solve the problem. Genetic algoritm is employed to explore global search area and simulated annealing is employed to exploit local search area. Four combination types of genetic algorithm and simulated annealing (GA-SA) are tested to get the best solution. The computational experiment shows that GA-SA1 and GA-SA4 can produced the most optimal fitness average values with each value was 1.0888 and 1.0887. However GA-SA4 can found the best fitness chromosome faster than GA-SA1
Peramalan Butuhan Hidup Minimum Menggunakan Automatic Clustering dan Fuzzy Logical Relationship
Kebutuhan hidup minimum (KHM) adalah standar kebutuhan seorang pekerja atau lanjang untuk dapat hidup layak secara fisik untuk kebutuhan satu bulan. Selain itu KHM berpengaruh terhadap upah minum provinsi dan kota. Oleh karena itu diperlukan suatu peramalan KHM untuk mengetahui nilai KHM di tahun yang akan datang. Peramalan ini bermanfaat untuk perusahaan dalam merencanakan keuangan perusahaan tahun depan. Dalam melakukan peramalan KHM menggunakan metode automatic clustering dan fuzzy logical relationship. Automatic clustering digunakan untuk membentuk sub-interval dari data time series yang ada. Sedangkan fuzzy logical relationship digunakan untuk melakukan peramalan KHM berdasarkan relasi fuzzy yang telah dikelompokan. Automatic clustering dapat menghasilkan cluster-cluster yang sangat baik sehingga dalam melakukan peramalan dalam fuzzy logical relationship memberikan akurasi yang tinggi. Dalam menghitung kesalahan menggunakan mean squere error (MSE), nilai kesalahan semakin berkurang ketika diterapkan automatic clustering dalam fuzzy logical relationship. Hasil peramalan memiliki nilai koefisien korelasi yang hampir mendekati satu
Dental Disease Detection Using Hybrid Fuzzy Logic and Evolution Strategies
Dental disease detection is needed because majority of Indonesian have ever experienced dental disease. There are three areas affected by dental disease: South Sulawesi, West Sulawesi, and South Kalimantan according to Basic Health Research 2013. Obtaining accurate detection is difficult because it requires expert observations and interviews in order to improve their perception. Accurate dental disease detection is required by dentists as a tool to make it easier to improve patient interaction and time effeciency. Good and accurate detection requires an approach to obtain a model capable of processing observation data. This research proposes a method as solution utilizing hybrid approach employed both fuzzy logic and evolution algorithm. Evolution Strategies is used for optimization that get results better accuracy than simply using FIS Tsukamoto. Optimization focuses on the function of the degree of membership. This can be utilized to categorize the following dental disease. Variance: pulpitis, gingivitis, periodontitis and advacend periodontitis using formula Root Mean Square Error (RMSE) obtain with RMSE 0.82