314 research outputs found

    Pengaruh Kompensasi Finansial dan Kompesasi Non Finansial terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

    Full text link
    The aims of this research is to analyse factors that affect employee satisfaction. The object under study is all the professors and staff of faculty of language and art Satya Wacana Christian University. Data collection techiques use census sampling. This research uses the primary data from questionnaires for as many 33 respondents. Analysis data using linier regression analysis. Study show that variables affect employee satisfaction. Linier regression analysis indicates each variable has a different influence. Financial compensation variable has a positive effect on job satisfaction, while non-financial compensation variable not significant effect on job satisfaction. Keywords : Financial Compensation, Job Satisfaction, Non Financial Compensation

    PEMANFAATAN LAYAR INFORMASI TENTANG STATUS SPM-SP2D GUNA MENINGKATKAN PELAYANAN PADA BPKD KABUPATEN ACEH BARAT

    Get PDF
    Penerepan sistem informasi dan komunikasi dalam mengelola keuangan berpastisipasi pada produktivitas maupun pengukuran kinerja dan peningkatan pelayanan. Dengan adanya hal tersebut, dapat dilakukan dengan efektif dan efisiensi. Sebuah perusahaan dikatakan berhasil apabila setiap pelaksanaan kegiatan perusahaan tersebut telah menyesuaikan kondisi perusahaannya dengan perkembangan zaman. begitu pula dengan penggunaan teknologi yang digunakan. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah kabupaten Aceh Barat tepatnya pada bidang Pembendaharaan Daerah akan menyediakan layar informasi tentang status SPM-SP2D. Layar Informasi merupakan suatu teknologi berupa televisi besar dan komputer untuk menangani masalah pada status SPM-SP2D. Layar Informasi ini dimanfaatkan untuk mempermudah SKPK dalam mengetahui tentang status SPM yang diajukan ke bidang pembendaharaan daerah. Jenis Penelitian ini adalah studi deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan adalah wawancara, obsevasi dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah SKPK yang ingin mengetahui tentang status SPM yang diajukan ke bidang Pembendaharaan Daerah dengan jumlah 10 orang. Objek penelitian ini adalah pemanfaatan Layar Informasi dalam meningkatkan pelayanan guna mempermudah SKPK untuk mengetahui tentang status SPM-SP2D. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pemanfaatan Layar Informasi dapat memberikan keuntungan bagi SKPK dan kantor BPKD. Hal ini sangat efektif karena mampu menampilkan status SPM-SP2D secaralengkap dan akurat sehingga dapat membantu SKPK untuk mengetahui status SPM-SP2D dengan menghemat waktu dan dapat mengurangi intensitas tatap muka dimasa covid-19 pada kantor BPKD Kabupaten Aceh Barat

    Infant Bottle-Feeding Practice, Agaro Town, Southwest Ethiopia

    Get PDF
    BACKGROUND: The prevalence and duration of breast-feeding is declining and being replaced by formula milk. The morbidity and mortality of bottle fed infants is much greater than breast fed infants. The aim of this study was to determine the prevalence of bottle-feeding and to assess factors that contribute to the practice of bottle-feeding. METHODS: A community based cross-sectional survey on factors contributing to bottle-feeding practice in Agaro town was conducted between February 5 and 9, 2001. A total of 224 mothers who had children between the ages of 0 and 24 months were included in the study. Statistical test of significance between bottle-feeding practice and different variables have been made. RESULTS: Most children were started on complementary diet before the age of 4 months. Only few mothers who had a chance to give birth in health institutions were advised on advantages of breast-feeding. The overall prevalence of bottle-feeding was 79 (35.0%). The practice of bottle-feeding was found to be higher among mothers with educational background above senior high school 8(66.7%), Government employees 11(63.1%) and those with relatively higher monthly family income 16(76.2%). The main reasons bottle-feeding practice was insufficient breast milk 56(70.9%) and mothers' workload. Among mothers who had a chance to give birth in a health institution, few of them (23.7%) had got an advice about the initiation of breast-feeding and the potential hazards of bottle-feeding. CONCLUSION: The study indicated that the practice of bottle-feeding was high among mothers who are relatively high in their educational level and among those who were government employees. Health education on importance of exclusive breast-feeding for the first 4 months needs to be emphasized.Ethiop J Health Sci. Vol. 13, No. 1 January 200

    A vállalati tőkefinanszírozási döntéseket befolyásoló tényezők vizsgálata

    Get PDF
    A tanulmány arra a kérdésre próbál választ adni, melyek azok a tényezők, amelyek a vállalati tőkestruktúrára közvetlen hatással vannak, illetve hogyan választanak a vállalatok optimális tőkestruktúrát. A dolgozat az elméleti modellek bemutatásán túl empirikus vizsgálatokat is elemez

    Basal cell carcinoma with progression to metastatic neuroendocrine carcinoma

    Get PDF
    Merkel cell carcinoma (MCC) or primary cutaneous neuroendocrine carcinoma is a malignant tumor considered to demonstrate differentiation towards Merkel cells that are present at the base of the epidermis or around the apical end of some hair follicles and are thought to play a yet uncertain role in sensory transduction. Here we present the case of a 54- year old female with a basal cell carcinoma (BCC) of the skin with neuroendocrine features (positivity for chromogranin) that has evolved during multiple recurrences and radiotherapy into a high-grade neuroendocrine carcinoma with morphological and immunohistochemical features of MCC (trabecular and nesting arrangement, positivity for chromogranin, cytokeratin 20, neuron specific enolase, and also neurosecretory granules on electron microscopy). The progression from a chromogranin positive basal cell carcinoma of the skin, to a high-grade neuroendocrine carcinoma demonstrates the potential for cross differentiation among skin tumors

    OPTIMASI FORMULASI SMOOTHIES BLACK MULBERRY (MORUS NIGRA L.) DENGAN PROGRAM DESIGN EXPERT METODE D-OPTIMAL

    Get PDF
    The purpose of this research was to get the best product formulations smoothies black mulberry using expert design program D-optimal method. The benefits of the research was carried out as diversification of products processed from black mulberry (Morus nigra L.), producing a healthy beverage and nutritional value are good for health that can be consumed by the public, and knowing formulations smoothies black mulberries most optimal and most preferred by consumers. Design Expert method was used for process optimization in the main response caused by a number of variables and the goal is the optimization of the response. Based on the research results smoothies black mulberry optimal formulations based on the best content with expert design D-optimal method is the fruit of the black mulberry, 58.2%; 24.3% sugar solution; citric acid 0.1%; gum arabic 10.3%; 0.4% xanthan gum; and dextrin 6.8%, so the program Design Expert d-optimal method can be used to determine the formulation of a product. The optimal formulation was predicted by the program with high levels of vitamin C 201.229 mg / 100 g ; total dissolved solids ºBrix 5.6799 ; viscosities 13.1 d.Pa.S ; pH 3.25 . Predictive value for response is to attribute organoleptic taste 4.04 hedonic scale ; the value for the aroma 4.05 hedonic scale ; the value for the viscosity of 4.21 hedonic scale . While the results of laboratory tests obtained vitamin C content 228.603 mg / 100 g ; ºBrix 4.01 total soluble solids ; viscosity 233 d.Pa.S ; pH 3:43 . Comparison of the results of the program and laboratory analysis is performed to measure the accuracy of the information given program in the form of desirability amounted to 1 , which means good . Based on the data generated that the difference between the prediction of design experts and laboratories are not visible differences are too far so that it can be said the program has a fairly good accuracy in determining product formulation

    RANCANG BANGUN TRAY DRYER TIPE KOMBINASI TENAGA SURYA DAN HEATERUNTUK PENGERINGAN IKAN ASIN (Pengaruh Waktu Pengeringan terhadap Kadar Air, Kadar Garam, danKadar Abu)

    Get PDF
    Ikan merupakan bahan pangan yang sangat cepat mengalami kerusakan selama pasca panen. Proses pengeringan dalam pembuatan ikan asin menjadi salah satu faktor yang menentukan mutu produk ikan asin yang dihasilkan. Pengeringan secara alami memiliki banyak kelemahan yaitu panas yang fluktuatif, kebersihan yang tidak terjaga dan memerlukan tempat yang cukup luas serta dapat mempengaruhi kualitas produk. Salah satu alternatif untuk mengatasi kekurangan tersebut adalah menggunakan alat tray dryertipe kombinasi tenaga surya dan heaterdengan sumber energi surya dengan tambahan energi heater. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan alat pengering tray dryertipe kombinasi energi surya dan heater, menentukan waktu pengeringan optimum untuk pengeringan ikan asin dengan tray dryertipe kombinasi tenaga surya-heaterdan pengaruhnya terhadap kualitas ikan asin berdasarkan kadar air, kadar garam dan kadar abu, serta menghasilkan ikan asin yang memiliki kualitas sesuai standar SNI 01-2721-2009. Pada penelitian ini, alat tray dryertipe kombinasi tenaga surya dan heater yang dirancang memiliki kapasitas pengering sebesar 2 kg dengan ukuran ruang pengering yaitu sebesar 50 cm x 50 cm x 50 cm dengan 4 tray yang berbahan aluminium, alat ini juga dilengkapi kolektor surya yang berukuran 101 cm x 44,5 cm x 17 cm. Perlakuan yang divariasikan adalah waktu pengeringan 60 menit, 120 menit, 180 menit, 240 menit dan 300 menit serta variasi perlakuan pengeringan yaitu pengeringan metode kombinasi, pengeringan dengan heater dan pengeringan dengan energi surya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja dari alat tray dryertipe kombinasi tenaga surya dan heatertelah optimal untuk mengeringkan ikan asin karena mampu menguapkan H2O sebesar 47,71% selama 300 menit pada pengeringan dengan metode kombinasi, 33,40% selama 300 menit pada pengeringan dengan menggunakan heater, dan 24,70% selama 300 menit pada pengeringan dengan menggunakan energi matahari. Berdasarkan hasil penelitian dari pengeringan menggunakan metode kombinasi, heater dan surya, kualitas ikan asin yang sudah memenuhiSNI 01-2721-2009 adalah pada metode kombinasi. Adapun kondisi pengeringan optimum yaitu terdapat pada pengeringan dengan menggunakan metode kombinasidengan waktu pengeringan 300 menit, kadar air sebesar 31,24%, kadar garam sebesar 14,4%, kadar abu sebesar 10,2% dan laju pengeringan sebesar 0,3639kg/jam m2

    Pengembangan "kampung Inggris" Sebagai Wisata Edukasi Dalam Peningkatan Ekonomi Lokal (Studi Pada Kampung Inggris Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri)

    Get PDF
    Pembangunan daerah merupakan upaya untuk meingkatkan kesejahteraan masyarakat. Setiap daerah memiliki potensi dan keunikan untuk dikembangkan. Pembangunan setiap daerah harus dilaksanakan dengan baik untuk mengembangkan potensi daerah yang dimiliki. Kampung Inggris merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Kediri. Dengan menyediakan lembaga kursus bahasa yang dikemas dengan konsep pendidikan yang menarik dan bermacam-macam program yang ditawarkan. Perkembangan Kampung Inggris sendiri sangat pesat sehingga membawa dampak bagi masyarakat khususnya dibidang ekonomi. Dengan adanya Kampung Inggris telah terbukti mendorong pengembangan ekonomi lokal masyarakat sekitar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dibatasi oleh dua fokus yaitu 1. Pengembangan Kampung Inggris sebagai wisata edukasi dalam peningkatan ekonomi lokal 2. Faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan Kampung Inggris sebagai wisata edukasi dalam peningkatan ekonomi lokal.teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumen-dokumen yang terkait dengan penelitian. Analisis data menggunakan Milles Huberman (2014), yang terdiri dari pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa dalam pengembangan Kampung Inggris sebagai wisata edukasi belum berjalan dengan baik karena belum ada program khusus yang dibuat oleh pemerintah dan masyarakat untuk mengembangkan Kampung Inggris sebagai wisata edukasi. Kemudian dalam pengembangannya lebih banyak peran dari masyarakat dengan di dampingi oleh pemerintah desa sedangkan dari pemerintah daerah maupun dinas-dinas terkait hanya sebatas proses perijinan dan promosi. Masyarakat dapat berperan dan ikut serta berpartisipasi secara langsung untuk mengembangan Kampung Inggris. Dengan adanya Kampung Inggris tidak bisa dipungkiri lagi sangat membantu masyarakat dan berdampak pada pengembangan ekonomi lokal. Tetapi perlu diperhatikan lagi hubungan antar aktor yang terlibat dalam pengembangan Kampung Inggris agar tidak salah satu pihak saja yang berperan penuh. Karena Kampung Inggris merupakan potensi yang unik dan perlu dipertahankan

    eSLDB: eukaryotic subcellular localization database

    Get PDF
    Eukaryotic Subcellular Localization DataBase collects the annotations of subcellular localization of eukaryotic proteomes. So far five proteomes have been processed and stored: Homo sapiens, Mus musculus, Caenorhabditis elegans, Saccharomyces cerevisiae and Arabidopsis thaliana. For each sequence, the database lists localization obtained adopting three different approaches: (i) experimentally determined (when available); (ii) homology-based (when possible); and (iii) predicted. The latter is computed with a suite of machine learning based methods, developed in house. All the data are available at our website and can be searched by sequence, by protein code and/or by protein description. Furthermore, a more complex search can be performed combining different search fields and keys. All the data contained in the database can be freely downloaded in flat file format. The database is available at
    corecore