19 research outputs found

    The Problems of Business Competition Supervisory Commission’s Authority of Core-Plasma Partnership Agreements

    Get PDF
    One of the government's efforts to improve the ability of Micro, Small, and Medium Enterprises (“MSMEs”) to conduct business activities is to execute a partnership system between Large Enterprises and MSMEs. In practice, violations are still found in the implementation of partnerships between Large Enterprises and MSMEs, the appropriate supervision is required from the relevant institutions. This paper examined the legal basis of the Business Competition Supervisory Commission (“KPPU”) in supervising the implementation of partnerships between Large Enterprises and MSMEs as well as the form of supervision conducted by KPPU on the implementation of partnerships. The research used a normative juridical by using secondary data sources. The typology of research used descriptive-analytical, which describes the authorities of KPPU in supervising business competition in Indonesia in terms of the implementation of partnerships comprehensively. This study has resulted, even though Law Number 5 of 1999 concerning the Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition does not state KPPU’s authority to supervise partnerships, though concerns to several related laws and regulations such as Law Number 20 of 2008 concerning MSMEs in conjunction with Government Regulation Number 7 of 2021 concerning the Ease, Protection, and Empowerment of Cooperatives and MSMEs, it is found that provisions authorize KPPU to supervise partnerships. The form of supervision over implementing partnerships conducted by KPPU includes providing consultations, evaluations, suggestions, and considerations related to government policies, harmonization of policies, and law enforcement. Furthermore,  examining of alleged violations of the oil palm plantations of core plasma partnership between PT STP and Koperasi THB marks the KPPU's authority in partnerships law enforcement

    Penentuan Kadar Ammonia pada Pupuk ZA dengan Metode Spektrofotometri Sinar Tampak Menggunakan Ekstrak Ubi Ungu (Ipomoea batatas)

    Get PDF
    Salah satu kandungan terpenting pupuk ZA adalah ammonia, diperlukan metode penentuan kadar ammonia pada pupuk ZA yang cepat, efektif, dan mendukung prinsip green chemistry, maka dari itu, dilakukan penentuan kadar ammonia pada pupuk ZA dengan metode spektrofotometri sinar tampak menggunakan ekstrak ubi ungu. Namun, metode ini perlu ditentukan kondisi optimumnya. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kondisi optimum waktu reaksi dan konsentrasi ekstrak. Ekstrak antosianin dari ubi ungu dapat berubah warna seiring perubahan nilai pH, sehingga dapat menjadi indikator keberadaan ammonia (NH3) yang bersifat basa. Ion ammonium (NH4+) pada pupuk ZA diubah menjadi NH3 dengan proses destilasi menggunakan NaOH yang ditambahkan secara berlebih, NH3 yang terbentuk ditampung oleh larutan ekstrak ubi ungu. Larutan penampung dihubungkan dengan larutan sampel oleh pipa U dan dilakukan pemanasan untuk menguapkan NH3 yang terbentuk. Larutan penampung dibaca absorbansinya pada panjang gelombang maksimum 610 nm dan absorbansi larutan dibandingkan dengan kurva baku ammonia 0; 50; 100; 150; 200; 250 mg/L. Konsentrasi ekstrak ubi ungu optimal yang ditambahkan dipelajari pada 2,5; 4; 5; 10; 12,5; 15%, waktu reaksi optimal untuk pembacaan absorbansi oleh alat spektrofotometer yaitu 5-60 menit dengan interval 5 menit. Hasil analisis menggunakan spektrofotometer menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak optimal pada 4%, waktu reaksi optimal pada menit ke 5, serta menurut metode ini, sampel pupuk ZA memiliki kadar ammonia sebesar 5,061 ± 0,238%

    Lapisan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi Aljabar berdasarkan Teori Pirie-Kieren

    Get PDF
    Pemahaman matematis merupakan salah satu tujuan dari pembelajaran matematika. Teori Pirie dan Kieren mengklasifikasikan pemahaman matematis menjadi ke delapan lapisan, diantaranya primitive knowing, image making, image having, property noticing, formalizing, observing, structuring, dan inventizing. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan lapisan pemahaman matematis siswa SMP berdasarkan Teori Pirie-Kieren terutama pada materi aljabar. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain studi kasus. Subjek dalam penelitian ini melibatkan 11 siswa kelas VII di salah satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung Barat. Data yang diperoleh merupakan hasil tes dan wawancara. Teknik analisis data yang dilakukan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan temuan dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa yang belum memenuhi indikator lapisan pemahaman matematis, yaitu, terdapat 1 siswa (9%) yang memenuhi indikator sampai primitive knowing, 2 siswa (18%) yang memenuhi indikator sampai image making, 3 siswa (27%) yang memenuhi indikator sampai image having, 1 siswa (9%) yang memenuhi indikator sampai structuring, 1 siswa (9%) yang memenuhi indikator inventizing. Siswa yang tidak memenuhi indikator dikarenakan tidak memiliki informasi awal, contoh-contoh, tidak dapat mengoperasikan aljabar, tidak bisa menjelaskan yang dituliskan dan tidak bisa memberikan argumen yang benar

    KEMAMPUAN PEMAHAMAN RELASIONAL DAN DAYA JUANG PRODUKTIF SISWA KELAS VIII DALAM PROSES MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL

    Get PDF
    Kemampuan pemahaman relasional merupakan kemampuan siswa dalam menggunakan suatu prosedur dan mengetahui mengapa menggunakan prosedur tersebut serta dapat mengaitkan satu ide dengan ide lainnya. Kemampuan ini dapat menggambarkan sejauh mana pemahaman siswa dalam suatu konsep. Kesulitan siswa dalam memiliki kemampuan pemahaman relasional mempengaruhi capaian kemampuan siswa tersebut. Selain itu, salah satu faktor yang mempengaruhi proses siswa dalam memiliki kemampuan pemahaman relasional adalah daya juang produktif yang mengacu pada upaya siswa dalam menghadapi kesulitan yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman relasional siswa dalam memecahkan masalah kontekstual, kesulitan yang dihadapi saat menyelesaikan masalah kontekstual, daya juang produktif siswa saat menghadapi kesulitan dalam proses menyelesaikan masalah kontekstual serta pembelajaran apa yang mampu mengakomodasi kemampuan pemahaman relasional dan daya juang produktif siswa. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dengan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan pada tiga SMP Negeri di kota Bandung, dengan melibatkan 93 siswa kelas VIII yang telah mempelajari materi sifat-sifat bangun datar, aljabar dan bilangan bulat. Subjek penelitian dipilih berdasarkan hasil tes kemampuan pemahaman relasional yang di kategorikan menjadi tinggi, sedang dan rendah. Data dalam penelitian ini berasal dari tes kemampuan pemahaman relasional, angket daya juang produktif dan wawancara. Temuan penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa memiliki kemampuan pemahaman relasional pada kategori sedang sebanyak 68%, siswa dengan daya juang produktif pada kategori sedang paling banyak yaitu 73%. Pembelajaran yang mampu mengakomodasi kemampuan pemahaman relasional dan daya juang produktif diantaranya pembelajaran yang mampu membangun motivasi siswa, memberikan masalah yang menantang, penerapan bantuan yang mendorong, memberikan waktu, menekankan proses pembelajaran sama pentingnya dengan hasil dan pembelajaran yang menggunakan masalah kontekstual. Relational understanding ability is the ability of students to use a procedure and know why to use the procedure and can relate one idea to another. This ability can illustrate the extent of students' understanding of a concept. Students' difficulties in having relational understanding skills affect the achievement of these students' abilities. In addition, one of the factors that influence students' process in having relational understanding skills is productive struggle which refers to students' efforts in dealing with the difficulties faced. This research aims to describe students' relational understanding ability in solving contextual problems, difficulties faced when solving contextual problems, students' productive struggle when facing difficulties in the process of solving contextual problems and what learning can accommodate students' relational understanding ability and productive struggle. This research used phenomenological method with qualitative approach which was conducted in three public junior high schools in Bandung city, involving 93 grade VIII students who had studied the properties of flat buildings, algebra and integers. The research subjects were selected based on the results of the relational understanding ability test which was categorized into high, medium and low. The data in this study came from the relational understanding ability test, productive struggle questionnaire and interviews. The research findings show that the majority of students have relational understanding ability in the moderate category as much as 68%, students with productive struggle in the moderate category are 73%. Learning that is able to accommodate relational understanding ability and productive struggle includes learning that is able to build student motivation, provide challenging problems, apply encouraging assistance, provide time, emphasize the learning process as important as the results and learning that uses contextual problems

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENYERAPAN ANGGARAN PADA BPKAD KOTA PALEMBANG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh perencanaan anggaran, dokumen pengadaan, kompetensi sumber daya manusia, dan tekanan eksternal terhadap penyerapan anggaran di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Palembang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuisioner dengan sampel jenuh yaitu sebanyak 51 responden yang merupakan pegawai yang terlibat dalam penyusunan dan penggunaan anggaran yang terdiri dari PPK, PPTK, Bendahara, Staf Bidang Sekretariat, Staf Bidang Perencanaan Anggaran, Staf Bidang Pengelolaan Aset, dan Staf Bidang Akuntansi. Data penelitian ini dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan, dokumen pengadaan, kompetensi sumber daya manusia, tekanan eksternal secara simultan berpengaruh terhadap penyerapan anggaran. Secara parsial perencanaan, kompetensi sumber daya manusia, dan tekanan eksternal berpengaruh signifikan terhadap penyerapan anggaran sedangkan dokumen pengadaan tidak berpengaruh terhadap penyerapan anggaran pada BPKAD Kota Palembang

    Pengaplikasian Strategi Instruksional pada Siswa SD Kelas VI di MI Al-Hikmah 1 Sepatan

    Get PDF
    This study aims to find out how teachers apply instructional strategies to classroom learning. The object of this research is a teacher who is located at MI Al-Hikmah 1 Sepatan, Tangerang. This research used the method of interviewing one of the teachers at MI Al-Hikmah 1 Sepatan. The interview was conducted directly by visiting the speakers to the school. MI Al-Hikmah 1 Sepatan is a school located in one of the areas in Pondok Jaya, Sepatan, Tangerang, Banten. The results showed that teachers use lecture and question and answer learning methods. However, teachers use the question and answer method more often. Because if applying the lecture method, it will make students passive during the learning. The teacher also approaches the students, so that the learning atmosphere in the classroom is pleasant and knows how the characteristics of each student. The conclusion that can be drawn from this research is that designing instructional strategies is crucial for teachers when carrying out class learning

    Konflik Agraria dan Keterlibatan Rezim Lokal pada Konflik Desa Wadas

    Get PDF
    The agrarian conflict in Wadas Village, Purworejo Regency, is rooted in the planned construction of the Bener Dam, located in Purworejo Regency, Central Java. The role of the ruling regime at that time is crucial in addressing this agrarian conflict, considering the significant autonomy granted to local governments during the reform era. However, the efforts by the local government to resolve the conflict were unsuccessful, leading to prolonged agrarian tensions. The main objective of this research is to examine the involvement of the local regime in triggering the agrarian conflict in Wadas Village and their participation in conflict resolution efforts, as observed through Law No. 5 of 1960. The research methodology employed is qualitative, using literature review techniques to analyze journals, books, and news related to the study. The findings indicate the involvement of the local regime in sparking the agrarian conflict in Wadas Village and their diverse efforts to resolve the issues, despite facing challenges. Additionally, the government has implemented resolutions to assist in conflict resolution, although a mutually beneficial solution has not yet been found

    Implementation of ERMS in Archive Management: A Cace Study of SIKS at Gadjah Mada Univercity

    Get PDF
    Pengelolaan arsip sangat penting untuk diperhatikan sebab dengan adanya arsip tArchive management is crucial because it allows institutions to evaluate performance and predict potential future scenarios for making necessary changes. In today's digital era, archives are not only in paper form but also in digital and electronic formats. Handling paper and electronic archives requires different approaches. UGM Archives has an ERMS (Electronic Records and Management System) called SIKS (Sistem Informasi Kearsipan Statis) to manage electronic archives. This paper aims to understand the implementation of SIKS as an ERMS and to outline the strengths and weaknesses of SIKS as an ERMS, with the hope that it can serve as an evaluation tool for improving archival services at UGM Archives. Based on the author's analysis, several areas for development in optimizing SIKS were identified. These include the need for advanced search models, such as searches using boolean operators. Additionally, data synchronization is necessary, especially after server migrations, and there is a need to increase human resources, particularly in the IT field..

    Kemampuan Membuat Model Matematika dan Daya Juang Produktif Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah

    Get PDF
    Membuat model matematika adalah kemampuan menerjemahkan situasi realitas ke dalam bahasa matematika. Model matematika sama dengan kemampuan representasi matematis. Ada tiga representasi matematika yang menjadi sorotan dalam penelitian ini yaitu konkrit, piktorial, dan abstrak. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu sekolah di kabupaten Bandung Barat sejumlah 51 siswa. Peneliti memilih siswa berdasarkan tingkatan daya juang produktifnya yaitu tinggi, sedang dan rendah. Siswa yang memiliki daya juang produktif tinggi dapat menjawab ketiga soal dengan benar dengan model matematika abstrak. Siswa yang memiliki daya juang produktif yang sedang dapat menjawab dua soal dengan benar dengan model matematika konkrit dan abstrak. Siswa yang memiliki daya juang produktif yang rendah dapat menjawab satu soal dengan bantuan intervensi/perlakuan dari peneliti guna mendorong daya juang produktif dengan memberikan soal pemecahan masalah dan mengajukan pertanyaan gaya Socrates. Bantuan ini tidak menghilangkan kesempatan siswa untuk aktif berfikir, sebaliknya melalui metode ini siswa dituntut untuk memaknai pengetahuannya. Sebanyak 2% siswa mengerjakan soal dengan menggunakan model matematika konkret dan seluruh siswa yang mengerjakan dengan menggunakan model matematika konkret tersebut dapat menjawab soal dengan benar. Sebanyak 7.5% siswa mengerjakan soal dengan menggunakan model pictorial dan seluruh siswa yang mengerjakan dengan menggunakan model pictorial tersebut dapat menjawab soal dengan benar. Sebanyak 90.5% siswa memilih untuk mengerjakan soal dengan menggunakan model matematika abstrak. Hanya 12.5% siswa yang mampu mengerjakan soal dengan tepat. Sebanyak 78% siswa yang gagal diakibatkan mereka memilih menggunakan model matematika abstrak padahal mereka belum menguasai model matematika abstrak dengan baik

    Penyelesaian Soal Matematika Kontekstual Siswa Kelas VII Berdasarkan Struktur Kalimat Ditinjau Dari Daya Juang Produktif

    Get PDF
    Penyelesaian masalah dan daya juang produktif memiliki hubungan yang erat dalam pembelajaran matematika. Siswa yang memiliki daya juang produktif cenderung memberikan pengaruh positif pada bagaimana siswa mengatasi kesulitannya saat menyelesaikan masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah kontekstual berdasarkan struktur kalimat ditinjau dari daya juang produktif serta mendeskripsikan strategi pembelajaran yang sesuai untuk mendorong daya juang produktif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP Swasta Kota Bandung yang berjumlah 20 siswa. Metode yang digunakan adalah tes, wawancara dan think aloud. Tes divalidasi oleh ahli pendidikan matematika pada validitas konten, konstruk dan muka. Analisis data pada penelitian ini mencakup reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa siswa dengan daya juang produktif yang tinggi mampu menyelesaikan soal dengan struktur bahasa kompleks dan penyelesaian kompleks. Sedangkan siswa dengan daya juang produktif rendah, masih kesulitan dalam menyelesaikan soal dengan stuktur bahasa kompleks maupun penyelesaian kompleks. Adapun beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mendorong daya juang produktif adalah dengan memberikan soal yang menantang, mengajukan pertanyaan pendorong, memberikan waktu yang cukup serta menekankan pentingnya proses kepada siswa
    corecore