1,152 research outputs found

    Pengaruh Kemampuan Berpikir Statistik Terhadap Kreativitas Berpikir Siswa Dalam Matematika (Studi Kasus Di Kelas XI IPA Man 2 Kota Cirebon )

    Full text link
    Kreativitas merupakan suatu hal yang jarang sekali diperhatikan dalam proses pembelajaran matematika. Guru biasanya menempatkan logika lebih tinggi dan menganggap kreativitas hal yang tidak penting dalam pembelajaran matematika. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Ibu Nunung (Seorang Guru bidang Matematika di MAN 2 Kota Cirebon), menyatakan bahwa “mayoritas siswa mengerti ketika guru menerangkan materi dan contoh soal.Ketika siswa diberikan soal yang sedikit berbeda, mereka pun agak kesulitan menjawabnya”. Hal ini dikarenakan kemampuan kreativitas berpikir siswa dalam memanipulasi matematika masih sangat kurang, akibatnya siswa kurang berkesempatan untuk mengembangkan kreativitas yang dimilikinya dalam menyelesaikan soal matematika secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, a) Bagaimana kemampuan berpikir statistik siswa dalam menyelesaikan soal matematika. b) Bagaimana kreativitas berpikir siswa untuk menyelesaikan soal matematika. c) Apakah terdapat pengaruh kemampuan berpikir statistik terhadap kreativitas berpikir siswa dalam matematika.Kemampuan berpikir statistik merupakan salah satu fokus pembelajaran matematika yang diharapkan mampu menumbuhkembangkan kreativitas siswa dalam belajar matematika. Kreativitas berpikir berarti kemampuan yang mengarah pada penemuan ide-ide baru melalui pendekatan baru dan berpikir fleksibel dalam memecahkan masalah secara mudah dengan menekankan pada aspek kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), kebaruan (originality), dan keterincian (elaboration).Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, sedangkan metode penelitiannya menggunakan metode ex- post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MAN 2 Kota Cirebon yang berjumlah 290 siswa, sedangkan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan mengambil satu kelas dari tujuh kelas yaitu kelas XI IPA 2 yang berjumlah 34 siswa sebagai sampel penelitian. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan tes uraian. Setelah data diperoleh, kemudian data dianalisis secara deskriptif dan dilakukan pengujian statistik berupa uji regresi.Setelah dilakukan penelitian dan pengolahan data menggunakan software SPSS 16.0, diperoleh rata-rata tes kemampuan berpikir statistik siswa sebesar 65,29, yang tergolong kriteria cukup dan rata-rata tes kreativitas berpikir matematika siswa sebesar 70,96 tergolong kategori kreatif, yang artinya siswa mampu menunjukkan berbagai macam penyelesaian meskipun tidak dengan cara yang berbeda. Persamaan regresi yang dihasilkan yaitu dengan koefisien determinasi sebesar 37,8%. Hal ini diartikan bahwa pengaruh kemampuan berpikir statistik terhadap kreativitas berpikir siswa sebesar 37,8%, sedangkan sisanya 62,2% ditentukan oleh faktor lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini

    Pengaruh Penerapan Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Di SMP Nurul Halim Widasari Kabupaten Indramayu)

    Full text link
    Di dalam proses pembelajaran matematika, siswa sangat dilibatkan sehingga Perubahan tingkah laku siswadiarahkan pada peningkatan kemampuan dalam mempelajari matematika. Mempelajari matematika harusteratur dan memperhatikan hubungan keterkaitan dengan materi yang mendasari serta harus memperhatikankemampuan sebagai individu sehingga penyajian ide atau konsep matematika yang baru didasarkan padapengalaman sebelumnya.. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian untukmengetahui seberapa besar pengaruh penerapan pembelajaran aktif tipe quiz team terhadap prestasi belajarmatematika. Selain itu untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan pembelajaran aktif tipe quiz teampada pelajaran matematika; dan untuk prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan bangun ruangsisi datar. Penerapan teknik belajar aktif cenderung meminimalkan persoalan pengelolaan kelas yang acapkalimenyulitkan guru yang terlalu mengandalkan metode ceramah dan diskusi kelompok besar atau diskusi kelas.Dalam konteks penelitian ini, yang menjadi populasi adalah Siswa kelas VIII SMP Nurul Halim tahun pelajaran2010 / 2011, Sampel diambil dari populasi dengan purposive sampling. Dengan pertimbangan peneliti, makayang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII B. Sebelum menganalisis data, dilakukan terlebihdahulu uji prasyarat analisis yaitu dengan menguji normalitas, dilanjutkan dengan uji independent dankelinieran regresi, uji koefisien korelasi dan yang terakhir uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukan bahwapenerapan pembelajarn aktif tipe quiz team mendapat respon kategori sedang yaitu sebesar (53,33%) darisiswa. Dari hasil tes prestasi belajar matematika diperoleh nilai rata – rata yaitu 71,67 dan nilai tersebutdiatas KKM yaitu sebesar 65. Selain itu dari hasil pengujian statistik diperoleh persamaan regresi = 18.905 +0.792 x. Persamaan tersebut mengandung arti bahwa prestasi belajar matematika pada pokok bahasan bangunruang sisi datar bertambah atau meningkat dengan 0,792 kali penerapan pembelajaran aktif. Besar pengaruhditunjukan dengan koefisien determinasi yaitu sebesar = 61,8 %, Hal ini berarti 61,8 % prestasi belajar siswapada kelas eksperimen dipengaruhi oleh penerapan pembelajaran aktif tipe quiz team, sedangkan sisanya yaitusebesar 38,2 % dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai lebih kecil dari σyang digunakan yaitu (0.01) atau 0.000 < 0.01, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruhantara penerapan pembelajaran aktif tipe quiz team terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasanbangun ruang sisi datar

    Analisis Kecerdasan Logis Matematis Dan Kecerdasan Linguistik Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPA Ma Mafatihul Huda)

    Get PDF
    Ketika konsep Multiple Intelligences ditarik dalam ranah pendidikan, paradigma pendidikan pun mengalami banyak koreksi. Hampir mayoritas pendidikan di sekolah sekarang ini cenderung kurang menghargai seluruh potensi para peserta didiknya. Konsep Multiple Intelligences yang menitikberatkan pada ranah keunikan selalu menemukan kelebihan setiap siswa. Lebih jauh lagi, konsep ini percaya bahwa tidak ada siswa yang bodoh sebab setiap siswa pasti memiliki minimal satu kelebihan. Namun sekolah tradisional biasanya hanya melihat dari kecerdasan intelektualnya saja. Karena kecerdasan intelektual (IQ) merupakan kecerdasan dasar yang berhubungan dengan proses kognitif (menulis, membaca, menghafal, menghitung dan menjawab). Kecerdasan ini dikenal dengan kecerdasan rasional karena menggunakan potensi rasio dalam memecahkan masalah, penilaian kecerdasan dapat dilakukan melalui tes IQ, karena dengan tes IQ dapat dilihat tingkat kecerdasan intelektual seseorang. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Adapun jenis masalah yang penulis kaji adalah masalah komparatif yaitu akan membandingkan atau membedakan rata-rata kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik antara siswa laki-laki dengan perempuan. Keyword

    “Magical For(rest)”

    Full text link
    Penulis merasakan hal yang menakjubkan ketika berada di alam. Banyak hal yang penulis dapatkan ketika merasakan dan menyatu dengan alam. Dalam tugas akhir ini penulis ingin membagikan pengalaman penulis sebagai rasa syukur penulis karena hal tersebut. Subject matter yang divisualisasikan berupa bentuk hutan ajaib (dibagian belakangnya terdapat abstrak) yang digali dan dikembangkan dari pengalaman penulis di alam.Metode yang diambil berdasarkan metode ekspresionis dengan medium cat enamel(cat besi),cat vitrail(cat kaca) dan cat minyak diatas kanvas. Diharapkan proses dan modifikasi metode ekspresionis yang penulis lakukan mampu membuat karya seni ekpresionis dengan visual yang berbeda dan menimbulkan impresi yang penulis harapkan.Hasilnya, visual hutan ajaib ini dapat membuat penulis merasakan kembali pengalaman penulis di atas kanvas. Apresiator pun dapat merasakan pengalaman yang dirasakan penulis

    Efektivitas Berpikir Kreatif Matematika Antara Yang Menggunakan Metode Pembelajaran Project Based Learning Dengan Yang Menggunakan Metode Pembelajaran Work Based Learning Pada Pokok Bahasan Geometri Di Kelas X SMA Negeri 5 Cirebon

    Full text link
    Pendidikan khususnya dalam bidang matematika kini sedang mengalami permasalahan yaitu pembelajaran matematika masih menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang membuat siswa merasa jenuh sehingga hasilnya tidak maksimal. Sedangkan dalam belajar diperlukan inovasi, salah duanya adalah penggunaan metode pembelajaran, seperti metode Project Based Learning dan metode Work Based Learning.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas berpikir kreatif matematika siswa antara yang menggunakan metode Project Based learning dengan yang menggunakan metode Work Based Learning pada pokok bahasan geometri di kelas X SMA Negeri 5 Cirebon. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, populasi yang diteliti adalah semua kelas X di SMA Negeri 5 Cirebon tahun ajaran 2014/2015, sampel yang diambil adalah kelas X7 dan X8 dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan hasil independent-sample t test yaitu diperoleh nilai sebesar 0,410 dan nilai signifikansi sebesar 0,683 maka diperoleh sebesar 1,998 dengan demikian maka (0,410 < 1,998). Dengan taraf signifikansi = 0,05 sedangkan nilai signifikans yang diperoleh adalah 0,683 maka nilai signifikansi lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 0,683 > 0,05. Ini berarti diterima. Hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan berpikir kreatif matematika siswa antara yang menggunakan metode Project Based Learning dengan yang menggunakan metode Work Based Learning, yang berarti bahwa penggunaan kedua metode tersebut efektif dalam segi kuantitas dan waktu, tetapi dalam segi kualitas metode Project Based Learning memberikan efek yang lebih baik, hal ini bisa dilihat dari pencapaian nilai yang memenuhi KKM sebesar 78,06 %

    Pembuatan Kakas Pendeteksi Unused Method Pada Kode Program PHP Dengan Framework CodeIgniter Menggunakan Call Graph

    Full text link
    Proses evolusi dan perawatan dari sebuah sistem merupakan proses yang sangat penting dalam rekayasa perangkat lunak tidak terkecuali pada aplikasi web. Pada proses ini kebanyakan pengembang tidak lagi berpatokan pada rancangan sistem. Hal ini menyebabkan munculnya unused method. Bagian-bagian program ini tidak lagi terpakai namun masih berada dalam sistem. Keadaan ini meningkatkan kompleksitas dan mengurangi tingkat understandability sistem. Guna mendeteksi adanya unused method pada progam diperlukan teknik untuk melakukan code analysis. Teknik static analysis yang digunakan memanfaatkan call graph yang dibangun dari kode program untuk mengetahui adanya unused method. Call graph dibangun berdasarkan pemanggilan antar method. Aplikasi ini mendeteksi unused method pada kode program PHP yang dibangun menggunakan framework CodeIgniter. Kode program sebagai inputan diurai kedalam bentuk Abstract Syntax Tree (AST) yang kemudian dimanfaatkan untuk melakukan analisis terhadap kode program. Proses analisis tersebut kemudian menghasilkan sebuah call graph. Dari call graph yang dihasilkan dapat dideteksi method-method mana saja yang tidak berhasil ditelusuri dan tergolong kedalam unused method. Kakas telah diuji coba pada 5 aplikasi PHP dengan hasil rata-rata nilai presisi sistem sebesar 0.749 dan recall sebesar 1

    Blocking elevated p38 MAPK restores efferocytosis and inflammatory resolution in the elderly

    Get PDF
    Increasing age alters innate immune–mediated responses; however, the mechanisms underpinning these changes in humans are not fully understood. Using a human dermal model of acute inflammation, we found that, although inflammatory onset is similar between young and elderly individuals, the resolution phase was substantially impaired in elderly individuals. This arose from a reduction in T cell immunoglobulin mucin receptor-4 (TIM-4), a phosphatidylserine receptor expressed on macrophages that enables the engulfment of apoptotic bodies, so-called efferocytosis. Reduced TIM-4 in elderly individuals was caused by an elevation in macrophage p38 mitogen-activated protein kinase (MAPK) activity. Administering an orally active p38 inhibitor to elderly individuals rescued TIM-4 expression, cleared apoptotic bodies and restored a macrophage resolution phenotype. Thus, inhibiting p38 in elderly individuals rejuvenated their resolution response to be more similar to that of younger people. This is the first resolution defect identified in humans that has been successfully reversed, thereby highlighting the tractability of targeting pro-resolution biology to treat diseases driven by chronic inflammation
    corecore