24 research outputs found

    The Effectiveness of the Guided Discovery Learning (GDL) Method Using a Contextual Approach Reviewed From Mathematical Critical Thinking Ability of Senior High School in Muna District

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas metode pembelajaran penemuan terbimbing menggunakan pendekatan kontekstual dalam hal keterampilan berpikir kritis siswa SMP. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Kontukowuna, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara pada tahun 2016/2017. Pengumpulan data diperoleh melalui penyediaan empat item pertanyaan instrumen tes keterampilan berpikir kritis, di mana setiap pertanyaan mewakili indikator kemampuan berpikir kritis dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji t satu sampel. Temuan menunjukkan bahwa nilai uji t 2,719> (t_0,05,27) = 2,0518, yang dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran penemuan terbimbing efektif dalam hal kemampuan berpikir kritis siswa SMP. Hasil ini didukung oleh peningkatan rata-rata pretest 27,66 ke posttest 76,00 yang lebih tinggi dari kriteria penguasaan mengajar minimum (KKM) dari 70

    PERAN GURU DALAM SIMBOLISASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Kita ketahui bahwa matematika merupakan ilmu yang bersifat abstrak yang terdiri atas tiga aspek yaitu fakta, konsep, dan prinsip.Aspek-aspek tersebut membentuk hierarki, dengan simbol sebagai bahasanya.Simbol tersebut berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk mengkomunika- sikan matematika sehingga lebih mudah dipahami.Akan tetapi, simbol dalam matematika memiliki jumlah yang cukup banyak serta terdapat irisan antara simbol yang satu dengan simbol yang lainnya.Kondisi inilah yang diduga menjadi penyebab sulitnya siswa khususnya pada jenjang sekolah dasar dalam mempelajari dan memahami pelajaran matematika.Pada jenjang tersebut, si- swa cenderung lebih mudah mempelajari suatu materi yang bersifat konkret dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.Berdasarkan hal tersebut, simbol dipandang sebagai hal yang penting da- lam tercapainya tujuan pembelajaran matematika, sehingga peran guru sangat dibutuhkan dalam simbolisasi matematika. Guru diharapkan mampu memberikan pemahaman awal terhadap siswa mengenai simbol matematika serta dapat mengkaitkan simbol-simbol tersebut dengan kehidupan sehari-hari secara tepat. Dengan demikian, siswaakan lebih mudah memahami materi matematika, meningkatkan minat belajar, dan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan matematika dalam kehidupannya. Kata kunci: Peran Guru, Simbolisasi, Matematika, Sekolah Dasa

    The Effectiveness of The Guided Discovery Learning (GDL) Method Using a Contextual Approach Reviewed from Mathematical Critical Thinking Ability of Senior High School in Muna District

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas metode pembelajaran penemuan terbimbing menggunakan pendekatan kontekstual dalam hal keterampilan berpikir kritis siswa SMP. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Kontukowuna, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara pada tahun 2016/2017. Pengumpulan data diperoleh melalui penyediaan empat item pertanyaan instrumen tes keterampilan berpikir kritis, di mana setiap pertanyaan mewakili indikator kemampuan berpikir kritis dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji t satu sampel. Temuan menunjukkan bahwa nilai uji t 2,719> (t_0,05,27) = 2,0518, yang dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran penemuan terbimbing efektif dalam hal kemampuan berpikir kritis siswa SMP. Hasil ini didukung oleh peningkatan rata-rata pretest 27,66 ke posttest 76,00 yang lebih tinggi dari kriteria penguasaan mengajar minimum (KKM) dari 70. Abstract This study aimed to test the effectiveness of guided discovery learning method using a contextual approach in terms of students' critical thinking skills of SMP. Type of research used was quasi experiment. Population in this research was all VIII grader students of Senior High School in sub-district Kontukowuna, Muna districts, Southeast Sulawesi in 2016/2017. Data collection was obtained through the provision of four items of question of critical thinking skills test instrumen, where each question represents an indicator of critical thinking ability and observation sheet of learning implementation. Research result was analyzed using one sample t test. The findings showed that t test value 2,719> (t_0.05,27) = 2.0518, which can be concluded that the guided discovery learning method was effective in terms of the critical thinking ability of junior high school students. This result was supported by the increase of average of pretest 27.66 to posttest 76.00 which was higher than the minimum teaching mastery criteria (KKM) of 70

    The Responses of Mathematics Pre-Service Teachers Toward Online Lectures in the Covid-19 Era

    Get PDF
    Abstract. Covid-19 pandemic had affected in paradigm changing of learning from face-to-face to online learning. It was not easily adapted by educators or students. This study aims to assessed responses from mathematics pre-service teachers about online lectures during the covid 19 outbreak. The research was a descriptive survey design that was conducted on 75 selected semester II-VI of math students in IAIN Kendari.  Responses were obtained by questionnaires and interviews that further were collected, sorted, and categorized base on an online lecture platform. Our finding reveals that WhatsApp becomes the most entry and frequently platform that used in lectures (65.3%), followed by Google Classroom (18.7%), YouTube (2.7%), e-mail (2.7%), Facebook (1.3%), and a combination of several media (9.3%), while Zoom in the least preferred. The obstacles faced by students during online learning were poor internet connection, internet quota requirements, and limited online lecturing equipment. However, the possibility to study anywhere (home, garden, beach, etc.) and flexible learning time is the ease gained by the students in these methods. Meanwhile, in terms of effectiveness, we found some different responses including very effective (1.3%), effective (12%), less effective (78.7%), ineffective (2.7%), and very ineffective (5.3%).  Generally, most mathematics students (60%) responded they want to meet face to face, and only 2.7% of them want online learning, and (37.3%) want blended learning.  Based on these results, blended learning could be a choice in the lecture by more attractive online media.   Abstrak. Pandemi covid-19 berdampak pada perubahan paradigma belajar dari tatap muka menjadi pembelajaran online. Hal ini tidak mudah diadaptasi oleh pendidik maupun peserta didik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh tanggapan calon guru matematika tentang perkuliahan online di era pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif dengan sampel dipilih secara purposive sebanyak 75 mahasiswa tadris matematika IAIN Kendari semester II-VI. Data diperoleh dengan menggunakan angket dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengurutkan, dan mengkategorisasi. Berdasarkan data tersebut diperoleh bahwa platform online yang sering digunakan dalam perkuliahan diera covid-19 adalah WhatsApp (65,3%), google clasroom (18,7%), YouTube (2,7%), e-mail (2,7%), facebook (1,3%), dan kombinasi beberapa media (9,3%), dengan WhatsApp sebagai media online yang paling disukai dan Zoom yang tidak disukai. Hambatan yang dihadapi mahasiswa selama pembelajaran online yaitu jaringan internet yang terbatas, membutuhkan quota internet yang banyak, dan perangkat perkuliahan online yang minim, sedangkan kemudahan yang diperoleh yaitu dapat belajar dimana saja (rumah, kebun, pantai, dll) serta waktu belajar yang tidak terbatas. Keefektifan perkuliahan online yaitu sangat efektif (1,3%), efektif (12%), kurang efektif (78,7%), tidak efektif (2,7%) dan sangat tidak efektif (5,3%). Secara umum, mahasiswa tadris matematika memberikan tanggapan bahwa ketika pandemi covid-19 berakhir (60%) mahasiswa menginginkan tatap muka, (2,7 %) menginginkan online, dan (37,3%) mengingikan blended learning. Berdasarkan hasil tersebut maka blended learning bisa menjadi alternatif pilihan dalam proses perkuliahan dengan mempergunakan media online yang lebih menarik

    Eksplorasi Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Berdasarkan Keyakinan (Belief) Siswa

    Get PDF
    This study aims to explore students' mathematical critical thinking skills based on belief at SMPN Satu Atap 1 Kabawo. This research is descriptive exploratory. The research subjects were students of class VIII for the 2020/2021 academic year. The instruments used in data collection were test of students’ critical thinking skills, questionnaires on students’ beliefs about mathematics, and interview guidelines. The data collected was then analyzed descriptively. The results showed that the percentage of students' confidence of mathematics in the medium category was 61.12%, the percentage of students’ confidence of mathematics in the high category was 25%, and about 13.88% of students’ confidence of mathematics was in the low category. Students with high confidence showed a tendency to be able to solve critical thinking skills in the aspects of interpretation, analysis, and evaluation. Students with moderate confidence tend to be able to solve problems in the aspects of interpretation and evaluation, while students with low categories have not been able to solve problems in all aspects of critical thinking skills

    EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

    Get PDF
    Pendekatan yang dapat dilakukan guru matematika dalam mengajar guna meningkatkan hasil belajar matematika salah satunya adalah pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) yang menggunakan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Efektifitas penerapan pendekatan RME  dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs N 3 Buton Tengah. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental design. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Kelas VII 2 sebagai kelas eksperimen dan VII 1 sebagai kelas kontrol. Data penelitian ini diperoleh dari tes hasil belajar dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Analisis yang digunakan yaitu uji t dua sampel bebas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) pada pretest memiliki memiliki nilai rata-rata 2,87 dan pada posttest memiliki nilai rata-rata 65,96. 2) Hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan pembelajaran langsung pada pretest memiliki memiliki nilai rata-rata 2,32 pada posttest memiliki nilai rata-rata 38,84. 3) Penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) pada pembelajaran matematika lebih efektif daripada pembelajaran langsung dalam meningkatkan hasil belajar siswa jika dilihat berdasarkan capaian rata-rata nilai posttest hasil belajar

    Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa: Studi pada Siswa SMPN Satu Atap

    Get PDF
    Kemampuan berpikir kritis matematika merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam menyongsong perkembangan IPTEK. Namun, faktanya kemampuan siswa Indonesia masih berada pada level menengah kebawah. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis matematika siswa pada sekolah SMPN Satu Atap di Kecamatan Kabawo. Jenis penelitian ini adalah penilitian kualitatif. Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN Satu Atap 1 Kabawo tahun pelajaran 2020/2021. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes kemampuan berpikir kritis dan wawancara. Data yang telah dihimpun dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa kemampuan berpikir kritis matematika siswa SMPN Satu Atap 1 Kabawo masih tergolong rendah yaitu 0 % dengan katogori tinggi, 5.6% (2 siswa) dengan kategori sedang, dan 94.4% (34 siswa) dengan kategori rendah. Selain itu, jika ditinjau dari setiap aspek kemampuan berpikir kritis matematika, diperoleh hasil bahwa 30,2% mampu menyelesaikan soal pada aspek interpretasi, 20,1% mampu menyelesaikan soal pada aspek mengalisis, 20,1% menyelesaikan soal pada aspek mengevaluasi, dan 1,7% menyelesaikan soal pada aspek menyimpulkan

    Kemampuan komunikasi matematis siswa: studi dengan konteks kearifan lokal

    Get PDF
    Kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan yang penting untuk dimiliki siswa agar dapat mengkomunikasikan pemikiran matematika dalam penyelesaian masalah. Namun, faktanya kemampuan siswa masih belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa di MTs Darul Ulum Ahuhu di Konawe dengan konteks kearifan lokal yang terdiri atas 3 aspek yaitu menulis, menggambar, dan mengespresikan matematika. Jenis penelitian ini adalah penilitian deskriptif. Populasi yang digunakan adalah semua siswa kelas VII MTs Darul Ulum Ahuhu tahun pelajaran 2021/2022. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes kemampuan komunikasi matematis siwa dalam konteks kearifan lokal. Data yang telah dihimpun dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa 13,33% siswa MTs Darul Ulum Ahuhu memiliki kemampuan komunikasi matematis dalam katogori tinggi, 56,67% (17 siswa) dengan kategori sedang, dan 30% (9 siswa) pada kategori rendah. Pada ketercapaian masing-masing aspek komunikasi matematis, sebanyak 88% siswa pada aspek menulis, 57% siswa pada aspek menggambar dan sebesar 51% siswa pada aspek mengekspresikan matematika. Siswa dengan kategori tinggi telah memenuhi 3 aspek komunikasi matematis, siswa kategori sedang hanya mampu memenuhi 2 aspek (menuliskan dan menggambarkan), dan siswa dengan kategori rendah hanya mampu memenuhi aspek menuliskan

    Edumat: jurnal edukasi matematika Vol.8 No.15

    Get PDF
    This article is a literature study on algebraic reasoning with examples of characteristics of algebraic reasoning of seventh graders. Algebra is a branch of mathematics involving symbols and studying about the structure of abstraction system on computation and relations, as well as modeling and solving equations. To understand algebra requires reasoning ability, where the ability is very closely related to drawing conclusions. Algebraic reasoning is essential for understanding algebra, as algebraic capability is important for the mastery of mathematical contents. Due to its importance, teachers are expected to have a clearer and more comprehensive understanding of algebraic reasoning so they could apply it in mathematics learning appropriately
    corecore