73 research outputs found

    PELATIHAN TERAPI KOGNITIF PERILAKU BAGI PEKERJA SOSIAL ANAK DI KOTA BENGKULU

    Get PDF
    Penanganan lima klaster anak, yaitu anak terlantar, anak jalanan, anak dengan kecacatan, anak balita terlantar, anak yang berhadapan dengan hukum, dan anak-anak yang membutuhkan perlindungan khusus, memerlukan keterampilan melakukan Terapi Kognitif-Perilaku. Pelatihan ini bertujuan agar pekerja sosial dan pengurus Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di Propinsi Bengkulu mampu memberikan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang bersifat segera terhadap kasus anak yang dianggap berat. Strategi penerapan IPTEK yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melalui pelatihan. Pelatihan ini menerapkan metode ceramah, diskusi, studi kasus dan penyusunan rencana tindak lanjut (action plan). Pelatihan menggunakan modul pelatihan sederhana. Pelaksanaan selama 2 hari, jumlah keseluruhan 21 Jam Pelajaran. Sebelum peserta mengikuti pelatihan di kelas, peserta terlebih dahulu mengikuti pembelajaran dengan metode e-learning. Secara umum telah terjadi peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan tentang terapi kognitif perilaku. Indikator yang cukup bisa dijadikan acuan diantaranya: (1) ketika seluruh peserta diberi kesempatan praktik, menunjukkan hasil yang baik; (2). adanya peningkatan hasil post test dari seluruh peserta pelatihan. Rata-rata kenaikan nilai hasil pos-test terhadap pre-test sebesar 28.18 atau memiliki persentase kenaikaan sebesar 62.63

    ANALISIS PERAN TARUNA SIAGA BENCANA (TAGANA) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA DI KOTA BENGKULU

    Get PDF
    Tagana adalah relawan sosial yang dilatih yang berasal dari masyarakat yang memiliki kepedulian dan aktif dalam penanggulangan bencana. Peran Tagana dikategorikan dalam tiga fase yaitu pada kegiatan pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana. Latar belakang penelitian ini untuk mengetahui peran anggota Tagana dalam penanggulangan bencana di Kota Bengkulu. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengambilan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara mendalam, studi kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan analisa kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang yang merupakan anggota Tagana Kota Bengkulu. Hasil penelitian menunjukan kegiatan penanggulangan bencana di Kota Bengkulu belumberjalan dengan baik banyak sekalifaktor yang mempengaruhinya.Taruna Siaga Bencana (Tagana) merupakan salah satu komponen dalam penanggulangan bencana, artinya masalah penanggulangan bencana tidak menjadi tanggung jawab penuh Tagana. Peran Tagana Kota Bengkulu pada kegiatan tanggap darurat dan pasca bencana sudah berjalan cukup baik namun pada kegiatan pra bencana belum berjalan sama sekali. Tidak berjalannya peran Tagana Kota Bengkulu pada kegiatan pra bencana dikarenakan oleh beberapa sebab diantaranya: Pemerintah Daerah sebagai pembina Tagana dirasakan kurang dalam melakukan peranannya dalam membina Tagana. Sebagian besar anggota Tagana kota Bengkulu kurang memahami Permensos Tentang Tagana, yang meliputi tugas dan peran, hak dan kewajiban, pendataan, pembinaan dan pengawasan Tagana, dalam hal ini pemerintah khususnya Dinas Sosial belum mensosialisasikan secara optimal Permensos tentang Tagana. Penyebab berikutnya sumber daya manusia yang cenderung masih rendah dikalangan anggota Tagana. Penyebab lainnya adalah belum adanya ukuran pencapaian kinerja Tagana dan kurangnya kolaborasi yang baik antara Tagana dengan Dinsos, Dinkesos dan BPBD. Berdasarkan temuan ini disarankan agar perlunya monitoring dan evaluasi serta perhatian dari pemerintah khususnya Guberbur, Walikota, Dinas Kesejahteraan sosial dan Dinas Sosial terhadap kinerja Tagana. Selanjutnya perlu adanya kolaborasi yang baik antar semua pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana, Forum Tagana perlu mengkomunikasikan secara jelas tentang pekerjaan yang dibebankan kepada anggotanya dan perlunya keterbukaan informasi dalam perekrutan calon anggota Tagana yang baru

    DUKUNGAN KELUARGA DALAM PENANGANAN PASIEN DEPRESI PASCA PERAWATAN DI RUMAH SAKIT JIWA (RSJ) SOEPRAPTO BENGKULU

    No full text
    Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana dukungan keluarga dalam penanganan pasien depresi pasca perawatan di Rumah Sakit Jiwa Soeprapto Bengkulu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dukungan keluarga dalam penanganan pasien depresi pasca perawatan. Metode penelitian adalah penelitian deskriptif kualitatif dimana peneliti mencoba menggambarkan tentang bentuk dukungan keluarga dalam penanganan pasien depresi pasca perawatan. Tehnik pengambilan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemilihan informan menggunakan tehnik purposive), informan yang dipilih yaitu keluarga, keluarga informan dipilih untuk memperoleh informasi terkait dengan penyebab salah satu anggota keluarga mereka mengalami depresi dan ingin mengetahui bentuk dukungan keluarga untuk mencegah terjadinya kekambuhan pada pasien setelah kembali ke rumah. Selain itu, informasi dari eks pasien juga dibutuhkan dengan pertimbangan pasien tersebut pernah menjalani pengobatan di Rumah Sakit khususnya bagi pasien pasca perawatan baik yang baru keluar dari Rumah Sakit ataupun yang sudah lama. Hasil penelitian terhadap dukungan keluarga dalam penanganan pasien depresi pasca perawatan dapat dilihat bahwa dari enam keluarga informan yang dipilih sebagai sampel, hanya tiga keluarga yang berperan aktif dalam pelaksanaan dukungan keluarga yaitu keluarga PS, keluarga HW, dan keluarga JN. Sementara, tiga keluarga lainnya yaitu keluarga RN, keluarga MY, dan keluarga TH juga ikut berperan dalam perawatan eks pasien akan tetapi dalam pelaksanaannya seringkali mengalami hambatan sehingga tidak sepenuhnya mampu berperan aktif. Terdapat tiga faktor penghambat dukungan keluarga antara lain, pengetahuan keluarga, kondisi ekonomi, dan kesibukan keluarga

    PERILAKU SOSIAL PENGGUNA NARKOBA (STUDI KASUS KELURAHAN SIMPANG TIGA KECAMATAN KAUR UTARA KABUPATEN KAUR)

    Get PDF
    Perilaku sosial adalah suatu tindakan rutin yang dilakukan oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan motivasi ataupun kehendak untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkannya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perilaku sosial pengguna Narkoba di Kelurahan Simpang Tiga Kecamatan Kaur Utara Kabupaten Kaur. Jenis penelitian ini adalah penelitian sosial yang dilakukan di lapangan (field research), menggunakan jenis penelitian deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah 4 orang pengguna narkoba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga Kecenderungan perilaku sosial informan yaitu Kecenderungan Peranan, Sosiometrik dan Ekspresi. Dari ketiga Kecenderungan tersebut perilaku sosial informan lebih dominan kepada Kecenderungan Ekspresi, terlihat perilaku informan suka bersaing, agresif, kalem, suka pamer, dan menonjolkan diri. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada pemerintah, masyarakat, dan orang tua agar dapat bekerjasama dalam usaha mengurangi penggunaan narkoba di Kelurahan Simpang Tiga

    PENGELOLAAN HUTAN KONSERVASI DESA BAGI RESISTENSI MASYARAKAT DESA LADANG PALEMBANG KECAMATAN LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS: DESA LADANG PALEMBANG KECAMATAN LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG PROPINSI BENGKULU)

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul “Pengelolaan Hutan Konservasi Desa bagi Resistensi Masyarakat Desa Ladang Palembang Kecamatan Lebong Utara Kabupaten Lebong”. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana bagaimana masyarakat desa Ladang Palembang mengelola Hutan Konservasi Desa?.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang pengelolaan hutan konservasi oleh masyarakat Desa Ladang Palembang, dalam rangka menjaga kelestarian habitat dan ekosistem hutan sehingga dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat disekitarnya.Latar belakang pengambilan tema ini adalah melihat masih banyaknya masalah sosial terutama upaya pemenuhan kebutuhan keluarga khususnya masyarakat yang berada disekitar kawasan hutan (tepian hutan), sehingga membutuhkan peran masyarakat dan strategi pemberdayaan untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya adalah usaha masyarakat desa Ladang Palembang menjalankan Program Pengelolaan Hutan Konservasi Desa.Informan penelitian ini adalah anggota kelompok tani penghijauan, perangkat desa dan masyarakat desa Ladang Palembang. Penelitian ini dikatakan sebagai penelitian deskriptif,teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan analisa kualitatif. Diketahui hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan hutan meliputi perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan berjalan dengan baik meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Ladang Palembang dan sekitarnya, dalam melakukan rehabilitasi kawasan hutan masyarakat menggunakan sumber-sumber yang dimiliki oleh masyarakat desa Ladang Palembang

    PERILAKU MEROKOK DI KALANGAN ANAK SEKOLAH DASAR (STUDI KASUS : DESA TALANG PITO, KECAMATAN BERMANI ILIR, KABUPATEN KEPAHIANG, PROPINSI BENGKULU)

    Get PDF
    Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana perilaku merokok di kalangan anak sekolah dasar yang ada di Desa Talang Pito Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan atau mendeskripsikan tentang perilaku merokok di kalangan anak sekolah dasar. Lokasi penelitian ini adalah di Desa Talang Pito Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif. Metode penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Informan pokok dalam penelitian adalah 10 orang anak sekolah dasar yang merokok. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan perilaku merokok dapat dilihat dari aspek yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan. Pengetahuan informan tentang merek rokok bagus sedangkan pengetahuan informan tentang bahaya dari merokok sangat minim. Semua informan mengaku merokok awalnya karena coba-coba. Keinginan ini timbul karena seringnya melihat orang-orang disekitar mereka merokok. Selain itu ajakan dari teman dan lemahnya pengawasan dari keluarga. Keseluruhan informan mengaku sejauh ini mereka belum berani merokok secara terbuka di depan anggota keluarga mereka. Aktivitas merokok biasa dilakukan informan sepulang dari sekolah. Rokok di dapatkan informan dari uang jajan, teman, mengambil rokok milik anggota di rumah dan membuat sendiri rokok dari kertas. Sebanyak 3 atau 30,00 % informan mengakui pernah mengalami gangguan kesehatan seperti batuk-batuk akibat mengkonsumsi rokok. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk penelitian ini adalah hendaknya para orang tua lebih memperhatikan dan memberikan pengawasan terhadap anak-anak mereka. Selanjutnya para tenaga pendidik di sekolah diharapkan menjalin kerjasama dengan instansi kesehatan untuk memberikan penyuluhan tentang bahaya rokok. Masyarakat yang tinggal di sekitar tempat tinggal anak yang merokok bisa melakukan kerjasama dengan pekerja sosial untuk bertindak sebagai educator, fasilitator, dan konselor bagi anak yang merokok. Untuk masyarakat khususnya yang memiliki warung agar tidak menerima anak-anak yang masih di bawah umur untuk membeli rokok
    • …
    corecore