399 research outputs found

    The Performance of Mangrove (Rhizophora apiculata) Leaf Extract to Treat Vibriosis (Vibrio harveyi) in Mud Crab (Scylla serrata)

    Get PDF
    Mud crabs (Scylla serrata) is one of the most economic crabs in Central Java. However, mortality was reached 80% during fattening due to bacterial infection. Meantime, mangrove leaf contain bacteriostatic and bactericidal such as saponin, flavonoid, tanin, alkaloid, steroid, terpenoid and phenol that might effective to control bacterial infection. This study was carried out to observe the performance of mangrove leaf extract to treat vibriosis in mud crabs at various concentration in vitro and in vivo. In vitro study demonstrated that mangrove leaf extract at concentration of 300 mg/l to 900 mg/l were able to prevent Vibrio harveyi growth and formed clear ring between 11.37–13.67 mm. Forty eight mud crabs at body weight of 4011±253 g were injected with a bacterial V. harveyi at density of 106 CFU/ml in between the leg join. Then immersed into mangrove leaf extract at concentration of 0 mg/l, 300 mg/l, 600 mg/l, 900 mg/l for 30 minutes. Post injection of bacterial Vibrio crabs showed clinical signs such as wide apart of swimming and walking legs, blackened carapace, white spots, and red spots. Immersion of mangrove leaf extract post injection could improved survival rate, healing and histopathological features of experimental crabs. Therefore, it can be concluded that the use of mangrove leaf extract at 900 mg/l demonstrated best survival rate, histopathological feature and recovery after 14 days post infection

    Pengembangan Produk Unggulan Daerah Agroindustri Kopi Melalui Penerapan Teknik Produksi Bersih di Kecamatan Panti Kabupaten Jember

    Get PDF
    Kopi Jember cukup dikenal dikalangan masyarakat, di Jawa Timur potensinya ke dua setelah Malang. Kecamatan Panti, merupakan salah satu daerah penghasil kopi rakyat dengan luasan wilayah 160.71 km2 terdiri dari 6 dusun, posisinya berada sekitar 17 km dari pusat kota Jember. Luasan tersebut selain untuk pemukiman sebagian besar merupakan lahan pertanian (kopi). Kesejahteraan masyarakat umumnya terkendala dengan permasalahan kompleks minimnya manajemen usahatani menyangkut musim panen kopi yang hanya setahun sekali, selanjutnya petani hanya bergantung pada hasil pekarangan dan tegalan. Pada musim panen banyak limbah padat dan cair, setiap pengolahan 1 ton kopi umumnya menghasilkan rendemen biji kopi 40%, limbah padat 38,4%, limbah cair 2946 liter. Limbah padat mengandung beberapa zat kimia beracun (alkaloid, tanin, dan polifenol). Pemahaman masyarakat terhadap penerapan agroindustri berwawasan lingkungan (Sustainable Agriculture) masih sangat rendah, belum tersentuh inovasi teknologi ditingkat proses produksi, maupun pengelolaan limbah terhadap kelestarian lingkungan, rendahnya tingkat pendidikan pada sumberdaya manusia. Solusi tepat POLIJE melalui desiminasi pengabdian PPPUD agroindustri kopi melalui inovasi teknik “Produksi bersih”, mampu meningkatkan produksi kopi rakyat secara kuantitas dan kualitas memenuhi standar produk unggulan, memelihara dan memperkuat pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang, mencegah/memperlambat proses degradasi sumber daya alam melalui penerapan daur ulang limbah dan memanfaatankannya menjadi produk turunan yang bermanfaat. Target akhir tercapai peningkatan kualitas produk kopi Panti sebagai produk unggulan; dihasilkan produk turunan kopi sebagai hasil sampingan produksi bersih kopi, performansi lingkungan baik, sehat dan terpelihara sumber daya alamnya, terjadi peningkatan keuntungan komparatif/kesejahteraan masyarakat petani secara berkesinambungan, terbentuk desa wisata sebagai wadah promosi dan pemasaran hasil.

    Pengembangan Produk Unggulan Daerah Agroindustri Kopi Melalui Penerapan Teknik Produksi Bersih di Kecamatan Panti Kabupaten Jember

    Get PDF
    Kopi Jember cukup dikenal dikalangan masyarakat, di Jawa Timur potensinya ke dua setelah Malang. Kecamatan Panti, merupakan salah satu daerah penghasil kopi rakyat dengan luasan wilayah 160.71 km2 terdiri dari 6 dusun, posisinya berada sekitar 17 km dari pusat kota Jember. Luasan tersebut selain untuk pemukiman sebagian besar merupakan lahan pertanian (kopi). Kesejahteraan masyarakat umumnya terkendala dengan permasalahan kompleks minimnya manajemen usahatani menyangkut musim panen kopi yang hanya setahun sekali, selanjutnya petani hanya bergantung pada hasil pekarangan dan tegalan. Pada musim panen banyak limbah padat dan cair, setiap pengolahan 1 ton kopi umumnya menghasilkan rendemen biji kopi 40%, limbah padat 38,4%, limbah cair 2946 liter. Limbah padat mengandung beberapa zat kimia beracun (alkaloid, tanin, dan polifenol). Pemahaman masyarakat terhadap penerapan agroindustri berwawasan lingkungan (Sustainable Agriculture) masih sangat rendah, belum tersentuh inovasi teknologi ditingkat proses produksi, maupun pengelolaan limbah terhadap kelestarian lingkungan, rendahnya tingkat pendidikan pada sumberdaya manusia. Solusi tepat POLIJE melalui desiminasi pengabdian PPPUD agroindustri kopi melalui inovasi teknik “Produksi bersih”, mampu meningkatkan produksi kopi rakyat secara kuantitas dan kualitas memenuhi standar produk unggulan, memelihara dan memperkuat pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang, mencegah/memperlambat proses degradasi sumber daya alam melalui penerapan daur ulang limbah dan memanfaatankannya menjadi produk turunan yang bermanfaat. Target akhir tercapai peningkatan kualitas produk kopi Panti sebagai produk unggulan; dihasilkan produk turunan kopi sebagai hasil sampingan produksi bersih kopi, performansi lingkungan baik, sehat dan terpelihara sumber daya alamnya, terjadi peningkatan keuntungan komparatif/kesejahteraan masyarakat petani secara berkesinambungan, terbentuk desa wisata sebagai wadah promosi dan pemasaran hasil.

    Load Balancing Menggunakan Metode Bubble Sort pada Sistem Database dengan Multi Server

    Full text link
    The increasing demand for the utilize services computer networks has increased the traffic on the network. In general, the server provides service round the clock without a break, so that problems such as breakdown of communication in the network is lost that must be avoided. This cases need for a bettersystem with high performance and reliable every time. Current server technology development will be fast but the memory access speed is slower than the increase in the consumption of bandwidth. This is one o f the factors causing the bottleneck experienced of server. With the load balancing can be provide abetter solution. The concept used to provide a server has the same service. Then, the load balancing will check the CPU USAge on each server. The server will perform selection based on the value of the smallest CPU Usage o f all existing servers. The application load balancing is placed before the user accessing ofserver with the object of distributing requests from the user to any of the servers that have been selected by the load balancer. Load balancing provides many benefits to systems that use it. The first, low cost, existing resources do not need to be replaced or discarded. Second, don't always need high end equipment. Third, easily developed when needed arose and a drastic decline in the quality o f service. Load balancing is also more secure, when a failure occurs on the server, load balancing application will redirect the user to the server is still available

    Potensi Sintaks Model Pembelajaran Konstuktuvis-Metakognitif dalam Melatihkan Berpikir dan Kemandirian Belajar Siswa

    Full text link
    Berbagai kajian menunjukkan kapasitas berpikir dan kemandirian belajar siswa Indonesia memprihatinkan. Di sisi lain, peradaban manusia telah memasuki era pengetahuan. Kemampuan esensial yang diperlukan oleh luaran pendidikan adalah kemampuan berpikir dan kemandirian belajar. Rendahnya kemampuan tersebut salah satunya disebabkan oleh model pembelajaran. Tulisan ini merupakan bagian dari penelitian pengembangan model pembelajaran berbasis konstruktivis-metakognitif yang dirancang untuk memberdayakan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kemandirian belajar. Model pembelajaran diturunkan dari teori konstruktivisme personal Piaget dan konstruktivisme sosial Vygotsky diperkuat dengan strategi metakognitif. Produk sintak model pembelajaran kontruktivis metakognitif sebagai berikut, 1) Fase I: Pembentukan Kelompok Kolaboratif, 2) Fase II: Aktivasi Skemata Awal, 3) Fase III: Penciptaan Konflik Kognitif, 4) Fase IV: Perencanaan Pengkonstruksian Konsep, 5) Fase V: Pengkontruksian Konsep, 6) Fase VI: Presentasi Kelas, 7) Fase VII: Tes Individu, dan 8) Fase VIII: Rekognisi Kelompok. Karakter konstruktivis dan strategi metakognitif pasa sintak model berpotensi mampu memberdayakan kemampuan berpikir dan kemandirian belajar

    Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening. Responden penelitian adalah 48 pegawai di kantor Balai Penempatan Pelayanan dan Perlindungan Tenaga kerja Indonesia (BP3TKI) Semarang. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Analisis data menggunakan teknik regresi berganda simultan dua persamaan regresi dengan pengolah data SPSS versi 20. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja, lingkungan kerja dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi dan Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB. Kepuasan kerja menjadi faktor dominan dlam membentuk komitmen organisasi yang berdampak pada OCB

    Kebutuhan Desain Awal Pada Pilot Plant Pengolahan Monasit Menjadi Thorium Oksida (ThO2)

    Get PDF
    Pengumpulan data dan informasi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan desain awal pilot plant pengolahan monasit menjadi thorium oksida (ThO2). Kandungan thorium pada monasit di Indonesia cukup tinggi antara 2,9 – 4,1 % dan cukup melimpah terutama di Kepulauan Bangka Belitung. Thorium dapat digunakan sebagai bahan bakar dikarenakan potensinya lebih melimpah dibandingkan uranium. Pabrik pengolahan thorium oksida dari monasit secara komersial didirikan mulai dari pilot plant untuk menguji data laboratorium. Desain pilot plant dimulai dari desain awal, basic design, desaindetil, procurement,dan konstruksi. Kebutuhan untuk desain awal yang telah dilakukan meliputi data umpan dan produk, blok diagram proses, deskripsi proses, penentuan kondisi proses, dan jenis alat utama. Data and information collection aimed in order to meetthe needs ofthe initial designfor pilot plantof monazite processing into thorium oxide (ThO2). The content ofthorium inmonaziteis high in Indonesia between 2.9 to 4.1% andrelatively abundantin Bangka Belitung Islands. Thorium can be used as fuel because of its potential is more abundant instead of uranium. Plant of thorium oxide commercially from monazite established starting from pilot plant in order to test laboratory data. Pilot plant design started from initial design, basic design, detailed design, procurement and construction. Preliminary design needs includes data feed and products, a block diagram of the process, a description of the process, the determination of process condition sand type of major appliance has been conducted
    • …
    corecore