665 research outputs found
Hukum Sedekah dalam Konteks Kewenangan Peradilan Agama
Kompetensi Peradilan Agama meliputi bidang-bidang perkawinan, kewarisan, wasiat dan hibah, wakaf dan sedekah. Bidang hukum perkawinan, uraian hukum terapannya telah di unifikasi dan dikodifikasi secara tuntas dalam Undang-undang Nomor 1 tahun 1974, Peraturan pemerintah Nomor 9 tahun 1975, Bab I Kompilasi Hukum Islam. Bidang hukum kewarisan, Wasiat dan hibah telah diatur dalam Buku TI KHI, dan bidang perwakafan juga telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1977 jo Undang-undang Nomor 41 tahun 2004, KHI Buku III dan peraturan lain, tetapi bidang hukum sedekah yang telah dipatok sebagai bidang garapan Peradilan Agama itu belum disiapkan dan belum dilengkapi dengan buku-buku terapan sebagai acuan yuridis yang dapat memberikan kepastian hukum bagi para pencari keadilan. Di sisi lain Undang-undang Peradilan Agama memperingatkan agar Peradilan Agama tidak menolak untuk memeriksa dan memutuskan perkara sedekar yang diajukan kepadanya dengan dalil bahwa hukum tidak atau kurang jelas, melainkan wajib memeriksa dan memutuskannya dengan cara menggali nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat (Pasal 229 KHI). Dalam tulisan ini pembahasan akan difokuskan pada ruang lingkup sedekah yang merupakan kewenangan absolut Peradilan Agama dan bagaimana penyelesaian konfliknya. Kesimpulan: bahwa ruang lingkup sedekah menjangkau segala bentuk ibadah Maliyah wajibah dan sunnah, minus bentuk-bentuk sedekah yang telah terlegalisasi dalam peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Penyelesaian sengketa sedekah diajukan ke pengadilan Agama menurut ketentuan hukum acara perdata yang berlaku. Yang berkualitas sebagai penggugat/para penggugat dalam gugatan sedekah ialah: 8 asnaf yang ada, mutashaddaq atau ahli warisnya, pejabat yang berwenang dan pihak-pihak yang berkepentingan. Keywords : Hukum sedekah, Peradilan Agam
Penyalahgunaan Narkotika Ditinjau dari Undang-undang No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana rumusan perbuatan penyalahgunaan narkotika menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika dan bagaimana USAha penanggulangan dan pemberantasan tindak pidana narkotika. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif sehingga dapat disimpulkan: 1. Penyalagunaan narkotika telah membahayakan masa depan bangsa Indonesia karena jumlah penggunanya meningkat tajam dari hari kehari. Persoalan narkotika tidak dapat dibebankan pada BNN atau beberapa kementerian tetapi juga harus ada peran serta dari semua pihak termasuk masyarakat. 2. Penegakan hukum terhadap kejahatan narkotika belum dilakukan secara maksimal.Hendaknya penegak hukumlebih tegas lagi dalam menangani suatu kasus narkotika agar memberikan efek jerah kepada bandar narkotika beserta dengan pihak-pihak lainnya yang menyalagunakan narkotika
Analisis Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah Kabupaten Ketapang Sebelum dan Sesudah Otonomi Daerah
Regional Autonomy are right, authority and duty of region to arranges and manages itself based on valid regulation. The region should do all of things that they got,, the destination is for making government serving be nearer with publics, publics can control every fund of Regional Income easier.. besides that,, it can create healthy competition inter-Regional and push innovation. In implementation,, Ketapang Regency,, one of West Kalimantan Province is a part of Autonom Region as instruction of law No. 25 / 1956 about The Formation Regional Autonomy West Kalimantan Province, South Kalimantan and East Kalimantan, the result is unoptimal. One of The Reason is the Regency is not making his Regional Fund and Cost maximal yet. so that,, the writer to critise about THE Fund and Cost of Ketapanag Regency before and after Autonomy happen. So,, the writer gives the title of this assignment with The Analysis of Regional Fund and Cost in Ketapang Regency before and After Autonomy Happen. The formulation of problem that I can analyse is Do regional autonomy can give effect of Regional Fund and Cost in Ketapang Regency?. The purpose of this research is to know and to analyse the condition of Regional Fund and Cost before anad after autonomy happen. The result of this research expected can give benefit for Regional Government as input and judgment to determine financial regional policy that related to Regional Fund and Cost and as reference for the next researcher. This research use Descriptive metode and Time Series Data (1998-2013), the source is secondary data from The Official of Regional Fund in Ketapang Regency. The analyse instrument of this research are decentralitation level of fiscal, the analyse of effectivity and Paired Sample T-Test. The conclution is the level of Fiscal Decentralitation before and after regional autonomy in Ketapang Regency is low. The contribution of Regional Fund after regional autonomy higher than before regional autonomy. It cause the differences of number Regional Cost is higher than before Regional Autonomy and the effect of Regional Autonomy about Regional Fund and Cost in Ketapang Regency
Evaluasi SDM Sistem Informasi Akademik Poltekkes Kemenkes Padang Menggunakan Framework COBIT 5
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kapabilitas dan usulan rekomendasi perbaikan sistem informasi akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang khususnya pengelolaan sumber daya manusia (proses APO07) dengan menggunakan framework COBIT 5. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif menggunakan kerangka kerja COBIT 5. Prosedur penelitian ini dimulai dengan melakukan obervasi, wawancara, kajian pustaka, memberikan kuesioner kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan sistem informasi akademik. Hasil penelitian diketahui bahwa tingkat kapabilitas untuk sistem informasi akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang untuk domain APO pada proses APO07 gagal mencapai level 1 dengan kategori Partially Achieved (49,67%). Hasil pengolahan data ini menjadi dasar rekomendasi untuk perbaikan pengelolaan sistem informasi akademik Poltkekkes Kemenkes Padang untuk mencapai target level 3
DOMINASI HALANGAN SAMPING TERHADAP ARUS BERJALAN DI SIMPANG ATAS FLYOVER KEMILING (STUDI KASUS: FLYOVER KEMILING DAN JALAN PRAMUKA KOTA BANDAR LAMPUNG)
Kota Bandar Lampung berkembang dengan pesat. Salah satunya pada simpang Flyover Kemiling dan Jalan Pramuka yang merupakan salah satu kawasan komersil di kota Bandar Lampung. Kawasan ini terdapat pusat permukiman dan pendidikan seperti: SD 5 Sumber Rejo, Perumahan Monic Kluster Kemiling, dan lain-lain. Pada simpang ruas jalan ini adalah salah satu simpang terpadat di Kota Bandar Lampung, jalan ini berada di kecamatan Kemiling yang menghubungkan Jalan Imam Bonjol, Jalan Teuku Cik Ditro dan Jalan Pramuka. Mandek ini juga terjadi dikarenakan adanya alat angkutan berhenti di sekitar pulau jalan depan flyover kemiling akibat adanya tundaan antrian yang disebabkan jalan dari arah terminal tidak satu arah lagi sehingga banyak terjadi tundaan antrian dari arah terminal menuju bawah dan atas flyover kemiling dan sebaliknya. Lokasi penelitian yaitu terletak di Jalan atas Flyover Kemiling Kota Bandar Lampung dan Jalan Pramuka Kota Bandar Lampung. Analisis data dilakukan setelah semua data rakitan survei terkumpul. Dalam pengolahan data untuk mengetahui nilai arus berjalan dan halangan samping dianalisis dengan menggunakan PKJI 2014 dan pengolahan data untuk mengetahui dominasi halangan samping terhadap arus berjalan dianalisis dengan bantuan program SPSS. Arus berjalan tertinggi sebesar 910 skr/jam pada pukul 14.00-15.00 WIB pada datum Senin tanggal 30 Mei 2022 di ruas Jalan Flyover Teuku Cik Ditiro Arah ke Tanjung Karang Kota Bandar Lampung, sedangkan halangan samping tertinggi di Jalan Flyover Teuku Cik Ditiro Kota Bandar Lampung sebesar 472.2 kejadian/jam pada jam 17.00-18.00WIB pada datum Senin tanggal 30 Mei 2022 dengan kelas halangan samping sedang (S). Arus berjalan tertinggi sebesar 965.4 skr/jam pada pukul 16.00-17.00 WIB pada datum Minggu tanggal 29 Mei 2022 di ruas Jalan Pramuka Arah ke Tanjung Karang Kota Bandar Lampung, sedangkan halangan samping tertinggi di Jalan Pramuka sebesar 557.2 kejadian/jam pada jam 17.00-18.00WIB pada datum Senin tanggal 30 Mei 2022 dengan kelas halangan samping tinggi (T). Dari rakitan regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS diperoleh regresi linier berganda yang positif, yaitu: sebesar 66.7% di Jalan Pramuka Kota Bandar Lampung
Analisis Hidden Capacity dengan Permodelan Gate Cycle pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Studi Kasus pada PLTU Air Anyir Bangka Unit 2 Kapasitas 30 MW PT PLN (Persero)
Kebutuhan energi listrik di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya, hal ini seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Namun tingginya kebutuhan energi listrik belum mampu dipenuhi mengingat keterbatasan daya listrik yang ada. Hal ini ditandai dengan pemadaman listrik bergilir yang masih terus terjadi. Salah satu USAha yang dilakukan pemerintah untuk menambah pasokan energi listrik dengan membangun pembangkit listrik baru dan mengoptimalkan pembangkit listrik yang telah ada dengan melakukan konservasi energi. Tuntutan pembangkit listrik tenaga uap harus mempunyai efisiensi daya yang besar mengakibatkan faktor efisiensi merupakan hal yang sangat penting dan selalu menjadi pembahasan utama. Namun, pada PLTU 3 Air Anyir Bangka mengalami penurunan daya yang cukup besar , hal tersebut dikarenakan ketika keadaan komisioning menggunakan batu bara dengan kalor yang sangat tinggi (High Rank), tetapi pada saat ini pembangkit tersebut menggunakan batu bara dengan nilai kalor yang rendah (Low Rank), sehingga menyebabkan kerugian besar setiap harinya oleh pihak PLN. Oleh karena itu, perlu di lakukan analisa pada PLTU 3 Air Anyir Bangka agar performa dari pembangkit dapat kembali seperti keadaan design. Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini, diawali dengan pengambilan data PLTU. Metode analisa unjuk kerja pembangkit dilakukan dengan analisa termodinamika dan menjalankan software pembangkit ,yaitu gatecyle. Data yang di gunakan disesuaikan dengan kondisi operasi dan data desain di PLTU 3 Air Anyir Bangka. Variasi yang dipakai pada metode ini adalah variasi batu bara terhadap pembebanan dan efisiensi. Hasil yang di dapatkan pada penelitian ini adalah dengan meningkatkan konsumsi bahan bakar kita dapat meningkatkan beban, tetapi batas maksimumnya adalah 80% dari coal feeder yaitu 20 t/h, sehingga bahan bakar yang direkomendasikan adalah 4298,64kcal/kg. pada software Gate Cycle di dapatkan konsumsi bahan bakar dan efisiensi dari bahan bakar 5145 kcal/kg, 3928 kcal/kg,dan 4298,64kcal/kg adalah 16,71t/h, 21,94t/h,dan 20t/h dan efisiensi adalah 30,03%, 25,45%, dan 26,71%. Sedangkan heat rate adalah 11651,1 kj/kWh, 11759 kj/kWh, dan 11852,1 kj.kWh. kemudian pada analisa perhitungan di dapatkan efisiensi adalah 30,22%, 26,62%, dan 27,9%. Heat rate pada analisa perhitungan adalah 11985,95 kj/Kwh, 12262 kj,kWh, dan 11964 kj/kWh
Kapabilitas Aparatur Pemerintah Kecamatan dalam Pengawasan Pertambangan tanpa Izin (Peti) di Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi
Unlicensed mining (PETI) is a serious problem, so the supervision of Unlicensed Mining (PETI) in Cerenti Sub-district requires the integration of resources or involving many parties in Cerenti Sub-district, especially the sub-district government apparatus. Various methods have been undertaken in the supervision of Unlicensed Mining (PETI) by Cerenti District Integrated Team. The problems of this research are (1) What is the capability of the sub-district government apparatus in the supervision of Unlicensed Mining (PETI) in Cerenti Sub-district Kuantan Singingi District? The purpose of this research are (1) to know the capability of sub-district government apparatus in supervision of Unlicensed Mining (PETI) in Cerenti Sub-district Kuantan Singingi Regency. This research method is qualitative research method with phenomenology approach.The conclusion of this research mentioned that the implementation of supervision of Unlicensed Mining (PETI) in Cerenti District is not yet maximal, but the implementation of Unsecured Mining (PETI) supervision has been in accordance with the Decision Letter of Regent Number 13 Year 2013 regarding the establishment of Integrated Team. However, the lack of follow-up done by the kecamatan is due to the absence of special budget and other supporting training which can assist in the implementation of Unsecured Mining (PETI) supervision in Cerenti Sub-district
Hidrolisis Karbohidrat Dari Sampah Sayur Dan Buah Dengan Katalisator H2so4 Encer Sebagai Bahan Baku Bioetanol
Bio-ethanol is an alternative motor fuel which environmental friendly and renewable because it can be produced from plants containing sugar, starch, and cellulose. Generally, bio-ethanol production consists of hydrolysis process to produce sugar and fermentation process to produce ethanol. This research was to study process of carbohydrate hydrolysis of fruit and vegetable wastes by dilute sulfuric acid solution. The product of sugar solution was expected to be used as raw material of bioethanol production. The variable of experiment is temperature between 393 β 493 K. The experiment was run with 600 ml sulfuric acid 0,5 % (volume) and one hundred gram of polysaccharide waste in an autoclave. The autoclave was closed prefectly, heated and shaked. When it reached 373 K, the time was taken as zero and sample of about 10 ml was taken. After reached desired temperature, the temperature was kept constant. During the process, every 5 minutes, samples were taken and then be analyzed its sugar concentration by Fehling methods. The homogenous kinetics model of fist orde was used to study kinetics in this experiment
Pemanfaatan Batubara Sebagai Bahan Bakar Alternatif Untuk Pengeringan Karet Remah Pada Industri Karet
The scarcity of diesel fuel in the future especially for drying rubber is based on some statements which said that the use of fuel in Indonesiawill increase along with the decrease oil reserve and also with the decrease subsidy. Early efforts have been made to obtain an alternative fuel to substitute diesel fuel as an anticipation step to face the problems that will be a barrier to the continuity of rubber production. Rubber is one of the main commodities from the agricultural sector in Indonesia. According to the thought above, a research has been done to use raw coal as an alternative fuel for drying crumb rubber. This research was done in the crumb rubber factory in Kalimantan. The burner used is Cycloburner made by Water Wide Guthrie, Malaysia-New Zealand. Drying temperature for SIR 10 is 115-120oC. Raw coal used is Adaro-Kalimantan type.The result shows that the gas from the combustion of the raw coal does not affect the rubber quality. The rubber fulfills the requirements as SIR 10 with dirt content 0.03 - 0.049%, ash content 0.37 - 0.48%, volatile matter 0.34 - 0.38%, Po 39 - 48.5 and PRI 70.5 - 76.7
- β¦