805 research outputs found
PEMBELAJARAN MEMBANDINGKAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DENGAN TEKS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI PADA SISWA KELAS X SMA PASUNDAN 3 BANDUNG 2016 /2017
vi
ABSTRAK
Me
mbaca
adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
untuk memp
e
roleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata
-
kata
atau bahasa tu
lis.
Salah satu m
ode
l
pembelajaran yang dapat meningkatkan kreati
fitas
siswa dalam me
mbandingkan
teks
prosedur
kompleks
de
ngan teks eksposisi
, yaitu de
-
ngan m
ode
l
inkuiri
salah satu alat
kegiatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk
belajar aktif
yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis
.
Rumusan masa
lah yang penulis ajukan
(1)
m
ampukah penulis melaks
a
nakan
pembelajaran membandingkan teks
prosedur kompleks
dengan
teks eksposisi
dengan
menggunakan model
Inkuiri
pada siswa kelas X
SMA Pasundan 3 Ban
dung?
;
(2)
m
ampukah siswa kelas X
SMA Pasundan
3 Bandung
melakukan pembelajaran mem
-
bandingkan teks
prosedur kompleks
dengan
teks eksposisi
dengan menggunakan m
odel
Inkuiri
?
;
(3)
e
fektifkah mode
l Inkuiri
diterapkan dalam pembelajaran membandingkan
teks
prosedur kompleks
dengan
teks eks
posisi kompleks
pada siswa kelas X
SMA
Pasundan 3 Bandung
?
Penenelitian ini bertu
juan untuk mengetahui
kemampuan
penulis,
kemampuan
siswa
dan ketepat
an model inkuiri
dalam pem
belajaran me
mbandingkan
teks
prosedur
kompleks
dengan
teks eksposisi
menggunakan m
ode
l
inkuiri
pada siswa kelas X
SM
A Pasundan 3
Ba
ndung
.
Hipotesis yang penulis rumuskan
yaitu:
(1)
p
enulis mampu melaksanakan pem
-
belajaran
membandingkan
teks
prosedur kompleks
dengan teks
eksposisi
menggunakan
model
Inkuiri
pada siswa kelas X SMA
Pasundan 3 Bandung
;
(2)
s
iswa kelas X
SMA
Pasundan 3
Bandung
mampu mengikuti pembelajaran
membandingkan
teks
prosedur
kompleks
dengan teks
eksposisi
dalam bentuk tulisan berdasarkan struktur kedua teks
; (3)
m
odel
Inkuiri
efektif digunakan dalam pembelajaran
membandingkan
teks
prosedur
kompleks
dengan teks
eksposisi
pada siswa kelas X SMA
Pasundan 3 Bandung.
M
etode
penelitian yang digunakan
penulis dalam penelitian ini adalah metode
penelitian
one group pretest
-
posttest design,
dengan teknik penelitian telaah pustaka,
observasi, uji coba, dan tes. Adapun hasil penelitiannya sebagai berikut.
1.
Penulis mampu
merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran me
mbanding
kan
teks
prosedur
kompleks dengan
teks eksposisi
menggunakan m
ode
l
inkuiri
pada siswa
kelas X
IPS 2
SM
A Pasundan 3
Bandung. Hal ini terbukti dengan hasil penilaian
perencanaan dan pelaksanakan pembelajaran sebesar 3,
8
6. Kemampuan penulis
termasuk ke dalam kategori sangat baik (A).
2.
Siswa kelas X
IPS 2
SMA Pasundan 3
B
andung mampu me
mbandingkan
teks
prosedur
kompleks
dengan
teks eksposisi
menggunakan m
ode
l
inkuiri
.
Hal ini terbukti
dari nilai rata
-
rata
pretes
yaitu 1,
53
, sedangkan nilai rata
-
rata
postes
3,22
. Jadi selisih
nilai rata
-
rat
a pre
tes
dan post
es
yaitu
1,69
.
3.
M
ode
l
inkuiri
efektif digunakan dalam me
mbandingkan
teks
prosedur
kom
pleks pada
siswa kelas X
IPS 2
SM
A Pasundan 3
Bandung. Hal ini terbukti dari hasil perhitungan
taraf signifikan perbedaan dua
mean
antara
pretes
dengan nilai
postes
,
diketahui t
hitung
20,87
> t
tabel
2,0
9
.
Dengan demikian penulis
menyimpulkan pembelajaran membandingkan teks
prosedur kompleks dengan teks eksposisi menggunakan model inkuiri menunjukan ke
-
berhasilan.
Kata kunci: Pembelajaran, membandingkan, teks prosedur kompleks,
teks eks
posisi,
inkuiri
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARANING DENGAN TEKNIK E–LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN ( Penelitian Tindakan Kelas ( PTK)materi pokok “ Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar Negara” Kelas VIII –H di SMP Pasundan 1 Bandung )
Kata kunci
(keyword)
: Penerapan, model pembelajaran
problem based learning
,
teknik
E
-
Learning
, terhadap
, hasil belajar, peserta didik..
Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning
(PBL) Dengan
Teknik
E
-
Learning
Untuk Terhadap
Hasil
Belajar
Pe
serta Belajar Peserta Didik
Mata Pelajaran Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegaraan (Penelitian Tindakan
Kelas Pada Materi Pancasila Sebagai Ideologi Negara Dan Dasar Negara Di Kelas
VIII
-
H
Semester 1 SMP Pasundan 1 Bandung). Penelitian ini bertujuan un
tuk
mengetahui persiapan yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar di
SMP Pasundan 1 Kota Bandung dengan menggunakan model
Problem Based
Learning
dengan Teknik
E
–
Learning
pada materi Pancasila Sebagai Ideologi
Negara Dan Dasar Negara dan unt
uk mengetahui prestasi belajar peserta didik pada
mata pelejaran PKn melalui penggunaan model
Problem Based Learning
dengan
teknik
E
-
Learning
.
Permasalahan pokok dalam penelitian ini bahwa peserta didik
kurang aktif dalam proses belajar mengajar pada mat
a pelajaran PKn, hal ini
dibuktikan dari pengamatan dan observasi peneliti sebelum melaksanakan penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini penelitian tindakan kelas. Rancangan
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik p
os tes,
observasi, wawancara, studi dokumen, dan catatan lapangan. Untuk mencapai tujuan
penelitian tersebut digunakan rancangan analisis data yaitureduksi data, penyajian
data (
dataplay
), dan validitas data. Berdasarkan data hasil observasi
Penilaian RPP
siklus I me
ndapatkan presentase sebesar 7
5 % dan siklus II 95%, dari
data hasil observasi aktti
fitas guru siklus I sebesar 77 % dan siklus II 95
% dari data
hasil observasi aktivitas guru siklus I siklus II terjadi suatu peningkatan, sedangkan
rekapitulas
i
nilai tes siklus I sebesar 47,72%, dan siklus II 99,9
% dari data
rekapitulasi nilai tes siklus I dan siklus II terjadi suatu peningkatan hasil belajar
peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa secara garis bes
arnya model pembelajaran
problem based learning
dengan
teknik
E
-
Learning
dapat meningkatkan hasil belajara peserta didik
A new type of temperature driven reorientation transition in magnetic thin films
We present a new type of temperature driven spin reorientation transition
(SRT) in thin films. It can occur when the lattice and the shape anisotropy
favor different easy directions of the magnetization. Due to different
temperature dependencies of the two contributions the effective anisotropy may
change its sign and thus the direction of the magnetization as a function of
temperature may change. Contrary to the well-known reorientation transition
caused by competing surface and bulk anisotropy contributions the reorientation
that we discuss is also found in film systems with a uniform lattice
anisotropy. The results of our theoretical model study may have experimental
relevance for film systems with positive lattice anisotropy, as e.g. thin iron
films grown on copper.Comment: 7 pages, 4 figures, accepted for publication in EPJ
- …