6,168 research outputs found

    Hubungan Asupan Zat Gizi dengan Bone Mass Density (BMD) pada Pasien Osteoporosis di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung

    Get PDF
    Latar Belakang : Osteoporosis merupakan suatu penyakit sistemik tulang yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan rentan patah walaupun terkena trauma minimal. Beberapa zat gizi yang berkaitan dengan kepadatan tulang adalah kalsium, vitamin D, dan isoflavon, sedangkan protein hewani, serat dan natrium dapat menghambat penyerapan kalsium yang mengakibatkan penurunan kepadatan tulang . Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan zat gizi kalsium, vitamin D, isoflavon, protein hewani, serat, dan natrium dengan Bone Mass Density (BMD) pada pasien osteoporosis. Metode : Desain penelitian ini adalah Cross Sectional dengan jumlah sampel 55 pasien yang telah didiagnosis osteoporosis di RS. Dr. Hasan Sadikin Bandung, selama bulan Oktober-November 2007. Data asupan kalsium, vitamin D, isoflavon, protein hewani, serat, dan natrium diperoleh dengan wawancara langsung menggunakan formulir FFQ (Food Frequency Questionaire) semi kuantitatif. Nilai Bone Mass Density (BMD) merupakan besar perubahan ukuran kepadatan tulang yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan menggunakan Quantitative Ultrasound (QUS) pada saat penelitian dan hasil pengukuran BMD tiga bulan yang lalu dari rekam medik. Analisis yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Hasil :Rerata asupan kalsium adalah 509,5 mg/hari ± 319,44, asupan vitamin D 10,2 μg/hari ±5,46, asupan isoflavon 24,8 mg/hari ±16,90, protein hewani 17,5 gr/hari ±8,50, asupan serat 10,8 gr/hr ±3,17, dan asupan natrium 3 kali/hari ±1,67. Hasil uji korelasi antara beberapa asupan zat gizi dengan BMD yaitu asupan kalsium (r=0,833; p<0,001), asupan vitamin D (r=0,444; p=0,001), asupan isoflavon (r=0,545; p<0,001), asupan protein hewani (=-0,419; p=0,001), asupan serat (r=-0,063; p=0,650), dan asupan natrium (r=-0,779; p<0,001). Kesimpulan : Asupan kalsium, vitamin D, dan isoflavon berkorelasi positif dengan BMD, sedangkan asupan protein hewani dan natrium berkorelasi negatif dengan BMD. Tidak ada hubungan asupan serat dengan BMD

    Learning from the Wisdom of The Prophets: Spiritual Intelligence of Hūd and Muḥammad in Ibn Arabi’s View

    Get PDF
    The wisdom of the prophets in Ibn ‘Arabi’s Fuṣūṣ al-Hikam is deeply concerned with discovering how the prophets who are taken up in each chapter exemplify different facets of the deeper spiritual process of the divine-human relation. This article examines two particular fass and wisdom of Hūd and Muhammad. The wisdom of Hud represents knowledge through the feet” (ilm al-rijl), the knowledge that can only come through actually traveling through all the tests and lessons of the earthly human existence or sulūk, while the wisdom of Muhammad defines the role of love and its multiple layers. Both are seen to be a spiritual intelligence of the prophets. Spiritual Intelligence empowers people to deal with and resolve life-world issues while demonstrating virtuous behavior such as humility, compassion, gratitude, and wisdom. For Ibn ‘Arabī, spiritual intelligence is about discovering intrinsic distinctions between truth and illusion, and spiritual discernment is all about. Finally, through his particular work, Ibn ‘Arabī highlights and assumes a recurrent progression from habitual conditioning that humans usually encounter to a greater depth and breadth of consciousness

    BOOK REVIEW OF WUTHERING HEIGHTS WRITTEN BY EMILY BRONTË

    Get PDF
    Nobody is perfect. Human being is full of characteristics. They have both good and evil characters. In this life, sometimes people meet someone with friendly, humble and good personality. However, there are also people who meet the opposite, such us sadistic, vengeful and cruel personality. These human characteristics can easily be found not only in real life, but also in literary works as reflected in novel Wuthering Heights. Wellek and Warren stated that “literature represents life and life is, in large measure, a social reality even though the natural world and the inner or subjective world of the individual have also been objects of literary imitation (1973:94).” This statement means that literary works are imitation of the real life since they include and reflect human life. There is a close relationship between the world where an author lives and the literary works which they produce. The authors will show their opinion toward reality, phenomenon and situation around them in literary works, so this is why literary works portray the life of society and the authors. The portrait may be formed in character, plot, setting, and etc

    The Effectiveness of Intravenous Admixture Training in a Private Hospital in Surabaya

    Get PDF
    In this hospital, the nurses face intravenous (iv) admixture problems in preparing and delivering iv injection and/or infusion to patients due to their limited background knowledge of drug stability and incompatibility. The nurses lack comprehension in maintaining the physical and chemical stability of the drugs. When stability is disrupted, incompatibility may occur. The incompatibility will diminish the effectiveness and the safety of drugs. Six small classes are conducted at the hospital, with 184 total attendants. There are three sessions: i. drug stability, ii. iv injection or infusion delivery, iii. case study (preparing and delivering several iv injections and/or infusions). The effectiveness of iv admixture training was evaluated through questionnaires and formative test (pre-test and post-test sessions). A process evaluation is based on both a 5-point Likert scale questionnaires and pencil and paper test distributed for each session. The nurses awareness of iv drug incompability, as an impact of the training, is showed through a percentage of pharmaceutical queries before and after training

    METAFORA TEMBANG-TEMBANG JAWA

    Get PDF
    Abstract The problem of metaphore is the reality of creative power of language and in the metaphore there is something spoken and compared. There is a distance between tenor and vehicle which is very interesting. The more distant the more expressive the meaning of metaphore. Metaphore is consist of four kinds, they are anthropomorphic, animal, abstract to concret and the opposite, and sinesthetic. These kinds of metaphore are for knowing how the perception about static space predicted as human being, animal or other creatures and there is the change of concept causing the resemblance of the perceptual and physical meanings. Metaphore is still interesting for the linguists because it is viewed as a process of transference between two conditions or experiences based on the association each others

    Libatsama awam terhadap prosedur EIA terperinci berhubung projek petrokimia di Pengerang Johor

    Get PDF
    EIA (Environment Impact Assessment) ialah suatu kajian bagi mengenalpasti, meramal dan menghuraikan kebaikan serta keburukan sesuatu cadangan projek pembangunan. Libatsama awam dalam prosedur EIA Terperinci sewajarnya perlu lebih menyeluruh dan berkesan, ini bermaksud persetujuan majoriti daripada pihak awam berhubung sesuatu projek adalah sangat penting sebelum Laporan EIA Terperinci berkenaan diluluskan. Walau bagaimanapun, masih terdapat kurang penglibatasama awam terhadap prosedur EIA Terperinci yang dijalankan oleh JAS dan memberi kesan dalam perlaksanaannya. Oleh itu, objektif pertama kajian ialah, mengkaji permasalahan komuniti di Pengerang berhubung prosedur EIA Terperinci yang dijalankan oleh JAS. Objektif kedua ialah mengenalpasti pandangan JAS terhadap prosedur dan isu penyertaan orang awam berhubung EIA Terperinci. Objektif ketiga ialah menilai pandangan persatuan bukan kerajaan yang terlibat iaitu ahli FOMCA (Federation of Malaysian Consumers Associations) dan MNS (Malaysian Nature Society) berhubung sesi dialog dalam prosedur EIA Terperinci. Objektif keempat ialah membangunkan rangka kerja libatsama awam untuk projek pembangunan di Malaysia. Seramai 379 orang komuniti di Pengerang telah terpilih sebagai responden untuk menjawab borang soal selidik. Manakala seramai 70 orang responden ahli FOMCA dan 73 orang responden MNS terpilih untuk menjawab borang soal selidik. Dan borang temubual diedarkan kepada 10 orang pegawai JAS Putrajaya dan JAS Johor Bahru. Data kualitatif dianalisis menggunakan perisian QSR Nvivo11 manakala data kuantitatif dianalisis menggunakan kaedah SPSS. Hasil kajian membuktikan prosedur EIA Terperinci khusus diperingkat penglibatasama awam akan lebih berkesan sekiranya kelima-lima elemen diadaptasi melalui rangka kerja prosedur EIA Terperinci sedia ada. Lima elemen yang mendasari rangka kerja tersebut ialah penglibatan berkesan daripada pihak awam, komunikasi berkesan daripada pihak JAS, tindakan penguatkuasaan berkesan oleh JAS, kerjasama dan sokongan padu semua pihak dan pemantauan berkesan dalam tiga fasa projek EIA Terperinci. Rangka kerja ini membantu pihak JAS menyelesaikan segala permasalahan serta konflik pihak awam dan NGO yang terlibat dalam prosedur EIA Terperinci

    Kemampuan Memahami Nilai-nilai Royong Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Pallangga Kabupaten Gowa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan memahami nilai-nilai royong siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Pallangga Kabupaten Gowa. Penelitian ini bersifat deskripstif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Pallangga Kabupaten Gowa yang berjumlah 720 siswa terbagi dalam 18 kelas. Sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini sebanyak 39 orang. Penarikan sampel dengan menggunakan teknik acak kelas, yaitu mengundi kelas. Kelas yang keluar adalah kelas IX9 . Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah pemberian tes tulis berupa tes pilihan ganda sebanyak 20 butir soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan memahami nilai-nilai royong berdasarkan keenam aspek yang dinilai, diketahui tingkat perolehan nilai siswa yaitu, royong pada aspek moral, nilai ratarata yang diperoleh siswa laki-laki adalah 27,31 sedangkan nilai rata-rata siswa perempuan adalah 39,60. Jadi nilai rata-rata siswa laki-laki dan perempuan adalah 34,56. Aspek kepercayaan, nilai rata-rata yang diperoleh siswa laki-laki adalah 95,87 sedangkan nilai rata-rata siswa perempuan adalah 68,34. Jadi nilai rata-rata siswa laki-laki dan perempuan adalah 79,64. Aspek estetika, nilai rata-rata yang diperoleh siswa laki-laki adalah 62,5 sedangkan nilai rata-rata siswa perempuan adalah 46,08. Jadi nilai rata-rata siswa laki-laki dan perempuan adalah 52,82. Aspek Sosial, nilai rata-rata yang diperoleh siswa laki-laki adalah 23,12 sedangkan nilai rata-rata siswa perempuan adalah 22,04. Jadi nilai rata-rata siswa laki-laki dan perempuan adalah 22,48. Aspek Perjuangan, nilai rata-rata yang diperoleh siswa laki-laki adalah 48,75 sedangkan nilai rata-rata siswa perempuan adalah 70,43. Jadi nilai rata-rata siswa laki-laki dan perempuan adalah 61,53. Aspek penghormatan, nilai rata-rata yang diperoleh siswa laki-laki adalah 100 sedangkan nilai rata-rata siswa perempuan adalah 100, jadi nilai rata-rata siswa laki-laki dan perempuan adalah 200. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan memahami nilai-nilai royong siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Pallangga Kabupaten Gowa belum mampu karena tidak mencapai kriteria pencapaian maksimal yang ditetapkan yaitu 85 % jumlah sampel secara keseluruh

    TRIP ASSIGNMENT MODEL WITH CONSIDERATION OF VEHICLE EMISSION: CASE FOR CIMAHI CITY

    Get PDF
    Many cities in Indonesia are facing problems related to traffic and transportation such as Cimahi city which is located in the west part of West Java, Bandung. Traffic growth in Cimahi is caused by industrialisation and urbanisation which represent the main factor of increasing population and travel demand in Cimahi. The Local Government of Cimahi has started to avoid congestion by improving infrastructure facilities or other traffic management. Traffic assignment in four-step modelling is carried out as a basic to simulate the traffic management system. Traffic congestion generally happens especially in peak periods caused by the increasing number of private cars. Based on the reasons, the study only considers private car as a mode of transportation that will be assigned in peak hour periods. The technique of assignment used is user equilibrium and traffic assignment is run by using generalized cost. Generalized cost is calculated by actual cost and perceived cost (emission cost). CUBE software has been employed for this research to analyze traffic performance. CUBE software applies existing condition (base) and four scenarios. After modeling scenarios, those are acquired that scenario 4 as the best alternative for congested reduction in Cimahi. Indeed, Scenario 4 is recommended because significant result of v/c ratio value reduction and reducing number of congestion links by considering emission cost
    corecore