1,093 research outputs found

    Motivasi Bertato Pada Remaja

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih mendalam motivasi bertato pada remaja. Untuk mencapai tujuan penelitian peneliti menggunakan pendekatan kualitiatif. Teknik tersebut digunakan pada 4 remaja yang berusia antara 19-24 tahun yang memiliki tato permanen. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa motivasi bertato pada remaja dibagi menjai dua, yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal. Motivasi internal bertato pada remaja adalah bentuk kekecewaan, minat dan ekspresi, sedangkan motivasi eksternal bertato pada remaja adalah pengaruh teman sebaya, dukungan keluarga dan idola. Dari hasil penelitian ini juga ditemukan hal lain, yaitu Tato berpengaruh pada keseharian remaja yaitu remaja lebih diterima oleh kelompoknya, lebih percaya diri dan meraya sebagai lelaki seutuhnya. Selain itu ada kalanya mereka mendapatkan respon yang negatif dari lingkunyannya, sepeti pertentangan dari keluarga, dipandang sebelah mata, dianggap nakal layaknya preman, dan mendapatkan diskriminasi. Temuan lain dari penelitian ini adalah adanya kesamaan latar belakang pendidikan. Namun hal tersebut tudak mempengaruhi keputusaan mereka untuk bertato walaupun mereka tau hukum bertato. Mereka akan mempertahankan tatonya karena mereka menyukai hal itu

    Hubungan Antara Harga Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Stres Belajar

    Get PDF
    Tujuan penelitian mengetahui: 1) Hubungan antara harga diri dan interaksi teman sebaya dengan stres belajar; 2) Sumbangan atau peran harga diri dan interaksi teman sebaya terhadap stres belajar; 3) Tingkat harga diri, interaksi teman sebaya dan stress belajar. Subjek penelitian yaitu siswa-siswi kelas XI salah satu SMA di Kecamatan Cawas sebanyak 140 siswa. Pengumpulan data menggunakan skala harga diri, skala interaksi teman sebaya dan skala stress belajar. Teknik analisis data menggunakan regresi dua prediktor. Kesimpulan penelitian menyatakan ada hubungan yang sangat signifikan antara harga diri dan interaksi teman sebaya dengan stres belajar. Implikasi dari penelitian ini bahwa guru dapat meminimalkan stres belajar siswa dengan mengoptimalkan harga diri dan interaksi teman sebaya, yaitu dengan mengembangkan pola pembelajaran lebih aktif, kreatif, efektif menyenangkan yang mendorong kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan, prakarsa, dan terobosan baru dalam pemecahan masalah belajar

    Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Penyesuaian Diri Mahasiswa Perantau Asal Lampung

    Get PDF
    Wandering is a social phenomenon that has wide impacts. This phenomenon has been existed since the past till now. One of the supporting factors for someone to wander is to obtain a qualified education. Self-adaptation is one of problems faced by the new comer university students. To be able to do a good self- adaptation in the wandering place, emotional quotient is one of factors needed to face a new environment which is different from the previous one. This research aimed at knowing the correlation between the emotional quotient and the self-adaptation in the new comer university students from Lampung. Subjects of this research were new comer male and female students from Lampung aged 18-25 years old. The technique of sampling used cluster random sampling. The method of data collection used the scales of emotional quotient and self-adaptation. The technique of data analysis used product moment correlation. Based on the analysis of product moment, it was obtained the coefficient of correlation rxy = 0.461 and Significance (p) = 0.000; (p < 0.01). It showed that there was a positively significant correlation between the emotional quotient and the self-adaptation. The effective contribution of the emotional quotient on the self-adaptation was as much as 21.2%, that meant that 78.8% was influenced by other variables that influenced the self-adaptation except the variable of emotional quotient. The emotional quotient in the research subjects was categorize as moderate that showed by the empirical mean as much as 98.74, meanwhile, the hypothetical mean was as much as 87.5 and the self-adaptation in the research subjects was categorized as moderate that showed by the empirical mean as much as 90.49, meanwhile, the hypothetical mean was as much as 77.5

    Hubungan Antara Konsep Diri Dan Kecerdasan Emosi Dengan Penerimaan Diri Pada Siswa Smk

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empirik hubungan antara konsep diri dan kecerdasan emosi dengan penerimaan diri , mengetahui sumbangan konsep diri dan kecerdasan emosi terhadap penerimaan diri. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Program Tatabusana Butik SMK Negeri 1 Karanganyar. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala konsep diri, skala kecerdasan emosi dan skala penerimaan diri. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa regresi ganda. Berdasar hasil analisa data diperoleh F regresi sebesar 50,076 dengan p = 0,000 (p 0,01 sedangkan hubungan kecerdasan emosi dan penerimaan diri siswa menunjukkan koefisien korelasi (rx2y) sebesar 0,731 dengan p = 0,000 (p < 0,001), berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kecerdasan emosi dengan penerimaan diri siswa. Sumbangan efektif variabel konsep diri dan kecerdasan emosi terhadap penerimaan diri siswa ditunjukkan dari korelasi diterminan (r2) = 0,535atau53,5%. Jadi pengaruh konsep diri dan kecerdasan emosi terhadap penerimaan diri siswa sebesar 0,535 atau 53,5 %. Hal ini berarti masih terdapat 56,5 % faktor lain yang mempengaruhi penerimaan diri siswa

    Resiliensi Pada Penderita Tuna Daksa Akibat Kecelakaan

    Get PDF
    Purpose of the research is to understand dan describe resilient efforts of post-accident disabled people. Sample was taken by using purposive sampling. Informants of the research were 4 males with characteristics: an individual with disability because of accident and he or she can accept his or her existing condition. The research is qualitative research. Data was collected by using observation and interview. The data was analyzed descriptively. Research results show that the affecting resilience on tuna daksa sufferers namely a factor of in ourselves or internal namely informants trying to cope with the activity of like normal people other , and support from external factors namely the family especially from mother and fianc very affecting informants to forget the accident. And also support from friends and working environment which visited informants after the accident and give positive words of influential to help make informants and rise from the scene of the accident. With support of close related and important people can provide positive impact to change thinking pattern of the victims that disabled people can do nothing. The informants were able to behave as other normal people, because the close related persons always provided support and said positive things so that the informants were able to go on and to rise up from adversities after the accidents. Positive environment can help informant to stand up. The close environment such as parent, best friends and partners encouraged the informants to stand up and to live on new life. The informants had been inspired to stand up from traumatic incidents. Greatest motivation of the informants derived from normal people and also, there were some persons underestimating them. The informants wanted to prove to the persons with underestimation view that their body were incomplete but their motivation and spirit were like as normal persons or exceeding them. The informants can still work on their job as usual as pre-accident although their performances were not maximum, they felt fatigue easily because of reduced stamina

    Hubungan antara konsep diri dengan kecemasan Berbahasa asing pada mahasantri pesma k.h. mas Mansyur universitas muhammadiyah surakarta

    Get PDF
    Kecemasan berbahasa asing adalah kepercayaan, perasaan dan tingkah laku kompleks yang berhubungan dengan pembelajaran bahasa. Kecemasan berbahasa asing timbul akibat faktor internal, yaitu persepsi atau konsep diri yang negatif terhadap kualitas kemampuan mereka sendiri. Konsep diri memiliki kontribusi terhadap proses belajar bahasa, khususnya ketika mengaplikasikannya dalam percakapan sehari- hari. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara konsep diri dengan kecemasan berbahasa asing, mengetahui tingkat kecemasan berbahasa asing dan tingkat konsep diri pada mahasantri PESMA K.H. Mas Mansyur UMS. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan subjek penelitian mahasantri PESMA K. H. Mas Mansyur berjumlah 65 orang. Metode pengumpulan data menggunakan skala psikologis yaitu skala kecemasan berbahasa asing dan skala konsep diri, dengan metode insidental sampling. Sedangkan metode analisis data menggunakan korelasi Product Moment dari Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara konsep diri dengan kecemasan berbahasa asing. Berkoefisien korelasi sebesar (-0,343) artinya semakin rendah konsep diri maka semakin tinggi kecemasan. Variabel konsep diri memiliki sumbangan efektif sebesar 11,8% terhadap kecemasan berbahasa asing. Kategorisasi kecemasan berbahasa asing sebesar 77% dan kategorisasi konsep diri sebesar 88%, hasil tersebut menunjukkan tingkat kecemasan dan konsep diri mahasantri PESMA berkategori sedang

    Hubungan Antara Kestabilan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional Pada Siswa Kelas 3 SMK Muhammadiyah Pekalongan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kestabilan emosi dan kepercayaan diri dengan kecemasan menghadapi Ujian Nasional. Subyeknya adalah siswa kelas 3 SMK Muhammadiyah Pekalongan yang berjumlah 269 siswa. Alat ukur yang digunakan adalah skala kestabilan emosi, skala kepercayaan diri dan skala kecemasan menghadapi ujian Nasional. Metode analisis data menggunakan analisis regresi berganda dengan Program SPSS 17. Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan yang negative dan signifikan antara kestabilan emosi dan kepercayaan diri dengan kecemasan menghadapi Ujian Nasional yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi R sebesar 0,341Fregresi = 5,076; p= 0,005(p < 0,05). Sumbangan efektif variable antara kestabilan emosi dan kepercayaan diri dengan kecemasan menghadapi Ujian Nasional 11,6 %, berarti masih 88,4 % variabel lain yang berpengaruh terhadap kecemasan menghadapi Ujian Nasional dan ada hubungan negative signifikan antara kestabilan emosi dengan kecemasan menghadapi Ujian Nasional yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi (=rxly) sebesar -0,269 dengan p = 0,01 (p<0,05). Sumbangan efektif variable kestabilan emosi dengan kecemasan menghadapi Ujian Nasional 7,23% juga ada hubungan negative signifikan antara kepercayaan diri dengan kecemasan menghadapi Ujian Nasional yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi (=rxly) sebesar -0,260 dengan p = 0,013 (p< 0,05). Sumbangan efektif variable antara kepercayaan diri dengan kecemasan menghadapi Ujian Nasional 6,76

    Hubungan Antara Rasa Humor Dan Stres Pada Santri Pondok Pesantren Imam Bukhori Karanganyar

    Get PDF
    Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari masalah yang menyebabkan stres. Permasalahannya adalah bagaimana seseorang bisa hidup beradaptasi dengan stres tanpa harus mengurangi distress. Dalam penelitian ini, penulis meneliti peranan rasa humor dalam mengurangi stres dan humor diperlukan dalam suasana yang penuh tekanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Hubungan antara rasa humor dan stres, 2) Sejauhmana peranan rasa humor terhadap stres, 3) Tingkat rasa humor dan stres. Subjek penelitian adalah santri Pondok Pesantren Imam Bukhori Karanganyar. Teknik pengumpulan sampel cluster random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala rasa humor dan skala stres. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment. Hasil perhitungan teknik analisis product moment Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi (rxy) sebesar = -0,434, p = 0,000 (p < 0,01). Hasil ini menunjukkan ada korelasi negatif yang sangat signifikan antara rasa humor dengan stres. Semakin tinggi rasa humor maka semakin rendah stres, dan semakin rendah rasa humor maka semakin tinggi stres pada subjek penelitian. Sumbangan efektif ras humor terhadap stres sebesar = 18,8% artinya masih terdapat 80,2% faktor-faktor lain yang dapat meringankan stres selain rasa humor diantaranya kematangan beragama (SQ), kematangan emosi (EQ), dukungan sosial dan lain-lain. Berdasarkan kategorisasi diketahui rasa humor tergolong sedang, ditunjukkan dengan nilai mean empirik (ME) = 52,29 dan mean hipotetik (MH) sebesar 45. Dan stres pada subjek penelitian tergolong sedang ditunjukkan dengan nilai mean empirik (ME) sebesar = 31,43 dan mean hipotetik (MH) sebesar 37,5. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat korelasi negatif yang sangat signifikan antara rasa humor dan stres. Semakin tinggi rasa humor, maka semakin rendah stres pada subjek penelitian. Sebaliknya semakin rendah rasa humor, maka semakin tinggi stres pada subjek penelitian

    Pelatihan Regulasi Emosi Untuk Menurunkan Perilaku Marah Pada Pasien Penderita Hipertensi

    Get PDF
    All people of all cultures have angry behavior. Excessive anger can aggravate health and more risk of suffering from hypertension and can lead to rupture of blood vessels to sudden death. Despite the angry behavior is not always good and tend to harm to oneself and others, but the angry behavior if managed well and be understood can bring a positive value, one way is to emotion regulation. The purpose of this study to determine the influence of emotion regulation training to the decline of angry behavior in patients with hypertension. This study used an experimental method with tri solomon design. The subjects were patients with hypertension in the target group Griya Sehat "Ulima Medika" which amounted to 120 people. The results of this study in the experimental group and the control group 2 had a lower angry behavior compared to the control group 1. In view of the kind of age no distinction between adult angry behavior early, middle and late adulthood. Early adulthood have a higher than angry behavior and late middle age. Judging from the male sex had angry behavior higher than women. Keywords: Behavioral anger, emotion regulation training and hypertensio

    Kontribusi Dukungan Sosial Dan Tingkat Ekstroversi Terhadap Kecenderungan Depresi Pada Atlit Penyandang Disabilitas

    Get PDF
    The object of research is to find out the relation between social support contribution and extroverting level in relation with depression on disabled athlete. The population of research was taken from disabled athlete that belongs to the member of National Paralympic Committee Surakarta, from June until August 2014. It consists of 45 disabled athlete. It used total sampling technique. Data collection was taken from social support scale, extroverting level scale, and depression scale. Analysis method was using double regression analysis and chow test. Based on the research can be concluded that there was negative relation between social support, extroverting level, and depression on disabled athlete. Social support and extroverting level had low effect on the other hand depression factor contributed high effect. The result of the analysis showed that depression gave 2.9% and extroverting contributed 15.4% on depression. Totally social support and extroverting level had contributed about 18.3% on depression. There is no significant difference between men and women on social support and extroverting level on depressio
    corecore