68 research outputs found

    Pengaruh Kombinasi Abu Vulkanik Merapi, Pupuk Organik Dan Tanah Mineral Terhadap Sifat Fisiko-kimia Media Tanam Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea Mays L.)

    Full text link
    Kerugian serius yang ditimbulkan bagi areal pertanian akibat material vulkanik yang dikeluarkan saatgunung berapi meletus terutama ditentukan oleh ketebalan lapisan abu, musim dan intensitas curahhujan serta jenis dan fase pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasipengaruh kombinasi abu vulkanik Merapi, pupuk kandang sapi dan tanah mineral terhadap sifat fisikokimiamedia tanam dengan indikator pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.) Percobaan dilakukandalam rumah kasa dari bulan Februari-Juli 2011 di kebun percobaan Fakultas Pertanian UniversitasPadjadjaran dengan ketinggian tempat ± 740 m dpl. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acakkelompok faktor tunggal dengan sembilan kombinasi perlakuan dan tiga kali ulangan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa berbagai kombinasi media tanam yang terdiri dari abu vulkanik Merapi, pupukkandang sapi dan tanah mineral memberikan pengaruh yang sangat nyata (α .01) terhadap kandunganC-organik, asam humat-fulvat, bobot isi dan bobot kering pupus tanaman jagung. Kandungan C-organikdan asam humat-fulvat mempunyai korelasi positif dengan bobot kering pupus tanaman, tetapi bobot isimedia tanam berkorelasi negatif dengan bobot kering pupus tanaman

    EFEK BIOCHAR PADA BERBAGAI PERSENTASE AIR TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI SERTA SIFAT-SIFAT KIMIA TANAH INCEPTISOL

    Get PDF
    Sifat fisikokimia tanah yang mampu mendukung ketersediaan air selama pertumbuhan tanaman dapat ditingkatkan melalui input komponen organik yang dapat menambah daya pegang air oleh partikel tanah. Penelitian tentang aplikasi biochar pada berbagai persentase air tanah pada Inceptisols asal Jatinangor dilakukan untuk mengamati bagaimana komponen pertumbuhan serta hasil tanaman kedelai (Glycine max L. Merr) kultivar Anjasmoro, kadar air dan bahan organik tanah, kapasitas tukar kation (KTK), konsentrasi dan serapan N, K dipengaruhi oleh kedua perlakuan tersebut. Percobaan dilaksanakan dalam Rumah Plastik Laboratorium Kultur Terkendali, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jatinangor menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial. Dosis biochar sebagai faktor pertama terdiri dari empat taraf (0, 5, 10, dan 15 t ha-1) dan persentase air tanah dari kapasitas lapang (KL) sebagai faktor kedua terdiri dari empat taraf (100, 80, 60 dan 40%) yang diulang tiga kali. Interaksi perlakuan biochar 15 t ha-1 pada kondisi 100% KL berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, nodula akar, N total dan serapan N serta kadar air tanah pada 6 minggu setelah tanam (MST). Kadar bahan organik tanah dipengaruhi oleh dosis biochar 5–15 t ha-1 dan jumlah daun trifoliat serta bobot kering tanaman pada fase vegetatif akhir dipengaruhi oleh persentase air tanah 60–100% KL. Dosis biochar dan berbagai persentase air tanah tidak berpengaruh nyata terhadap KTK, K-dd dan serapan K

    Efektivitas Nutrisi Ab Mix terhadap Hasil Dua Varietas Melon

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi yang efisien dari larutan nutrisi AB Mix siap pakai untuk pertumbuhan dan kualitas hasil dari dua varietas melon. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap. (RCD) dengan pola faktorial 2x2 diulang 4 kali. Faktor I perlakuan konsentrasi nutrisi AB Mix (N) yang terdiri dari N1 = 1600 ppm, N2 = 1800 ppm sedangkan perlakuan Faktor II varietas melon (V) terdiri dari V1 = Alexandro, dan V2 = Melani. Data yang diamati dianalisis dengan ANOVA dan perlakuan secara signifikan berbeda dalam uji F 5% oleh Duncan 5% tes tindak lanjut. Indikator keberhasilan pertumbuhan dan kualitas hasil melon dengan memberikan larutan nutrisi Mix AB pada konsentrasi tertentu dapat dilihat dari parameter yang diamati meliputi: jumlah bunga, berat buah, volume buah, ketebalan daging buah dan kandungan gula melon (brix) yang ditunjukkan oleh kuantitatif data. Dari hasil penelitian didapat kesimpulan bahwa konsentrasi AB Mix 1800 ppm memberikan hasil terbaik pada melon var. Alexandro pada parameter jumlah bunga, berat buah, volume buah, dan ketebalan daging buah, sebaliknya untuk hasil terbaik varietas Melani pada parameter di atas diperoleh pada konsentrasi 1600 ppm. , tetapi untuk kandungan gula tertinggi (brix) di Alexandro diperoleh pada konsentrasi 1600 ppm, tetapi varietas Melani pada 1800 ppm

    Korelasi Bobot Kering Pupus Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Dengan Al-dd, Fe- Dan P2o5 Tersedia Pada Kombinasi Media Tanam Abu Vulkanik Merapi, Pupuk Kandang Sapi Dan Tanah Mineral

    Full text link
    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruhkombinasi media tanam abu vulkanik Merapi, (AVM),pupuk kandang sapi (PKS) dan tanah mineral (TM)terhadap Al-dapat tukar (Aldd), Fe- dan P2O5-tersediaserta berat kering pupus tanaman jagung. Percobaandilaksanakan dari bulan Desember 2010-April 2011dalam rumah kasa di Fakultas Pertanian UniversitasPadjadjaran pada ketinggian ±740 m dpl. Rancanganpercobaan menggunakan rancangan acak kelompokyang terdiri atas satu faktor, sembilan kombinasiperlakuan dan tiga kali ulangan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa kombinasi media tanam AVM,PKS dan TM berpengaruh nyata terhadap P2O5-tersedia dan berat kering pupus tanaman jagung,tetapi tidak berpengaruh terhadap Aldd) dan Fetersedia.Berat kering tanaman jagung berkorelasipositif dengan ketersediaan P2O5 (R2= 0.209); tetapiberkorelasi negatif dengan Aldd (R2= 0.053) dan Fetersedia(R2 = 0.042)

    The Viability of Selected Potassium Solubilizing Rhizobacteria in a Mixture of K-Feldspar and Organic Matter as Carrier Material

    Get PDF
    The potassium solubilizing biofertilizer based on selected potassium solubilizing bacteria (KSB) can facilitate availability of potassium in primary silicate minerals containing potassium to be absorbed by the plants. The key to successful application of biofertilizer in showing positive effects on inoculated plants is the selection of a carrier material that can guarantee viability of inoculants during shelf life before being applied in the field. The purpose of this study was to determine viability of three selected KSB isolates which were formulated in a mixture of K-feldspar (KF), rice straw compost (RSC), rice husk biochar (RHB), and Aleksandrov liquid medium (ALM) as a carrier material for 24 weeks of shelf life. The experiment used a completely randomized design with nine treatments of carrier material composition and three replications. The results showed formula of potassium solubilizing biofertilizer with a composition of 1% mixed culture KSB + 15% KF + 30% RSC + 45% RHB + 9% ALM was the best formula with high inoculant viability during 4 weeks of shelf life. It was evidenced by the increase in respiration and total KSB population by 17.2% and 213.2%, respectively, compared to formula that produced the lowest respiration and total KSB population

    EFEK RESIDU DARI KOMBINASI MEDIA TANAM ABU VULKANIK MERAPI, PUPUK KANDANG SAPI DAN TANAH MINERAL TERHADAP C-ORGANIK, KAPASITAS PEGANG AIR, KADAR AIR DAN BOBOT KERING PUPUS TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)

    Get PDF
    Setelah satu musim tanam, efek residu dari kombinasimedia tanam abu vulkanik Merapi (AVM), pupukkandang sapi (PKS) dan tanah mineral Inceptisol(TM) terhadap C-organik, kapasitas pegang air,kadar air, dan bobot kering pupus tanaman jagung(Zea mays L.) diamati lebih lanjut. Pengamatandilaksanakan dari bulan Februari-Mei 2012 di dalamrumah kaca kebun percobaan Fakultas Pertanian,Universitas Padjadjaran pada ketinggian tempat ±740 m dpl. Rancangan acak kelompok faktor tunggaldalam penelitian sebelumnya dengan sembilankombinasi perlakuan dan tiga kali ulangan tetapdilanjutkan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwaresidu kombinasi AVM, PKS, dan TM memberikanpengaruh yang nyata terhadap C-organik, kapasitaspegang air dan kadar air. Kapasitas pegang air(86,93%) dan kadar air (8,33%) tertinggi diperolehdari residu kombinasi media tanam: 0% AVM+ 50% PKS + 50% TM, sedangkan kandunganC-organik tertinggi (6,32%) diperoleh dari residukombinasi: 10% AVM + 50% PKS + 40% TM.Seluruh residu kombinasi media tanam tidakberpengaruh terhadap bobot kering pupus tanamanjagung. Korelasi C-organik dengan kapasitas pegangair menunjukkan bahwa 57,2% kapasitas pegangair sangat dipengaruhi oleh C-organik; sedangkankadar air dalam media tanam (17,0%) dipengaruhioleh adanya C-organik.Kata kunci: Kombinasi media tanam, residu, C-organik,kapasitas pegang air, kadar air, pupustanaman jagun

    Kajian Abu Vulkanik Kelud Pada Berbagai Media Tanam Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt)

    Full text link
    Letusan Gunung Kelud yang terjadi pada tanggal 13 Februari 2014 menyebabkan hujan abu di beberapa daerah di Pulau Jawa. Kandungan unsur hara dalam abu vulkanik Kelud dapat dimanfaatkan sebagai media tanam bagi tanaman. Tujuan percobaan ini adalah mempelajari pengaruh kombinasi media tanam pada tanaman jagung manis dan menentukan kombinasi media tanam yang sesuai untuk tanaman jagung manis. Percobaan ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan November 2014 di Dusun Ngujung, Desa Pandanrejo, Batu. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan abu vulkanik hingga dosis 30% dalam media tanam tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Abu vulkanik yang dicampurkan dengan tanah, kompos seresah daun dan pupuk anorganik dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis dibandingkan dengan media tanah

    PENGARUH KOMBINASI ABU VULKANIK MERAPI, PUPUK ORGANIK DAN TANAH MINERAL TERHADAP SIFAT FISIKO-KIMIA MEDIA TANAM SERTA PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)

    Get PDF
    Kerugian serius yang ditimbulkan bagi areal pertanian akibat material vulkanik yang dikeluarkan saatgunung berapi meletus terutama ditentukan oleh ketebalan lapisan abu, musim dan intensitas curahhujan serta jenis dan fase pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasipengaruh kombinasi abu vulkanik Merapi, pupuk kandang sapi dan tanah mineral terhadap sifat fisikokimiamedia tanam dengan indikator pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.) Percobaan dilakukandalam rumah kasa dari bulan Februari-Juli 2011 di kebun percobaan Fakultas Pertanian UniversitasPadjadjaran dengan ketinggian tempat ± 740 m dpl. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acakkelompok faktor tunggal dengan sembilan kombinasi perlakuan dan tiga kali ulangan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa berbagai kombinasi media tanam yang terdiri dari abu vulkanik Merapi, pupukkandang sapi dan tanah mineral memberikan pengaruh yang sangat nyata (α .01) terhadap kandunganC-organik, asam humat-fulvat, bobot isi dan bobot kering pupus tanaman jagung. Kandungan C-organikdan asam humat-fulvat mempunyai korelasi positif dengan bobot kering pupus tanaman, tetapi bobot isimedia tanam berkorelasi negatif dengan bobot kering pupus tanaman.Kata kunci: abu vulkanik Merapi, asam humat-fulvat, C-organik, pupuk kandang sap

    Application of Organic Matter and Biofertilizer to Improve Growth and Yield of Maize on Soil Damaged by Volcanic Ash of Mount Kelud in East Java

    Full text link
    Volcanic ash from the eruption of Mount Kelud in 2014 damaged some agricultural areas grown with maize in Malang of East Java. The purpose of this study was to elucidate the effect of organic fertilizers and biological fertilizers on growth and yield of maize on soils damaged by volcanic ash from the eruption of Mount Kelud. A pot experiment was conducted in the glasshouse of Balitkabi, Kendalpayak, Malang from July 2014 to February 2015. The treatments tested in this study were combinations of three mixtures of soil and volcanic ash (90%:10%, 80%:20%, and 70%:30%), and two doses of biofertilizer (25 and 35 kg / ha). Each treatment was added with 5 t organic matter/ha. A total of 10 kg of each mixture of soil and volcanic ash was placed in a 15 kg plastic pot. Each treatment received 100 kg inorganic fertilizer / kg containing 15% N, 15% P, and 15% K. Three seeds of maize (NK33 variety) were planted in each pot and thin to one plant after one week. The experiment was conducted for 14 weeks. The results showed that application of organic matter and biofertilizer did not significantly improve fertility of soil mixed with volcanic ash from the eruption of Mount Kelud. Yield of maize was not significantly improved by the application of organic matter and biofertilizer on soil mixed with volcanic ash. The contents of carbohydrates and proteins in maize seeds were also not affected by application of organic matter and biofertilizer
    • …
    corecore