32 research outputs found

    Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Audit delay pada perusahaan manufaktur yang Terdaftar di bei periode 2011-2014

    Get PDF
    The purpose of this reseach is to analyze the factors that effect audit delay to the manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange period 2011-2014. The examined factors of this research are company size, leverage, quality of a public accounting firm, and auditor’s opinion as the independent variables, while audit delay as the dependent variables. Sampling technique employed in this study is the purposive sampling with the population of 142 companies, while the total sample of 56 companies. The data analysis is uses multiple regresions.The results of the study show that the company size, leverage, and quality of a public accounting firm have significant influence towards audit delay, while auditor’s opinion do not have influence towards audit delay

    Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore.) Steen) Terhadap Kadar ALT (Alanin aminotransferase) Pada Tikus Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Dengan Parasetamol

    Get PDF
    Latar Belakang : Daun binahong (Anredera cordifolia (Tenore.) Steen) merupakan tanaman yang mempunyai efek hepatoprotektor, salah satu senyawa yang mempunyai efek hepatoprotektor adalah flavonoid khususnya kuersetin. Mekanisme kerjanya adalah sebagai antioksidan alami dengan menghambat lipid peroksidase serta mampu melindungi mekanisme pertahanan antioksidan dengan meningkatkan absorbsi vitamin C sehingga dapat mencegah kerusakan atau nekrosis hati. Tujuan penelitian : Mengetahui efek ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Tenore.) Steen) terhadap kadar ALT pada tikus jantan galur Wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi dengan parasetamol. Metode penelitian : Menggunakan metode uji hepatoprotektor dengan rancangan penelitian pre and post test control group design. Hewan uji yang digunakan sebanyak 25 ekor tikus putih jantan galur Wistar yang dibagi dalam lima kelompok perlakuan , kelompok kontrol I : diberikan ekstrak daun binahong 50 mg/200g tikus selama 12 hari, kelompok kontrol II : diberikan parasetamol 1440 mg/200g tikus pada hari ke 11 dan 12, kelompok perlakuan I, II dan III: diberikan ekstrak daun binahong dengan dosis berturut-turut 25 mg/200g tikus, 50 mg/200g tikus dan 100 mg/200g tikus selama 12 hari dan diberi parasetamol 1440 mg/200g tikus pada hari ke 11 dan 12. Hasil penelitian : Berdasarkan hasil uji Kruskal-Wallis kelompok akhir tikus diperoleh nilai probabilitas signifikan (p) = 0,045 dengan demikian p 0,05. Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% daun binahong, dosis 25 mg/200g tikus, 50 mg/200g tikus, 100mg/200g tikus tidak dapat menghambat peningkatan kadar ALT pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi dengan parasetamo

    Hubungan Preeklampsi/Eklampsi Dengan Kejadian Berat Badan Bayi Saat Lahir pada Bayi di RSUD R.A.Kartini Jepara

    Get PDF
    Latar belakang : Preeklampsi adalah salah satu penyebab kematian dalam kehamilan. Pada preeklampsi terjadi penurunan perfusi dan aliran darah uteroplacenta yang dapat mengakibatkan penurunan berat lahir bayi. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan preeklampsi/eklampsi dengan kejadian berat badan lahir rendah pada bayi di RSUD RA. Kartini Jepara. Metode : Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan crossectional. Sampel penelitan ini adalah 110 ibu hamil di RSUD R.A Kartini Jepara tahun 2011. Sampel diambil secara acak dari seluruh ibu melahirkan di RSUD R.A Kartini Jepara pada tahun 2011. Hasil penelitan ini kemudian diolah menggunakan Chi-Square test. Hasil : Dari 110 ibu hamil didapatkan 52 ibu preeklampsi dan 58 ibu tanpa preeklampsi. Ibu preeklampsi melahirkan 23 bayi BBLR dan 29 bayi tidak BBLR. Sedangkan ibu tanpa preeklampsi melahirkan 11 bayi BBLR dan 47 bayi tidak BBLR. Analisis Chi-square menunjukkan p 0,04 (p1), 95% CI (Confidence Interval) 1,442 – 7,965. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara preeklampsi/eklampsi dengan kejadian berat badan lahir rendah pada bayi di RSUD R.A. Karini Jepara. Ibu dengan preeklampsi beresiko 2,3 kali melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah

    Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Lengkuas (Alpinia galanga) Terhadap Kadar Alanin Aminotransferase (ALT) pada Tikus Putih yang di Induksi Asetaminofen

    Get PDF
    Latar Belakang : Lengkuas (Alpinia galanga) merupakan tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia diketahui bisa sebagai hepatoprotektor dan mengandung flavonoid yang berfungsi untuk melindungi hati dari radikal bebas. Tujuan Penelitian : Mengetahui efek ekstrak lengkuas terhadap kadar ALT pada tikus yang di induksi asetaminofen. Metode Penelitian : Eksperimental laboratorik, rancangan penelitian pretest - posttest with control group design. Sampel 30 tikus putih jantan dibagi secara random menjadi 5 kelompok. Kelompok KI (ekstrak lengkuas 200 mg/200 g), kelompok KII (asetaminofen 1440 mg/200 g), kelompok P1 (Ekstrak lengkuas 100 mg/200 g + Asetaminofen 1440 mg/200 g), kelompok P2 (Ekstrak lengkuas 200 mg/200 g + Asetaminofen 1440 mg/200 g), dan kelompok P3 (Ekstrak lengkuas 300 mg/200 g + Asetaminofen 1440 mg/200 g). Hasilnya dianalisis dengan uji Oneway ANOVA dan dilanjutkan uji Post Hoc LSD. Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil uji ANOVA diperoleh nilai p = 0,005 dengan demikian p 0,05). Kesimpulan : Pemberian ekstrak lengkuas dosis 200 mg/200 gram BB dapat menghambat kenaikan kadar ALT pada tikus yang diinduksi asetaminofe

    Perbandingan Efek Pemberian Minyak Buah Merah (Pandanus Conoideus L) Dengan Obat Anti Hiperglikemik Oral Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus Norvegicus) Diabetik Yang Diinduksi Oleh Aloksan

    Get PDF
    Latar Belakang : Buah merah (Pandanus conoideus L) merupakan tanaman endemik yang berpotensi dalam menurunkan kadar gula darah. Senyawa yang diduga mampu menurunkan kadar gula darah adalah betakaroten, tokoferol, vitamin C. Mekanisme kerja betakaroten dan tokoferol adalah membuat tubuh memiliki sel-sel pembunuh alami lebih banyak serta sel-sel T-helper dan limfosit yang lebih aktif. Vitamin C diduga dapat mencegah kerusakan sel beta pankreas dengan mengurangi stres oksidatif yang terjadi. Sedangkan Metformin sendiri merupakan obat anti hiperglikemik oral golongan biguanid yang mampu menurunkan kadar gula darah. Tujuan Penelitian : Mengetahui perbandingan efek minyak buah merah (Pandanus conoideus L) dengan obat anti hiperglikemik oral terhadap penurunan kadar gula darah tikus. Metode Penelitian : Metode uji diabetes aloksan rancangan penelitian pre and post test group control design. Hewan uj yang digunakan adalah 24 ekor tikus putih jantan galur wistar dan dibagi dalam 4 kelompok perlakuan, yaitu kelompok I : kontrol negatif aquadest, kelompok II : kontrol positif (Metformin 50 mg/200 g BB), kelompok III (minyak buah merah 0,13 ml/200 g BB), kelompok IV (minyak buah merah 0,54 ml/200 g BB). Hasil penelitian : Berdasarkan hasil uji statistik ANOVA data penurunan kadar gula darah diperoleh nilai probalitas signifikan (p)=0,000 dengan demikian p<0,05 maka pada 4 kelompok tersebut minimal terdapat 1 kelompok yang berbeda secara bermakna. Dilanjutkan uji LSD untuk mengetahui perbandingan tiap kelompok dan diperoleh hasil I:II=0,000, I:III=0,000, I:IV=0,000, II:III=0,063, II:IV=0,040, III:IV=0,822, dengan demikian p<0,05. Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak buah merah (Pandanus conoideus L) dosis 0,54 ml/200 g BB mempunyai persentase penurunan kadar gula darah sebesar 63%, kemudian dosis 0,13 ml/200 g BB sebesar 61% dan Metformin 50 mg/200 g BB sebesar 42%. Minyak buah merah dan Metformin mampu menurunkan kadar gula darah tikus tetapi minyak buah merah lebih efektif dalam menurunkan kadar gula darah

    Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Kemampuan Fungsi Motorik pada Pasien Stroke Iskemik di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta

    Get PDF
    Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Kemampuan Fungsi Motorik pada Pasien Stroke Iskemik di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Latar Belakang: Stroke iskemik adalah kematian jaringan otak karena pasokan darah yang tidak adekuat. Stroke juga penyebab kematian utama di RS sebesar 15%, artinya 1 dari 7 kematian disebabkan oleh stroke dengan tingkat kecacatan mencapai 65%. Fisioterapi merupakan salah satu upaya untuk meminimalkan angka kecacatan pada orang yang menderita stroke iskemik. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 37 pasien stroke iskemik yang berada di RS PKU Muhammadiyah Surakarta dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan uji dengan program SPSS 17.0 for windows. Hasil: karakterisktik pasien Stroke Iskemik sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (62,2%). Proporsi rentang usia terbanyak adalah 56-65 tahun. Rerata perbaikan nilai MMT (Manual Muscle Test) ekstremitas atas berkisar antara 0,718 sampai 1,227 (IK95%), sedangkan nilai MMT ekstremitas bawah 0,738 sampai 1,316 (IK95%). Analisis Uji T menunjukkan bahwa nilai p = 0,001 (p < 0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara dua variabel yang di uji dengan statistik sebesar 0,0001. Simpulan: Ada hubungan yang bermakna antara fisioterapi dengan peningkatan kemampuan fungsi motorik pada pasien stroke iskemik di RS PKU Muhammadiyah Surakarta

    Perbedaan Kejadian Depresi pada Pasien Stroke Iskemik Lesi Hemisfer Kiri dan Hemisfer Kanan di RSUD Kabupaten Kudus

    Get PDF
    Intani Mundiartasari, J500100112, 2014. Perbedaan Kejadian Depresi pada Pasien Stroke Iskemik Lesi Hemisfer Kiri dan Hemisfer Kanan di RSUD Kabupaten Kudus. Latar Belakang: Stroke iskemik merupakan kematian jaringan otak akibat pasokan darah yang tidak adekuat. Rusaknya jaringan otak dapat menyebabkan gangguan mental emosional dimana depresi merupakan salah satu yang sering dijumpai. Pasien stroke iskemik lesi hemisfer kiri dan hemisfer kanan dimungkinkan ada perbedaan kejadian depresi. Tujuan Penelitian: Mengetahui perbedaan kejadian depresi pada pasien stroke iskemik lesi hemsifer kiri dan hemisfer kanan di RSUD Kabupaten Kudus. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan menggunakan 36 sampel di RSUD Kabupaten Kudus yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu 18 orang pasien stroke iskemik lesi hemisfer kiri dan 18 orang pasien stroke iskemik lesi hemisfer kanan. Data kemudian dianalisis menggunakan uji t-tidak berpasangan dengan program SPSS 16.0 for Windows. Hasil Penelitian: Dari 18 pasien stroke iskemik lesi hemisfer kiri yang menderita depresi sebanyak 15 orang (83,33%), sedangkan pasien stroke iskemik lesi hemisfer kanan yang menderita depresi sebanyak 11 orang (61,11%). Analisis uji t-tidak berpasangan menunjukkan bahwa nilai p = 0,030 (p < 0,05). Simpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kejadian depresi pada pasien stroke iskemik lesi hemisfer kiri dan hemisfer kanan di RSUD Kabupaten Kudus. Depresi lebih banyak terjadi pada pasien stroke iskemik lesi hemisfer kiri daripada lesi hemisfer kanan. Intani Mundiartasari, J500100112, 2014. The Difference of Depression in Left and Right Hemispheric Ischemic Stroke Patients In RSUD Kabupaten Kudus. Background: Ischemic stroke is the death of brain tissue due to inadequate blood supply. Destruction of brain tissue may cause emotional mental disorders where the depression is one that is often encountered. There was a possibility difference incidence between left and right hemispheric ischemic stroke. Objective: Knowing the difference of depression in left and right hemispheric lesion ischemic stroke patients in RSUD Kabupaten Kudus. Method: The research was an analytical observational study with cross sectional approach. Sampling was done by purposive sampling technique using 36 samples in RSUD Kabupaten Kudus which consist of 18 left hemispheric lesion ischemic stroke patients and 18 right left hemispheric lesion ischemic stroke patients. The obtained data was analyzed using unpaired t-test by SPSS16.0 for Windows. Result: From 18 left hemispheric lesion ischemic stroke patients as many as 15 patients (83,33%) was depressed, while the right hemispheric lesion ischemic stroke patients are suffering depression as many as 11 people (61,11%). Unpaired t-test analysis showed that the value of p = 0,030 (p < 0,05). Conclusion: There was a significant difference of depression between the left and right hemispheric lesion ischemic stroke patients in RSUD Kabupaten Kudus. The left hemispheric lesion ischemic stroke patients likely often develop more severe depression than the right on

    Hubungan Antara Stres Dengan Serangan Pada Pasien Epilepsi Di Poliklinik Saraf RSUD DR. Moewardi Surakarta

    Get PDF
    Latar belakang: Epilepsi merupakan suatu manifestasi gangguan fungsi otak dengan berbagai etiologi, dengan gejala tunggal yang khas, yaitu kejang berulang lebih dari 24 jam yang diakibatkan oleh lepasnya muatan listrik neuron otak secara berlebihan dan paroksismal serta tanpa provokasi. Negara berkembang seperti Indonesia tingkat kejadian epilepsi masih tinggi. Tujuan: Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara stres dengan serangan pada pasien epilepsi di Poliklinik Saraf RSUD DR. Moewardi Surakarta pada bulan Desember 2013 – februari 2014. Metode: Observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Besar tiap kelompok kasus dan kontrol sebesar 37, jumlah total sampel sebesar 74. Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis menggunakan Uji Chi Square pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil: Jumlah pasien epilepsi dengan stres yang mengalami seragan adalah sebanyak 26 (70,3 %) lebih banyak dari pasien epilepsi yang tidak mengalami stres yaitu sebanyak 11 orang (29,7 %). Hasil analisis dengan Chi square didapatkan nilai p= < 0,005 (OR= 5,587, 95% CI= 2,062 – 15,140). Kesimpulan:Ada hubungan antara stres dengan serangan pada pasien epilepsi

    Hubungan Antara Rasio Kadar Kolesterol Total Terhadap High Density Lipoprotein (HDL) Dengan Insidensi Stroke Iskemik Di RSUD Sukoharjo

    Get PDF
    Latar Belakang : Stroke sampai sekarang masih menjadi masalah kesehatan yang belum dapat dipecahkan dengan tuntas. Departemen Kesehatan RI mendapatkan data bahwa stroke merupakan penyebab kematian utama pada usia > 45 tahun yaitu 15,4% dari seluruh kematian. Stroke iskemik memiliki banyak faktor risiko, salah satunya hiperkolesterolemia. Kondisi hiperkolesterolemia yang dimaksud dalam hal ini adalah peningkatan kadar kolesterol total yang disertai dengan penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL), sehingga rasio antara kadar kolesterol total terhadap HDL akan meningkat. Rasio kolesterol total terhadap HDL adalah prediktor yang kuat terhadap risiko stroke. Rasio tersebut dihitung dengan membagi kolesterol total dengan HDL. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara rasio kadar kolesterol total terhadap HDL dengan insidensi stroke iskemik di RSUD Sukoharjo. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat observasional analitik, dengan menggunakan desain penelitian cross sectional yang dilakukan di RSUD Sukoharjo. Hasil : Dari analisis statistik diperoleh nilai Odds Ratio (OR) = 2,676 (Confident Interval 95% = 1,049 - 6,827) artinya bahwa rasio kadar kolesterol total terhadap HDL yang tinggi merupakan faktor risiko terhadap insidensi stroke iskemik. Dari uji Chi- Square diperoleh nilai p sebesar 0,037. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara rasio kadar kolesterol total terhadap HDL dengan insidensi stroke iskemik di RSUD Sukoharjo

    Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Tekanan Darah pada Guru SMA N 1 Wonosari Klaten

    Get PDF
    Indeks massa tubuh merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Masalah kelebihan berat badan dapat memacu kelainan kardiovaskuler, salah satu yang terpenting adalah hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan tekanan darah pada guru SMA N 1 Wonosari Klaten Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 52 sampel guru dipilih dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Tahapan pengambilan data dimulai dari penyebaran lembar persetujuan dan kuesioner, pengukuran berat badan dan tinggi badan, penghitungan indeks massa tubuh, dan pengukuran tekanan darah. Data dianalisis dengan menggunakan uji komparatif Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan jumlah sampel terbesar adalah sampel pria yaitu 28 sampel dan kelompok usia terbesar 45-54 tahun. Kategori indeks massa tubuh dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu nomal dan berlebih, dan untuk tekanan darah dibagi menjadi 2 yaitu tekanan darah sistolik dan diastolik, keduanya dibagi menjadi normal dan hipertensi. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan indeks massa tubuh dengan tekanan darah, baik pada tekanan darah sistolik maupun tekanan darah diastolik (p = 0,000) Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan tekanan darah, baik tekanan darah sistolik maupun diastoli
    corecore