3 research outputs found

    Hubungan Preeklampsi/Eklampsi Dengan Kejadian Berat Badan Bayi Saat Lahir pada Bayi di RSUD R.A.Kartini Jepara

    Get PDF
    Latar belakang : Preeklampsi adalah salah satu penyebab kematian dalam kehamilan. Pada preeklampsi terjadi penurunan perfusi dan aliran darah uteroplacenta yang dapat mengakibatkan penurunan berat lahir bayi. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan preeklampsi/eklampsi dengan kejadian berat badan lahir rendah pada bayi di RSUD RA. Kartini Jepara. Metode : Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan crossectional. Sampel penelitan ini adalah 110 ibu hamil di RSUD R.A Kartini Jepara tahun 2011. Sampel diambil secara acak dari seluruh ibu melahirkan di RSUD R.A Kartini Jepara pada tahun 2011. Hasil penelitan ini kemudian diolah menggunakan Chi-Square test. Hasil : Dari 110 ibu hamil didapatkan 52 ibu preeklampsi dan 58 ibu tanpa preeklampsi. Ibu preeklampsi melahirkan 23 bayi BBLR dan 29 bayi tidak BBLR. Sedangkan ibu tanpa preeklampsi melahirkan 11 bayi BBLR dan 47 bayi tidak BBLR. Analisis Chi-square menunjukkan p 0,04 (p1), 95% CI (Confidence Interval) 1,442 – 7,965. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara preeklampsi/eklampsi dengan kejadian berat badan lahir rendah pada bayi di RSUD R.A. Karini Jepara. Ibu dengan preeklampsi beresiko 2,3 kali melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah

    Hubungan Status Gizi Dengan Titer Anti HBs Pada Anak Usia 10-12 Tahun yang Telah Mendapat Vaksinasi Hepatitis B Lengkap

    Get PDF
    Latar Belakang : Virus Hepatitis B (HBV) pada populasi tertentu termasuk Asia Tenggara, Alaska, dan Afrika merupakan endemik dan prevalensi kronis mencapai angka 20%. Proporsi seroproteksi anti-HBs pada 100 anak pada usia 10- 12 tahun pasca imunisasi dasar hepatitis B lengkap 38%. Persistensi antibodi anti- HBs secara langsung berhubungan dengan kadar puncak yang diperoleh setelah dosis ke tiga vaksinasi. Tujuan: Untuk mengetahui titer antibodi anti HBs terhadap status gizi baik, status gizi kurang dan status gizi buruk pada anak usia 10-12 tahun yang telah mendapat vaksinasi hepatitis B lengkap Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dan dipilih dengan teknik simple random sampling. Hasil: Dari uji chi square, diperoleh nilai p value sebesar 0,074 dengan taraf signifikan (α) 0,05 (nilai value: 3,199). Jadi penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan titer anti HBs pada anak usia 10-12 tahun yang telah mendapat vaksinasi hepatitis B lengkap. Dari hasil analisis didapatkan nilai RP (Ratio Prevalency) = 3,879 dengan Confidence Interfals 95% (0,837-17,966). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan titer anti HBs pada anak usia 10-12 tahun yang telah mendapat vaksinasi Hepatitis B lengkap
    corecore