41 research outputs found
Interaksi Guru Pendidikan Agama Islam dan Peserta Didik dalam Membentuk Kepribadian Muslim di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 pacitan
Islamic religious education is a conscious effort of teaching, guidance and training to students that will be able to understand, appreciate and practice the values and teachings of Islam as a way to make everyday life that Muslim personality. It all depends on bridging institutions ( mediator ) of the students in learning. Islamic religious education teacher is one who took a lot of contributing and responsible in guiding and directing students in shaping his personality. Therefore, the authors tried to explore a study to uncover how the interaction of Islamic religious education teachers and learners in order to establish a Muslim personality in SMK 1 Pacitan, barriers to interaction of Islamic religious education teachers and learners in order to establish a Muslim personality in SMK 1 Pacitan and how efforts made to overcome barriers PAI Teacher interaction and learners in order to form a Muslim personality in SMK 1 Pacitan.
The purpose of this study is to investigate the interaction of Islamic religious education teachers and learners in SMKN1 Pacitan in shaping the personality of a Muslim, to know Constraint Interaction Islamic Education Teachers and students at SMK 1 Pacitan in shaping the personality of a Muslim . To determine the interaction Addressing Barriers to Teacher PAI and learners at SMK 1 Pacitan . This study used a qualitative approach . In an effort to get the data source, the author uses the method of observation, interviews, and documentation. While the researchers used data analysis technique descriptive qualitative analysis, the form of data written or oral from Master PAI principals , and children at SMK 1Pacitan.yang has been observed that in this case the authors attempt to describe the whole of the real situation .
Results of research conducted , submitted that the interaction of PAI Teachers and learners in shaping the personality mulim at SMK 1 Pacitan through PAI Teacher approaches with students either through an individual approach , and educational groups , students look at the run time of worship , followed in school activities such as extracurricular activities , the anniversary of the birthday of the prophet of Islam great , the attitude of students towards teachers and friends , and also when Guru PAI carrying out the process of learning , the teacher with a sincere attitude , and do , and try to understand their students with all konsekuensinya.sehingga formed harmonious relationship between the two and can practice the moral values of Islam that Muslim personality . Factors that inhibit the interaction of teachers and students preformance PAI forming Muslim personalities internal factors and external factors . Internal factors related to the lack of time for lessons , school policies that provide double duty on PAI Teachers , school facilities and infrastructure are inadequate. The external factors include the lack of knowledge and religious instruction received by the students of parents and previous education , lack of parental indifference and the public on the importance of Islamic religious instruction , a variety of activities that support the development of time and immoral activities , as well as families who are less Islamic . From this research, the researcher can conclude that the presence of PAI teacher interaction and students in shaping the personality of the Muslims will be in the running PAI conducive learning process . And is also expected to establish personal Pirbadi students to become true Muslims
Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus Di SDN Girimargo 1 Dan SDN Gilirejo 2 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen) Tahun Pelajaran 013/2014
Pendidikan merupakan kebutuhan setiap warga negara yang mampu menghantarkan manusia pada perubahan dan perkembangan zaman. Maka diperlukan pendidikan yang kualitas dan bermutu sebagai syarat utama untuk menjawab tantangan dan dinamika kehidupan yang semakin kompetitif. Indonesia memerlukan sumber daya manusia yang cerdas, demokratis, berakhlak mulia dan memiliki karakter diri bangsa yang mampu bersaing di era globalisasi. Oleh sebabnya diperlukan penyempurnaan dalam pendidikan nasional yaitu, penyempurnaan dan pengembangan kurikulum, hal ini menjadi suatu yang mendesak dan harus dilakukan demi terwujudnya sumber daya manusia yang unggul. Penyempurnaan kurikulum terus dilakukan untuk meningktakan kualitas dan mutu pendidikan nasional. Kurikulum baru disebut kurikulum 2013. Kurkulum baru ini merupakan penyempurnaan dan pengembangan dari kurikulum KBK dan kurikulum KTSP.
Penelitian ini memaparkan tentang implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI yang berlangsung di SDN Girimargo 1 dan SDN Gilirejo 2 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini memiliki tujuan utamanya untuk mendapatkan informasi yang valid tentang: 1) mengetahui pelaksanaan kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI di SDN Girimargo 1 dan SDN Gilirejo 2 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen, 2) mengetahui faktor penghambat diimplementasikannya kurikulum 2013 di SDN Girimargo 1 dan di SDN Gilirejo 2 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen.
Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif, yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dan penelitian yang diperlukan agar dapat diamati yang dilakukan dalam kehidupan yang nyata dan sebenarnya. Sedangkan pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi serta validitas data. Sumber utama dalam penelitian ini adalah kepala sekolah selaku manajer sekolah dan guru pendidikan agama Islam. Proses penyajian data dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif naturalistik, yakni memaparkan berbagai kondisi obyektif yang ditemukan dilapangan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah dasar.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa; 1) di SDN Girimargo 1 dan SDN Gilirejo 2 sudah melaksanakan kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI mulai tahun pelajaran 2013/2014, 2) dalam kegiatan pembelajaran PAI guru membaginya menjadi tiga tahapan yaitu: Pertama, tahap persiapan dengan membuat prota dan promes, silabus, dan RPP. Kedua, tahap pelaksanaan sebagai tahap inti dalam proses pembelajaran. Dalam penyampaian materi inti pelajaran guru selalu menggunakan metode ceramah. Ketiga, tahap evaluasi/penilaian. Penilaian yang dilakukan guru adalah penilaian berbasis kelas, mulai dari proses paling awal sampai pada proses paling akhir. Penilaian hasil belajar siswa belum dilaksanakan secara optimal, 3) Hambatan-hambatan yang ditemui guru pendidikan agama Islam adalah kurangnya fasilitas pendukung berupa buku-buku PAI kurikulum 2013, sumber belajar, sarana dan prasarana
Usaha Guru Agama dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Pacitan Tahun 2013/2014
This study uses a qualitative approach. It is a research methods which is used to research the condition of the natural object, where the researcher is a key instrument. Method of determining the subject uses purposive sampling. Data collection techniques such as observation, structured and unstructured interviews, and documentation. After the data collected, analyzing is done, by using the inductive deductive descriptive techniques, the educational procedures of data, categorization of data, sintese the data, and drawing conclusions. The results of the study shows that the implementation of Islamic Education in SMAN 1 Pacitan is very well, so that 90 percent of students were received in both State and private college and good attitude. Islamic teachers implement habituation to create the of students character, both academic and non- academic one .In academic, teachers understand the characteristics of learners from the physical aspect, the moral, social, cultural, emotional, and intellectual. Mastery of theory and principles in learning of Islamic education; Developing Islamic education curriculum; To accomplish the development of Islamic education; Mastering all the characteristics of school stake holders including principal. Utilizing of information and communication technology do perform and development of Islamic education; Development potential learners to actualize their potential in the field of Islamic education; Communication is effective, empathetic, and well manner with the students; Implementation of assessment and evaluation of processes and outcomes of learning Islamic education; Using the findings of the assessment and evaluation for learning Islamic education; Reflective action to improve the quality of learning Islamic education . Non-academic such as; to discipline students affectionatelly, to arrouse learning spirit,to utilize learning resources.
Religious Education Teachers Effort in Improving the quality of Islamic education in SMAN 1 Pacitan use several strategies, both intra- and extra-curricular strategies ; cooperate internal religious teacher, extern religion teacher, principal, guidance counselor, and students parents.
Religious Education Teacher Support in Improving the Quality of Islamic Education in SMA 1 Pacitan in 2013/2014. Aspects teachers are Creative to understand students' learning styles; perceptive student boredom; not angry; Aspects of the methods which applied by the Islamic religion teacher at SMAN 1 Pacitan in an effort to improve the quality of Islamic education is very various, according to KD ( Basic Competence ). Aspects of the material which is taught, class X as a pilot curriculum in 2013 and the Class XI and Class XII are still using KTSP curriculum, all goes well and smoothly; Aspects of the evaluation carried out by Islamic teachers of SMAN 1 Pacitan consists of assessment of cognitive, affective and psychomotor.
Obstacles which are faced by religious teachers in improving the quality of Islamic education; they are input of students from families which are very homogenous environment, mosque or place of worship insufficient and could not accommodate the number of people in schools. Not able to perform the worship Jum'ah prayers at school, reservoir is still branched to another instalation, so that water is not run well when students use it together
Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Sekolah Di SMP Muhammadiyah 1 Dan SMP Negeri 1 Surakarta Tahun 2016/2017
Principal as the leader of school must has good management. The success of school depends on the principal as a leader, if the principal has ideas, creativity, good management, and has a good strategy to improve the quality of school, of course the school will get the quality and demand by all society.
The problem that formulated in this study is how the principal strategy of Muhammadiyah 1 Junior High School of Surakarta and Junior High School 1
of Surakarta in improving the quality of school and what the driving factors and inhibitors in improving the quality of school.
This is a field research. The data is based on field. The objecst are the principal of Muhammadiyah 1 Junior High School of Surakarta and Junior High School 1 of Surakarta, the activities and those schools.
The purpose of this study is to identify how the principal's strategy in improving the quality of school in Muhammadiyah 1 Junior High School of Surakarta and Junior High School 1 of Surakarta.
The technique of collecting data is using three methods. The first is by using observation method that aims to get data about the condition of the school. The second is by using interviewing method that aims to get data about the principal's strategy on improving quality of school and the driving and inhibiting factors in implementing schoolâs improvement strategies. The third is documentation that aims to get secondary data of Muhammadiyah 1 Junior High School of Surakarta and Junior High School 1 of Surakarta. The data is analyzed using descriptive qualitative.
The results of this study is in improving the quality of school, Principal of Muhammadiyah 1 Junior High School of Surakarta and Junior High School 1 Surakarta have their respective strategies, be able to carry out leadership tasks and teacher tasks in accordance with government regulations. From the management and the strategies used by each headmaster, it can be a good quality school in terms of academic as well as in terms of religious moral. It is characterized by the number of achievements, good accreditation, and public confidenc
Implementasi Lesson Study Dalam Pengembangan Metode Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlaq Di MTS Muhammadiyah Surakarta (Tahun Pelajaran 2012/2013)
Proses kegiatan belajar mengajar biasanya pendidik hanya menggunakan metode yang monoton misalnya ceramah. Hal ini kurang menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar. Juga sangat berpengaruh pada kemampuan siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Untuk itu perlu adanya variasi metode dalam pembelajaran Aqidah Akhlaq. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana implementasi lesson study yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan refleksi dalam pengembangan metode pada bidang studi Aqidah Akhlaq di MTs Muhammadiyah Surakarta, Apa kendala-kendala yang dihadapi dan bagaimana upaya dalam mengatasi kendala-kendala implementasi lesson study pada bidang studi Aqidah Akhlaq di MTs Muhammadiyah Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan implementasi Lesson Study yang diantaranya meliputi perencanaan, pelak-sanaan dan refleksi pengembangan metode pada mata pelajaran Aqidah Akhlaq di MTs Muhammadiyah Surakarta.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan cara berpikir induktif. Kemudian data yang terkumpul dianalisis dengan analisis interaktif melalui proses 1) pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) display data.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa implementasi lesson study dalam pengembangan metode mata pelajaran Aqidah Akhlaq di MTs Muhammadiyah Surakarta secara garis besar terbagi dalam tiga tahapan yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (do), dan refleksi (see). Pada tahap perencanaan (plan) beberapa kegiatannya adalah menyiapkan materi, membuat skenario pembelajaran (lesson plan), menyiapkan blangko untuk observer, menyiapkan tanda peserta siswa, data nama siswa (absensi), dan mempersiapkan denah tempat duduk. Pada tahap pelaksanaan (do) guru model melakukan kegiatan pembelajaran, observer. mengamati dan mencatat semua temuan-temuan pada lembar observasi ketika proses pembelajaran berlangsung mulai dari awal sampai akhir pembelajaran. Pada tahap refleksi (see) guru model dan pengamat berupaya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan pada proses pembelajaran yang selanjutnya dievaluasi hingga didapatkan cara mengajar yang lebih baik dari sebelumny
Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Pendidikan Aqidah Akhlak Melalui Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Hasanuddin Desa Biting Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2015/2016
Motivasi adalah hal terpenting dalam pembelajaran di dalam kelas, karena motivasi adalah suatu dorongan untuk melakukan sesuatu yang bertujuan untuk merubah tingkah laku siswa agar menjadi lebih baik. Metode pembelajaran yang paling tepat dalam pembelajaran Pendidikan Aqidah Akhlak adalah pembelajaran kontekstual. Karena metode ini mampu menggabungkan antara teori dengan realita. Sehubungan dengan hal tersebut maka guru Pendidikan Aqidah Akhlak di Madrasah Aliyah Hasanuddin berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menerapakan pebelajaran kontekstual dalam kegiatan belajar mengajar. Rumusan penelitian adalah bagaimana upaya peningkatan motivasi belajar pendidikan aqidahh akhlak melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas XI Madrasah Aliyah Hasanuddin. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi belajar Pendidikan Aqidah akhlak melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas XI Madrasah Aliyah Hasanuddin.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kulitatif-deskriptif, dan metode analisis datanya adalah induktif. Dari penelitian yang telah dilakukan peneliti menemukan bahwa (1) guru pendidikan aqidah akhlak tidak hanya menggunakan teoritis saja, tetapi juga menggunakan metode pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual ini mempunyai kelebihan yaitu, menggabungkan antara teori dan kenyataan. Jadi, siswa dapat termotivasi dengan adanya pembelajaran kontekstual. Maka semakin sering guru menggunakan pembelajaran kontekstual semakin termotivasi peserta didik di dalam kelas. (2) Metode pembelajaran kontekstual yang digunakan oleh guru aqidah akhlak di Madrasah Aliyah Hasanuddin adalah : pembelajaran berbasis masalah, membuat aktivitas belajar bekerja sama dengan masyarakat, penilaian.
Kata kunci: Motivasi belajar, Aqidah Akhlak, Pembelajaran Kontektua
Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Kurikulum Tersembunyi (Hidden Curriculum) Di SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten
Untuk mencapai tujuan pendidikan terdapat hal-hal yang tidak
terdokumentasikan atau sifatnya tidak tertulis dan hal ini sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri, hal-hal inilah yang disebut dengan kurikulum tersembunyi. Kurikulum tersembunyi berperan penting dalam
peningkatan nilai-nilai pendidikan Islam, karena pada dasarnya konsep kurikulum tersembunyi terekspresikan dalam gagasan bahwa sekolah melakukan lebih dari sekedar menyebarkan pengetahuan seperti yang tercantum dalam kurikulum tertulis, tetapi juga mengandung pesan yang relevan dengan kenyataan hidup. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa saja bentuk-bentuk kurikulum
tersembunyi di SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten?, dan nilai-nilai pendidikan Islam apa saja yang terkandung dalam kurikulum tersembunyi di SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten?. Tujuan penelitian ini adalah 1)
untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kurikulum tersembunyi yang ada di SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten dan 2) untuk mendeskripsikan nilainilai pendidikan Islam yang terkandung dalam kurikulum tersembunyi yang ada di
SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dengan pola pemikiran induktif. Dari hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan: 1) Bentuk-bentuk kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) di SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten yaitu: Kegiatan penyambutan kedatangan siswa; murojaâah
juzâamma, halafan hadis, hafalan doa, bacaan salat; pembiasaan salat Duha dan salat Zuhur berjamaah; kegiatan infak rutin dan infak bersama; outing class; kebiasaan memanggil teman dengan sapaan âmbakâ dan âmasâ; figur tenaga
pendidik dan kependidikan yang bersahabat dan inspiratif; budaya bersih; budaya hemat dan menjaga nutrisi. 2) Nilai-nilai pendidikan Islam dalam kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) di SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas
Klaten dapat digolongkan menjadi tiga nilai pendidikan Islam, yaitu: a) nilai pendidikan aqidah yang meliputi: murojaâah Juzâamma, hafalan hadis, hafalan doa, dan bacaan salat; pembiasaan salat Duha dan salat Zuhur berjamaah, b) nilai pendidikan akhlak yang meliputi: kegiatan penyambutan kedatangan siswa; kebiasaan memanggil teman dengan sapaan âmbakâ dan âmasâ; budaya bersih; budaya hemat dan menjaga nutrisi; outing class; figur tenaga pendidik dan kependidikan yang bersahabat dan inspiratif, c) nilai pendidikan ibadah yang meliputi: murojaâah Juzâamma, hafalan hadis, hafalan doa, dan bacaan salat; pembiasaan salat Duha dan salat Zuhur berjamaah; kegiatan infak rutin dan infak bersama
Penanaman Nilai-Nilai Akhlak Melalui Kegiatan Pramuka Di SMP Negeri 1 Teras Tahun Pelajaran 2012/2013
Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembentukan akhlak bangsa. Pendidikan kepramukaan merupakan salah satu segi pendidikan nasional dan pada perkembangannya kegiatan pramuka di sekolah mulai kurang diminati karena dianggap kegiatan yang monotone dan yang dipelajari hanya itu-itu saja. Padahal dibalik kesederhanaan pendidikan kepramukaan tersebut apabila dipahami dengan sunguh-sungguh dapat mengantarkan siswa pada pengembangan potensi (life skill) siswa yang selaras dengan nilai-nilai pendidikan akhlak yang terdapat dalam metode dan proses pelaksanaan berdasarkan dasadarma dan trisatya pramuka.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan penanaman nilai-nilai akhlak melalui kegiatan pramuka di SMP Negeri 1 Teras serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam penanaman nilai-nilai akhlak melalui kegiatan pramuka.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang berjenis kualitatif. Subyek penelitian menggunakan key informan yang digunakan untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penetapan validitas data dalam penulisan ini melalui trianggulasi data dan informan review. Dalam menganalisis data dilakukan secara deskriptif (menutur kata dengan apa adannya secara kualitatif) dengan menggunakan metode induktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) penanaman nilai-nilai akhlak melalui kegiatan pramuka di SMP Negeri 1 Teras cukup efektif. Adapun nilai-nilai akhlak yang ditanamkan meliputi : (1) religius, (2) toleransi, (3) jujur, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) cermat dan teliti, (9) semangat kebangsaan, (10) bersahabat/komunikatif, (11), bersaing sehat (12) cinta damai, (13) sabar, (14) peduli lingkungan dan (15) tanggung jawab. (2) faktor-faktor pendukung diantaranya yaitu antusiasme anggota dalam mengikuti kegiatan, keteladanan yang baik dari pembina, penghargaan dan hukuman, pembiasaan yang baik, kedisiplinan siswa dan tata tertib sekolah dan faktor penghambat antara lain minimnya pembina pramuka, minimnya ketersediaan waktu, keberagaman individu dalam pemahaman tentang nilai akhlak dalam setiap kegiatan. Hal tersebut dipengarhi juga oleh faktor keluarga, teman, diri pribadi dan media elektronik. Efektifitas penanaman nilai-nilai akhlak melalui kegiatan pramuka berdasarkan data-data penelitian di lapangan dapat direalisasikan dengan baik. Hasil itu dapat di lihat dari keseharian para siswa di lingkungan sekolah, diantaranya, siswa yang ikut pramuka cenderung lebih terlihat cekatan, tanggap, dan memiliki tanggung jawab yang besar jika diberi sebuah tugas serta lebih bersikap sopan terhadap guru dan dan teman-teman mereka di sekolah
Upaya Guru PAI dalam Meningkatkan Akhlak Mulia Peserta Didik Kelas VII di SMP Negeri 3 Tawangsari Sukoharjo Jawa Tengah Tahun Ajaran 2015
Akhlak mempunyai pengaruh besar terhadap individu manusia dan terhadap suatu bangsa. Ajaran-ajaran akhlak sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang terdapat di beberapa ayat al-Qurâan yang menjelaskan tentang akhlak mulia Rasulullah. Sebagaimana yang terdapat dalam Q.S. Al-Aáž„zÄb:21 yang artinya â Sesungguhnya telah ada pada Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, bagi orang yang mengharap Allah dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allahâ. Dari ayat tersebut mengindikasikan perlu adanya akhlak mulia, baik dikehidupan agama maupun kehidupan beragama.
Dalam upaya meningkatkan akhlak mulia peserta didik seorang guru Pendidikan Agama Islam memiliki peranan yang sangat penting. Karena menurut Zuhairin, guru Pendidikan Agama Islam merupakan pendidik yang mempunyai tanggung jawab dalam membentuk kepribadian Islam anak didik, serta bertanggung jawab terhadap Allah swt. Dia juga membagi tugas seorang guru agama Islam, antara lain : mengajarkan ilmu pengetahuan agama Islam, menanamkan keimanan dalam jiwa anak, mendidik anak agar taat kepada agama, mendidtk anak agar berbudi pekerti yang mulia.
Dalam penelitian ini, masalah yang dikaji adalah bagaimana upaya guru PAI dalam meningkatkan akhlak mulia peserta didik kelas VII di SMPN 3 Tawangsari Sukoharjo Jawa Tengah tahun ajaran 2014/2015
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mendeskripsikan bagaimana upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan akhlak mulia peserta didik kelas VII di SMP Negeri 3 Tawangsari. Adapun manfaat penelitian ini adalah Agar dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam upaya meningkatkan akhlak mulia peserta didik. Sebagai bekal para guru Pendidikan Agama Islam dalam upaya meningkatkan akhlak mulia peserta didik.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapanan. dengan sumber data dari kepala sekolah, guru PAI dan peserta didik, serta dokumen. Dalam pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data menggunakan deskripsi kualitatif dan analisis yang digunakan adalah induktif.
Berdasarkan analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpulan Dalam upaya guru PAI dalam meningkatkan akhlak mulia peserta didik tahun ajaran 2015 menggunakan 2 metode yaitu : metode Pembiasaan, metode keteladanan
Implementasi Sistem Pendidikan Islam Pada Sekolah yang Berbasis Bilingual di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Al-Azhar 26 dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Yogyakarta
This study aims to describe: 1) Implementation of Islamic education system at bilingual-based schools in Islamic Junior High School Al-Azhar 26 and MTs Negeri 1 Yogyakarta. 2) Supporting and inhibiting factors on the implementation of Islamic education system at bilingual-based schools in Islamic Junior High School Al-Azhar 26 and MTs Negeri 1 Yogyakarta.This type of research is field research using qualitative research. Data obtained through interviews, observation, and documentation and triangulation. For data validity, the researcher uses credibility and confirmability test. The data analysis using three stages of data reduction, data display, and data verification. The results showed that 1) implementation of Islamic education system has been implemented but not optimal. Regarding bilingual, in Islamic Junior High School Al-Azhar 26 has organized a bilingual class program and runs 1 year starting in the academic year 2016/2017. In MTs Negeri 1 Yogyakarta there is no special bilingual class program, but it has an extracurricular English Club and Arabic Club. 2) There are several supporting and inhibiting factors in the implementation of the Islamic education system. a) Factors supporting the implementation of Islamic education system in Islamic junior high school Al-Azhar 26 and MTs Negeri 1 Yogyakarta is the presence of educators and learners who are Muslims, learners have an elementary certificate / equivalent as administrative requirements, the curriculum is used in common with a common curriculum, strategic location, meetings or meetings related to evaluation. b) Factors inhibiting the implementation of Islamic education system in Islamic junior high school Al-Azhar 26 and MTs Negeri 1 Yogyakarta, namely: there are inexperienced educators, the educators who have not met S1 or DIV qualifications, using a monotonous method, diverse student backgrounds, the number of learners exceeds the capacity of the space, the often changing judgment system, the teachers must be prepared in accordance with the new rules, the ongoing physical construction, the school's physical facilities are not yet optimal, some existing facilities have not been used maximally