27,964 research outputs found

    Proses Tracking Satelit Lapan-Tubsat Dengan Menggunakan Frekuensi S-Band

    Get PDF
    Satelit LAPAN-TUBSAT yang merupakan satelit mikro pertama yang dibangun LAPAN Indonesia yang bekerja sama dengan Technical University of Berlin (TU-Berlin, Jerman), hingga kini telah dapat menghasilkan gambar video daerah-daerah diwilayah Indonesia sesuai misinya yaitu sebagai satelit surveillance yang mengamati permukaan bumi. Satelit LAPAN-TUBAT ini beredar pada orbit polar, bergerak dan melingkupi seluruh daerah di Indonesia dari timur ke barat seiring dengan rotasi bumi. Untuk memanfaatkan satelit ini secara maksimal maka perlu disiapkan stasiun bumi kendali dan penerima data payload (muatan) satelit terebut. Operasi satelit LAPAN-TUBSAT yang dilakukan melingkupi 2 (dua) hal pokok yaitu operasi pengamatan kondisi kesehatan satelit dan operasi muatan satelit dalam perolehan data video. Sementara fungsi dasar operasi satelit ini melakukan fungsi Telemetri Tracking and Command (TT&C) yaitu melakukan operasi Telemetri, penjejakkan (Tracking) satelit dan operasi pengiriman data komando (Command) ke satelit untuk melaksanakan misi operasinya. &nbsp

    Studi Perkembangan dan Kondisi Satelit Indonesia

    Get PDF
    Satelit merupakan suatu benda yang beredar di ruang antariksa dan mengelilingi bumi, berfungsi sebagai stasiun radio yang menerima, memproses dan memancarkan kembali sinyal komunikasi radio. Indonesia menjadi Negara ketiga di dunia yang mengoperasikan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD). Beberapa satelit Indonesia yang telah diluncurkan, saat ini berada dalam kondisi yang tidak berfungsi. Satelit yang tidak berfungsi merupakan kontributor sampah antariksa yang keberadaannya di orbit bumi cukup berbahaya. Penelitian ini membahas perkembangan dan kondisi satelit Indonesia selama 37 tahun terakhir untuk mendapatkan gambaran mengenai status satelit Indonesia sebagai penyumbang sampah antariksa dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dari 18 satelit Indonesia yang diluncurkan, terdapat tiga buah satelit yang gagal dioperasikan. Selain itu, terdapat beberapa satelit yang telah mencapai akhir masa operasinya

    PENEMPATAN SATELIT DI RUANG ANGKASA MENURUT HUKUM INTERNASIONAL

    Get PDF
    Peningkatan aktivitas sosial dan ekonomi dengan konstelasi masyarakat dunia telah memasuki suatu masyarakat yang berorientasi kepada informasi dan teknologi telah digunakan pada banyak sektor kehidupan. Teknologi informasi melingkupi sistem yang mengumpulkan, menyimpan, memproses, memproduksi dan mengirimkan informasi dari dan ke industri atau pun masyarakat secara efektif dan cepat.[1] Satelit merupakan sebuah benda diangkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi. Satelit dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan kegunaannya seperti: satelit cuaca, satelit komunikasi, satelit iptek dan satelit militer. Untuk dapat beroperasi satelit diluncurkan ke orbitnya dengan bantuan roket. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia, Perancis dan belakangan Cina, telah memiliki stasiun untuk melontarkan satelit ke orbitnya. Posisi satelit pada orbitnya ada tiga macam, yaitu Low Earth Orbit (LEO): 500-2.000 km di atas permukaan bumi, Medium Earth Orbit (MEO): 8.000-20.000 km di atas permukaan bumi, dan Geostationary Orbit (GSO): 35.786 km di atas permukaan bumi.[2] Berdasarkan pengalaman selama ini, dari sejumlah benda-benda ruang angkasa, pernah terjadi sebagian benda itu jatuh ke Bumi. Sebagai contoh, dapat dikemukakan peristiwa jatuhnya benda-benda angkasa seperti satelit dan lainnya, antara lain: tahun 1960, sebuah pecahan satelit USA jatuh di Cuba dan mengakibatkan matinya seekor sapi; tahun 1962 besi baja seberat 20 pounds jatuh di Manitowoc USA yang diperkirakan milik pecahan dari Satelit Uni Soviet Sputnik IV yang telah membuat lubang di sebuah jalan; dan lain sebagainya. Bagi Indonesia, kegiatan ruang angkasa bukan barang baru lagi karena sejak tahun 1976 Indonesia telah turut serta dalam kegiatan tersebut dengan meluncurkan satelit Palapa pertama ke dalam orbit GSO kurang lebih 63.000 kilometer di atas khatulistiwa. [1] Danrivanto Budhijanto. 2013. Hukum Telekomunikasi, Penyiaran dan Teknologi Informasi regulasi dan konvergens. Cet ke II. Bandung: Refika Aditama., hlm. 1. [2] Wikipedia Bahasa Indonesia. Satelit, yang ditelusuri melalui internet http://id.m.wikipedia.org/wiki/satelit yang diakses pada tanggal 09 Maret 2015 pukul 11.30 WIT

    Evaluasi Kinerja Sistem Gaussian Minimum Shift Keying (GMSK) untuk Pengiriman Citra dari Satelit Nano ke Stasiun Bumi

    Get PDF
    Satelit nano IiNUSAT merupakan satelit nano pertama yang dibuat dan diluncurkan oleh mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Riset terkait satelit nano IiNUSAT telah mencapai tahap kedua yang bernama IiNUSAT II. Sistem komunikasi satelit nano IiNUSAT II memiliki dua lintasan transmisi, yaitu uplink dengan frekuensi carrier 145,995 MHz dan downlink dengan frekuensi carrier 2,4 GHz. Satelit nano IiNUSAT II dipersiapkan untuk melakukan surveillance terhadap bumi, sehingga sinyal informasi yang dikirimkan dalam lintasan downlink adalah sinyal informasi yang berasal dari citra. Satelit nano IiNUSAT II berorbit pada Low Earth Orbit (LEO) dengan kecepatan tertentu. Pergerakan relatif satelit terhadap stasiun bumi mengakibatkan adanya pergeseran frekuensi kerja satelit  yang dikenal dengan Doppler shift. Doppler shift terbesar terjadi saat satelit berada pada jarak terjauh dengan terminal di bumi. Pada lintasan transmisi downlink, Doppler shift maksimum adalah sebesar 51,1 kHz. Di samping Doppler shift, pada kanal sistem komunikasi satelit ini juga terdapat gangguan lain yang berupa Additive White Gaussian Noise (AWGN). Berdasarkan hasil simulasi, dapat diketahui bahwa Doppler shift tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap lintasan downlink yang digunakan dalam proses pengiriman citra dari satelit nano menuju stasiun bumi

    MENGATASI MISSING DATA HASIL PENGUKURAN SATELIT ALTIMETRI TOPEX, JASON 1 DAN JASON 2DENGAN METODE KALMAN FILTER

    Get PDF
    Satelit Topex, Jason 1 dan Jason 2 merupakan satelit altimetri yang dapat digunakan untuk mengukur kenaikan muka air laut. Siklus pengukuran satelit altimetri Topex, Jason 1 dan Jason 2 adalah sekitar 10 hari. Hasil pengukuran kenaikan permukaan air laut ketiga satelit tersebut dengan cakupan Laut Cina Selatan menunjukkan adanya missing data. Hal ini akan menimbulkan kendala ketika melakukan peramalan kenaikan muka air laut. Pengabaian missing data akan berdampak pada hasil peramalan yang tidak akurat. Paper ini membahas penggunaan metode Kalman Filter untuk mengestimasi missing data sebelum dianalisis lebih lanjut. Kata kunci: missing data, Kalman Filter, estimasi, satelit altimetr

    Analisis Kinerja Penggunaan Modulasi QPSK, 8PSK, 16QAM pada Satelit Telkom-1

    Full text link
    Pemilihan teknik modulasi menjadi salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan karena teknik modulasi yang digunakan sangat berpengaruh besar pada alokasi power, alokasi bandwidth dan kapasitas transponder satelit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan modulasi yang digunakan satelit Telkom-1 ditinjau dari segi daya dan lebar pita, mengetahui pengaruh pemilihan teknik modulasi terhadap besarnya kapasitas transponder satelit dan mengetahui parameter yang menentukan besar kecilnya kapasitas transponder satelit. Metode penelitian dengan studi literature. Data penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari PT. Telkom. Kajian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif deskriptif. Analisis kelayakan pemanfaatan modulasi hanya ditinjau dari segi kapasitas power dan kapasitas bandwidth. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modulasi yang paling layak digunakan satelit Telkom-1 untuk layanan IDR adalah modulasi QPSK dengan diameter antena penerima 3 meter, sedangkan modulasi yang paling buruk digunakan satelit telkom-1 adalah modulasi 16qam. Dilihat dari sisi power, semakin tinggi orde modulasi, semakin kecil kapasitas transponder satelit. Dilihat dari sisi bandwidth, semakin tinggi orde modulasi, semakin besar kapasitas transponder. Parameter yang menentukan besar kecilnya kapasitas transponder satelit adalah EIRPSATELIT, bandwidth, Forward Error Correction (FEC), Figure of Merit stasiun bumi penerima (G/T)SBRX dan diameter antena

    Perangkat Lunak Search Engine Citra Satelit LAPAN-A2 dan LAPAN-A3

    Get PDF
    Search engine yaitu kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang disediakan oleh perusahaan tertentu melalui website yang telah ditentukan. Seiring bertambahnya jumlah hasil citra yang dihasilkan satelit LAPAN-A2 dan LAPAN-A3 baik itu citra SpaceCam maupun citra LISA pada saat ini maka dibuat mesin pencari yang mampu mencari citra satelit dengan akurat. Hasil citra sampai saat ini hanya tersimpan pada folder-folder dengan penamaan khusus. Metode tersebut cenderung manual dan menyulitkan user untuk mencari citra dengan spesifikasi tertentu. Disamping itu, kebutuhan pengguna terhadap data citra pada waktu tertentu menjadi permasalahan utama. Stasiun bumi satelit LAPAN setiap hari secara rutin melakukan kegiatan akuisisi dan pengolahan data citra satelit LAPAN. Data citra satelit LAPAN hasil pengolahan di stasiun bumi ini kemudian diintegrasikan ke dalam satu sistem search engine. Oleh karena itu, fasilitas ini dirancang dan diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Makalah ini akan memaparkan rancang bangun sistem search engine citra satelit LAPAN yang berbasis web. Sistem serach engine yang akan dikembangkan ini diharapkan dapat memudahkan pengguna di Indonesia maupun dunia untuk mengakses dan mengunduh data citra satelit yang telah dihasilkan oleh satelit LAPAN-A2 dan LAPAN-A3 secara langsung. Disamping sebagai media penyimpanan, dengan menggunakan sistem search engine citra berbasis web akan mempermudah Pusteksat untuk mendiseminasikan produk satelit LAPAN-A2 dan LAPAN-A

    SOLUSI SISTEM NONLINIER LIBRASI KESETIMBANGAN BUMI – SATELIT

    Get PDF
    Artikel ini mengkaji persamaan dinamik yang menggambarkan sistemnonlinier librasi Bumi-Satelit. Untuk memperoleh solusi analitik dari persamaan nonlinier, kita mengambil sebuah skema dengan menambahkan berturut-turut tingkat nonlinier persamaan diterapkan. Kita tentukan nilai parameter true anomaly of satellite yang sama pada solusi analitik persamaan nonlinier. Kita simulasikan respon linier dan respon nonlinier dari solusi analitik. Kita simpulkan model persamaan nonlinier control perilaku pitch librasibumi- satelit dan posisi orbit satelit pada saat control perilaku pitch librasibumi-satelit.   Kata kunci :solusi analitik, nonlinier, bumi-satelit, librasi, simulas
    • …
    corecore