16 research outputs found

    Metode Role playing dan Pengaruhnya dalam Meningkatkan Akhlak Siswa SD Negeri Balecatur 2

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak implementasi metode role playing terhadap perkembangan moral siswa di SDN Balecatur 2, yang telah diidentifikasi menghadapi masalah dalam perilaku dan interaksi sosial. Metode yang digunakan adalah pendekatan mixed methods yang menggabungkan kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini, pendekatan kualitatif digunakan untuk mendalamkan pemahaman terhadap bagaimana metode role playing diterapkan, sementara pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur efek role playing terhadap perkembangan moral siswa, melalui observasi, wawancara, dan survei. Instrumen dibuat dan diuji validitas dan reliabilitasnya, diikuti oleh uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode role playing meningkatkan kegembiraan dan antusiasme siswa dalam belajar, serta memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan moral siswa di SD Negeri Balecatur 2 (nilai signifikansi < 0,05). Kendati penelitian ini memiliki keterbatasan dalam sampel dan konteks spesifik, temuan tersebut berpotensi menjadi bahan pertimbangan penting dalam pengembangan strategi pendidikan moral di sekolah. Praktik role playing dapat diintegrasikan lebih lanjut dalam kurikulum untuk meningkatkan interaksi positif dan perkembangan moral siswa

    METODE PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA MUSLIM DI DESA TRIHARJO KECAMATAN MERBAU MATARAM KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

    Get PDF
    ABSTRAK METODE PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA MUSLIM DI DESA TRIHARJO KECAMATAN MERBAU MATARAM KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Oleh: Yuyun Khotimah Peran keluarga, khusunya orang tua dalam menerapkan metode pendidikan akhlak akan sangat berpengaruh dalam penanaman akhlak kepada anak. Prilaku akhlak anak yang baik menunjukkan bahwa orang tua sudah menerapkan metode pendidikan akhlak dengan baik kepada anak. Pendidikan akhlak anak berawal dari pendidikan yang diberikan oleh kedua orang tuanya, sebab anak akan mencontoh perilaku orang tuanya. Apabila orang tuanya mencontohkan yang baik, maka anak tersebut akan baik, namun sebaliknya apabila dari orang tua saja tidak mencerminkan akhlak yang baik bagaimana mereka akan memberikan pendidikan akhlak yang baik pada anaknya. Pembinaan akhlak ini bisa dilakukan dengan menerapkan metode-metode pendidikan akhlak yang terdiri dari metode pembiasaan, metode keteladanan, metode perhatian/pengawasan, metode nasihat dan metode pemberian hadiah dan hukuman. Desa Triharjo merupakan desa dengan mayoritas penduduknya berprofesi petani dan buruh yang menuntut mereka untuk menghabiskan waktu bekerja meninggalkan rumah, sehingga menyebabkan orang tua kurang dalam hal mengawasi anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode pendidikan akhlak dalam keluarga Muslim di desa Triharjo kecamatan merbau Mataram kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penulis melakukan teknik pengmpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, selanjutnya Penulis melakukan analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, selanjutnya Penulis menguji keabsahan data melalui teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode pendidikan akhlak dalam keluarga Muslim di desa Triharjo sudah berjalan dengan baik. Dalam menerapkan metode pembiasaan orang tua sudah membiasakan anak meraka untuk beribadah dan berprilaku yang baik. Penerapan metode keteladanan dan nasihat juga sudah diterapkan dengan baik, namun dalam penerapan metode perhatian/pengawasan orang tua di desa Triharjo belum bisa menerapkannya dengan maksimal ini karena kesibukan orang tua dalam bekerja yang menyebabkan orang tua kurang waktu dalam hal mengawasai sang anak, tetapi dengan adanya fasilitas dan program yang ada di desa Triharjo bisa mejadi alternatif orang tua dalam membina akhlak anak ketika mereka sibuk bekerja. Dalam hal pemberian hukuman dan hadiah juga setiap otang tua di desa Triharjo memiliki caranya tersendiri, tetapi orang tua desa Triharjo sebisa mungkin menghindari hukuman fisik dalam hal pemberian hukuman kepada anak. Kata Kunci: Metode, Pendidikan Akhlak, Keluarg

    METODE PENDIDIKAN ISLAM MENURUT ABDULLAH NASIH ULWAN DAN RELEVANSINYA DALAM PAI (STUDI DI SMP PEMBANGUNAN PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA)

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh kebutuhan dasar manusia yaitu berupa pendidikan serta pentingnya pendidikan tersebut. Dalam pendidikan tentu adanya faktor lingkungan mempengaruhi terhadap individu disini adalah anak. Dalam mendidik anak, pendidik, baik itu orang tua atau guru mempunyai cara dan metode-metode pendidikan. Disini Islam menawarkan berbagai metode-metode pendidikan Islam meski ada yang belum maksimal hasilnya. Pendidik janganlah hanya merasa lega karena telah menunaikan tugas mendidik kepada anak dengan metode pndidikan tertentu, namun pendidik dituntut untuk terus mendidik anak serta berinovasi dalam menciptakan metode-metode pendidikan yang baru sehingga hasil yang akan diperoleh lebih baik dari yang sebelumnya. Oleh karena itu perlu adanya kajian tentang metode pendidikan Islam salah satunya dari pakar pendidikan anak, yaitu Abdullah Nashih Ulwan yang mana agar tujuan pendidikan tercapai. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui metode pendidikan Islam menurut Abdullah Nashih Ulwan dan bagaimana relevansinya dalam PAI di SMP Pembangunan Piyungan Bantul. Metode penelitian ini adalah penelitian lapangan dan serta dengan adanya dokumentasi-dokumentasi literatur yang relevan. Pengumpulan datanya menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara di SMP Pembangunan Piyungan. Analisis datanya berupa dengan menganalisis dari data yang dikumpulkan dan dengan triangulasi data sehingga memperoleh data analisis yang sesuai dan yang diinginkan. Hasil dari penelitian ini adalah metode pendidikan yang ditawarkan Abdullah nashih Ulwan ada lima, yaitu: a) metode keteladanan; b) metode pembiasaan; c) metode nasihat; d) metode perhatian dan e) metode hukuman. Adapun relevansinya dengan PAI di SMP Pembangunan Piyungan adalah 1) dengan metode keteladanan, guru memberikan contoh-contoh baik itu secara perkataan atau perbuatan kepada siswa di aktivitas kesehariannya di sekolah, seperti sholat dhuha dan sholat berjamaah dhuhur; 2) dengan metode pembiasaan adalah guru di kelas saat belajar maupun di luar kelas membiasakan siswa agar selalu berperilaku terpuji, tertib dan teratur saat belajar PAI; 3) dengan nasihat, guru selalu berusaha memberikan nasihat-nasihatnya kepada seluruh siswa saat di kelas, agar siswa tidak menyimpang dan berperilaku buruk dan tidak akan mengulangi kesalahannya lagi; 4) dengan metode perhatian, guru akan selalun siapsiaga dan selalu memperhatikan muridnya di kelas, jika ia melakukan hal yang buruk saat pelajaran, maka anak didik akan diperhatikan dan selanjutnya akan dinasihati; dan 5) dengan metode hukuman, guru akan menindak dan memberi sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib, di sini hukuman yang diberikan lebih bersifat mendidik siswa agar ia mendapatkan pengetahuan dan hukuman yang diberikan guru bukan secara fisi

    PENANAMAN NILAI-NILAI KEIMANAN PADA MASA PUBERTAS PERSPEKTIF ABDULLAH NASHIH ULWAN

    Get PDF
    ABSTRAK PENANAMAN NILAI-NILAI KEIMANAN PADA MASA PUBERTAS PERSPEKTIF ABDULLAH NASHIH ULWAN Oleh OGI SATRIAWAN Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, unsur alkulturasi telah berimbas pada pola dan gaya hidup generasi muda, termasuk di dalamnya anak-anak remaja. Oleh karena itu, supaya remaja tidak terjerumus pada arus globalisasi tersebut, maka dalam jiwa remaja perlu ditananmkan keimanan yang kokoh, salah satunya melalui pendidikan Islam. Keimanan merupakan aspek fundamental bagi setiap orang, karena keimanan dapat mengarahkan seseorang dalam bersikap dan berprilaku dengan aturan Islam. Oleh karena itu, keimanan penting untuk dimiliki oleh setiap orang, termasuk masa pubertas. Mengingat masa tersebut, pada umumnya anak berada pada masa teransisi, sehingga dengan keiman tersebut remaja puber akan selekif terhadap pengaruh arus globalisasi seperti yang terjadi sekarang ini. Maka rumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana perspektif Abdullah Nashih Ulwan tentang penanaman nilai-nilai keimanan pada masa pubertas Jenis penelitian ini adalah penelitian Library research. Adapun sifat dari penelitian ini bersifat deskriftif. Seterusnya penulis menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari buku Abdullah Nashih Ulwan dan data sekunder lainnya menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan. Setelah data-data terkumpul, penulis menganalisa dengan metode analisis kualitatif dan content analisis. Dalam mengambil kesimpulan menggunakan metode deduktif, penulis mengambil dari uraian-uraian yang bersifat khusus. Adapun temuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: menurut Abdullah Nashih Ulwan Anak hendaknya ditanamkan nilai-nilai keimanan dari awal kelahirannya dengan membuka kehidupan anak dengan kalimat laa ilaaha illallaah. Kemudian dia beranjak besar hendaknya mengenalkan hukum-hukum halal dan haram kepada anak sejak dini dan menyuruh anak untuk beribadah ketika telah memasuki usia tujuh tahun. Setelah beranjak dewasa hendaknya mendidik anak untuk mencintai rasul, keluarganya dan membaca al-qur’an. Kemudian dari proses penanaman nilai-nilai keimanan ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pendidik yaitu seorang pendidik, materi, metode yang digunakan, proses dalam penanaman nilai-nilai keimanan pada anak, dan beberapa faktor penghambat. Segala sesuatu hendaknya berdasarkan atas Al-Qur’an, sunnah, pendaat para ulama dan cendikiawan muslim. Kata Kunci: Pendukung Penanaman Nilai-Nilai Keimanan, orang tua, lingkungan, proses penanaman, metode yang baik

    METODE PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (STUDI KOMPARATIF PEMIKIRAN ABDULLAH NASHIH ULWAN DAN MARIA MONTESSORI)

    Get PDF
    METODE PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (STUDI KOMPARATIF PEMIKIRAN ABDULLAH NASHIH ULWAN DAN MARIA MONTESSORI) Latar belakang dalam penelitian ini adalah potensi yang dibawa oleh anak sejak lahir perlu mendapat stimulus yang tepat dalam pengembangaannya. Stimulus tersebut berasal dari orang tua dan orang-orang yang terlibat dalam pertumbuhan anak. Cara yang digunakan orangtua dalam mendidik anak akan menentukan akan menjadi apa anak tersebut nantinya. Abdullah Nashih Ulwan seorang ilmuwan muslim memberikan pandangan tentang anak, menurutnya anak yang dilahirkan ibarat kertas putih yang bersih dari apapun, orang tua yang mendidik mereka akan membentuk kepribadian merea sesuai dengan apa yang diajar, dicontohkan, dan dibiasakan kepada mereka. Sedangkan Maria, Montessori seorang ilmuwan barat meyakini bahwa anak memiliki suatu masa yang dinamakan dengan masa peka, sebuah masa yang tepat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak, sayangnya masa ini tidak dapat diprediksi kedatangannya. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana metode pendidikan pada anak usia dini menurut Abdullah Nashih Ulwan dan Maria Montessori? dan bagaimana komparasi pemikiran Abdullah Nashih Ulwan dan Maria Montessori? Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research. Sebuah metode yang berhubungan dengan pengumpulan data pustaka. Penelitian ini bersifat deskriptif komparatif analitik. Bersifat demikian karena penelitian ini menjelaskan, memaparkan, menganalisis serta membandingkan pemikiran secara sistematis sehingga dengan mudah dapat dipahami dan disimpulkan terkait permasalahan yang diangkat dari kedua tokoh. Hasil penelitian ini menurut Nashih Ulwan terdapat beberapa metode dalam mendidik anak, yakni metode keteladanan, metode pembiasaan, pemberian nasihat, pemberian kasih sayang, dan metode hukuman. Namun dari semua metode tersebut, metode yang paling tepat digunakan dalam mendidik anak adalah metode keteladanan, yakni orangtua menjadi teladan yang baik bagi anak. Sedangkan Maria Montessori berpendapat bahwa cara mendidk anak adalah dengan menghargai anak. Menghargai anak dilakukan dengan cara memberikan kebebasan kepada anak. Kebebasan diperlukan anak untuk menemukan potensi khas yang dapat dikembangkan. Perbandingan konsep metode kedua tokoh terdapat pada pemberian hukuman dan penghargaan serta pendidikan dominan yang harus diberikan kepada anak. Menurut Abdullah Nasih Ulwan, hukuman dan penghargaan diperlukan dalam mendidik anak. Menurutnya hukuman akan memberikan efek jera kepada anak, sedangkan penghargaan akan membuat anak sadar bahwa mereka dicintai. Sedangkan Montessori berpendapat bahwa hukuman dan penghargaan adalah dua hal yang tidak perlu diberikan kepada anak. Hukuman akan membuat anak tertekan dan penghargaan dapat membuat anak terbebani. Selain hukuman dan penghargaan, perbedaan konsep metode pendidikan antara kedua tokoh adalah pendidikan utama yang harus diberikan kepada anak. Abdullah Nashih Ulwan berpendapat bahwa ilmu agama adalah pelajaran pokok yang harus diberikan kepada anak. Sedangkan Montessori berpendapat pokok pendidikan yang harus diberikan kepada anak adalah melatih kepekaan panca indra

    Metode pendidikan karakter dalam keluarga menurut Abdullah Nashih Ulwan dalam Kitab Tarbiyah Al Aula Ì…d Fi Al-Islam

    Get PDF
    Latar belakang penelitian ini adalah metode pendidikan karakter dalam keluarga yang merupakan sebuah tanggung jawa besar yang harus diberikan orangtua kepada anak sejak usia dini. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu alat yang berupa usaha untuk menumbuhkan, mengembangkan, memperbaiki,mengurus, memimpin, mengawasi dan menjaga anak didik. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap metode pembelajaran anak. Hal ini dimaksudkan agar anak memiliki intelijensi yang memadai, kemampuan bersosialisasi, serta memiliki akhlak yang baik. Berawal dari hal tersebut, penulis mencoba menawarkan metode pendidikan karakter menurut salah satu pemikir kontemporer muslim yang bernama Abdullah Nashih Ulwan yang beberapa pemikirannya tentang pendidikan anak dalam Islam. Diantara pemikirannya adalah metode pendidikan karakter dalam keluarga. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui metode pendidikan karakter dalam keluarga menurut Abdullah NAshih Ulwan dalam kitab Tarbiyah Al-Aulad Fi Al-Islam serta relevansinya dengan realitas masa kini. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Adapun pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu melalui benda-benda tertulis melalui buku-buku, dokumen dan internet yang dapat mendukung kajian penelitian. Analisis data dilakukan dengan model analisi isi (content analysis). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa metode pendidikan karakter dalam keluarga menurut Abdullah Nashih Ulwan adalah pendidikan dengan keteladan, pendidkan dengan pembiasaan, pendidikan dengan nasehat, pendidikan dengan perhatian dan pemantauan serta pendidikan dengan hukuman. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa metode tersebut masih relevan dengan realitas masa kini

    Pembentukan moral peserta didik melalui pendidikan seks (studi multi situs di sdn sambibulu sidoarjo dan sdi darut taqwa Surabaya)

    Get PDF
    Tesis ini membahas tentang pembentukan moral peserta didik melalui pendidikan seks (studi multi situs di SDN Sambibulu Sidoarjo dan SDI Darut Taqwa Surabaya). Adapun rumusan masalah pada tesis ini adalah: 1) Bagaimana peran pendidikan seks dalam pembentukan moral peserta didik di SDN Sambibulu dan SDI Darut Taqwa; 2) Bagaimana implementasi pendidikan seks dalam pembentukan moral peserta didik di SDN Sambibulu dan SDI Darut Taqwa;3) Apa saja faktor pendukung dan penghambat pendidikan seks dalam pembentukan moral peserta didik di SDN Sambibulu dan SDI Darut Taqwa.Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik penyajian data dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan teknik pengumpulan data adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Peran pendidikan seks di SDN Sambibulu dan SDI Darut Taqwa mempunyai kesamaan, yakni pendidikan seks sangat berperan dalam perkembangan peserta didik, memberikan pengetahuan akan seksualitasnya, dengan demikian dari adanya pendidikan seks diharapkan dapat membentuk moral peserta didik yang baik. 2) Implementasi Pendidikan seks di SDN Sambibulu menyajikan pendidikan seks melalui pembelajaran terintegrasi dalam materi Pendidikan Agama Islam, sedangkan di SDI Darut Taqwa selain menyajikan melalui pembelajaran terintegrasi dalam materi Pendidikan Agama Islam, mereka juga menyajikan dalam kegiatan penunjang seperti kajian hari jum’at dan tradisi bersalaman antar peserta didik yang sudah baligh dengan guru yang berlawan jenis hanya sebatas isyarat merapatkan kedua tangan di dada 3) Faktor pendukung di SDN Sambibulu yakni adanya materi yang sudah tersajikan dalam Pendidikan agama islam memudahkan guru dalam penyampaian pendidikan seks, kemudian faktor penghambatnya adalah persepsi orang tua dalam menganggap pendidikan seks adalah masalah yang tabu, sedangkan di SDI Darut Taqwa faktor pendukung yakni sekolah telah menyelenggarakan dan menyajikan pendidikan ini di berbagai kegiatan baik dalam pembelajaran maupun diluar pembelajaran sedangkan faktor penghambat terdapat beberapa orang tua yang memiliki kurangnya wawasan mengenai agama Islam dan pengawasan terhadap anaknya ketika di lingkungan rumahnya

    Petunjuk Hadits: Bagi Perkembangan Seksualitas Anak

    Get PDF
    corecore