8 research outputs found
KESIAPAN APARATUR PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI CYBER CRIME DI INDONESIA
Cyber crime merupakan bentuk kejahatan yang terjadi pada dunia maya atau internet. Munculnya beberapa kasus kejahatan internet "CyberCrime" di Indonesia seperti, penyusupan-penyerbuan-perubahan terhadap situs target dapat menyebabkan kondisi abnormal terhadap situs korbannya (1), pembobolan kartu kredit dan penipuan perdagangan online (e-commerce) (2), dan pencemaran nama baik yang dilakukan melalui media online atau jejaring sosial (3). Maraknya kasus cyber crime ini telah menjadi kejahatan yang serius, sehingga pemerintah khususnya aparat hukum harus bisa mengimbangi kemampuan teknisnya untuk dapat mngungkap dan menangani para pelaku bila terjadi kasus cyber crime dan yang terpenting juga kemampuan untuk dapat mengadili pelaku cyber crime dengan menyiapkan payung hukum yang tepat dan tegas agar mampu menjerat dan menghukum para pelaku cyber crime. UU ITE saat ini yang digunakan sebagai payung hukum masih perlu di kaji dan di revisi melihat perkembangan dunia IT yang sangat pesat pertumbuhannya. Kata kunci: cyber crime, internet, keamanan komputer, kesiapan pemerintah, UU ITE
KEBIJAKAN KRIMINAL TERHADAP TINDAK PIDANA CYBER TERRORISM
Cyber terrorism merupakan salah satu jenis cyber crime dari
beberapa jenis- jenis cyber crime yang ada, yang muncul akibat dari dampak
negatif perkembangan sarana teknologi informasi dan komunikasi
masyarakat global, sehingga terjadi perubahan- perubahan pola perilaku
masyarakat dalam bidang tersebut sebagai penyalahgunaan komputer.
Motivasi dari aksi kejahatan cyber terrorism adalah untuk kepentingan
kelompok tertentu dengan tujuan untuk menunjukkan eksistensinya
dipanggung politik dunia.
Dari latar belakang tersebut di atas, maka dalam thesis ini ditetapkan
dua masalah pokok, yaitu : Bagaimana kebijakan kriminal pada saat ini dalam
menanggulangi tindak pidana cyber terrorism? dan Bagaimanakah kebijakan
kriminal yang akan datang guna menanggulangi tindak pidana cyber terrorism
di Indonesia?
Penelitian ini bersifat yuridis normatif, dilakukan dengan cara
mengkaji/menganalisis data sekunder yang berupa bahan-bahan hukum
terutama bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder dengan
memahami hukum sebagai seperangkat peraturan atau norma-norma positif
di dalam sistem perundang-undangan yang mengatur mengenai kehidupan
manusia. Selain itu digunakan kajian yuridis komparatif yaitu dengan
melakukan kajian perbandingan terhadap peraturan hukum pidana diberbagai
negara yang mengatur tentang cyber terrorism.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, dalam kebijakan kriminal
yang ada saat ini, dapat digunakan dalam menanggulangi tindak pidana
cyber terrorism, sedangkan kebijakan kriminal yang akan datang seyogyanya
perlu dilakukan peningkatan dan perubahan, terlebih lagi secepat perlu
disyahkan Konsep RUU KUHP agar lebih optimal dalam menanggulangi
tindak pidana cyber terrorism.
Kata Kunci : Kebijakan kriminal, Cyber terrorism, Tindak pidana.
Cyber terrorism is one of type of cyber crime from several types of the
existing cyber crimes, it is appear resulting of the negative impact of
information technology and global community communication media
development, so that several changes of society’s behavior patterns within
the area as a computer misapplication. A motivation of cyber terrorism
criminal act is for the certain importance with objective showing its existence
in the political world platform.
From the background above, thus within the thesis is determined two
main problems: How the criminal policy in overcoming the cyber terrorism
criminal act at this time? And, how does the criminal policy in the future
overcomes the cyber terrorism in Indonesia?
The thesis have the character of normative juridical, it is done by
studying/analyzing the secondary data in the form of law, particularly, both
primary and secondary laws by understanding those as a rule set or positive
norma within legislation system regulating about mankind lives. Moreover, a
comparative juridical study is by conduction a comparison study toward
criminal law regulation in many countries those arranging about cyber
terrorism.
The research result demonstrates that, in the existing criminal policy
can be used in overcoming criminal act of cyber terrorism, while criminal
policy in the future as need as properly to be performed of the increasing and
modification, and Draw of Law of Concept of Criminal Code, and as soon as
possible to be validated in order to be more optimum in overcoming the cyber
terrorism criminal act.
Keywords: Criminal Policy, Cyber Terrorism, Criminal Act
KLASIFIKASI TWEET BERDASARKAN TOPIK BERITA DENGAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)
Twitter adalah layanan jaringan sosial media yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter, yang dikenal dengan kicauan (tweet). Tweets yang muncul pada beranda Twitter tergabung menjadi satu tanpa ada pengelompokkan kategori seperti ekonomi, olahraga, teknologi, otomotif dan kesehatan. Permasalahan yang muncul adalah pengguna menjadi kesulitan untuk memilah berita atau informasi yang diinginkan. Maka, berdasarkan tweets yang bercampur aduk tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan kategorinya untuk memudahkan ketika seorang pengguna mencari sebuah berita atau informasi yang diinginkan. Twitter juga dapat membantu pengguna Twitter menemukan topik yang menarik bagi mereka. Oleh karena itu, klasifikasi tweet berdasarkan topik berita perlu dilakukan dengan metode Support Vector Machine (SVM). Penelitian ini menggunakan 5000 data tweet sebagai dataset. Untuk menggantikan proses pelabelan manual, menjadi pelabelan otomatis untuk skala besar. Tahapan yang dibutuhkan untuk mengetahui akurasi yang dihasilkan SVM dalam mengklasifikasikan tweet berdasarkan topik berita yaitu: pelabelan manual, preproccesing, seleksi fitur dan proses pembelajaran SVM. Penelitian ini menggunakan pembagian data 90% sebagai data latih dan 10% sebagai data uji. Model pembelajaran yang dihasilkan SVM, didapat sebesar 96.2% dengan threshold 3 dan menggunakan ∁ = 8 dan Gamma = 0.0005.
Kata Kunci: Klasifikasi, Minat, Preprocessing, Support Vector Machine, Topik berita, Twee