21 research outputs found

    Implementasi majelis taklim dalam meningkatkan pengamalan ibadah ibu-ibu di Desa Huta Holbung Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan

    Get PDF
    Latar belakang masalah ini adalah adanya majelis taklim yang diharapkan dapat menjadi salah satu jalan keuar bagi masyarakat khususnya para jamaah majelis taklim dari ketidak tahuan mereka akan sulitnya ilmu pengetahuan agama dan keidupan ekonomi mereka. Namun di desa Huta Holbung Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan masih banyak yang tidak mengikuti majelis taklim lebih memilih untuk mencari nafkah keluarganya dan kumpul diwarung-warung. Sebaiknya jamaah yang mengikuti majelis taklim kualitas beragama ibadahnya lebih baik terhadap ajaran agama. Masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pelaksanaan majelis taklim dalam meningkatkan pengamalan ibadah di desa Huta Holbung, apa saja materi kegiatan yang berkenaan dengan ibadah yang diajarkan kepada majelis taklim, apa saja kendala implementasi majelis taklim dalam meningkatkat pengamalan ibada, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pelaksanaan majelis taklim dalam meningkatkan pengamalan ibadah ibu-ibu di desa Huta Holbung, kegunaan penelitian ini adalah untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan terutama dalam bidang implementasi majelis taklim dalam meningkatkan pengamalan ibadah ibu-ibu, penelitian ini membahas tentang pelksanaan majelis taklim sehubungan dengan itu, pendekatan yang dilakukan adalah teori-teori yang mengenai majelis taklim seperti, pengertian majeli taklim, ruang lingkup majelis taklim, fungsi dan tujuan majelis taklim, metode majelis taklim, persiapan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar majelis taklim, kedudukan pendidikan nonformal dalam sistem pendidikan nasional, pembinaan dan prinsif dasar pengelolaaan majelis taklim. penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, dengan pendekatan deskriftif (lapangan) yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis dan akurat. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana proses pelaksanaan majelis taklim dalam meningkatkan pengamalan ibadah ibu-ibu di desa huta holbung. Instrumen penelitian ini adalah wawancara, dokumentasi, observasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa implementasi majelis taklim dalam meningkatakan kualitas agama Di Huta Holbung dimulai pembukaan dari zikir munazat, kegiatan selanjutnya diisi dengan ceramah, kegiatan penutup dilakukan dengan pembacaan doa oleh ustadz, proses pelaksanaan dilakukan dua kali satu minggu, materi yang disampaikan ustdz Al-Qur’an tafsir, fiqih ibadah, hadist, tasawuf, tauhid, menggunakan metode ceramah faktor kendala pelaksanaan majelis taklim ini adalah kurangnya pendengaran yang kurang dari jamaah dan banyak jamaah yang sibuk dengan pembicaraan masing-masing, rendahnya pendidikan para jamaah majelis taklim, daya ingatnya kurang, kurang keberaniaan jamaah untuk bertanya

    Urgensi majlis taklim di lingkungan komplek perumahan warga sebagai wadah sosialisasi pemahaman Al Qurán bagi ibu-ibu

    Get PDF
    INDONESIA: Salah satu wadah pembelajaran informal, yaitu majlis taklim. Lembaga ini mempunyai peran penting dalam membina dan meningkatkan kualitas umat dalam hal akidah Islam. Melalui majlis taklim masyarakat dapat lebih mendalami, dan menjalankan ajaran agamanya tanpa terikat dengan persyaratan dan ketentuan seperti yang terjadi saat belajar di lembaga formal. Majlis taklim adalah tempat pertama dalam sejarah Islam sebagai sarana sosialisasi Islam, pengembangan dan pemberdayaannya. Hingga saat ini majlis taklim tetap masih dijalankan, khususnya oleh ibu-ibu. Majlis taklim ibu-ibu banyak dilaksanakan di pedesaan, perkotaan, di mesjid bahkan dari rumah ke rumah. Maka pemahaman ayat-ayat dalam surat-surat pendek al Qur’an, pada khususnya, untuk ibu-ibu di majlis taklim di perumahan yaitu di Komplek Griya Cempaka Arum, Rancanumpang, gedebage, Bandung, merupakan langkah strategis penyebaran nilai-nilai Islam. Metode pengkajian pemahaman ayat al Qur’an tersebut diawali dengan pengenalan bahasa Arab dasar, dilanjutkan dengan memami makna kosa kata bahasa Arab dalam ayat-ayat al Qur’an tersebut, sambil dijelaskan kandungan nilainilai di dalamnya. Kegiatan ini dilakukan dengan teknik ceramah, penugasan dan dialog. ENGLISH: One of the most widespread centers for informal learning among Islamic communities in Indonesia is majlis taklim. Considered an important and productive place for imbibing a sound Islamic creed, majlis taklim gives the community a chance to be able to carry out their religious teachings without terms and conditions of formal institutions. Developed and empowered since earlier Islam, it is the first of its kind in Islamic history to function as a means of socializing Islam. The present day majlis taklim is still being carried out especially by mothers. Mostly carried out in rural and suburban areas at Komplek Griya cempaka Arum, Ranacanumpang, Gedebage, Bandung, in their mosques and private houses. A strategic step for spreading Islamic values among them is through learning al-Qur'an by memorizing and understanding its short verses; it begins with an introduction to basic Arabic, then its vocabularies and followed by understanding the meaning of the Qur’anic verses word by word side by side with the explanation of the values contained in it. This activity has been carried out through simple lectures, assignment and dialogue techniques

    Hubungan Aktivitas Keagamaan Majelis Taklim dengan Tanggung Jawab Pembinaan Anak di Kelurahan Sangeasserri Kec. Sinjai Selatan Kab Sinjai

    Get PDF
    Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan: 1)Aktivitas keagamaan majelis taklim terlaksana dengan baik. Hal ini berdasarkan pada hasil analisis kategorisasi rata-rata skor 87,5% yaitu berada pada kategori tinggi dilihat dari keaktifan anggota majelis taklim dalam mengikuti majelis taklim. 2)Tanggung jawab pembinaan anak oleh ibu-ibu anggota majelis taklim berada pada kategori tinggi dapat dilihat dari hasil jawaban responden tentang angket pembinaan anak . 3)Aktivitas keagamaan majelis taklim mempunyai hubungan dengan terlaksananya tanggung jawab pembinaan anak di Kelurahan Sangeasserri Kec Sinjai Selatan Kab Sinjai. Hal ini berdasarkan analisis data, diketahui bahwa diperoleh nilai thitung 3,01 > 1,9 ttabel, dan nilai sig= 0,05, sehingga disimpulkan H0 ditolak dan Ha terima

    Gerakan Keagamaan, Politik dan Sosial Majlis Taklim Sirul Mubtadin di Bireuen

    Get PDF
    Majlis taklim adalah lembaga non formal yaitu tempat pelaksanaan pendidikan agama Islam yang dilahirkan dan dikembangkan serta didukung oleh jama’ahnya. Sebagaimana fenomena yang terdapat di desa Garot dan desa Blang Kubu masyarakat menuntut ilmu agama secara rutin dalam seminggu sekali melalui majlis taklim yang tergabung dalam Sirul Mubtadin yang sedang berkembang saat ini. Pada dasarnya pendiri majlis taklim di Bireuen yaitu Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tusop) pernah konstentasi dalam politik tetapi murni tidak ada hubungannya dengan majlis taklim Sirul Mubtadin. Bahkan jamaah juga ikut partisipasi tetapi tidak dengan paksaan dari pimpinan majlis taklim tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui mengapa masyarakat Bireuen tertarik mengikuti pengajian di majlis taklim Sirul Mubtadin dan bagaimana bentuk kegiatan majlis taklim Sirul Mubtadin di Bireuen. penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yaitu berupa penelitian lapangan dengan mengambil lokasi di desa Garot dan desa Blang Kubu Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu pelaksanaan pendidikan agama Islam yang terdiri dari kegiatan-kegiatan pengajian yang rutin dilaksanakan setiap minggu dengan sesi tanya jawab dan samadiah yang diperuntukkan bagi anggota atau keluarga jama’ah yang meninggal dunia. Kemudian yang memotivasi masyarakat mengikuti pengajian dalam majlis taklim Sirul Mubtadin karena pengajiannya yang sudah rutin dilaksanakan, adanya absensi kehadiran dengan sangsi dan santunan bagi anggota dan keluarga yang meninggal dunia, serta ada kegiatan-kegiatan sosial lainnya yang diluar pengajian seperti mengunjungi jama’ah yang sakit dan berpartisipasi ketika ada acara yang di buat oleh jama’ah majlis taklim
    corecore