301 research outputs found

    Metode Hermeneutika dan Permasalahannya Dalam Penafsiran Al-Quran

    Get PDF
    Hermeneutics is a method or philosophical theory to interpret symbols related to the text in order to know the meaning and meaning. it was first used in the study of the Koran in the 19th century AD by Islamic scholars, but many scholars questioned it. This is because it can doubt the authenticity and sanctity of the Koran. Besides that, hermeneutics has been used to interpret bible to find its truth value. The Qur'an serves every question and objection from its readers, who come from various cultural backgrounds and scientific disciplines. Because the scriptures cannot speak for themselves, they need understanding, reading, interpretation and repetition of reinterpretations that are generally carried out by experts in the same way. In addition, the distance between the birth of the text and the period of interpretation is very long. For this reason, a methodological "means" is needed to understand the text in question

    Hermeneutika Double Movement Fazlur Rahman: Mewujudkan Hukum Islam yang Lebih Eksistensialis

    Get PDF
    The method of interpretation of classical scholars is still too "stiff" when it comes to dialogue with today's contemporary problems. Therefore, there is a need for a new epistemology that is in accordance with the development of the social situation, culture, science and human civilization. This article attempts to analyze Fazlur Rahman's thoughts on his double movement hermeneutics. This library research found that Fazlur Rahman appeared as an answer to the dynamics of Al-Qur'an interpretation. The originality of the formulated interpretation method rests on the disciplines of philosophy, social sciences and humanities. The double movement hermeneutic method refers to a process that involves two points of view, namely today's problems leading to the revelation of the Qur'an and from the time of the Qur'an returning to today's problems. This method not only contributes to the development of methods of interpreting the al-Qur’an, but also influences the process of ijtihad in order to establish Islamic laws that are more existential

    Hermeneutika Hadis: Tinjauan Pemikiran Yusuf Al-Qordhowi dalam Memahami Hadis

    Get PDF
    Hadis sebagaimana al-Quran adalah teks yang dihasilkan dari masa lalu dan diperuntukkan       untuk   sepanjang masa, masa lalu dan juga masa kini. Dalam memahami produk masa lalu banyak metode agar pemahamannya bisa diperuntukkan demi kemaslahatan umat. Hermeneutika hadir sebagai metode baru untuk memahami teks produk masa lalu agar bisa diaplikasikan pada masa kini, didalam heremenutika     dikenal yang nama nya tringual, yaitu bagaimana teks, konteks dan pengarang bisa bersatu untuk menghasilkan sebuah pemahaman yang ‘mirip’ dengan yang dimaksudkan oleh sang pembuat teks yaitu Allah(alquran) atau Nabi Muhammad (Hadis). Dalam memahami teks alquran sudah ditawarkan pemahaman dengan menggunakan metode heremeneutika dengan langkah-langkah yang       jelas, begitu juga dengan Hadis, banyak cara dalam memahami hadis, diantaranya yang dikemukakan oleh    Yusuf    Qordhowi, beliau lebih menekankan pemahamana hadis pada maqashid as-syariah dan memperhatikan asbab wurud hadis serta berusaha menemukan        signifikansi kontekstualnya. Dalam upaya    memahami hadis, pola fikir al-Qordhowi telah terkonstruksi sedemikian rupa, sehingga beliau dalam memahami hadis selalu memperhatikan sisi internal dari hadis dengan tidak melupakan menggunakan pendekatan eksternal. Disinilah titik temu antara tujuan pemahaman hermeneutika dengan pehamahan hadis ala Yusuf Qordhowi

    PENDEKATAN FILOSOFIS DALAM STUDI ISLAM

    Get PDF
    Islam datang sebagai pedoman kehidupan yang benar untuk semua pemeluknya. Dengan demikian Islam adalah agama yang luas mencakup berbagai dimensi kehidupan umat. Untuk dapat membaca Islam mampu hadir dalam setiap sendi kehidupan maka diperlukan pendekatan yang tepat dalam memaknai Islam. Dengan berbagai pendekatan yang tepat akan tampak Islam yang dinamis dalam memberikan solusi atas berbagai problematika kehidupan umat. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk membaca Islam adalah pendekatan filosofis. Pendekatan filosofis ini merupakan kajian Islam yang berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal dengan meneliti dari akar permasalahannya, metode ini bersifat mendasar dengan cara radikal dan integral karena memperbincangkan sesuatu dari segi esensi atau hakikat sesuatu. Dengan pendekatan filosofis ini diharapkan Islam bukan hanya semacam tradisi dengan hanya kebenaran sosial sebagai ukuran kebenarannya, namun Islam akan tampak kebenarannya secara hakikat. Implementasi pendekatan filosofis ini seperti misalnya ajaran agama Islam mengajarkan agar melaksanakan sholat berjamaah dengan tujuan antara lain agar seseorang dapat merasakan hikmahnya hidup secara berdampingan dengan orang lain, dan lain sebagainya. Makna demikian dapat dijumpai melalui pendekatan yang bersifat filosofis

    KRITIK METODOLOGI PENAFSIRAN BUCAILLISME ATAS AYAT-AYAT SAINS

    Get PDF
    Discourse on scientific theology is quite often lead to debate among scholars and scientists today. The central point of the debate is on the relationship between the Qur’an dan science, namely the Total Agreement, Partial Agreement and the Refuse Group. Bucaillism as representation the Total Agreement group has the view that the Quran besides functioning as a moral-ethical guideline and guidance is also the source of all the phenomena of science. This article to photograph what and how bucaillism, find the cause and do methodological criticisms on it. This research concludes that the tendency towards the progress of science becomes an important point in the progress of the civilization of Muslims. With the harmonization of science and religion, it can increase creativity and innovation in doing business in making discoveries. Qur’an which contains many creeds and moral-ethical and verses of science can be a guide for scientists in developing science and technology so that the benefit of humans and the environment is always maintained. Nevertheless, the argumentative basis in scientific research is not only based on the literal meaning of the text but leads to the moral-ethical content.Keyword: Bucaillism, Quran, Phenomena of Scienc

    Konstruksi Nalar Rechtvinding Hakim dalam Pemberian Izin Poligami yang Berkeadilan Gender dalam Putusan Pengadilan Agama Jombang No. 0899/Pdt.G/2016/PA.Jbg

    Get PDF
    The practice of polygamy in Indonesia until now has drawn criticism from some feminists who did not agree. But on the one hand, both Islamic law and positive law permit various conditions. In this case, the Religious Court (PA) becomes the last fence which becomes the determining point for a man to be able to polygamy. For this reason, researchers conducted a study of PA decisions on polygamy, namely Jombang PA Decision No. No. 0899 / Pdt.G / 2018 / PA.Jbg . The focus of the problem is (1) the value of gender justice in the decision and (2) reasoning rechtvinding(legal discovery) judge. The method used in this study is a normative-qualitative legal research method with content analysis techniques from Charles Purse. The results showed that the practice of polygamy licensing in the Religious Courts had actually gone through processes that reflected gender justice. This is reflected in the obligation of the Religious Court to summon the longest wife of the applicant for polygamy to be asked for willingness and information. The results of subsequent studies show that PA Jombang judges used hermeneutic techniques in making legal discovery efforts. Because, they not only focus on aspects of legality, but also consider the contextualization

    Tafsir Teologi Sosial: studi Hermeneutika Hassan Hanafi pada Surat Ali Imran Ayat 18

    Get PDF
    Penelitian ini akan menelaah metode penafsiran hermeneutik Hassan Hanafi dalam kaitannya dengan QS Ali Imran ayat 18. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan hermeneutika Hassan Hanafi sebagai salah satu metodologi penafsiran yang menekankan pada aspek aksiologis sebuah teks, kemudian aplikasinya pada QS Ali Imran ayat 18 sebagai salah satu ayat Tauhid. Untuk mewujudkan itu, proses penelitian dilakukan menggunakan jenis penelitian pustaka (library research) dengan metode deskriptif-analitik, dan melalui pendekatan normatif-fenomenologis, terhadap karya-karya utama Hassan Hanafi sebagai data primer. Tahapan tersebut secara umum meliputi: Pertama, menampilkan bangunan metodologis hermeneutika Hassan Hanafi yang memperhatikan unsur kesadaran sejarah, kesadaran teks Quran, dan—yang paling utama adalah—kesadaran praktis. Kedua, menelaah surat Ali Imran ayat 18 yang memotret sikap teologis manusia, serta asas hukum dan konsep tentang keadilan bagi orang berilmu, yang selama ini diabaikan secara pemahaman dan praktik. Berdasarkan tahapan tersebut muncullah temuan, bahwa surat Ali Imran ayat 18 merupakan ayat tauhid, yang bagi Hassan Hanafi tidak hanya mencakup dimensi teologis manusia, tetapi juga dimensi sosial manusia. Selain itu, tauhid tidak cukup hanya dengan ikrar atau ucapan lisan. Jauh daripada itu, ia harus ditransformasikan dalam bentuk tindakan (action). Sehingga keyakinan akan keesaan Allah dapat berimplikasi pada kehidupan sosial manusia. Implikasi sosial, kaitannya dengan kesaksian orang berilmu dalam surat Ali Imran ayat 18, adalah ketentuan untuk mewujudkan cita-cita sosial yang luhur, sebagai tanggungjawab moral dalam menjalankan tugas al-Qisth, yakni dengan tunduk pada prinsip dasar Islam yang universal, dan mengembalikan nilai-nilai egalitarianisme yang tidak mengenal kasta dan status sosial

    Paradigma Sintesis Tafsir Teks Al-Qur’an Menimbang Hermeneutika Pemaknaan Teks Jorge J.E Gracia Sebagai Teori Penafsiran Tekstual al-Qur’an

    Get PDF
    Artikel ini membahas konsep hermeneutika pemaknaan teks Jorge J.E Gracia sebagai teori penafsiran tekstual al-Qur’an, dengan tiga poin pokok bahasan: (i) narasi tekstualitas al-Qur’an sebagai obyek penafsiran (ii) hermeneutika teks Jorge J.E Gracia dan (iii) paradigma tafsir tekstual terhadap al-Qur’an.  Pola kajian artikel ini diarahkan pada analisis interpretatif-strukturasi,  dengan melakukan analisis isi (content analysis) pada karya utama tokoh. Artikel ini menemukan bahwa: (1) Konsep teks al-Qur’an atau al-Naṣṣ adalah kesadaran utama, sebab al-Qur’an adalah sesuatu terbaca/tersentuh (al-Maktūb), ia memiliki entitas hurf, al-Qur’an, al-kitab, ayat, kalimat dan al-risalah.  (2) Nalar hermeneutis pemaknaan teks ala Gracia mengurai kesalahpahaman (misunderstanding) teks, dengan metode the development of textual interpretation, untuk menjembatani kesejarahan teks dengan keadaan audiens. (3) Paradigma tafsir tekstual dengan konsep “al-nash” bekerja dengan menekankan pada adanya pemahaman yang baik atas teks, audiens, konteks, karena teks al-Qur’an itu tidak sebatas tertulis dalam sebuah bentuk (form), ia begitu kompleks, ia sebuah konstruksi (construction), kombinasi (combination) dan korelasi (correlation)

    HERMENEUTIKA JORGE J.E. GRACIA SEBAGAI ALTERNATIF TEORI PENAFSIRAN TEKSTUAL ALQUR’AN

    Get PDF
    corecore