585,430 research outputs found

    041 SK Poin Kinerja Keynote Speaker ICSAB 2020 Fateta

    Get PDF

    042 SK Poin Kinerja Panitia ICSAB 2020

    Get PDF

    KINERJA GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI SMK NEGERI 2 DEPOK YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kinerja guru bersertifikat pendidik ditinjau dari kompetensi pedagogi, kepribadian, sosial, dan profesional di SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta. Tujuan berikutnya dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor kinerja dengan kinerja guru bersertifikat pendidik di SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian ekspos fakto. Responden penelitian adalah 75 guru bersertifikat pendidik di SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta, yang terpilih berdasarkan teknik sampling insidental. Data penelitian diperoleh melalui instrumen angket berbentuk tertutup dan berskala Likert dengan empat alternatif jawaban, berkonsep penilaian atas diri sendiri. Analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif dan inferensial, dengan bantuan aplikasi SPSS versi 16. Hasil penelitian menunjukkan, tingkat kinerja guru bersertifikat pendidik ditinjau dari kompetensi pedagogi, kepribadian, sosial, dan profesional di SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta terletak pada kategori sangat tinggi. Terkait dengan faktor-faktor kinerja, diketahui bahwa faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik kinerja memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru bersertifikat pendidik di SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta. Nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,840 menunjukkan bahwa hubungan tersebut terletak pada kategori sangat tinggi, serta nilai koefisien determinasi (r2) yang menunjukkan bahwa faktor instrinsik kinerja (X1) dan faktor ekstrinsik kinerja (X2) memiliki pengaruh kontribusi sebesar 70,6% terhadap kinerja guru bersertifikat pendidik di SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta (Y). Bentuk persamaan regresi linier yang didapat adalah: Y = 42,397 + 1,368X1 + 0,561X

    PENGARUH KINERJA GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa. Artinya kalau guru yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran mempunyai kinerja yang bagus, akan mampu meningkatkan sikap dan motivasi belajar siswa yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pembelajaran, begitu juga sebaliknya, kinerja guru yang berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa adalah kinerja guru dalam kelas. Metode penelitian yang dilakukan adalah korelasional. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel (X) kinerja guru dan variabel (Y) motivasi belajar siswa. Teknik pengambilan sempel dalam penelitian ini menggunakan random sampling, sempel diambil secara acak, jumlah sempel yang diambil sebanyak 65 siswa. Uji validitas pertanyaan kinerja guru tidak terpakai 5 item, uji reabilitas menggunakan Cronbach α, uji normalitas menggunakan chi kuadrat, uji linieritas menggunakan uji F, uji hipotesis menggunakan korelasi tunggal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa aspek kinerja guru dalam kelas yaitu penguasaan media yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran cenderung cukup 72,13%, aspek pengelolaan pembelajaran cenderung baik 75,78%, aspek interaktif dan menjalin keakraban dengan peserta didik cenderung cukup 72,58%, aspek membentuk kebiasaan belajar yang baik cenderung cukup 68%54%. Dari hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh positif dan signifikan antara kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri 1 Seyegan Jurusan Teknik Gambar Bangunan dimana harga rs= 0,486, Sig= 0,035 < 0,05. Sumbangan relatif kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa sebesar 23,66%

    PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU OTOMOTIF SMK NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kompetensi profesional guru, motivasi kerja dan disiplin kerja baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap kinerja guru otomotif SMK Negeri se-Kabupaten Sleman. Subyek penelitian ini adalah seluruh guru otomotif di SMK Negeri 2 Depok dan SMK Negeri 1 Seyegan yang berjumlah 28 guru. Penelitian ini termasuk penelitian ex-post facto. Metode pengambilan data menggunakan angket model skala Likert untuk variabel Kompetensi Profesional Guru, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja, sedangkan variabel Kinerja Guru menggunakan metode kuesioner, dan dokumentasi dari Kepala Sekolah. Teknik analisis data yang dipakai untuk menguji hipotesis adalah dengan teknik analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru otomotif SMK Negeri se-Kabupaten Sleman yang dibuktikan dengan Fhitung Ftabel (17,141 > 4,22); kontribusi disiplin kerja terhadap kinerja guru sebesar 39,73%; (4) Terdapat pengaruh yang signifikan dari kompetensi profesional guru, motivasi kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru otomotif SMK Negeri se-Kabupaten Sleman yang dibuktikan dengan Fhitung > Ftabel (5,832 > 3,01); kontribusi kompetensi profesional guru, motivasi kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru sebesar 42,16%

    PENGUKURAN & PERBAIKAN KINERJA DENGAN METODE MODIFIED BALANCED SCORE CARD DI SEKOLAH GRACIA

    Get PDF
    Sekolah Gracia adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang pendidikan. Persaingan yang makin ketat menyebabkan sekolah Gracia harus memikirkan strategi yang tepat agar dapat meningkatkan daya saing. Oleh karena itu dilakukan benchmarking untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan sekolah ini dibandingkan pesaing serta pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Balanced scorecard. Metode Balanced Scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja yang terdiri dari empat perspektif yaitu finansial perspective, customer perspective, internal business process perspective dan learning and growth perspective. Berdasarkan strategi yang telah ditetapkan dengan matriks SWOT, ditentukan tolok ukur untuk masing-masing perspective Balanced Scorecard. Tiap tolok ukur ditentukan bobot kepentingan dengan menggunakan metode Pair Comparison Scorecard yang dirancang mencakup Strategi, tolok ukur (Key Performance Indicator - KPI), bobot, target yang ingin dicapai dan skala penilaian (digunakan skala l-3). Berdasarkan hasil pengukuran rancangan Balanced Scorecard, diperoleh kinerja sekolah Gracia pada periode I adalah cukup baik dengan nilai 1.1337, sedangkan pada periode 2 nilai kinerja meningkat menjadi 2.1981 Peningkatan ini terjadi karena adanya peningkatan kinerja pada customer perspektif, internal business process perspective, dan learning and growth perspective dari hasil pengukuran kinerja ditetapkan inisiatif perbaikan terhadap tolok ukur yang pencapaiannya belum baik Melalui metode Quality Function Deployment dengan membuat House of Quality dapat diperoleh inisiatif yang memiliki kontribusi yang cukup besar bagi perbaikan kinerja sekolah yaitu melakukan pengembangan dan perbaikan fasilitas, meningkatkan promosi, meningkatkan jumlah jam bahasa asing, mangadakan training seluruh guru dalam bahasa asing dan merancang sistem pengupahan yang sesuai dengan jabatan dan tugasnya. Selanjutnya dibuat matriks departemen untuk mengetahui bagian mana yang paling berkaitan dengan inisiatif perbaikan

    KINERJA LKMD DALAM PEMBANGUNAN PRASARANA DASAR PERKOTAAN DI KOTA KARANGANYAR

    Get PDF
    Dalam upaya memberdayakan masyarakat, maka pemerintah Kabupaten Karanganyar, dalam kebijakan pembangunan daerahnya mulai mengarahkan program-program yang terutama diperuntukan dan langsung akan dinikmati oleh masyarakat untuk direncanakan dan dilaksanakan oleh masyarakat dengan lembaga kemasyarakatan yaitu LKMD. Implementasi dari program pemberdayaan masyarakat tersebut antara lain ditujukan untuk pembangunan prasarana dasar perkotaan, yang mempunyai sasaran pada tahun 2005 sesuai dengan PJM Prasarana Dasar Pemukiman Kota Karanganyar TA 1997-1998, adalah bahwa semua kampung di wilayah Kota Karanganyar harus dilengkapi dengan prasarana dasar yang dibangun untuk menjamin kondisi kesehatan serta meningkatkan sosial perekonomian masyarakat. Dikaitkan dengan tugas dan fungsi LKMD selama ini yang mengacu kepada peraturan-peraturan yang tercantum dalam Keppres RI Nomor 28 tahun 1980, Kepmendagri Nomor 27 tahun 1984, Keppres Nomor 49 tahun 2001 dan Perda Kabupaten Karanganyar Nomor 11 tahun 2000 tentang LKMD, serta Permendagri Nomor 9 tahun 1982 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan di Daerah (P5D), diharapkan LKMD di Kota Karanganyar harus memiliki kinerja yang hasilnya betul-betul merupakan representasi kebutuhan pembangunan prasarana dasar perkotaan sehingga dapat membantu menyelesaikan masalah kebutuhan pembangunan prasarana dasar perkotaan di Kota Karanganyar. Melalui studi ini diharapkan dapat diketahui implementasi kinerja LKMD dalam menjalankan tugas dan fungsinya selama ini, serta sejauh mana kinerja LKMD tersebut dapat membantu menyelesaikan masalah kebutuhan pembangunan prasarana dasar perkotaan di Kota Karanganyar. Dalam studi ini analisis terhadap kinerja LKMD dalam pembangunan prasarana dasar perkotaan Kota Karanganyar dilakukan dengan (1) identifikasi tugas dan fungsi LKMD menggunakan analisis deskriptif kualitatif, (2) identifikasi kinerja LKMD dikaitkan tugas dan fungsinya menggunakan analisis deskriptif skoring persepsi masyarakat dan analisis faktor (3) identifikasi hasil pembangunan prasarana dasar perkotaan dan pendanaannya menggunakan analisis skoring persentase hasil pembangunan, (4).merumuskan hubungan implementasi tugas dan fungsi LKMD, kinerja LKMD serta hasil pembangunan dan pendanaan prasarana dasar perkotaan Kota Karanganyar menggunakan analisis deskriptif kulatitatif dan SWOT. Dari hasil penelitian diketahui bahwa implementasi tugas dan fungsi LKMD dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan tidak seluruhnya menerapkan peraturan-peraturan yang berlaku karena dipengaruhi oleh mekanisme pembangunan prasarana dasar perkotaan di Kota Karanganyar yang dominan top down selama ini. Dari penilaian persepsi masyarakat tentang kinerja LKMD dalam menjalankan tugas dan fungsinya ditinjau dari responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas adalah cukup baik, tetapi masih memerlukan perhatian terhadap aspek responsivitasnya yaitu kurang tanggapnya pengurus LKMD dalam memberikan layanan atas usulan kegiatan dan kebutuhan dalam pembangunan disebabkan kurang pengalamannya pengurus LKMD dalam merencanakan dan melaksanakan program pembangunan sehingga kegiatan pembangunan yang dikelola oleh LKMD selama ini kurang menampung kebutuhan fasilitas pelayanan prasarana dasar perkotaan bagi kepentingan masyarakat dalam arti kinerja LKMD selama ini belum dapat membantu menyelesaikan masalah kebutuhan prasarana dasar perkotaan di Kota Karanganyar, hal tersebut dapat ditunjukkan dengan hasil pembangunan prasarana dasar perkotaan sampai dengan tahun 2003 ini, dari 7 sasaran program pemenuhan kebutuhan fasilitas prasarana dasar yang tercantum dalam PJM Prasarana Dasar Pemukiman Kota Karanganyar sampai dengan tahun 2005, hanya 1 sasaran program yang terpenuhi yaitu pemenuhan prasarana jalan lingkungan, atau dengan kata lain yang terpenuhi baru 14 %. Direkomendasikan, bahwa LKMD perlu memanfaatkan potensi dan peluang yang ada, dan untuk Pemerintah Daerah supaya LKMD diberdayakan sesuai tugas dan fungsinya
    • …
    corecore