207 research outputs found

    Isolasi dan karakterisasi cendawan endofit asal rizosfer bawang merah “Lembah Palu” dan potensinya menghambat penyakit bercak ungu Alternaria porri (ELL) CIF

    Get PDF
    The decrease in shallot production due to Alternaria porri infection can reach 50%-70% or can even cause crop failure. One of the biological control methods to overcome this is by utilizing antagonistic microbes. The purpose of this study was to identify endophytic fungi from the rhizosphere of shallots "Lembah Palu " that have the potential to inhibit the A. porri fungus that causes purple spot disease. Research January-September 2022, the activity began with isolating endophytic fungi using the surface sterilization method, followed by characterization and identification of morphology macroscopically and microscopically, compatibility testing between isolates, and antagonism power test. The results obtained 5 isolates of endophytic fungi identified in the genus Fusarium sp., Aspergillus flavus, Penicillium sp., Aspergillus niger, and Trichoderma sp. A total of seven compatible interactions between endophytic fungi resulted from compatibility tests, while 3 other interactions were not compatible. The antagonism test of 5 fungal isolates against the A. porri produced an average inhibition of ≥ 75%. The HKP5 isolate (Penicillium sp) had the best inhibition of 78.96%. This indicates that endophytic fungal isolates have some potencies the potential to be developed as biological control agents in an effort to support sustainable agriculture.ABSTRAKPenurunan produksi tanaman bawang merah akibat serangan Alternaria porri dapat mencapai 50%-70% bahkan dapat menyebabkan terjadinya gagal panen. Salah satu metode pengendalian hayati untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan memanfaatkan mikroba yang bersifat antagonis . Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi cendawan endofit asal rizosfer bawang merah “Lembah Palu” yang berpotensi dalam menghambat cendawan A. porri penyebab penyakit bercak ungu. Penelitian Januari-September 2022, kegiatan diawali dengan mengisolasi cendawan endofit menggunakan metode sterilisasi permukaan, dengan perendaman sampel akar berurutan dalam 2% Natrium hipoklorit, etanol 70% dan air steril, kemudian dikulturkan dalam media Potato Dextrose Agar (PDA). Selanjutnya setelah isolat tumbuh, disubkultur kembali untuk dilakukan karakterisasi dan identifikasi morfologi secara makroskopis dan mikroskopis, pengujian kompatibilitas antarisolat serta uji daya antagonisme. Dari hasil penelitian diperoleh 5 isolat cendawan endofit yang teridentifikasi dalam genus Fusarium sp., Aspergillus flavus, Penicillium sp., Aspergillus niger, dan Trichoderma sp. Sebanyak tujuh interaksi kompatibel antarcendawan endofit dihasilkan dari uji kompatibilitas, sedangkan 3 interaksi lainnya tidak kompatibel. Uji daya antagonisme 5 isolat cendawan terhadap patogen A. porri menghasilkan rata-rata daya hambat ≥ 75%. Isolat HKP5 (Penicillium sp) memiliki daya hambat terbaik sebesar 78,96%. Hal ini mengindikasikan bahwa isolat cendawan endofit berpotensi untuk dikembangkan sebagai agens pengendali hayati dalam upaya mendukung pertanian berkelanjutan

    KEMAMPUAN JAMUR ENDOFIT PADI DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN JAMUR PENYEBAB PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa L) SECARA IN VITRO

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk mengetahui penyakit penting tanaman padi dan penyebab nya, serta jamur-jamur endofit pada tanaman padi dan potensinya sebagai agens pengendali hayati. Lokasi pengambilan sampel di Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Kegiatan dilaboratorium meliputi isolasi, identifikasi dan uji daya antagonis menggunakan tanaman padi sehat untuk memperoleh jamur endofit dan tanaman padi sakit yang menimbulkan gejala untuk memperoleh cendawan patogen. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL).Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur endofit yang terisolasi pada tanaman padi dari lokasi penelitian di Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara terdapat 3 jenis yaitu: Trichoderma sp., Aspergillus niger dan Mucor sp., sedangkan jamur patogen yang ditemukan menyerang tanaman padi yaitu Cercospora sp. dan Rhizoctonia Solani. Berdasarkan hasil uji antagonis secara in-vitro bahwa ketiga jamur endofit terhadap dua cendawan patogen memiliki besaran hambatan rata-rata diatas 50% tingkat tertinggi penghambatan yaitu Trichoderma sp. vs Rhizoctonia dengan daya hambatan (89,20%)

    Identifikasi Mikroba Rizosfer Penghasil Hormon Pertumbuhan pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.)

    Get PDF
    Permasalahan utama yang sering dihadapi oleh petani di Kecamatan Mare pada tanaman padi adalah serangan hama, penyakit. Salah satu penyakit yang sering petani  temui adalah penyakit hawar pelepah yang disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia solani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis bakteri filosfer mikroba yang ada di rhizosfer dan jenis bakteri yang mampu menghasilkan hormon tertinggi  pada tanaman padi (Oryza sativa L.) di Kecamatan Mare Kabupaten Bone. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 tahun di Kecamatan Mare Kabupaten Bone dan di Laboratorium Penyakit Tanaman Universitas Hasanuddin di Makassar. Tahapan penelitian pengambilan sampel dilakukan di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone dengan cara menentukan terlebih dahulu jarak pengambilan sampel pada setiap lokasi. Kemudian mengambil sampel tanah rizosfer yang menempel pada akar tanaman padi sebanyak 10 g. Sampel yang telah diambil dimasukkan kedalam plastic clip dan diberi label sebagai penanda setiap sampel, Isolasi mikroba tanah rizosfer, pemurnian dilakukan untuk memperoleh biakan dengan cara memindahkan satu koloni mikroba yang tumbuh pada media PDB baru dengan menggunakan cock bohrer dan jarum preparat, selanjutnya dilakukan perhitungan populasi dan identifikasi mikroba rizosfer menghasilkan IAA secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif menggunakan metode kualitatif dengan tumbuhnya mikroba pada media dan hasil identifikasi yang diperoleh selama pengamatan. Hasil penelitian ini diperoleh cendawan endofit memiliki keragaman yang tinggi yang mampu menghasilkan hormon pemacu pertumbuhan seperti IAA dan GA yang memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tanaman padi di Kecamatan Mare

    Isolasi dan Respons Tumbuh Cendawan Mutualistik Akar pada Beberapa Tanaman Pangan dan Kehutanan

    Get PDF
    The study aims to isolate and test the effectiveness of mutualistic root symbiont fungi isolates from the roots of rubber plants grown in marginal acidic soil plantations in increasing the growth of food crops and forestry plants. The fungal were isolated by root surface sterilization methods. We obtained 19 fungal isolates consisting of 8 genera, namely Alternaria, Aspergillus, Cladosporium, Curvularia, Fusarium, Penicillium Paecilomyces, Trichoderma, and mycelia sterilia. All isolates were subjected to a pathogenicity test on the Centrosema pubescens plant. Five out of the 19 fungal isolates increased plant growth and showed no disease symptoms, and the Aspergillus section Nigri FKK 3 isolate showed the best response. The isolate was further analyzed to assess the growth response of food crops (rice and corn) and forestry plants (Acacia auriculiformis and Paraserianthes falcataria). The treatments consisted of 3 phosphate (P) concentrations, namely 20%, 50%, and 100% of the recommended field applications. The combination of mutualistic fungal inoculation of Aspergillus section Nigri FKK 3 and 50% P concentration exhibited the highest biomass growth response compared to other treatments. This finding can provide basic information for developing fungal-based fertilizers to increase the productivity of food crops and forestry plants on sub-optimal land.   Keywords: food crops, phosphate fertilizer, forestry trees, plant growth improvement, root mutualistic fung

    Isolasi dan Uji Aflatoksin Cendawan Pengkontaminasi Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) di Kabupaten Timor Tengah Utara

    Get PDF
    Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu produk unggulan pertanian di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang seringkali terkontaminasi cendawan dan mengakibatkan pembusukan hingga memproduksi aflatoksin. Tujuan penelitian yaitu mengisolasi, mengidentifikasi dan mengetahui kandungan aflatoksin cendawan pengkontaminasi kacang merah. Penelitian diawali dengan pengambilan sampel kacang merah di Desa Suanae dan Desa Noepesu secara random sebanyak 1 kg dengan lamanya penyimpanan 3-4 bulan. Kacang merah yang bergejala ditumbuhkan pada media PDA dengan metode penanaman langsung. Cendawan diidentifikasi secara makroskopis dan mikroskopis, sedangkan uji aflatoksin menggunakan metode TLC. Hasil isolasi didapatkan dua isolat cendawan yaitu isolat SBP dan isolat NK. Isolat SBP memiliki karakter makroskopis yaitu warna koloni hijau, permukaan cokelat kehijauan dengan diameter pertumbuhan koloni 5,1-7,0 mm, sedangkan isolat NK warna miselium hijau muda dengan diameter koloni 1,1-1,5 mm. Kedua isolat secara mikroskopis memiliki bentuk spora oval, warna spora hitam kecoklatan dan hitam, memiliki konidia berbentuk bulat serta konidiafor tegak. Kedua isolat diduga Aspergillus sp. Hasil uji aflatoksin total yaitu B1 : <3.01 µg/Kg, B2 : <3.50 µg/Kg, G1 : <0.54 µg/Kg, dan G2 : <1.0 µg/Kg. Kadar aflatoksin total hasilnya di bawah batas regulasi Standar Nasional Indonesia (<5 µg/Kg)

    INVENTARISASI JAMUR PATOGEN TULAR BENIH PADA TIGA VARIETAS PADI DI DESA BAYUR LAWANG AGUNG KABUPATEN OKU SELATAN

    Get PDF
    ABSTRAK Patogen tular benih didefinisikan sebagai setiap agen yang tertular oleh benih secara internal maupun eksternal yang berpotensi menyebabkan penyakit, Benih yang telah terinfeksi patogen tidak hanya menghambat pertumbuhan tanaman namun dapat pula menyebabkan keracunan, karena patogen mampu bertahan hidup pada habitatnya di tanah, gulma, dan sisa tanaman. Salah satu masyarakat Desa Lawang Agung pernah mengalami gagal panen, salah satu faktornya yaitu struktur benih padi terdapat bubuk berwarna putih dengan kondisi di dalam benih berwarna kuning, dan terdapat struktur bercak merah pada benih padi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis - jenis jamur patogen tular benih pada tiga varietas padi, dan untuk mengetahui persentase daya kecambah benih pada tiga varietas padi. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu teknik Random Sampling, satu varietas padi di ambil di tiga petani yang berbeda, Media yang digunakan dalam penelitian ini yaitu PDA, penelitian telah dilakukan pada bulan maret - mei 2023 di laboratorium tanaman satu Politeknik Negeri Lampung. Hasil penelitian pada jamur patogen tular benih pada tiga varieas padi di Desa Lawang Agung Kabupaten Oku Selatan ditemukan 7 genus jamur yaitu, Aspergillus, Rhizopus, Mucor, Alternaria, Fusarium, Rhizoctonia,dan Curvularia. Sedangkan hasil persentase daya kecambah pada tiga varietas yaitu : pada ketan hitam sampel satu 41%, sampel dua 81%,dan sampel tiga 84%, untuk ketan putih pada sampel satu 82%, sampel dua 79%, dan sampel tiga 86%. Dan pada ciherang sampel satu 96%, sampel dua 84%, dan sampel tiga 89%. Kata kunci : Inventarisasi, Jamur, Padi, Patogen, Tular Benih, iv ABSTRACT A seed-borne pathogen is defined as any agent infected by seeds internally or externally that has the potential to cause disease. Seeds that have been infected with pathogens not only inhibit plant growth but can also cause poisoning, because pathogens are able to survive in their habitat in soil, weeds, and waste. plant. One of the people of Lawang Agung Village has experienced crop failure, one of the factors is that the structure of the rice seeds contains white powder with conditions inside the seeds which are yellow, and there is a structure of red spots on the rice seeds. This study aims to determine the types of seed-borne pathogenic fungi in three rice varieties, and to determine the percentage of seed germination in three rice varieties. The method used in sampling was the Random Sampling technique, one rice variety was taken from three different farmers. The media used in this study was PDA. The research was conducted in March - May 2023 in the Plant Laboratory of the Lampung State Polytechnic. The results of research on seed-borne pathogenic fungi on three varieties of rice in Lawang Agung Village, South Oku Regency found 7 genera of fungi namely, Aspergillus, Rhizopus, Mucor, Alternaria, Fusarium, Rhizoctonia, and Curvularia. While the percentage of germination power on three varieties, namely: on black sticky rice sample one 41%, sample two 81%, and sample three 84%, for white sticky rice on sample one 82%, sample two 79%, and sample three 86%. And in Ciherang sample one 96%, sample two 84%, and sample three 89%. Keywords: Inventory, Fungi, paddy, pathogen , Seed Born

    Isolasi dan Karakterisasi Cendawan Dekomposer pada Bahan Kompos Jerami, Endapan Tanah Danau Tempe dan Tanah Exfarm Pertanian Universitas Hasanuddin

    Get PDF
    Agricultural wastes able to provide profit value if utilized properly for example made into organic fertilizer. Organic fertilizer production requires microbial decomposers to help the decomposition process. This research aims to isolate and identify the characteristics of microbial decomposers found in straw compost, soil sediment from tempe lake and soil from exfarm. In this research, conducted microbial isolation. Microbial exploration of compost material, soil organic matter and soil deposition material is mixed with physiological solution then grown on PDA, further purification of the unwanted microbes. In this study only used the media to grow the asparagine fungus to see the growth of macroscopic and microscopic fungi. The results showed that there are seven isolates of the fungus from different material extraction. The extracted compost material to produce two fungi are Aspergillus sp. and Penicillium sp., Tempe lake sediment soil shows three types of fungi with Aspergillus Sp. and two types Zygomisota, while soil from Exfarm also shows two types of fungi are Aspergillus sp. and Penicillium sp. The growth rate of each different fungal isolates based sources although of the same typ

    Isolasi dan Identifikasi Cendawan Indigenous Rhizosfer Tanaman Kentang (Solanum tuberossum L.) di Buluballea Kelurahan Pattappang Kecamatan Tinggimoncong Kabupatan Gowa

    Get PDF
    Cendawan rhizosfer merupakan salah satu faktor biotik yang dapat menginduksi ketahanan tanaman terhadap penyakit sehingga berpeluang besar menjadi alternatif penting bahan baku biofertilizer tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui genus-genus cendawan tanah indigenous di lahan pertanian kentang di Buluballea. Isolasi cendawan menggunakan metode pengenceran berseri (Serial Dilution Method ) pada medium PDA (Potato Dextrose Agar). Isolat jamur yang didapatkan kemudian diidentifikasi secara makroskopis dan mikroskopis menggunakan buku identifikasi Barnett dan Hunter (1972). Dari hasil isolasi rhizosfer kentang diperoleh 22 isolat terdiri dari genus Aspergillus tiga isolat, Fusarium empat isolat, Rhizopus tiga isolat, Gliocladium satu isolat, Nigrospora satu isolat, Beauveria satu isolat, Penicillium satu isolat, Cylindrocladium satu isolat, dan di dapatkan tujuh isolat cendawan yang belum teridentifikasi sehingga belum diketahui genusnya

    ISOLASI DAN IDENTIFIKASI CENDAWAN ENDOFIT TANAMAN PADI AROMATIK LOKAL ENREKANG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengindetifikasi cendawan endofit tanaman padi aromatik lokal Enrekang. Isolasi cendawan endofit dilakukan pada tigas jenis padi aromatik lokal Enrekang yaitu Pulu Mandoti, Pulu Lotong dan Pare Lambau.   Isolasi cendawan dilakukan pada bagian akar, batang dan daun padi. Isolat cendawan yang telah dimurnikan kemudian didentifikasi secara makroskopis dan mikroskopis. Dalam penelitian ini dihasilkan 12 isolat cendawan endofit. Hasil identifikasi terhadap empat isolat cendawan endofit terpilih diperoleh  Aspergillus sp1, Aspergillus sp2, Aspergillus candidus dan acremonium
    corecore