555 research outputs found

    PEMODELAN 3D MOTIF CINCIN DAN PERHIASAN LAINNYA DENGAN FRAKTAL

    Get PDF
    Pada penelitian ini, penulis membahas Pemodelan Motif CinCin dan Perhiasan dengan Fraktal Tiga Dimensi (3D). Penelitian ini dilatarbelakangi dengan fakta bahwa kearifan lokal untuk motif cincin emas dan perak serta perhiasan lainnya dari Kota Gede Yogyakarta dan Kendari Sulawesi nampak sudah diatur dan berpola tetap. Walaupun motifnya beragam, namun desain kurang bervariasi, sehingga Nampak monoton. Untuk itu, diperlukan desain motif yang lebih unik, menarik dan bernilai jual tinggi. Pemodelan motif 3D ini menggunakan OpenGL dan bahasa pemrograman C. Pemodelan telah diuji dengan menggunakan sistem Operasi Windows. Pada penelitian ini telah dihasilkan 340 desain cincin unik yang bernuansa tradisional dan modern. Secara keseluruhan, luaran yang dihasilkan dari penelitian ini pada tahun ke dua adalah (i) aplikasi mobile untuk pembuatan model 3D untuk cincin (iii) satu makalah yang diseminarkan di 2015 The Annual Conference on Engineering and Technology di Nagoya Jepang pada 4-6 Nov 2015 (iv) draft buku ajar: “Pemodelan Fraktal 3D untuk Cincin dan Perhiasan Lainnya”

    Designing Marine-Park-Inspired Batik Patterns and Their Application on Masks as Pangandaran Tourism Souvenirs during Covid-19 Pandemic

    Get PDF
    Pangandaran is known as one of the tourist destinations in West Java Province with its beautiful natural marine charm. The charm of the beauty of Pangandaran beach and its surroundings attracts tourists’ attention and reaches 4,044,204 visitors in 2018. Pangandaran has 21 beach tourist destinations. Therefore, souvenirs become one of the aspects that strongly complement tourism in Pangandaran, a tourism souvenir. This study aims to produce innovative products of featured art supporting tourism by raising the iconic potential of natural resources and artisan resources from the local community. This article is one of the results of the applied research in the type of practice-based research focusing on the creative industry of craft art (batik) products that support tourism through eco-design and eco-tourism approaches. In its application, this study uses the design thinking method, with the results in the form of a prototype of mask product for tourism souvenir with marine park pattern application. Corak Batik Taman Laut dan Aplikasinya pada Topeng Sebagai Cinderamata Wisata Pangandaran Saat Pandemi Covid-19. Pangandaran dikenal sebagai salah satu destinasi wisata di Provinsi Jawa Barat dengan pesona alam bahari yang indah. Pesona keindahan pantai Pangandaran dan sekitarnya menarik perhatian wisatawan dan mencapai 4.044.204 pengunjung pada 2018. Pangandaran memiliki 21 destinasi wisata pantai. Oleh karena itu, cinderamata menjadi salah satu aspek yang sangat melengkapi pariwisata di Pangandaran yaitu cinderamata pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk-produk inovatif seni unggulan pendukung pariwisata dengan mengangkat potensi ikonik sumberdaya alam dan sumberdaya pengrajin dari masyarakat sekitar. Artikel ini merupakan salah satu hasil penelitian terapan pada jenis penelitian berbasis praktik yang berfokus pada industri kreatif produk seni kriya (batik) yang mendukung pariwisata melalui pendekatan eko- desain dan ekowisata. Dalam aplikasinya, penelitian ini menggunakan metode design thinking, dengan hasil berupa prototipe produk topeng cinderamata pariwisata dengan penerapan pola taman laut

    Pembangunan Sistem Desain Batik Parang Dengan Kurva Bezier

    Get PDF
    Batik Parang merupakan salah satu keanekaragaman motif batik yang memiliki pola hias bergaris miring dan berjajar. Parang termasuk jenis batik geometris yang dibentuk dari 2 unsur yaitu parang dan mlinjon. Kemiringan pada Parang membentuk pola dengan sudut 45 derajat. Penelitian ini bertujuan membentuk sistem desain batik parang secara interaktif dengan memanfaatkan ornamen motif yang disimpan dalam database. Gen parang dan mlinjon yang tersimpan dihasilkan dari pola yang dibentuk menggunakan kurva Bezier. Pembentukan variasi kurva Bezier diperoleh dari penempatan sejumlah titik-titik kontrol. Penyimpanan setiap gen parang dan mlinjon berupa titik-titik kontrol dari kurva. Aplikasi ini mengambil gen motif dari database yang kemudian disusun secara bervariatif dengan mengatur arah kemiringan dan jarak motif yang berjajar. Hasil yang diperoleh adalah bermacam-macam motif Parang berdasarkan ornamen hasil pembentukan kurva Bezier

    PENGEMBANGAN MOTIF TEMPURUNG KURA-KURA JENIS TERRAPENE CAROLINA PADA APLIKASI BERBASIS WEB

    Get PDF
    Batik merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang hingga saat ini masih dapat dinikmati baik menjadi keperluan industri sebagai penyedia bahan pakaian maupun suatu kerajinan seni yang bernilai tinggi. Dengan keunikan dan jenis motif batik yang bervariatif menambah keindahan dan nilai seni dari sebuah kain batik. Motif kain batik yang cenderung klasik sebaliknya dipadu dengan motif polos berwarna. Untuk batik bermotif kecil boleh dipadu dengan bahan bermotif lain seperti polkadot atau garis-garis. Paduan berani dua motif berbeda merupakan ciri khas gaya remaja yang berani bereksperimen. Adapun dengan jaman yang kini semakin berkembang, motif batik itu sendiri banyak mengalami perubahan. Tentunya pemanfaatan berbagai pola bentuk yang ditemui dapat menambah keunikan dari batik tersebut. Sebagai salah satu contohnya memanfaatkan keanekaragaman hewan yang ada di Indonesia seperti yang ada pada tempurung kura-kura. Dengan banyaknya jenis motif tempurung kura-kura tentunya dapat menambah keragaman, keunikan dan variasi dari motif-motif batik. Pada Tugas Akhir ini, telah dikembangkan pola bentuk tempurung kura-kura jenis Terrapene carolina ke dalam motif batik yang di bantu prosesnya oleh metode Random Walk . Dan hasil dari pengembangan motif batik tersebut akan diimpementasikan ke dalam sebuah gambar di dalam sebuah web browser. Kata Kunci: Batik, Hewan, Terrapene carolina, Random Walk, Web Browse

    PENGEMBANGAN MOTIF KARANG JENIS MONTIPORA FOLIOSA PADA APLIKASI BATIK BERBASIS WEB DENGAN METODE RANDOM WALK

    Get PDF
    Indonesia memiliki banyak keanekaragaman budaya dan salah satunya adalah batik. Batik di Indonesia memiliki jenis motif yang berbeda-beda. Saat ini motif batik yang sering ditemui adalah motif alam dan masih belum ada motif batik yang mengambil unsur dari kelautan Indonesia. Indonesia memiliki lautan yang luas dan didalamnya terdapat beranekaragam jenis karang. Jenis karang yang diamati untuk dijadikan motif batik adalah Montipora Foliosa. Karang indah yang bentuknya seperti tumpukan piring dan lingkaran yang berulir. Dengan menggunakan motif karang diharapkan dapat menambah keanekaragaman dan melestarikan batik warisan budaya Indonesia. Penelitian ini memfokuskan pada pengembangan motif karang Montipora Foliosa menjadi motif batik dengan menggunakan metode Random Walk berbasis web. Metode Random Walk menggunakan angka - angka acak untuk menghasilkan motif batik yang tidak monoton dan desain hasil akhirnya akan ditampilkan pada web browser. Hasil penelitian ini adalah terciptanya motif batik baru yang menggunakan pola bentuk karang khususnya karang Montipora Foliosa dengan aplikasi berbasis web. Hasil pengujian melalui survey umum dan survey khusus bagi yang berpendidikan seni menunjukkan hasil yang baik, tetapi untuk kedepannya harus dilakukan pengembangan agar menjadi lebih baik lagi. Kata Kunci : random walk, web, batik, montipora foliosa, motif, karan

    PENGEMBANGAN MOTIF KARANG JENIS ACROPORA ASPERA PADA APLIKASI BATIK BERBASIS WEB

    Get PDF
    Salah satu warisan budaya terbesar dan terbaik di Indonesia adalah Batik, dengan mengetahui fakta tersebut salah satu cara untuk melestarikannya yaitu dengan mengekplorasi pola baru untuk dijadikan batik. pola batik dapat terinspirasi dari berbagai macam bentuk benda, tumbuhan, bahkan berbentuk hewan pun ada. Tetapi pada penelitian ini pola yang telah dijadikan batik yaitu pola dari jenis biota laut khususnya terumbu karang dengan berbasis web. Terdapat berbagai macam jenis terumbu karang di dunia dan setiap bentuknya memiliki keunikan masing-masing. Melihat dengan banyaknya keunikan bentuk dari berbagai jenis terumbu karang tersebut maka hal itu layak dijadikan sebuah pola baru untuk pengembangan pola batik yang baru. Jenis terumbu karang yang telah ditentukan untuk menjadi sebuah motif batik baru yaitu jenis Acropora Aspera. Pada penelitian ini, telah tercipta sebuah desain batik menggunakan motif karang jenis Acropora Aspera berbasis web. Pada pembuatannya terdapat beberapa operasi matematika dan setiap operasi memiliki fungsinya sendiri. Setiap operasi memiliki variable yang memiliki peranannya masing-masing dalam membangun desain motif batik, selain itu L-Systems juga digunakan sebagai metode pengembangan desain motif batik ini. Dengan selesainya pembuatan tugas akhir ini, maka telah tercipta desain batik motif karang Acropora Aspera. Hasil dari pengujian melalui survei pun menunjukan bahwa 97% responden mengatakan diperlukannya pengembangan batik, dan 97% responden memiliki jawaban yang positif tentang pengembangan desain batik menggunakan motif karang namun hasil pembuatan desain motif batik yang sudah diimplementasikan perlu dikembangkan lagi

    PENGEMBANGAN MOTIF KARANG JENIS ACROPORA SUBGLABRA PADA APLIKASI BATIK BERBASIS WEB

    Get PDF
    Batik merupakan salah satu budaya dari Indonesia yang harus dilestarikan agar tidak diambil alih oleh negara lain. Salah satu cara untuk mempertahankan batik tersebut adalah dengan mengembangkan beberapa motif untuk batik itu sendiri. Ada banyak pola yang bisa diterapkan sebagai motif batik, karena Indonesia memiliki beranekaragaman budaya. Ada berbagai macam jenis karang di Indonesia dan setiap karang memiliki bentuk dan warna khas masing-masing. Dengan uniknya bentuk dan warna karang tersebut maka tidak dapat dipungkiri bahwa karang merupakan hal yang dapat menjadi salah satu motif batik saat ini. Jenis karang yang akan difokuskan untuk menjadi sebuah motif batik baru pada tugas akhir ini adalah jenis Acropora Subglabra. Pada tugas akhir ini dibuat sebuah aplikasi pengembangan motif batik berbasis web. dengan menggunakan metode l-system pada pembuatan aplikasi ini, maka mempermudah pembuatan beberapa motif batik baru. Tujuan dari tugas akhir ini adalah mengembangkan modul pembangkitan motif karang acropora subglabra pada aplikasi motif batik berbasis web. Hasil dari pembuatan tugas akhir ini adalah telah tercipta sebuah desain batik dengan karang acropora subglabra sebagai motif utama. Beberapa pengujian telah dilakukan sehingga dapat disimpulkan bahwa tugas akhir ini telah selesai seperti yang penulis harapkan. Dengan selesainya desain ini, maka telah tercipta sebuah desain batik yang memiliki bentuk karang sebagai motifnya. Kata Kunci : L-system, Web-Based, Batik, Coral, WEB Application, Acropora Subglabr

    PENGEMBANGAN MOTIF KARANG JENIS LEPTOSERIS EXPLANATA PADA APLIKASI BATIK BERBASIS WEB

    Get PDF
    ABSTRAK Batik merupakan salah satu kekayaan seni budaya dunia yang berasal dari Indonesia. Dengan begitu kita sebagai warga indonesia bisa mendukung adanya batik dengan cara melestarikan nya. Dengan membuat pola-pola baru kita sudah ikut andil dalam melestarikan batik itu sendiri. Pola-pola tersebut bisa terinspirasi dari macam-macam bentuk logo, benda, mahkluk hidup seperti hewan maupun tumbuhan. Namun, pada penelitian ini di ambil pada biota laut khususnya terumbu karang. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar yang tentu saja memiliki perairan yang sangat luas, sehingga sudah bisa di pastikan banyak jenis-jenis terumbu karang yang terdapat di lautan indonesia. Melihat banyak jenis dan keunikan dari macam-macam terumbu karang yang berada di perairan indonesia maka hal tersebut dapat di jadikan sebagai pola untuk pengembangan pola baru pada batik yang baru. Salah satu jenis terumbu karang yang akan menjadi motif batik baru yaitu Leptoseris Explanata. Pada penelitian ini, telah dibuat motif karang jenis Leptoseris Explanata, pada pembuatan motif karang digunakan operasi matematika dalam pembentukan karang. Dari hasil survey yang telah dilakukan, didapatkan hasil 4 orang (5.4%) memberikan point 6 dari 10 sebagai penilaian dari kesesuaian pada motif batik, 27 orang (36.5%) memberikan point 7. 31 orang (41.9%) memberikan point 8, 10 orang (13.5%) memberikan point 9, dan 2 orang (2.7%) memberikan point 10

    PENGEMBANGAN MOTIF KARANG JENIS ACROPORA HUMILIS PADA APLIKASI BATIK BERBASIS WEB DENGAN METODE LINDENMAYER SYSTEM

    Get PDF
    Salah satu warisan budaya terbesar dan terbaik Indonesia adalah batik. Batik memiliki bermacam jenis motif berdasarkan jenis pembuatannya, daerah dan ukirannya. Untuk melestarikan batik yaitu dengan mengeksplorasi pola baru untuk dijadikan batik, motif batik jenis terumbu karang masih jarang ditemui. Oleh karena itu pembuatan batik motif biota laut adalah salah satu cara menjaga dan melestarikan budaya batik dengan mengembangkan motif baru yaitu motif jenis terumbu karang. Jenis terumbu karang yang akan di fokuskan untuk menjadi sebuah motif batik baru yaitu jenis Acropora Humilis. Pada zaman sekarang telah dikembangkan operasi batik fractal yaitu batik yang dibuat dengan perhitungan matematika dan salah satu metode yang sering digunakan dalam batik fractal adalah metode sistem Lindenmayer (L-System). L-System adalah Metode perulangan untuk membuat tanaman virtual, contohnya akar, batang, cabang, daun dan bunga. Tujuan pada penelitian yaitu membuat motif terumbu karang berdasarkan jenis terumbu karang Acropora Humilis secara aplikasi web. Desain batik dibuat dengan kumpulan-kumpulan operasi matematika yang dibuat dengan bahasa pemrograman PHP dan hasil desain motif batik terumbu karang dapat dijlankan dengan web browser dan output yaitu berupa gambar PNG (.png). Pada penelitian ini telah dibuat desain motif batik bermotif terumbu karang. Nilai sudut sangat mempengaruhi desain dan pola motif batik, karena desain batik ini berbentuk melingkar pada satu titik sebesar 360 derajat. Nilai sudut ini mempengaruhi jumlah batang terumbu karang yang muncul pada satu motif dan arah penyebaran batang secara bebas. Nilai panjang maksimal batang terumbu karang juga mempengaruhi hasil kompleksitas desain motif batik terumbu karang. Keyword: L-System, Batik, Motif, Terumbu Karang, png, lingkaran

    PENGEMBANGAN MOTIF TERUMBU KARANG JENIS PAVONA DECUSSAATA PADA APLIKASI BATIK BERBASIS WEB DENGAN METODE LINDEMAYER SYSTEM (L-SYSTEM)

    Get PDF
    Batik merupakan kerajinan dari Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Dalam pengembangannya batik memiliki begitu banyak corak, hal ini dikarenakan keranekaragaman suku dan budaya yang ada di Indonesia. Motif batik banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dari pengrajin. Keanekaragaman biota laut di Indonesia dapat menjadi acuan untuk mengembangkan motif batik yang baru. Salah satunya dengan menggunakan terumbu karang sebagai motif batik. Dengan berkembangnya dunia komputasi, banyak metode yang telah dirancang untuk membuat desain motif batik. Salah satu metode yang dapat dipakai untuk membuat desain motif batik dengan L-Systems. L-Systems merupakan teori matematika yang diaplikasikan dalam aplikasi grafis di komputer. Area utama pengembangan modelnya meliputi generasi fractal dan pemodelan tanaman yang realistis. Dari hasil pengujian dengan melakukan pengujian alpha, beta dan quantitative diperoleh hasil yaitu, dari pengujian alpha telah dilakukan mengubah warna karang, warna latar belakang, banyaknya karang, jumlah cabang, panjang cabang, kerapatan rambut karang, tinggi latar belakang dan kerapatan latar belakang dapat membentuk sesuai dengan nilai yang kita inginkan dan performa aplikasi sudah bisa digunakan. Pengujian kedua menggunakan pengujian beta. Pengujian beta telah mendapatkan survey dari 92 orang, 7% menyatakan sangat layak, 46% menyatakan layak dan 36% menyatakan cukup layak karang Pavona decussaata dijadikan motif batik. Pengujian ketiga yaitu telah mendapatkan hasil pengujian kuantitatif yaitu dengan menghitung panjang rata-rata karang yang terbentuk dengan mengubah nilai jumlah cabang. Pada pengujian kuantitatif telah didapat bahwa banyaknya jumlah cabang akan mempengaruhi panjang karang yang terbentuk. Pengujian ini juga mendapatkan hasil linier, semakin besar jumlah cabang maka semakin panjang juga karang yang terbentuk. Kata Kunci : Batik, Pavona decussaata, L-System, Aplikasi Web
    • …
    corecore