Quantitative data on the feeding of Cyclops strenuus Fischer and Cyclops viridis Jurine. [Translation from: Trudy saratov.Otd.vses.nauchno-issled.Inst.ozer.rech.ryb.Khoz. 1, 163-176, 1951.]

Cyclopids, exactly in the same way as daphnids, significant component in the nutrition of plankton-f and the young of the majority of fishes. It is established that the food spectrum of cyclopids is extremely broad: daphnids, planarians, Copepodite stages of copepods (cannibalism), rotifers, protists, bacteria, phytoplankton and so on. It is clear that the problem of studying these or other components of feeding in the general food spectrum can be definitely resolved only after obtaining exact quantitative data on the feeding of cyclopids. This article attempts to fill the gap in the study of the quantitative side of the feeding of cyclopias; in it is investigated the size of the 24-hour ration of cyclopids feeding on protists, the dependence of the ration on some factors of the external medium, and the difference of 24-hour consumption per unit weight of tody with two species of cyclopids (Cyclops strenuus and Cyclops viridis)

The role of infusoria and bacteria as food for Cyclopoida in Rybinsk Reservoir [Translation from: Trudy Instituta Biologii Vnutrennykh Vodnany 22(25), 37-42, 1971]

Despite the fact that it is a long time sinc e the methods of collection and quantitative estimatio n of protozoa were worked out data on the abundance of these animals in freshwaters are not very numerous. Nevertheless, Infusoria and Rhizopoda at high densities are widespread in the water and sediments of lakes and reservoirs. In order to find ou t the importance of infusoria as a food source for cyclopoids we carried out experimental investigations using C14. For this three species of cyclopoids, widely distributed in open regions of Rybinsk reservoir were selected: Cyclops vicinus, Mesocyclops oithonoides and Kesocyclops leuckarti. The data presented give evidence that the species investigated are able as predators to consume infusorian plankton arid bacteria in the form of flocs or small clumps of detritus

The Evolutionary Reorganization of Ontogeny and Origin of Multicellularity

The formation of morphogenetic mechanisms during emergence of multicellularity is discussed in this article

Chilodonella cyprini (Moroff, 1902) [Translation from: Izv.gos.nauchno-issled.Inst.ozer.i rech.ryb.kh-va 49 25-28, 1959]

The ciliated protozoan Chilodonella cyprini is described. Chilodon parasitizes the body, gills and fins of fishes. The infusoria produce irritation of the integument and strengthened mucous secretion. The sparse knowledsge of the ecology of chilodon is summarised and some advice on the struggle against cholodoniasis in carp given

PENGARUH PEMBERIAN DARAH IKAN TONGKOL (EUTHYNNUS AFFINIS) DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN KEPADATAN POPULASI INFUSORIA

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian darah ikan tongkol (Euthynnus affinis) dengan dosis yang berbeda terhadap laju pertumbuhan dan kepadatan populasi infusoria. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2017 bertempat di Laboratorium Biologi Laut Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah kuala. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 kali pengulangan. Faktor yang diuji adalah pengaruh pemberian darah ikan tongkol dengan dosis yang berbeda terhadap laju pertumbuhan dan kepadatan populasi infusoria. Perlakuan pada penelitian ini yaitu perlakuan A (Kontrol), perlakuan B 3 ml/L, perlakuan C 6 ml/L, perlakuan D 9 ml/L, perlakuan E 12 ml/L dan perlakuan F 15 ml/L. Hasil uji Analysis of varians (ANOVA) menunjukkan bahwa pemberian darah ikan tongkol dengan dosis yang berbeda berpengaruh nyata P < 0,05 terhadap laju pertumbuhan dan kepadatan populasi infusoria. Perlakuan terbaik dengan nilai tertinggi pada penelitian ini adalah perlakuan F dengan dosis 15 ml/L dengan rerata kepadatan populasi 221.500 ind/ml dan laju pertumbuhan 7,714 ind/ml/hari. Jenis infusoria yang ditemukan yaitu Paramecium sp, Euplotes sp, Euglena sp, Stentor sp, dan Oxytricha sp. Jenis infusoria yang paling mendominasi yaitu Paramecium sp.Kata Kunci :Dosis, Darah ikan, Infusoria, Kepadatan populasi dan Laju pertumbuhan

Populasi Infusoria Pada Berbagai Tingkat Konsentrasi Dan Lama Perendaman Jerami.

Eka Yuliyanti. J2B 098 072. Populasi Infusoria Pada Berbagai Tingkat Konsentrasi Dan Lama Perendaman Jerami. ( Di bawah bimbingan Tri Retnaningsih Soeprobowati dan Jafroii Wasig Hidayat ) Infusoria adalah nama umum dari sekumpulan organisms bersel tunggal dari kelas Ciliata, yang mempunyai alat gerak berupa rambut getar atau cilia. Infusoria merupakan saiah satu pakan alami yang banyak disukai oleh benih ikan karena selalu bergerak aktif , memiliki set yang padat, dinding set tipis, tidak beracun, mudah diperoleh, dan mampu berkembang biak dengan cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman jerami terhadap populasi Infusoria sehingga dapat mengoptimalkan budidaya Infusoria sebagai pakan alami benih ikan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak pola Faktoriai (3 x 3) dengan 3 ulangan. Faktor I konsentrasi jerami: 2.5 g/l, 5 gIi, 10 gil. Faktor iu lama perendaman jerami: 2 hari, 4 hari, 8 had. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA pada taraf signifikansi 5 %, dan bila terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf signifikansi 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi dan lama perendaman jerami semakin meningkatkan populasi Infusoria, interaksi konsentrasi dan lama perendaman jerami berpengaruh nyata terhadap populasi Infusoria. Dan interaksi terbaik dicapai pada konsentrasi jerami 10 dan lama perendaman jerarni 8 hari