2 research outputs found

    Emotion computing and Word Mover's Distance

    Get PDF
    In this paper, we propose an emotion separated method(SeTF・IDF) to assign the emotion labels of sentences with different values, which has a better visual effect compared with the values represented by TF・IDF in the visualization of a multi-label Chinese emotional corpus Ren_CECps. Inspired by the enormous improvement of the visualization map propelled by the changed distances among the sentences, we being the first group utilizes the Word Mover's Distance(WMD) algorithm as a way of feature representation in Chinese text emotion classification. Our experiments show that both in 80% for training, 20% for testing and 50% for training, 50% for testing experiments of Ren_CECps, WMD features get the best f1 scores and have a greater increase compared with the same dimension feature vectors obtained by dimension reduction TF・IDF method. Compared experiments in English corpus also show the efficiency of WMD features in the cross-language field

    PROSIDING SEMINAR TAHUNAN LINGUISTIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (SETALI 2018) TINGKAT INTERNASIONAL : Language in the Digital Era: Opportunities or Threats?

    Get PDF
    Seminar Tahunan Linguistik yang lazim disebut SETALI merupakan ajang seminar tahunan yang diselenggarakan oleh Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (SPs UPI) bekerja sama dengan organisasi profesi Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) komisariat UPI. Pada 2018 ini, seminar kembali digelar pada 5-6 Mei bertemakan “Bahasa di Era Digital: Peluang atau Ancaman?”. Pengusungan tema kali ini beranjak dari fenomena khas terkait bahasa di era digital yang turut mengambil peran penting di dalam pengaplikasiannya. Ada sekitar 200 makalah terpilih yang dimuat untuk dibentangkan dalam Setali 2018. Makalah-makalah yang terhimpun dalam prosiding ini telah diseleksi melalui proses panjang dan pertimbangan yang cukup cermat. Bahasa dan digitalisasi adalah dua hal yang saling berkait dan tidak terpisahkan. Pemakaian bahasa di ruang digital, pada berbagai media, menimbulkan berbagai varian. Penggunaan bahasa dalam komunikasi di era digital, terkadang sesuai dengan bentuk yang baik (well-form), namun tak jarang juga tampil menyimpang (unwell-form). Banyaknya penyimpangan yang terjadi dalam konteks penggunaaan bahasa di ruang digital berpotensi menimbulkan efek negatif yang dapat mempengaruhi sikap bahasa pengguna bahasa Indonesia secara umum. Terkait dengan hal tersebut, masyarakat diharapkan cermat dalam menyikapi berbagai fenomena penggunaan bahasa yang sulit terbendung. Sekalipun ada banyak ancaman terhadap eksistensi bahasa di era ini, tidak dipungkiri juga ada banyak peluang yang dapat dipilih oleh masyarakat pengguna bahasa sebagai hal yang positif dan menguntungkan. Setakat ini, muncul berbagai polemik dalam dunia linguistik terkait masalah kebahasaan yang merebak di dunia digital. Para penggiat bahasa diharapkan banyak melakukan penelaahan terhadap praktik dan peran bahasa di era digital ini. Tema “Bahasa di Era Digital: Peluang atau Ancaman?” ini diharapkan mampu mewadahi semua elemen masyarakat untuk berpatisipasi dan ikut andil dalam menilai dan menelisik kedudukan bahasa dari sudut pandang yang beraneka ragam sehingga dapat melahirkan beraragamnya perspektif di jagat linguistik Indonesia. Akhir kata, dengan memohon petunjuk dan keridhaan Allah Swt., saya berharap agar penyelenggaraan Setali 2018 ini dapat berjalan dengan tertib dan lancar. Selain itu, saya juga berharap semoga dokumentasi akademik seperti ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan linguistik di Indonesia. Dalam kesempatan ini, saya merasa perlu untuk mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah turut serta membantu terlaksananya Setali 2018 ini berjalan dengan baik. Selamat berseminar
    corecore