9 research outputs found

    Disposisi Dalam Implementasi Kebijakan Sholat Dhuha di MTS Al-Amien

    Get PDF
    One thing that is important in shaping the students who berakh lakul karimah is by providing character education to students. One of the policies made to shape the character of learners is by making a dhuha prayer policy in congregation. This study aims to find out how the implementation of dhuha prayer policy. The research method used is descriptive qualitative approach with case study research type. The study was conducted in Mts. Al-Amien Kediri. Data collection techniques used are through observation, interviews, documentation Data analysis techniques used are data reduction (brand data / summarize data), display data (presentation data), and withdrawal of verification conclusions. Validity of data used is with triangulation and peers. The results of this study indicate that, dhuha prayer policy in Mts. Al-Amien Kediri is implemented through one component of disposition or attitude, where in this disposition component includes 3 things: first, the commitment that the dhuha prayer is held because of the implementation of the curriculum 13, the two excellent student responses, and the student's understanding about the privilege of prayer dhuha

    PEMBINAAN AKHLAK MULIA SISWA MELALUI PROGRAM PEMBIASAAN KEAGAMAAN DI SMP NEGERI 10 BANDUNG

    Get PDF
    Pembinaan akhlak merupakan salah satu misi terpenting dalam dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan akhlak siswa yang semakin merosot. Salah satu metode yang baik untuk membina akhlak siswa yaitu melalui program pembiasaan keagamaan. Karena pelaksanaan pembiasaan keagamaan dilaksanakan secara berulang-ulang dan kontinu, maka sekolah dituntut untuk terus mengembangkan program tersebut agar tidak monoton. Hal itulah yang menjadi latar belakang dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pelaksanaan program pembiasaan keagamaan yang dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandung sebagai salah satu upaya membina akhlak mulia siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi. Setelah data terkumpul, data tersebut dianalisis dengan teknik koding, reduksi, konklusi, dan display data. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa program pembiasaan keagamaan yang dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandung terdiri dari dua jenis kegiatan, yaitu kegiatan inti dan kegiatan tambahan. Kegiatan inti adalah kegiatan pembiasaan yang harus dilaksanakan setiap hari yang terdiri dari salat duha, Asmaul Husna, doa-doa, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sedangkan kegiatan tambahan adalah kegiatan yang dilaksanakan secara berbeda-beda setiap harinya. Kegiatan tambahan terdiri dari literasi, hafalan surat-surat pendek, hafalan doa harian, dan membaca surat Al-Kahfi Ayat 1-10 serta kultum. Dari hasil pelaksanaan pembiasaan keagamaan tersebut, akhlak siswa berupa perilaku religius, jujur, toleransi, dan disiplin menjadi lebih baik dari sebelumnya. Peneliti merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya agar dapat meneliti akhlak siswa setelah mengikuti pembiasaan keagamaan yang disertai dengan teknik hitungan kuantitatif. Kata kunci: pembinaan. akhlak, pembiasaan, keagamaan

    PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN DI MASA PASCA PANDEMI COVID-19 PADA PESERTA DIDIK DI SMKN 1 KRUI

    Get PDF
    ABSTRAK Disiplin merupakan sikap mental yang dimiliki oleh individu dan pada hakikatnya mencerminkan rasa ketaatan dan kepatuhan yang didukung oleh kesadaran dalam menjelaskan tugas dan kewajibannya untuk mencapai tugas tertentu. Peran guru BK dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik sangat diperlukan karena berdasarkan penelitian untuk membangun sebuah negara dan bangsa diperlukan karakter, akhlak mulia dan mental yang baik. Selain itu, memiliki sumber daya manusia yang berkarakter menjadi kebutuhan yang sangat mendesak bagi bangsa Indonesia karena di zaman modern sekarang eksistensi akhlak mulia malah semakin menurun kualitasnya. Apalagi pasca pandemic covid-19 dikarenakan peserta didik lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan akhirnya bisa kembali ke sekolah sehingga faktor-faktor kedisiplinan masih banyak diabaikan terutama pada peserta didik yang datang terlambat ke sekolah dan tidak menggunakan seragam dan atribut sekolah dengan lengkap. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru bimbingan konseling dalam meningkatkan karakter disiplin pasca covid-19 di SMKN 1 Krui. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Peranan Guru Bimbingan Konseling dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Pasca Pandemi Covid-19 Pada Peserta Didik di SMKN 1 Krui adalah Guru BK berperan sebagai Pendidik dan Pengajar dimana pendidik berperan penting dalam rencana bimbingan kedisiplinan setiap minggunya oleh guru BK mengingat peran penting pendidik dalam mendidik peserta didik sebagai bentuk perwujudan dari karakter. Guru BK berperan sebagai pembina yang membina peserta didik SMKN 1 Krui baik secara langsung maupun tidak langsung. Guru juga selalu membantu peserta didik dalam bidang pembinaan karakter disiplin. Guru BK berperan sebagai motivator dengan memberikan motivasi tentang arti pentingnya kedisiplinan yang tercermin dalam rencana bimbingan setiap minggunya. Selain itu guru BK selalu datang tepat waktu untuk pergi ke sekolah dan berjaga di depan gerbang sekolah untuk memantau peserta didik pada pagi hari sebelum pembelajaran dimulai. Terakhir, guru BK berperan sebagai pemberi hukuman. Hukuman yang diberikan kepada peserta didik bukanlah hukuman yang dapat menyakiti anak didik tetapi hukuman yang bermanfaat bagi anak iv didik. Dari ketiga teori diatas sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan dimana terdapat hukuman berupa memungut sampah dan juga membersihkan wc bagi peserta didik, lari keliling lapangan dan push up. Saran yang diberikan oleh penulis untuk sekolah dengan cara mengerahkan seluruh guru BK yang ada di sekolah untuk memantau segala aktivitas peserta didik demi tercapainya penanaman karakter kedisiplinan yang maksimal. Guru BK untuk lebih sabar dalam mendidik peserta didik untuk melaksanakan pembinaan karakter disiplin dan memberi contoh yang baik karena peserta didik masih mempunyai sifat meniru agar timbul kedisiplinan secara alami dalam pribadinya dan memberikan sanksi serta pengawasan yang lebih ketat terhadap peserta didik untuk bisa menjalankan kegiatan disiplin dengan maksimal . kepada peserta didik untuk lebih meningkatkan kedisiplinnya dalam datang tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat waktu dan menggunakan seragam serta atribut sekolah yang telah ditentukan agar dapat terciptanya karakter disiplin berdasarkan keinginan sendiri tidak melalui perintah dari gurunya. Untuk orang tua dengan memberi semangat, dorongan, dan suri tauladan yang baik kepada anak dan memberi contoh-contoh yang membuat minat, bukan karena paksaan, tetapi karena keinginan untuk bisa , sehingga anak mau melaksanakan kedisiplinan dengan senang, tenang, dan tertib baik di sekolah maupun di rumah. Kata Kunci: Peran Guru, Kedisiplinan, Peserta didik v ABSTRACT Discipline is a mental attitude possessed by individuals and essentially reflects a sense of obedience and obedience supported by awareness in explaining their duties and obligations to achieve certain tasks. The role of BK teachers in improving the discipline of students is very necessary because based on research to build a state and nation, good character, noble morals and mentality are needed. In addition, having human resources with character is a very urgent need for the Indonesian nation because in modern times the existence of noble morals is even declining in quality. Especially after the COVID-19 pandemic because students spend more time at home and can finally return to school so that disciplinary factors are still widely ignored, especially for students who arrive late to school and do not use school uniforms and attributes completely. The purpose of this study was to determine the role of counseling guidance teachers in improving the character of post-covid-19 discipline at SMKN 1 Krui. This research uses field research with a qualitative approach. The data used in this study are primary data and secondary data. The data collection techniques used are observation, interview and commentation. The results of this study show that the Role of Counseling Guidance Teachers in Improving the Character of Discipline After the Covid-19 Pandemic in Students at SMKN 1 Krui is that BK Teachers play an important role as Educators and Teachers where educators play an important role in the guidance plan to theWeekly siplinan by BK teachers remembers the important role of educators in educating students as a form of embodiment of character. BK teachers act as coaches who nurture students of SMKN 1 Krui both directly and indirectly. Teachers also always help students in the field of discipline character building. Guru BK acts as a motivator by providing motivation about the importance of discipline which is reflected in the guidance plan every week. In addition, BK teachers always arrive on time to go to school and stand guard in front of the school gate to monitor students in the morning before learning begins. Finally, BK teachers play the role of punishment. The punishment given to learners is not a punishment that can hurt the protégé but a punishment that is beneficial to the protégé. The three theories above are in line with the results of interviews conducted where there are penalties in the form of picking up garbage and also cleaning toilets for students, running around the field and push ups. The advice given by the author for schools is to mobilize all BK teachers in schools to monitor all student activities in order to achieve vi maximum discipline character cultivation. BK teachers to be more patient in educating students to carry out discipline character building and set a good example because students still have imitation nature so that discipline arises naturally in their personalities and provides sanctions and tighter supervision of students to be able to carry out disciplinary activities optimally. To students to further improve their discipline in arriving on time, collecting assignments on time and using uniforms and school attributes that have been determined in order to create a disciplinary character based on their own desires not through orders from their teachers. For parents by encouraging, encouraging, and setting a good role model for children and giving examples that make interest, not because of coercion, but because of the desire to be able to, so that children are willing to carry out discipline happily, calmly, and orderly both at school and at home. Keywords : Teacher Role, Discipline, Learner

    Implementasi moderasi beragama dalam meningkatkan sikap toleransi di MA Al-Islam Jamsaren Surakarta

    Get PDF
    INDONESIA: Indonesia sebagai negara multikultural sarat akan keberagaman dan kemajemukan. Untuk mengolah perbedaan agar menjadi sebuah kesatuan yang solid perlu adanya sikap toleransi. Namun, faktanya di Kota Surakarta masih terdapat kasus intoleransi. Oleh sebab itu, peneliti ingin mengkaji implementasi moderasi beragama dalam meningkatkan sikap toleransi di MA Al-Islam Jamsaren Surakarta. Berdasar observasi awal peneliti, toleransi yang terdapat di lingkungan sekolah ini sangat baik dengan mengadakan program-program bernuansa moderasi beragama baik dalam ranah kebangsaan, sosial, ataupun budaya. Tujuan dari penelitian ini pertama, memahami dan mengkaji pola moderasi beragama dalam meningkatkan sikap toleransi di MA Al-Islam Jamsaren Surakarta. Kedua, memahami dan mengkaji strategi moderasi beragama dalam meningkatkan sikap toleransi di MA Al-Islam Jamsaren Surakarta. Ketiga, mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat moderasi beragama dalam meningkatkan sikap toleransi di MA Al-Islam Jamsaren Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi lapangan. Objek penelitian yang dipilih yaitu MA Al-Islam Jamsaren Surakarta. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara dan, dokumentasi. Dalam memilih sampel, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan melalui empat tahapan yakni pengumpulan data, reduksi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi moderasi beragama di MA Al-Islam Jamsaren Surakarta dapat meningkatkan sikap toleransi yaitu melalui pertama, pola moderasi beragama yang berorientasi pada dua hal yaitu internal dan eksternal. Kedua, strategi moderasi beragama yang diterapkan di dalam proses pembelajaran yaitu dengan memaksimalkan peran guru PAI, penggunaan metode yang bervariasi, internalisasi sikap toleransi, dan melakukan refleksi. Selanjutnya, strategi moderasi beragama di luar pembelajaran dengan mengadakan program-program penunjang bernuansa moderasi beragama. Adapun faktor pendukung meliputi adanya panduan resmi moderasi beragama dari Kementerian Agama, adanya forum pembinaan berkala, dan kemajemukan latar belakang ormas Islam yang diatur dengan baik. Sedangkan faktor penghambat sendiri meliputi terbatasnya anggaran, minimnya sarana dan prasarana. ENGLISH: Indonesia as a multicultural country is full of diversity and diversity. To process differences into a solid unity, there needs to be an attitude of tolerance. However, the fact is that in Surakarta City there are still cases of intolerance. Therefore, researchers want to examine the implementation of religious moderation in increasing tolerance attitudes at MA Al-Islam Jamsaren Surakarta. Based on the initial observations of researchers, the tolerance found in the school environment is very good by holding programs with nuances of religious moderation both in the national, social, and cultural domains. The purpose of this study is first, to understand and examine the pattern of religious moderation in increasing tolerance attitudes at MA Al-Islam Jamsaren Surakarta. Second, understand and study religious moderation strategies in increasing tolerance attitudes at MA Al-Islam Jamsaren Surakarta. Third, identify supporting and inhibiting factors of religious moderation in increasing tolerance attitudes at MA Al-Islam Jamsaren Surakarta. This research uses a qualitative approach with a type of field study research. The chosen research object is MA Al-Islam Jamsaren Surakarta. The techniques used in data collection consist of observation, interviews and, documentation. In selecting samples, researchers use purposive sampling techniques. Data analysis techniques are used through four stages, namely data collection, data reduction, data analysis, and conclusions. The results of this study show that the implementation of religious moderation at MA Al-Islam Jamsaren Surakarta can increase tolerance attitudes, namely through first, the pattern of religious moderation that is oriented to two things, namely internal and external. Second, religious moderation strategies applied in the learning process are by maximizing the role of PAI teachers, using varied methods, internalizing tolerance attitudes, and reflecting. Furthermore, religious moderation strategies outside of learning by holding supporting programs with nuances of religious moderation. The supporting factors include the existence of official guidelines for religious moderation from the Ministry of Religious Affairs, the existence of periodic coaching forums, and the plurality of backgrounds of Islamic mass organizations that are well regulated. While the inhibiting factors themselves include limited budget, lack of facilities and infrastructure. ARABIC: إندونيسيا كبلد متعدد الثقافات مليء بالتنوع والتنوع. ولتحويل الاختلافات إلى وحدة صلبة، يجب أن يكون هناك موقف من التسامح. ومع ذلك ، فإن الحقيقة هي أنه في مدينة سوراكارتا لا تزال هناك حالات من التعصب. لذلك ، يريد الباحثون دراسة تنفيذ الاعتدال الديني في زيادة مواقف التسامح في مدرسة عالية الإسلام سوراكارتا. بناء على الملاحظات الأولية للباحثين ، فإن التسامح الموجود في البيئة المدرسية جيد جدا من خلال عقد برامج ذات فروق دقيقة في الاعتدال الديني في كل من المجالات الوطنية والاجتماعية والثقافية. الغرض من هذه الدراسة هو أولا فهم وفحص نمط الاعتدال الديني في زيادة مواقف التسامح في ماجستير الإسلام جامسارين سوراكارتا. ثانيا، فهم ودراسة استراتيجيات الاعتدال الديني في زيادة مواقف التسامح في ماجستير الإسلام جامسارين سوراكارتا. ثالثا ، تحديد العوامل الداعمة والمثبطة للاعتدال الديني في زيادة مواقف التسامح في مدرسة عالية الإسلام سوراكارتا. يستخدم هذا البحث نهجا نوعيا مع نوع من أبحاث الدراسة الميدانية. الهدف البحثي المختار هو ماجستير الإسلام جامسارين سوراكارتا. تتكون التقنيات المستخدمة في جمع البيانات من الملاحظة والمقابلات والتوثيق. في اختيار العينات ، يستخدم الباحثون تقنيات أخذ العينات الهادفة. تستخدم تقنيات تحليل البيانات من خلال أربع مراحل ، وهي جمع البيانات وتقليل البيانات وتحليل البيانات والاستنتاجات. أظهرت نتائج هذه الدراسة أن تطبيق الاعتدال الديني في ماجستير الإسلام جامسارين سوراكارتا يمكن أن يزيد من مواقف التسامح ، أي من خلال أولا ، نمط الاعتدال الديني الموجه نحو شيئين ، داخلي وخارجي. ثانيا ، استراتيجيات الاعتدال الديني المطبقة في عملية التعلم هي من خلال تعظيم دور معلمي التربية الدينية الإسلامية ، باستخدام أساليب متنوعة ، واستيعاب مواقف التسامح ، والتفكير. علاوة على ذلك ، استراتيجيات الاعتدال الديني خارج التعلم من خلال عقد برامج داعمة مع الفروق الدقيقة في الاعتدال الديني. وتشمل العوامل الداعمة وجود مبادئ توجيهية رسمية للاعتدال الديني من وزارة الشؤون الدينية، ووجود منتديات تدريب دورية، وتعدد خلفيات المنظمات الجماهيرية الإسلامية المنظمة تنظيما جيدا. في حين أن العوامل المثبطة نفسها تشمل الميزانية المحدودة ، ونقص المرافق والبنية التحتية

    MODEL PENDIDIKAN FULL DAY SCHOOL PADA YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM DI KOTA BATAM

    Get PDF
    ABSTRAK Muhammad Saidy (2022): Model Pendidikan Full Day School pada Yayasan Pendidikan Islam Di Kota Batam Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pendidikan Full Day School pada Yayasan Pendidikan Islam di Kota Batam selama ini dan menemukan model pendidikan Full Day School yang relevan dengan konteks Madrasah Tsanawiyah Yayasan Pendidikan Islam Kota Batam. Untuk menjawab pertanyaan penelitian, maka pendekatan penelitian digunakan adalah pendekatan Kualitatif. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisa dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil ananalisis menunjukkan bahwa pertama, pendidikan Full Day School di Madrasah Tsanawiyah Yayasan Pendidikan Islam Kota Batam selama ini belum diarahkan kepada aktifitasaktifitas pendidikan yang dapat menumbuh kembangkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor secara terintegrasi. Sejalan dengan itu, pendidikan full day school selama ini juga belum diarahkan kepada aktifitas pendidikan yang dapat menyediakan keterlibatan aktif peserta didik ditengah-tengah masyarakat. Kedua, Setelah menganalisa hasil observasi, wawancara, dan literatur-literatur yang berkaitan dengan pendidikan kognitif, afektif, dan psikomotor terintegrasi, serta pendidikan berbasis masyarakat, peneliti menemukan satu model Pendidikan Full Day School berbasis Masyarakat yang relevan dengan konteks Madrasah Tsanawiyah di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Kota Batam. Model tersebut diberi nama Model Pendidikan SAIDI (Salam, Absorsi, Identifikasi, Desain, Implementasi). Model ini diasumsikan relevan dengan konteks Madrasah Tsanawiyah di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Kota Batam berdasarkanan analisis data lapangan melalui observasi dan wawancara. Dengan demikian penggunaan model ini pada pendidikan full day school dianggap mampu menjadi solusi bagi permasalahan pendidikan full day school di Kota Batam selama ini. Kata kunci: full day school, pendidikan berbasis Masyarakat, SAIDI (Salam, Absorsi, Identifikasi, Desain, Implementasi), Madrasah Tsanawiyah, Pendidikan Agama Isla

    Penerapan strategi pembelajaran Role Playing dalam meningkatkan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam kelas VII D di SMP Negeri 2 Batu

    Get PDF
    ABSTRAK Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku dimanapun. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar mempunyai tujuan agar siswa dapat belajar dan menguasai pelajaran dengan baik. Penelitian tindakan kelas diangkat menjadi bahan penelitian berangkat dari latar belakang perlunya diadakan pembaharuan dalam meningkatkan kreativitas mengajar guru dalam pengelolaan proses pembelajaran sebagai respon semakin melemahnya kualitas belajar siswa. Dimana sebagian besar guru masih melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran konvensional. Keadaan tersebut jelas akan berdampak kepada pembelajaran di dalam kelas, seperti kejenuhan serta penurunan motivasi belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, melalui penelitian tindakan kelas diharapkan guru mampu memainkan peran sebagai inovator pembelajaran. Rumusan masalah yang diangkat oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas meliputi tiga aspek, yaitu meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian strategi role playing dalam meningkatkan motivasi belajar pendidikan agama Islam kelas VII D SMP Negeri 2 Batu. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif, sebab dalam melakukan tindakan kepada subyek penelitian yang sangat diutamakan adalah mengungkap makna. Sementara desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas. Sifat penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti adalah kolaboratif partisipatoris, yaitu kerjasama antara peneliti dengan praktisi di lapangan (guru). Hasil penelitian yang dilakukan peneliti, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Perencanaan penelitian tindakan kelas meliputi dua aspek, yaitu perencanaan kelas dan perencanaan luar kelas. Perencanan kelas berupa setting kelas, menyiapkan mental siswa, dan menyiapkan alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan role playing. Sedangkan perencanaan luar kelas berupa penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, penetapan materi pembelajaran, dan menyiapkan lembar observasi. 2. Pelaksanaan role playing dengan materi perilaku terpuji terlaksana dengan baik. Siklus pertama, materi yang dibahas adalah tekun dan ulet. Siklus kedua membahas mengenai sifat teliti. Siklus ketiga membahas tema kerja keras. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan sebanyak tiga siklus. 3. Pelaksanaan penilaian dengan role playing dilakukan berdasarkan pada lembar observasi, dan dari hasil penilaian post- test. Apabila dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional, role playing memiliki keunggulan. Dimana ketika menggunakan metode konvensional, suasana kelas kurang kondusif. Berbeda setelah role playing diterapkan, secara bertahap keadaan-keadaan tersebut dapat teratasi dengan baik. Berangkat dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran role playing dapat meningkatkan motivasi belajar pendidikan agama Islam kelas VII D SMP Negeri 2 Batu. Dengan indikator keberhasilan antara lain: 1. Siswa mempunyai rasa tertarik terhadap pelajaran pendidikan agama Islam, 2. Siswa mempunyai harapan masa depan, 3. Siswa semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, dan 4. Lingkungan kelas menjadi lebih kondusif. ABSTRACT Lifelong learning process experienced by a human and can apply anywhere. In the context of education, teachers' teaching has a target to enable students for learning and mastering the lesson well. Classroom action research was appointed as research material departure from the background of the need for renewal is held in increasing the creativity of teachers to teach in the management of the learning process as a response to the weakening of the quality of student learning. Where most teachers are still carrying out learning with conventional learning approaches. These circumstances would clearly have an impact on learning in the classroom, such as saturation and decrease in motivation to study. Based on the description above, through action research classroom teachers are expected to be able to play a role as an innovator of learning. The formulation of the issues raised by researchers in studies class action covers three aspects, which include planning, implementation, and assessment of role playing strategies to improve learning motivation of Islamic religious education class VII D of Junior High School Public 2 Batu. The approach used is qualitative research approach, because in taking action to research subjects are highly preferred is to reveal the meaning. While the research design used in the classroom action research. The nature of classroom action research conducted by researchers is the collaborative participatory, namely cooperation between researchers with practitioners in the field (teachers). Results of research conducted by researchers, can be summed up as follows: 1. Planning studies class action covers two aspects, namely planning and planning classes outside the classroom. Planning class of the class setting, students are mentally prepared, and prepare the equipment needed in the implementation of role playing. While planning outside of class learning implementation plan, the determination of learning materials, and prepare observation sheet. 2. Implementation of role playing with the material well done commendable behavior. First cycle, the material covered is diligent and tenacious. Second cycle to discuss the precise nature. The third cycle discussed the theme of hard work. Classroom action research conducted as many as three cycles. 3. Implementation of the assessment with role playing is based on the observation sheet, and the results of post-test assessment. When compared with conventional learning models, role playing has the advantage. Where when using conventional methods, class atmosphere is less conducive. Unlike after the role playing is applied, gradually these circumstances can be overcome with good. Departing from this, it can be concluded that the implementation of learning strategy of role playing to increase learning motivation of Islamic religious education class VII D of Junior High School Public 2 Batu. With indicators of success include: 1. Students have an interest against Islamic religious education lessons, 2. Students have the hope of the future, 3. Students' enthusiasm in participating in teaching and learning activities, and 4. Classroom environment becomes more conducive

    Dinamika pengalaman keagamaan umat Islam Melayu di Asia Tenggara

    Get PDF
    Konferensi ini secara khusus mendorong interaksi para peneliti dengan para akademisi sewilayah Asia Tenggara yang mendalami kajian bangsa Melayu dari berbagai perspektif. Hal ini penting bagi semua yang terlibat dalam mempresentasikan dan mendiskusikan karya mereka. Kontribusi mereka membantu menjadikan konferensi ini luar biasa seperti yang sudah diadakan sebelum-sebelumnya

    Pendekatan The New History Dalam Pembelajaran Sejarah Lokal, Nasional, dan Global Untuk Integrasi Bangsa Pada Program Studi PIPS UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

    Get PDF
    This study was motivated by the writer’s concern on the accumulating phenomena of national disintegration in many parts of Indonesian territory, and this situation influenced the restlessness and instability among the young generation, in this case IPS department student, regarding to their identity and nationality. Several problems examined in this study revealed that in classes, history was still presented in the conventional way, where the students were lectured on factual feature of history (time concept, actors, and sequence of events). On the other hand, the new learning in history, which was called the New History, opened multidisciplinary approach where sociology and anthropology contributed to the student’s efforts of searching for their ethnic and cultural roots inside the Indonesian nationality. The research findings are firstly, that the influence of new history approach in teaching and learning history towards the acquiring of inter-ethnic relations and national solidarity are significant. Second, the influence of local history teaching and learning to aquire good interethnic relations is significant, while the contribution to national solidarity is positively significant. Third, that the influence of national history teaching and learning towards interethnic relations is significant, but insignificant to building national solidarity. Forth, that influence of global history teaching and learning towards interethnic relations and national solidarity are quite significant

    Quo Vadis The Law Enforcement and Ethics of The State Organizer in Indonesia

    Get PDF
    The law enforcement to and ethics of the state organizers need to trace the law theories of the positivism and the development of the continuing critics. The law theories of positivism is the scientific paradigm on the mind set of the disipline society. Relating to enforcing of the law and strengthening the ethics of the state organizers is very complicated. The Indonesians reformed to fight against the tyranny as the deviation from the proper law and ethics, and the urgent cases, especially the rampant corruption. The fact that, after years, the reformation movement is unable to do much, as the corruption keep happening in rampant and the ethics of the state slowly disappear. The law enforcement for the firm ethics of the state organizer must be expanded on the concept of the management of the social order and the development of ethics as well as the state organizers. These are the efforts to construct the regularity as the substance of the main benevolent values. In terms of law enforcement, the most crucial one is the synergy of the three pillars the law enforcement, and the legal culture of the society. Thereby, the state organizers are expected to have both the ethichs and the high moralities. In order to manifest it, the State Organizers Honorary Council of the Republic of Indonesia (SOHC RI) is needed
    corecore