23 research outputs found
Why Startup Needs Fail
Startup sebagai solusi dari berbagai permasalahan di Negara Indonesia kini mulai mendapatkan
sorotan karena dinilai perlu untuk diberikan perhatian lebih pasalnya pada Era Digital kini telah
mulai terlihat kontribusi serta dampak nyata startup dalam memberikan perbaikan bukan hanya pada
sektor ekonomi namun juga sektor sosial, budaya, pertahanan, kesehatan dan masih banyak lainnya.
Besarnya market Indonesia juga merupakan peluang emas yang mampu menyelamatkan Indonesia
dari Middle Income Trap pada saat terjadi Bonus Demografi di tahun 2045 ditunjukkan dengan.posisi
Indonesia yang berada di 4 teratas dari 5 Negara dengan pengguna Internet di Asia ditempati oleh
Negara Indonesia dengan jumlah pengguna mencapai 78 juta jiwa. Pesatnya perkembangan teknologi
informasi membuat pengguna internet kawasan Asia tumbuh pesat 1.319 persen sepanjang 2000-2015.
Secara global angka The Valley of Death success rate 10% itu bagus, beberapa malah bilang 5%. Jadi
dari 10 start-up yang dibina, belum tentu ada satu yang berhasil.Besarnya resiko kegagalan ini
mencapai angka hingga 90 persen yang artinya diantara 10 Startup yang lahir hanya akan
menyisakan 1 Startup yang akan bertahan. Hal inilah yang sering membuat nyali seorang Startup
Founder ciut sebelum memulai, bahkan tidak jarang banyak diantara mereka yang mundur ketika
menghadapi kegagalan hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki Grit didalam jiwa mereka.
Berdasarkan Hasil Penelitian, penulis menemukan bahwa setiap startup yang bertahan hingga saat ini
pasti pernah merasakan kegagalan dan uniknya satu startup dan lainyya memiliki kisah dan sikap
menghadapi kegagalan yang berbeda juga yang dapat menjadi sebuah pembelajaran yang amat
berharga di masa yang akan datang
Komunikasi dan Budaya di Tengah Pusaran Media dan Teknologi Informasi
Prosiding ini disusun untuk mendokumentasikan gagasan dan hasil penelitian terkait inovasi dalam pembelajaran yang telah diterima mahasiswa Prodi Magister Ilmu Komunikasi Fikom Unpad Angkatan 2016. Meski pada pelaksanaanya, seminar ini juga terbuka bagi pengiriman naskah artikel dan presentasi dari para dosen dan mahasiswa magister atau doktoral baik di lingkungan Fikom Unpad maupun dari perguruan tinggi lainnya. Sebagaimana yang selalu saya sampaikan, transformasi dan perkembangan mutakhir dalam proses pembelajaran di jenjang pendidikan magister semakin mempersyaratkan kemandirian mahasiswa. Dengan demikian, sejatinya, proses perkuliahan di dalam kelas di mana peran dosen begitu sentral tidak lagi menjadi pemandangan lazim. Sebaliknya, mahasiswa magister dituntut semakin aktif dan mandiri dalam mendalami materi yang disampaikan dalam setiap mata kuliah melalui proses penalaran dan bahkan penelitian mendalam, sesuai dengan minat dan kompetensi masing-masing. Di sinilah akan muncul sebuah proses pemahaman dan transfer pengetahuan yang jauh lebih kuat dan mendasar kepada setiap mahasiswa.
Harapannya, setiap mahasiswa secara niscaya (taken for granted) akan senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi serta
dinamika sosial masyarakat untuk mengukur derajat pemahaman dan kompetensi keilmuan masing-masing. Pemahaman untuk menginterpretasi dinamika sosial masyarakat lewat kajian keilmuan yang diperoleh di bangku perkuliahan adalah prasyarat mendasar untuk menjadi tenaga ahli di bidang komunikasi. Di samping itu, kompetensi keilmuan itu kemudian dapat menjadi bagian dari sumbangsih mahasiswa magister lewat pendekatan multiperspektif yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan masyarakat. Itulah hakikat pengabdian kepada masyarakat dengan mengaplikasikan Ilmu Komunikasi sesuai kebutuha
Dakwah Muhammadiyah dalam Masyarakat Digital: Peluang dan Tantangan Kado Muktamar Muhammadiyah #48 dari Universitas Ahmad Dahlan
Muhammadiyah pada tahun 2022 akan menyelenggarakan Muktamar ke-48. Muktamar sebagai permusyawaratan tertinggi di Muhammadiyah selama ini tidak sekadar dimaknai sebagai momen regenerasi kepemimpinan, tetapi juga
silaturrahim seluruh warga persyarikatan, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Ratusan ribu warga persyarikatan
diprediksi akan memeriahkan hajat besar Muhammadiyah yang biasa dihelat setiap 5 (lima) tahun sekali itu, terlebih
Muktamar ke-48 baru digelar pertama kali setelah pandemi
Covid-19.
Covid-19 sebagai bencana kemanusiaan memang telah
berdampak signifikan terhadap sendi-sendi kehidupan umat manusia dan stabilitas organisasi Muhammadiyah. Muktamar ke-48 di Solo yang sebelumnya diagendakan pada 1 s.d. 5 Juli 2020 harus rela ditunda pelaksanaannya karena Covid-19. Dalam situasi pandemi, warga persyarikatan selama
lebih dari dua tahun harus sabar menunggu pelaksanaan hajat besar lima tahunan
itu. Namun, situasi berubah pasca Pimpinan Pusat
Muhammadiyah menggelar Sidang Tanwir pada tanggal 30 Juni 2022. Forum permusyawaratan tertinggi
setelah Muktamar itu menyepakati
Mukta-mar ke-48 akan dilaksanakan bertepatan dengan Milad Muhammadiyah ke-110 Miladiah, yakni pada tanggal 18 s.d. 20 November 2022
Peranan Pesantren dalam Transformasi Sumber Daya Manusia : Kajian di Kabupaten Tasik Malaya
Pesantren adalah institusi pendidikan Islam tradisional dan non-formal yang tertua di Indonesia. Institusi ini adalah fenomena yang unik Indonesia, tidak ditemukan di belahan dunia lain. Belakangan ini terdapat penilaian salah yang berkembang bahwa pesantren itu dikatakan sebagai lembaga yang melatih kelompok-kelompok teroris, mempromosikan fanatisme Islam, dan mendakwahkan budaya konservatif. Padahal, sebagian pesantren telah mengubah paradigma mereka, yaitu, dari konservatisme ke progresivisme modern, sementara yang lain lebih memilih tetap tradisional. Tujuan kajian ini adalah untuk membuat analisis sistematis yang mendalam terhadap peran dan kontribusi pesantren dalam transformasi sumber daya manusia perdesaan Jawa, terutama di Kabupaten Tasikmalaya yang jumlahnya sendiri mencapai 761 pesantren. Kajian ini menggunakan metode kajian kasus berganda. Kasusnya terdiri dari tiga pesantren besar dan tiga pesantren kecil, semuanya berlokasi di Kabupaten Tasikmalaya. Pesantren-pesantren itu terdiri dari tiga kategori: tradisional, modern, dan kombinasi. Wawancara, pengamatan, dan analisis dokumen digunakan untuk mengumpulkan data. Wawancara tatap muka berdasarkan pada daftar isian yang dikembangkan untuk kajian ini. Temuan kajian menunjukkan bahwa semua pesantren membuat sendiri dan melaksanakan rancangan pembangunan, baik untuk di dalam pesantren itu sendiri maupun untuk pembangunan desa, yang menjadi lingkungan sosialnya, karena kebanyakan pesantren memang berada di perdesaan
BAHASA IKLAN SABUN DAN SHAMPO
KATA PENGANTAR
Gagasan munculnya penulisan buku ini terinspirasi dengan adanya berbagai iklan yang beredar dengan penggunaan bahasa yang begitu penting dipahami kandungan makna di dalamnya. Bahasa iklan tentu berbeda dengan penggunaan bahasa non-iklan karena ada hal yang diinginkan untuk tercapai
kepada pembaca atau pelanggan tentang produk yang ditawarkan. Itulah sebabanya, bahasa iklan umumnya singkat dan padat makna. Berbagai iklan sabun dan Shampo yang tentunya kata-kata yang digunakan memiliki makna secara eksplisit dan implisit dengan harapan agar pembaca memiliki daya tarik untuk memiliki produk sabun dan sampo (shampo) untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan hal itu, penulis merasa perlu disusun buku dengan judul “Bahasa Iklan Sabun dan Shampo”. Dari berbagai iklan yang diakses melalui https://id.images.search.yahoo.com. Iklan-iklan yang
ditemukan disusun sedemikian rupa untuk mengungkap penggunaan diksi dengan kandungan makna yang terkandung didalamnya, baik secara eskplisit maupun secara implisit
